Saat ini, video marketing sudah menjadi salah satu strategi digital marketing masa kini.
Penggunaan konten berformat video saat ini menjadi favorit dalam banyak aspek, seperti pembelajaran, tutorial, atau review produk.
Menurut data dari Synthesia, 96% orang telah menonton video penjelasan untuk mempelajari lebih lanjut tentang suatu produk atau layanan.
Tren perkembangan konten video di berbagai platform seperti YouTube, Instagram, TikTok, dan Facebook turut serta mengubah perilaku dan kebiasaan pelanggan ketika mengonsumsi informasi, berinteraksi, sampai melakukan pembelian.
Misalnya menggabungkan antara video review dan checkout produk, atau mempromosikan produk melalui video live streaming.
Untuk itu, jika Anda ingin bisnis Anda terus relevan dengan perkembangan zaman, Anda harus bisa memanfaatkan potensi video marketing ini untuk membangun brand awareness, meningkatkan engagement, hingga mengajak untuk membeli.
CRM.ID di artikel ini akan mereview tentang video marketing, mulai dari manfaat, contoh, trend, tools, dan strateginya, hingga proyeksinya di masa depan.
Apa Itu Video Marketing?

Video marketing adalah strategi digital marketing yang menggunakan video untuk menyampaikan pesan brand, mempromosikan produk atau layanan, dan membangun hubungan dengan target audience.
Berbeda dengan konten berformat teks atau gambar, video menawarkan pengalaman yang lebih menarik, mudah dipahami, dan membangun keterlibatan secara langsung dengan audiens.
Dengan meningkatnya penggunaan smartphone sampai ke desa-desa dan koneksi internet, konsumen terbiasa mengkonsumsi konten video di keseharian mereka, baik untuk hiburan atau mencari informasi.
Oleh karena itu, mengintegrasikan video marketing ke strategi digital marketing Anda meningkatkan lebih besar peluang untuk merebut perhatian audience dan brand awareness.
Baca Juga: Brand Marketing: Pengertian, Manfaat, dan Fungsinya
Peran Video Marketing dalam Strategi Digital Campaign

Video marketing saat ini sudah menjadi strategi seperti halnya konten-konten berformat gambar, teks, dan audio.
Mengintegrasikan video ke strategi digital marketing campaign bermanfaat membantu brand dalam hal:
- Peningkatan engagement dengan target audience
- Peningkatan brand awareness (jangkauan lebih luas)
- Memudahkan konsumen memahami produk atau layanan.
- Peningkatan kemunculan di search engine melalui optimasi SEO (search engine optimization) dan social media sharing.
Kelebihan dari video adalah mudah viral dan memberikan exposure tinggi tanpa harus selalu mengeluarkan biaya lebih.
Ditambah karena adanya dukungan konten short video seperti di TikTok, YouTube Shorts, dan Instagram Reels.
Lewat konten video, bisa membuat aktivitas marketing lebih terikat secara emosional melalui behind the scenes (BTS), video testimoni pelanggan, cerita inspiratif, sampai video demo produk.

Baca Juga: 10 Cara Mempromosikan Produk Anda di Tahun 2025
Manfaat Video Marketing
Video marketing memberikan kelebihan yang mendukung tujuan bisnis. Berikut beberapa manfaatnya:
1. Video Marketing Meningkatkan Engagement dengan Audiens
Video memiliki kemampuan menarik perhatian lebih tinggi daripada konten teks atau gambar.
Audience cenderung menonton video lebih lama jika menarik, kemudian ada yang berinteraksi melalui like, komentar, share, dan save. Sehingga meningkatkan potensi engagement rate.
Konten yang kreatif dan relevan dengan kebutuhan dan gaya hidup audience mempermudah penciptaan brand positioning dalam bentuk hubungan dengannya.
2. Video Marketing Bisa Meningkatkan Konversi dan Penjualan
Tren di aplikasi streaming video saat ini adalah menghubungkan pembuatan video dengan penjualan produk.
Dan strategi ini memiliki tingkat keberhasilan tinggi dalam keputusan pembelian. Misalnya TikTok yang sudah ada fitur Shopnya, YouTube juga bekerjasama dengan Shopee yang langsung bisa langsung menjual produk di video.
Berjualan dalam format video itu memberikan pengalaman langsung seperti membeli produk-produk di pasar, terlibat secara langsung.
Video berisi demo produk, tutorial, atau testimoni pelanggan bisa membantu mengedukasi dan mempengaruhi keputusan pembelian calon konsumen.
3. Video Marketing untuk Menjangkau Brand Awareness
Video yang menarik dan mudah dicerna mampu meningkatkan brand awareness.
Beberapa audiens mampu mengingat informasi yang dikemas dengan format visual dan audio lebih lama daripada hanya menggunakan teks.
Untuk menambah kekuatan itu harus menghilangkan sebanyak mungkin distraksi, salah satu distraksi itu adalah kualitas video.
Brand Anda harus memastikan kualitas video menyesuaikan pada kebutuhan audiens. Cara seperti ini untuk meningkatkan peluang lebih besar diingat oleh mereka.
4. Video Marketing Memperkaya Hasil Pencarian di Search Engine Result Pages (SERP)
Jika Anda pernah mengetikkan keyword tertentu di search engine (misal Google), di hasil pencarian Anda pasti menemukan beberapa fitur untuk video, entah video YouTube, Instagram, atau Tiktok.
Nah, dengan mengoptimalkan Konten video membantu optimasi mesin pencari. Google dan platform lain menempatkan video di posisi unggulan pada hasil pencarian.
Agar video hasil pencarian mendapat traffic/views, Anda perlu menerapkan strategi SEO berbasis video.
5. Video Marketing Memudahkan Penjelasan Produk atau Layanan
Penjelasan melalui video lebih mudah dicerna, karena langsung ada unsur gambar dan suara.
Terutama untuk penjelasan seperti tutorial. Video mampu menyederhanakan informasi yang kompleks dan membantu pemahaman produk.
Baca Juga: Konten Digital: Ini Tujuan, Manfaat, dan Contohnya
Jenis dan Contoh Video Marketing

Ada variasi jenis dan contoh video marketing. Variasi jenis ini bisa Anda gunakan untuk berbagai tujuan digital campaign dan karakteristik audiens.
1. Video Marketing dalam Bentuk Promosi Produk
Video promosi produk secara umum lebih banyak unsur persuasif dan jualan, misalnya menjelaskan fitur-fiturnya, kelebihan, dan manfaat produk.
Contohnya video pengenalan produk SaaS (software as a service), penjelasan fitur dan kelebihan, garansi, dan sebagainya.
Video pengenalan dan promosi produk membantu audiens memahami produk Anda lebih kuat dan mendalam, menimbulkan ketertarikan untuk mencoba (free trial) atau langsung membeli.
2. Video Marketing Berupa Tutorial dan Edukasi Pelanggan
tutorial dalam bentuk video memberikan panduan atau tips membantu audiens memanfaatkan produk atau layanan.
Video marketing jenis ini juga berupa penjelasan fitur, menjawab FAQ, menyelesaikan permasalahan pelanggan.
Contohnya tutorial resep masakan, cara mendaftar aplikasi, tutorial penggunaan fitur-fitur aplikasi, tren-tren statistik terbaru di bidang bisnis Anda.
Video edukasi berperan membangun kredibilitas brand Anda dan menjadikannya sebagai referensi bacaan.
3. Video Marketing Berupa Testimoni Pelanggan
Video testimoni memberikan pengalaman nyata pelanggan selama menggunakan produk dan meningkatkan kepercayaan calon konsumen.
Saat ini, orang cenderung percaya dan membeli produk di brand tertentu dengan melihat ulasan, review atau testimoni pengguna lainnya.
Jika banyak review positif, kepercayaan mereka meningkat. Begitu sebaliknya, saat tidak ada testimoni atau testimoninya jelek, calon konsumen berpikir berulang kali untuk membeli.
Ini yang biasa dikenal dengan social proof, membutuhkan pembuktian sosial untuk memutuskan pembelian.
Bentuk testimoni itu seperti short interview menggunakan produk, review produk dalam bentuk teks, foto atau video, hingga cerita pengguna dalam bentuk artikel panjang.
Video teaser menyajikan pengenalan awal produk sebelum produk tersebut dijual di pasar.
Jenis video marketing ini untuk memancing rasa penasaran audience dan memberikan waktu tunggu untuk mencoba.
Jika penyajian teasernya menarik bisa membuat audience tertarik memesan lebih awal (pre-order).
Strategi video marketing ini sangat umum penerapannya ketika akan launching produk baru atau penyempurnaan dari produk yang ada sebelumnya.
5. Video Marketing dengan Penyajian Kisah Inspiratif
Kisah-kisah menyentuh emosi memiliki kesan lebih mendalam daripada video biasa. Karena semua unsur storytelling dilibatkan seperti alur cerita (plot), konflik, dan penokohan (persona).
Storytelling sangat dekat dengan kehidupan calon konsumen sehari-hari.
Jika Anda berhasil membuat video kisah inspiratif dan berhasil menyentuh emosinya, mereka menjadi lebih terikat emosional dengan produk Anda, sekalipun tidak ada unsur hard selling sama sekali.
Jenis ini sangat sering digunakan dari masa ke masa dan masih terbukti efektif.
6. Video Keseruan Dibalik Layar (Behind The Scene)
Video keseruan dibalik layar (behind the scene) juga tidak kalah seru penerapannya.
Anda bisa menampilkan tim-tim yang terlibat dalam pembuatan produk, proses meeting dan pengambilan keputusan, serta keseruan liburan dan onboarding dapat menbangun engagement dengan audience.
Berapa audience ketika ingin memutuskan closing, biasanya memeriksa kegiatan-kegiatan tim dan aktivitas behind the scene lainnya.
7. Video Live Streaming
Video seperti live streaming memberikan interaksi secara langsung (real time) dengan audiens. Cocok saat berjualan live (live shopping), sesi tanya jawab, atau ketika mengadakan webinar.
Live streaming meningkatkan keterlibatan audiens dan membangun hubungan yang lebih personal lebih dekat dengan brand Anda.
Baca Juga: Marketing 360: Pengertian, Kelebihan, dan Tipsnya
Trend Video Marketing

Video marketing terus berkembang seiring perkembangan teknologi dan perubahan perilaku konsumen. Beberapa trennya seperti:
1. Short Video (Video Pendek)
Di rentang waktu 5-7 tahun terakhir, tren penggunaan video pendek di Indonesia sangat populer dan terus meningkat.
Pada awalnya dipelopori oleh TikTok kemudian Instagram dan YouTube menyusul dengan fitur Reels dan Shorts.
Konten-konten video pendek ini mudah dikonsumsi, menarik, dan cepat viral. Sangat cocok untuk brand awareness seperti tips dan tutorial singkat (1-3 menit) atau teaser produk.
2. Video AR/VR (Augmented Reality/Virtual Reality)
Teknologi AR/VR yang sudah berkembang dalam beberapa tahun terakhir ikut mempengaruhi trend di video marketing.
AR/VR memberikan pengalaman immersive, seperti tur virtual atau mencoba produk pakaian di virtual fitting room. Audiens bisa merasakan mencoba pakaian secara virtual sebelum membeli.
Selain itu bisa dengan demo produk secara virtual, membuatnya video merasa lebih berkesan.
3. Personalized Video Customer Experience
Personalisasi video membuat audiens merasa lebih betah dengan produk atau penawaran layanan.
Contohnya video dengan penyesuaian pada kebutuhan dan karakteristik audience dan menampilkan rekomendasi produk berdasarkan perilaku belanja.
4. Live Shopping
Live shopping memberikan fasilitas penjual menjual produk secara langsung (real time) dan berinteraksi langsung dengan penonton.
Interaksi langsung untuk menjawab pertanyaan terkait produk dan bisa checkout saat itu juga.
Hal semacam ini sangat populer di platform seperti Shopee Live dan TikTok Live.
5. Pembuatan Video Menggunakan AI (Artificial Intelligence)
Di tahun ini, artificial intelligence atau kecerdasan buatan bisa membuat video secara realistis.
Anda tidak memerlukan banyak aktivitas seperti editing dan segala hal terkait produksi video.
AI membantu produksi video dalam skala besar dengan biaya dan waktu lebih efisien. Tapi selalu perhatikan untuk tidak menyerahkan semua pekerjaan pada AI.
Se-hype dan secanggih apapun perkembangan AI tetap memiliki keterbatasan, seperti sering berhalusinasi saat tidak ada banyak data.
Baca Juga: Large Language Model: Cara Kerja dan Contohnya
Strategi Video Marketing Agar Tepat Sasaran

Agar startegi video marketing berhasill, maka Anda perlu melakukan cara-cara berikut:
1. Penentuan Tujuan dan Target Audience
Langkah pertama adalah menetapkan tujuan, apakah untuk brand awareness, lead generation, atau konversi.
Ketika tujuan sudah jelas Anda bisa menentukan target audiens, sehingga mudah menyesuaikan pembuatan konten yang lebih relevan dan menarik.
Target audience bisa berdasarkan demografis, psikografis, status pekerjaan, dan sebagainya.
2. Membuat Konten yang Menarik dan Relevan
Agar strategi video marketing tepat sasaran dan efisien, konten harus menarik dan sesuai kebutuhan audiens (relevan).
Caranya bisa dengan menyentuh emosi audiens dengan menggunakan storytelling, video kreatif, dan pesannya jelas.
3. Distribusi Konten Sesuai Karakteristik Platform
Pemilihan distribusi konten di platform harus menyesuaikan dengan karakteristik platform dan audiens tersebut.
Misalnya TikTok dan Instagram cocok untuk generasi muda dan lebih ringan. Sedangkan untuk YouTube cocok untuk video tutorial panjang atau video untuk embed website.
Sedangkan untuk LinkedIn sangat kuat untuk konten-konten (termasuk video) berhubungan dengan profesional.
Distribusi yang tepat memang terbukti strategi video marketing tepat sasaran, meningkatkan reach dan impression, serta engagement.
4. Menganalisis Performa Video, KPI, dan Metrik Lainnya
Untuk mengetahui kalau video berjalan efektif, maka perlu menganalisis performa video, seperti watch time, engagement rate, click through rate, dan conversion rate.
Evaluasi metrik-metrik ini bertujuan untuk mengoptimalkan konten yang performanya masih jelek dan mempertahankan konten video yang sudah bagus.
5. Memasukkan Unsur Storytelling dan Melibatkan Emosional
Promosi berbentuk video yang menyentuh emosi lebih mudah diingat dan melibatkan emosi audiens.
Tekniknya bisa menggunakan humor, inspirasi, atau kisah nyata meningkatkan engagement audiens dan membangun keterikatan hubungan emosional dengan brand Anda.
Baca Juga: Contoh dan Strategi Penerapan CRM di Berbagai Industri
Tools dan Platform untuk Video Marketing

Berbagai tools untuk produksi, distribusi, dan analisis performa video:
1. Tools Editing Video
Editing video bisa menggunakan software seperti Adobe Premiere, After Effect, CapCut, Canva, atau lainnya.
2. Tools Distribusi Video
Untuk mendistribusikan video, beberapa platform itu seperti YouTube, TikTok, dan Instagram Reels
3. Tools Video Analytics dan Tracking Performance
Sedangkan tools untuk video analytics ada Google Analytics, Youtube Studio, TikTok Analytics, Instagram Insight, Social Blade, dan Sprout Social yang membantu memonitor performa video dan penyusunan strategi video marketing kedepannya.
Baca Juga: 15 Rekomendasi Aplikasi Analisis Data Terbaik untuk UMKM
Tren Video Marketing di Masa Depan
Video marketing pasti akan terus berevolusi sesuai dengan perkembangan inovasi teknologi, seperti:
- Integrasi agen AI untuk kemudahan workflow pembuatan konten lebih cepat
- Peningkatan video interaktif pada augmented reality
- Rekomendasi video jadi lebih personal dan konten dinamis menyesuaikan dengan minat audience
- Melibatkan konten video lebih live streaming dan video pendek dalam satu platform
- Menerapkan viral marketing secara berkelanjutan untuk memperluas jangkauan penjualan
Baca Juga: Viral Marketing: Contoh dan Tips Memulainya

Kesimpulan
Demikian penjelasan tentang video marketing, manfaat, contoh, tren, dan strategi penerapan, serta tools yang bisa digunakan.
Video marketing adalah strategi untuk lebih meningkatkan engagement, konversi, dan brand awareness.
Dengan memahami manfaat, jenis dan contoh video marketing, tren terbaru, strategi penerapan, dan toolsnya, Anda bisa memaksimalkan strategi video marketing untuk digital marketing campaign, memperkuat brand positioning, dan penjualan.
Setelah audience sudah mengenal brand Anda, tertarik membeli, dan sudah membeli, selanjutnya Anda perlu menjaga komunikasi dan hubungan baik dengan pelanggan.
Hubungan baik bisa mempermudah repeat order dan menjadi pelanggan loyal.
Untuk itu memerlukan aplikasi pengelolaan pelanggan secara sistematis. Anda bisa menggunakan aplikasi CRM yang berfokus pada channel WhatsApp.
Dengan tampilan bersih dan minimalis, aplikasi CRM.ID mempermudah dan mengefisienkan proses kerja Anda dan tidak perlu banyak waktu mempelajari fitur-fiturnya.
Jadi tunggu apa lagi, segera demo aplikasi CRM.ID melalui kontak berikut atau kunjungi website kami di link berikut.
Buatlah penerapan strategi video marketing Anda bisa berdampak pada hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
- Video Marketing: Manfaat, Contoh, Trend, dan Strateginya - 9 Desember 2025
- Lakukan Banyak Hal dengan Pesan Marketing WhatsApp Business - 8 Desember 2025
- Fitur Pesan Marketing WhatsApp Business, Ini Kata Meta! - 8 Desember 2025