Captive Market adalah: Penyebab, Contoh, dan Jenisnya

captive market banner

Captive Market adalah kondisi pasar di mana hanya segelintir penjual atau pemasok yang menguasai distribusi barang tertentu.

Dalam situasi ini, para penjual dapat menaikkan harga tanpa takut kehilangan pelanggan karena pilihan alternatif sangat terbatas.

Akibatnya, konsumen tidak memiliki pilihan lain selain membayar harga yang ditetapkan untuk mendapatkan kebutuhan mereka.

Pada artikel ini, kami akan membahas lebih lanjut tentang captive market, contoh, jenis-jenis, serta peluang dan tantangannya bagi bisnis.

Penjelasan Captive Market

Captive market adalah jenis pasar di mana hanya ada sedikit, atau bahkan hanya satu penjual yang menguasai akses terhadap produk atau layanan tertentu.

Konsumen memiliki pilihan yang sangat terbatas atau bahkan tidak punya alternatif sama sekali.

Akibatnya, penjual memiliki kekuatan untuk menetapkan harga yang tinggi dan konsumen tidak memiliki banyak pilihan selain membeli dari mereka.

Berbeda dengan monopoli murni (di mana hanya ada satu produsen), captive market mungkin masih memiliki beberapa penjual.

Namun, karena adanya hambatan seperti lokasi, perizinan, eksklusivitas, atau keterbatasan sumber daya, persaingan menjadi tidak efektif atau bahkan tidak mungkin terjadi.

Ini menciptakan semacam monopoli buatan, di mana penjual bisa memaksimalkan keuntungan tanpa khawatir kehilangan pelanggan.

Ciri-ciri utama captive market:

  • Sedikit penjual dan minim substitusi
  • Kekuatan penetapan harga tinggi
  • Hambatan masuk pasar tinggi bagi pesaing
  • Ketergantungan konsumen pada penjual yang ada
crm 3

Baca Juga: Monthly Recurring Revenue: Cara Hitung dan Meningkatkannya

Penyebab Terjadinya Captive Market

Kepemilikan penuh oleh penjual atas unit penjualan

Di beberapa pusat perbelanjaan, pemilik toko menyewa tempat dan harus membayar biaya sewa yang tinggi. Untuk menutupi biaya operasional tersebut, mereka menetapkan harga jual yang jauh lebih tinggi.

Karena konsumen tidak punya banyak pilihan dalam lokasi tersebut, mereka terpaksa membeli meski dengan harga mahal.

Kekurangan pasokan

Ketika pasokan barang terbatas, harga otomatis naik. Misalnya, harga kentang, bawang, dan sayuran lainnya melonjak ketika hasil panen menurun.

Jika barang-barang ini membusuk di penyimpanan, harga akan langsung meningkat karena kelangkaan di pasaran.

Produk dengan ciri khas atau nilai tambah

Produsen akan menetapkan harga lebih tinggi untuk produk yang memiliki kualitas unik atau manfaat khusus.

Contohnya termasuk barang bermerek, anggur Prancis, parfum premium, dan produk eksklusif lainnya.

Namun, konsumen tetap membeli karena tidak ada alternatif sebanding yang tersedia.

Baca Juga: Action Plan: Komponen, Cara Membuat, dan Contohnya

Jenis-Jenis Captive Market

captive market 1

Captive market bisa terbagi menjadi dua karena pilihan konsumen:

1. Non-captive market

Non-captive market menawarkan konsumen berbagai pilihan. Persaingan dalam pasar ini sehat karena banyak penjual yang menyediakan barang dan jasa berkualitas dengan harga kompetitif.

Dalam sistem ini, kebutuhan pelanggan mendorong produksi dan dinamika pasar. Pasar seperti ini umum ditemukan di berbagai sektor.

Contoh:

  • Di industri smartphone, banyak merek seperti Samsung, Xiaomi, Oppo, yang menawarkan berbagai model. Konsumen bebas memilih perangkat yang sesuai dengan kebutuhan, preferensi, dan anggaran mereka.
  • Industri fashion juga merupakan contoh dengan berbagai merek yang menawarkan gaya dan harga berbeda untuk semua segmen masyarakat.

2. Semi-Captive Market

Semi-captive market tampak seolah memberikan pilihan, namun sebenarnya dikendalikan oleh faktor di luar kendali konsumen, seperti lokasi geografis, aksesibilitas, keterbatasan harga, dan preferensi lokal.

Pada awalnya, pilihan tampak banyak, tetapi sebenarnya terbatas.

Contoh:

Di sebuah kota kecil, hanya ada perusahaan mobil X yang menjual tiga jenis mobil.

Pelanggan yang ingin membeli mobil yang lebih baik selain dari X sebenarnya memiliki pilihan untuk membelinya, tetapi harus bepergian ke kota-kota tetangga.

Namun, karena keterbatasan jarak dan waktu, pelanggan memilih untuk membeli dari perusahaan X.

Baca Juga: Manajemen Perubahan: 10 Tips Sukses Menerapkannya

Contoh-Contoh Captive Market

Contoh 1: Perlengkapan sekolah

Hampir setiap sekolah memiliki toko perlengkapan resmi yang menjual kebutuhan siswa seperti buku tulis, seragam, dasi, ikat pinggang, label nama, dan perlengkapan lainnya.

Meskipun barang-barang tersebut tersedia di luar sekolah, aturan sekolah mewajibkan siswa membeli dari toko resmi.

Selain itu, banyak barang berlogo atau identik dengan sekolah, sehingga tidak tersedia di tempat lain. Harga biasanya lebih tinggi, namun siswa tidak memiliki pilihan lain.

Contoh 2: Food court di mal, bandara, dan bioskop

captive market 2

Di mal biasa, harga makanan sedikit lebih mahal dibanding pasar umum.

Di mal elite, harganya bisa jauh lebih tinggi. Hal ini terjadi karena penyewa kios harus membayar sewa mahal, dan konsumen tidak diizinkan membawa makanan dari luar.

Bandara dan arena olahraga juga merupakan captive market karena penyedia makanan membayar sewa tinggi dan memiliki sedikit pesaing.

Konsumen tidak memiliki alternatif lain, sehingga terpaksa membayar harga tinggi.

Di bioskop, makanan juga dijual dengan harga mahal, dan hanya beberapa vendor yang menjual makanan di lokasi tersebut.

Baca Juga: Mengenal Strategi Price Skimming untuk Bisnis Anda

Contoh 3: Perusahaan multinasional Google

Google adalah perusahaan multinasional dengan pangsa pasar mesin pencari di seluruh dunia sebesar 91%, melayani lebih dari 70% populasi dunia.

Jika mempertimbangkan ruang internet, Google memang memiliki monopoli yang hampir mutlak, tetapi bukan monopoli yang dipaksakan.

Hal ini karena, meskipun ada pilihan lain, konsumen menganggap Google serbaguna, andal, dan mudah digunakan.

Selain itu, Google menyediakan layanan komputasi dan penelusuran umum. Selain mesin pencarinya, Google juga menawarkan cloud, layanan komunikasi, platform pembayaran, dan layanan lokasi.

Baca Juga: Perilaku Konsumen: Pengertian dan Jenisnya

Perbedaan Captive Market dan Monopoli

Meskipun captive market dan monopoli memiliki beberapa kesamaan, terdapat perbedaan utama antara keduanya.

Pada monopoli, hanya ada satu penjual di pasar dan satu harga untuk produk tertentu. Sebaliknya, pada pasar tertutup, mungkin ada sedikit atau beberapa penjual dalam situasi di mana konsumen memiliki opsi yang sangat terbatas.

Persamaan

Pasar tertutup dan monopoli memiliki beberapa kesamaan, seperti yang dijelaskan berikut:

  • Keduanya hanya memiliki satu atau beberapa penjual saja, sehingga persaingan menjadi terbatas.
  • Konsumen memiliki pilihan yang sangat terbatas karena kurangnya variasi produk atau penjual.
  • Harga di pasar ini cenderung tinggi dan stabil akibat minimnya persaingan.
  • Eksploitasi konsumen sering terjadi karena sedikitnya alternatif bagi pembeli.
  • Keduanya membutuhkan barang pengganti karena penjual menguasai pasar.

Perbedaan

Meskipun ada kesamaan tersebut, perbedaan mendasar terletak pada hambatan masuk bagi perusahaan baru.

Pada pasar monopoli, perusahaan yang sudah ada menciptakan hambatan agar perusahaan lain sulit masuk ke pasar.

Hal ini biasanya karena kekhawatiran terhadap kompetitor yang dapat menawarkan produk serupa dengan kualitas lebih baik dan harga lebih rendah, yang bisa mengancam posisi monopoli dan keuntungan mereka.

Sementara itu, pada captive market, tidak ada larangan atau hambatan bagi perusahaan lain untuk masuk.

Dominasi pasar terbentuk secara alami, dan biasanya terkait dengan produk atau layanan yang hanya memiliki sedikit pemasok alternatif.

Contohnya adalah konser penyanyi terkenal di mana penyelenggara memiliki pasar tertutup karena penggemar penyanyi tersebut hanya memiliki sedikit pilihan untuk menonton langsung.

Di sisi lain, perusahaan penyedia listrik tunggal di sebuah kota adalah contoh monopoli. Mereka mengendalikan pasokan, harga, bahkan kualitas layanan, dan konsumen tidak banyak bisa berbuat apa-apa.

Dengan memahami mekanisme dasar ini, menjadi jelas bahwa meskipun captive market dan monopoli memiliki beberapa kesamaan, keduanya berbeda secara signifikan terutama dalam hal persaingan dan kemudahan masuk pasar.

Tabel perbandingan captive market dan pasar monopolistik

AspekCaptive marketPasar Monopolistik
PenjualJumlah penjual terbatas, seringkali hanya satuJumlah penjual terbatas, seringkali hanya satu
Variasi untuk KonsumenVariasi terbatas, sedikit alternatifVariasi terbatas, sedikit alternatif
HargaHarga cenderung tinggi karena kurangnya persainganHarga cenderung tinggi karena persaingan yang dikendalikan
Eksploitasi KonsumenSering terjadi karena sedikitnya alternatif pasokanSering terjadi karena terbatasnya persaingan
Barang PenggantiTidak tersediaTidak tersedia
Hambatan MasukTidak secara aktif diciptakan oleh perusahaan; dominasi berkembang secara alami, biasanya terkait produk atau layanan tertentuHambatan diciptakan oleh perusahaan yang sudah ada untuk menghalangi pendatang baru
ContohKonser artis populer dengan opsi pertunjukan terbatasPerusahaan utilitas yang menjadi penyedia tunggal layanan penting seperti listrik di sebuah kota

Baca Juga: 10 Peluang Usaha Belum Banyak Pesaing dan Tipsnya

Peluang dan Tantangan Captive Market

captive market 3

Captive market membawa peluang dan tantangan bagi para pebisnis. Apa saja?

Peluang

  • Aliran Pendapatan yang Terduga: Seperti layanan berlangganan yang dibayar secara rutin, captive market memiliki jumlah pelanggan tetap dari basis konsumen tertentu.
  • Loyalitas Pelanggan yang Kuat: Pelanggan captive market biasanya memiliki loyalitas tinggi terhadap penyedia tunggal.
  • Kontrol atas Harga: Seperti mengelola jalan tol pribadi, perusahaan di captive market sering dapat menentukan harga karena minimnya persaingan.

Tantangan

  • Risiko Kejenuhan: Kurangnya persaingan, seperti perpustakaan dengan hanya satu buku, dapat mengurangi inovasi dan kemajuan.
  • Tanggung Jawab Moral: Perusahaan harus menjalankan etika bisnis dengan tepat, karena menjadi satu-satunya di area tersebut.
  • Pengawasan Pemerintah: Perusahaan di pasar tertutup seringkali diatur oleh pemerintah untuk melindungi kepentingan dan keselamatan konsumen.

Baca Juga: Enterprise Adalah: Ini Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Kesimpulan

Begitulah penjelasan mengenai captive market, jenis-jenis, perbandingannya dengan pasar monopoli, dan contohnya.

Bagi bisnis, captive market bisa menjadi peluang dan tantangan tersendiri. Namun, jika bisnis memiliki tools seperti customer relationship management, hal ini akan membantu menavigasi dalam lanskap bisnis.

Aplikasi CRM.ID menyediakan WhatsApp Business API yang membantu bisnis Anda fokus melayani pelanggan dengan fitur broadcast, blast, manajemen data, segmentasi, dan pembagian tugas antar agen.

Selain itu, masih ada banyak fitur lainnya untuk membantu efisiensi bisnis Anda.

Jika Anda tertarik, Anda bisa menjadwalkan demo melalui tautan ini.

Tinggalkan Komentar

12 − 7 =