Di beberapa tahun terakhir semenjak boomingnya internet, website menjadi salah satu aktivitas digital marketing dan sales.
Strategi yang menggunakan website untuk memasarkan produk atau jasa ini disebut sebagai website marketing.
Dengan perencanaan yang benar, website marketing dapat menghasilkan traffic, leads, dan konversi.
Lalu seperti apa manfaat lainnya, contoh praktisnya, dan strateginya agar penerapan strategi website marketing berdampak pada website Anda? Terus bagaimana juga hubungannya dengan SEO (search engine optimization)?
Di artikel CRM.ID ini akan membahas detail-detail website marketing dan yang berkaitan seperti struktur atau elemen website.
Apa Itu Website Marketing?

Website marketing adalah cara mempromosikan produk atau layanan melalui media website dan menjadikannya sebagai salah satu aktivitas penting di digital marketing.
Untuk konteks bisnis professional, website itu menjadi opsi hampir wajib, terutama perusahaan penyedia aplikasi atau software.
Karena ketika mencari informasi di search engine atau dapat exposure dari sosial media, mereka akan mencari lebih jauh langsung ke website penyedia bisnis.
Website menjadi tempat dimana calon pelanggan berkunjung, mendapatkan informasi, membangun kepercayaan, sampai memutuskan membeli (misalnya membeli produk, mendaftar, atau meninggalkan kontak).
Hal ini yang membuat website itu jadi hal penting dalam touchpoint di customer journey mapping dan membangun kepercayaan pengunjung jika bisnis Anda benar-benar ada.
Dengan website marketing, Anda bisa menggabungkan berbagai metode digital marketing seperti SEO, konten, iklan, email newsletter, dan social media sharing. Hal ini memungkinkan kontrol lebih baik terhadap brand, informasi, dan konversi.
Baca Juga: SEO Marketing: Pengertian, Cara Kerja, dan Strategi Memulainya
Manfaat Website Marketing bagi Bisnis Anda

Website marketing menawarkan banyak keuntungan untuk kebutuhan bisnis dan marketing, terutama dalam jangka panjang. Berikut manfaat utama yang bisa Anda dapatkan:
1. Website Marketing Meningkatkan Visibilitas Bisnis di Hasil Pencarian Search Engine
Website dari dulu selalu identik dengan SEO. Melalui optimasi seperti SEO, website Anda bisa muncul di hasil pencarian ketika calon pelanggan mencari produk, service yang ditawarkan, atau mencari sumber informasi melalui artikel blog.
Hal ini yang membuat bisnis Anda lebih mudah ditemukan tanpa harus selalu bergantung pada iklan berbayar (paid ads).
Website marketing ujungnya adalah mendatangkan organic traffic, mendapat ranking pertama atau di halaman pertama hasil pencarian, hingga muncul di AI Overview atau AI Mode.
2. Website Marketing Meningkatkan Kredibilitas dan Kepercayaan
Apa yang orang-orang lakukan jika ingin mencari lebih lanjut terkait suatu brand atau produk? Hampir pasti mencarinya di search engine.
Jika website Anda tidak muncul di hasil pencarian, tidak punya website, atau website tidak terawat (contohnya masih menggunakan template dan textnya “lorem ipsum….”.
Yang seperti itu mengurangi kredibilitas dan kepercayaan audience untuk berlanjut membeli karena mereka pasti mengecek website terlebih dahulu.
Website bisnis yang profesional dan mudah digunakan meningkatkan persepsi kredibilitas di mata pengunjung (audiens), bukan hanya profil di media sosial atau iklan sekali jalan yang bisa dilihat kapan saja.
3. Website Marketing Mampu Menghasilkan Leads dan Konversi
Website marketing bisa dirancang untuk mengarahkan pengunjung yang awalnya hanya mengecek isi website menjadi leads atau pelanggan melalui kontak form, live chat, kontak WA, landing page, dan CTA yang tepat, dan konten yang relevan.
Agar mudah melihat leads dan konversi dari website Anda bisa menggunakan data tracking dan analytic tools, seperti Google Analytics atau Google Search Console.
Dengan tools tersebut, Anda bisa memonitor trafik, perilaku pengguna, dan konversi sehingga bisa terus memperbaiki strategi agar hasilnya lebih optimal.
4. Efisiensi Biaya dalam Jangka Panjang
Berbeda dengan iklan yang butuh anggaran terus-menerus dan website tidak akan bertahan lama di hasil pencarian teratas.
Website marketing yang mengandalkan SEO dan konten memungkinkan Anda memperoleh traffic yang lebih stabil dan sustainable.
Hal semacam ini yang membuat strategi marketing berbasis website bagus untuk strategi jangka panjang asalkan terus dirawat dan diperbaharui sewaktu-waktu.
5. Website Marketing Punya Kontrol Penuh atas Brand dan Konten
Memiliki website sendiri membuat Anda memiliki kontrol penuh terhadap citra brand seperti apa yang ingin diinterpretasikan.
Bentuknya bisa dalam bentuk desain visual, copywriting, struktur informasi, arsitektur website, CTA, hingga penerapan user experience.
Website marketing membuat brand voice, design visual, dan content strategy disesuaikan secara konsisten dan punya semacam design system.
Baca Juga: Strategi Produk: Manfaat dan Cara Membuatnya
Komponen dan Elemen Website di Website Marketing
Agar website marketing berjalan sesuai fungsinya, ada elemen dan struktur website yang harus diperhatikan. Tanpa itu, website tidak akan membawa hasil.
1. Struktur dan Desain (UI/UX) yang User Friendly
Website harus memiliki struktur navigasi jelas, layout rapi, tipografi (font enak dibaca), menu mudah dijelajahi, serta tampilan minimalis dan memiliki warna yang eye-catching.
Pengunjung harus mudah menemukan informasi yang mereka butuhkan tanpa kebingungan.
Desain UI/UX (user interface/user experience) yang baik tidak terbatas pada estetika desain saja, tapi kemudahan ke pengunjung untuk menjelajahi seluruh isi website.
Tapi juga pengalaman pengguna (user experience) seperti kenyamanan membaca, menemukan informasi, dan melakukan tindakan pembelian (misalnya klik tombol, isi form, beli, demo produk).
2. Kecepatan, Keamanan, dan Responsif di Berbagai Perangkat (Mobile Friendly)
Seiring banyaknya pertumbuhan penggunaan smartphone, pengguna banyak mengakses informasi dan belanja menggunakan smartphone, jadi website harus responsif di berbagai device (desktop, tablet, mobile).
Selain responsif, kecepatan loading punya peran penting. Website yang loading lambat (lemot) bisa meningkatkan lebih cepat meninggalkan website (bounce rate) dan menurunkan kemungkinan konversi.
Kecepatan yang ideal itu sebaiknya dibawah 2 detik, lebih cepat lagi justru lebih bagus. Sedangkan waktu diatas 7-8 detik orang sudah malas bertahan lama di website tersebut.
Fakto kecepatan dan responsif itu penting, tapi keamanan juga sangat penting. Saat mereka berkunjung mereka mengecek kalau website aman dan tidak berpotensi terjadi kebocoran dan penyalahgunaan data atau potensi hacking.
3. Konten Berkualitas dan Relevan
Ada ungkapan umum kalau “content is king”. Artinya sebagus apapun faktor dan struktur website lainnya, jika tidak ada konten rasanya pasti hambar.
Orang berkunjung ke website Anda pasti mencari informasi disana. Jika isi konten tidak rapi, lengkap, kosong, atau masih berantakan (masih menggunakan template text seperti lorem ipsum). Itu membuat tidak profesional sebagai penyedia bisnis.
Konten di website marketing bisa berbentuk artikel, blog post, panduan, landing page, copywriting di website dan aplikasi.
Rich content berperan membangun kredibilitas, meningkatkan traffic, dan membantu konversi.
Google melalui berbagai penyempurnaan algoritmanya sudah memprioritaskan konten berkualitas, jika suatu website bisa mendapat ranking teratas dan dikutip AI Overviews atau AI Mode.
Konten yang baik juga harus sesuai dengan kebutuhan, pertanyaan audiens, dan intensi pembaca (user intent) yang informatif, relevan, dan teroptimasi dengan keyword agar mudah ditemukan di mesin pencari.
4. Mengoptimalkan Elemen-elemen SEO (On Page, Technical, Off Page, dan Local)
SEO dan website marketing itu tidak bisa dipisahkan. Agar website bisa ditemukan oleh orang-orang yang sama sekali belum mengenal brand Anda, tentu harus menggunakan pengoptimalan SEO.
Ada beberapa strateginya mulai dari aspek technical (kemudahan crawling dan indexing, kecepatan loading, mobile friendliness, keamanan), on page (judul, heading tag (h2, h3, h4, dst), meta description, internal link, dan konten).
Selain itu juga ada off page (backlink, brand mention, media placement, content placement) dan local SEO seperti “penyedia aplikasi CRM terdekat di kota Jogja.”
Jika Anda mencari penyedia aplikasi CRM, khususnya WhatsApp CRM, anda bisa mencoba CRM.ID.

Tujuan akhir dari SEO adalah membuat website Anda muncul di hasil pencarian teratas, muncul di AI Overviews ketika audience mencari layanan atau produk sesuai kebutuhan mereka, sehingga mendatangkan traffic dan brand awareness.
5. Call to Action (CTA) ke Pengisian Form Leads dan Kontak
Setiap page di website itu punya dampak, terutama di bagian halaman penawaran atau layanan.
Jadi harus memiliki CTA jelas misalnya [Hubungi Kami], [Daftar Sekarang], [Beli Disini], [Download Ebook Disini], [Klik Disini untuk Demo].
CTA yang jelas memandu audiens mengisi form leads atau langsung menghubungi melalui nomor kontak.
Leads form harus didesain tidak rumit agar audiens mudah dan tidak ragu memasukkan data-datanya.
6. Analitik dan Tracking
Agar kinerja strategi website marketing termasuk efektif atau tidak harus terukur dan memenuhi kriteria keberhasilan tertentu.
Mengukur performa dengan menggunakan tools seperti Google Analytics, Google Search Console, atau third party analytical tools seperti Ahrefs, Semrush, dan Ubersuggest.
Monitoring ini bisa melihat dari mana trafik berasal, popular pages, artikel populer, traffic, CTR, perubahan traffic dan ranking dari waktu ke waktu, perilaku pengguna, dan tingkat konversi, yang bisa membantu menyusun strategi marketing lebih baik.
Kombinasi antara konten berkualitas, navigasi website rapi, desain bagus, SEO sudah oke, CTA jelas, dan ada pengukuran performa, serta membangun kepercayaan bisa membuat strategi website marketing berjalan baik.
Baca Juga: Internet Marketing: Jenis, Manfaat, dan Contohnya
Strategi Website Marketing yang Wajib Dicoba

Untuk mencapai tujuan website marketing (brand awareness, leads generation, conversion, dan sebagainya) harus ada strategi yang tepat.
Berikut ini strategi yang perlu untuk dicoba:
1. Riset Keyword dan Optimasi SEO Lainnya
Sebelum membuat konten sebaiknya lakukan riset keyword terlebih dahulu. Ada beberapa yang perlu Anda perhatikan seperti apa yang dicari audiens, apa user intent-nya, search volume, dan keyword difficulty-nya.
Hasil target keyword sebagai acuan penulisan konten yang relevan seperti penempatannya pada judul, heading tag, url slug, dan meta description dan menyelesaikan masalah pembaca.
Selain itu harus memperhatikan aspek-aspek SEO seperti on page, off page, technical, dan local.
2. Content Marketing
Website harus berisi berbagai jenis konten seperti artikel blog, panduan penggunaan aplikasi, studi kasus dan portfolio, homepage atau landing page, FAQ, tentang, form, hingga kebijakan privasi.
Konten berkualitas dan relevan membantu mendatangkan pengunjung dan membangun brand reputation.
Untuk mempermudah penyusunan konten, Anda bisa menggunakan content cluster yaitu menggunakan struktur artikel pillar (utama) dan dengan artikel pendukung.
Content cluster atau mapping membuat konten saling terkait terkait dan untuk memperkuat otoritas website, memudahkan navigasi bagi pembaca atau crawling bagi bot crawler, dan meningkatkan peluang ranking di hasil pencarian (SERP).
3. Menggunakan Email Marketing
Website marketing yang baik sering terintegrasi dengan email marketing.
Tujuannya sudah jelas untuk kebutuhan leads generation, form pendaftaran, lead magnet, newsletter.
Ketika strategi website marketing Anda berhasil mengundang banyak pembaca dan traffic, maka Anda tidak boleh puas disana. Harus ada tindak lanjutnya, seperti email newsletter untuk artikel baru.
Terus juga ada form pendaftaran dan kontak yang bisa dihubungi untuk menarik leads. Setelah dapat data leads bisa menjadi retargeting.
Pengunjung yang sudah pernah berkunjung tapi belum ingin konversi untuk kembali mendapatkan penawaran, follow up melalui email atau WhatsApp, iklan yang meningkatkan probabilitas konversi.
4. Melakukan Conversion Rate Optimization (CRO) dan User Experience
Saat ini, KPI traffic sudah tidak cukup lagi, karena sudah mendapat tantangan dari AI Overviews dan Google AI Mode. Pengunjung perilakunya dalam mencari informasi sudah berubah dan tidak lagi mengunjungi website.
Untuk itu website marketing saat ini harus dirancang untuk menghasilkan konversi.
Caranya dengan membuat UI/UX mudah dan bagus, kemudahan navigasi antar halaman, menulis konten bergaya product-led content, CTA yang jelas dan menonjol, dan alur perjalanan konversi tidak membingungkan.
5. Mengukur Performa Berdasarkan KPI
Menggunakan indikator kesuksesan (KPI) yang jelas agar hasil terukur.
Pengukuran performa bervariasi seperti analisis data pengguna dan perilakunya, mengukur performa website misalnya halaman dengan bounce rate tinggi, traffic, CTR (click through ratio), ranking, form yang terisi, atau waktu loading.
Selain itu juga berupa analisis pesaing (competitor analysis) bisa membantu Anda membandingkan kelebihan, kekurangan, fitur-fitur, harga, dan penawaran lainya.
Anda bisa menemukan celah, dan mengambil strategi yang lebih tepat.
6. Mengkombinasikan Strategi Website Marketing Menyeluruh
Tidak ada satu strategi yang berhasil secara keseluruhan. Semuanya punya kelebihan dan kelemahannya.
Jadi Anda harus mengkombinasikan semua strategi berdasarkan konteks kondisi dan keadaan, serta relevansinya.
Bisa menggunakan iklan dan menaikkan ranking lebih cepat tapi juga butuh biaya. Saat periode iklan habis, maka website Anda sudah tidak berada di ranking atas lagi. Strategi ini cocok saat akan launching produk atau campaign musiman.
Sambil iklan berjalan, Anda tetap menjalankan strategi SEO dan CRO untuk mempertahankan ranking, traffic, leads, dan konversi dalam jangka panjang yang juga ditunjang menggunakan konten berkualitas.
Dengan kombinasi strategi tersebut, website Anda lebih menjangkau audiens luas, baik yang mencari secara organik (jangka panjang) atau iklan (jangka pendek).
Baca Juga: Digital Advertising: Pengertian, Cara Kerja, dan Tipsnya
Contoh Taktik dan Best Practice Website Marketing

Berikut ini beberapa contoh taktik yang bisa diterapkan dalam website marketing:
1. Artikel Blog
Membuat konten artikel yang berisi insight di bidang bisnis Anda, panduan, tips, studi kasus, penyajian template untuk bisa mendatangkan traffic dari search engine.
Konten seperti ini dapat membangun otoritas atau keahlian di bidang yang berkaitan dengan bisnis yang ditawarkan, sehingga menciptakan kepercayaan kalau brand Anda terpercaya dan sebagai sumber referensi.
2. Landing Page
Landing page berfungsi sebagai sarana menjalankan promosi, launching produk, atau penawaran khusus.
Fokusnya untuk satu tujuan yaitu konversi (pendaftaran, pembelian, download, dsb).
Landing page sudah berfokus mendesain pesan (copywriting) menarik dan CTA yang membantu meningkatkan konversi lebih baik daripada tulisan blog biasa. Tapi kadang bisa juga CTA dari artikel blog ke landing page.
3. Lead Magnet dan Form Pendaftaran
Menawarkan insentif (lead magnet) seperti ebook gratis, template, kupon, atau akses ke konten eksklusif karena pengunjung telah memberikan kontak/emailnya.
Lead magnet membangun database leads, yang kemudian bisa dihubungi lewat email atau WhatsApp marketing.
4. Email Newsletter dan Kontak WhatsApp
Setelah mendapatkan leads, Anda bisa mengirim konten berkualitas melalui newsletter atau melalui kontak WhatsApp.
Baik informasi yang sifatnya edukasi atau promosi untuk membangun hubungan dan manajemen leads.
5. Social Proof: Testimoni dan Review di Website
Menampilkan testimoni pelanggan, case studies, review, dan lainnya.
Tujuannya untuk memperkuat kepercayaan dan membantu pengunjung merasa yakin bahwa produk/jasa Anda terpercaya.
Social proof menjadi salah satu faktor yang membuat pengunjung berubah pikiran untuk melakukan pembelian.
Baca Juga: 12 Cara Menggunakan Social Proof dalam Marketing
Tren dan Evolusi Website Marketing

Website marketing terus berevolusi seiring perkembangan teknologi dan perubahan perilaku pengguna. Berikut beberapa tren perubahannya:
1. Generative Engine Optimization (GEO) dan Mesin Pencari Berbasis AI
Semenjak kepopuleran ChatGPT di November 2022, banyak sektor terdampak, termasuk website marketing.
Terhitung mulai tahun 2023 sampai saat ini, muncul istilah baru dalam SEO yaitu GEO atau generative engine optimization.
Konsep ini membuat ranking dan traffic tidak lagi menjadi KPI utama dalam website marketing.
Orang-orang yang mencari informasi sekarang sudah tidak perlu lagi masuk ke website-website, karena informasi sudah dalam bentuk ringkasan.
Selain itu perubahan lainnya adalah adanya mesin pencari berbasis AI/chatbot seperti halnya pada ChatGPT, Gemini/AI Mode, Perplexity, dan Claude.
Konten-konten website marketing harus menyesuaikan dengan tren ini. Konten berkualitas, jelas, membuat struktur data, dan menulis secara natural dapat memperbesar peluang muncul di GEO dan mesin pencari berbasis AI
2. Personalisasi Konten dan Peningkatan User Experience
Perilaku pengguna yang terus berubah membuat strategi website marketing juga berfokus pada user experience dan personalisasi konten.
Konten-konten seperti blog, landing pages, tutorial akan berfokus pada karakteristik dan preferensi konsumsi audiens. Selain itu untuk meningkatkan user experience.
3. Kombinasi dan Integrasi Channel
Untuk menjawab perubahan perilaku yang sangat cepat berubah, strategi website marketing tidak bisa berjalan sendirian.
Harus terintegrasi dengan media sosial, email, iklan untuk memaksimalkan hasil.
4. Menggunakan Data-driven dan Analitik Berbasis Deep Learning
Dengan data dari analytic tools, perilaku pengguna bisa dianalisis, sehingga strategi bisa disesuaikan dengan insight dan membuat website marketing lebih efisien dan efektif.
Seiring waktu jumlah dan volume data semakin membesar, maka memerlukan analisis data berbasis deep learning.
5. Conversion Rate Optimization (CRO)
Karena traffic dan ranking sekarang sudah bukan yang paling utama, tren website marketing sudah mulai berfokus pada pengoptimalan rasio konversi penjualan.
Dimana traffic yang masuk sekecil apapun bisa menghasilkan konversi yang maksimal, seperti mengisi form demo produk, berlangganan email, dan membeli produk (closing).
Baca Juga: Conversion Rate: Cara Hitung dan Cara Meningkatkannya
Langkah-langkah Praktis Memulai Strategi Website Marketing
Jika Anda baru memulai website marketing, berikut tahapan praktis yang bisa diikuti:
- Penentuan tujuan. Apakah untuk brand awareness, leads, penjualan, edukasi, atau kombinasi. Anda bisa menggunakan metode SMART (specific, measurable, achievable, relevant, time bound).
- Riset keyword, target audience, dan competitor analysis. Anda bisa mencari tahu keyword apa yang dicari target audiens Anda, masalah apa yang ingin mereka selesaikan, dan analisis kelebihan dan kekurangan kompetitor Anda.
- Membuat website dengan UI/UX tidak membingungkan. Anda harus membuat website responsif, cepat, aman, kemudahan navigasi, mudah di-crawling, dan stabil saat terjadi lonjakan traffic.
- Membuat konten berkualitas sesuai kebutuhan audiens. Konten terdiri dari artikel, panduan, landing page, FAQ. Isi konten harus relevan dan memecahkan masalah.
- Pengoptimalan SEO. Strategi menaikkan ranking di hasil pencarian mesin pencari ini terdiri dari aspek-aspek technical, on page, dan off page. Dalam prosesnya Anda juga harus mematuhi aturan dan standar mesin pencari.
- Terdapat CTA dan halaman konversi. Bentuk halaman konversi seperti landing page, form pendaftaran, untuk CTA bisa juga dari artikel blog. Bagian ini harus menarik dan mempersuasi. Karena itu butuh copywriting.
- Mengintegrasikan dengan marketing channel lain (email, media sosial, iklan) untuk kemudahan dan perluasan jangkauan.
- Pemantauan analitik data website. Bisa menggunakan tools seperti Google Analytics, Google Search Console, dan Ahrefs.
- Bereksperimen dan optimasi berkelanjutan. Ada salah satu mentor yang menjelaskan kalau website marketing dan SEO itu proses tiada henti. Jadi, update konten, perbaiki UX, struktur navigasi, dan strategi sesuai data.
- Membangun kepercayaan dan topical atau brand authority website.
Baca Juga: Contoh dan Strategi Penerapan CRM di Berbagai Industri
Kesimpulan
Demikian penjelasan tentang website marketing. Dengan strategi memadukan konten berkualitas, optimasi SEO, desain user friendly, dan penggunaan data analitik, strategi website marketing bisa berjalan sesuai target.
Misalnya mencapai beberapa KPI website marketing seperti mendatangkan organic traffic, menghasilkan leads, membangun kredibilitas dan otoritas, dan mengoptimalkan konversi pengunjung website menjadi pelanggan.
Website marketing memang punya manfaat untuk bisnis Anda, tapi mengandalkannya sebagai satu-satunya channel utama digital marketing Anda juga kurang tepat.
Perlu ada perpaduan dengan strategi lainnya, misalnya sosial media, email marketing, dan WhatsApp marketing (menggunakan CRM).

Untuk itu CRM.ID hadir sebagai salah satu support system. Dimana hasil leads (kontak) yang Anda peroleh dari traffic website bisa Anda follow up melalui aplikasi CRM.
Dengan menggunakan WhatsApp Business API, tampilan sederhana, fitur manajemen data pelanggan, dan multi agent, prospek Anda tidak akan hilang begitu saja.
Penjualan meningkat, bisnis Anda untung, dan Anda pun senang.
Jadi tunggu apa lagi? Segera lakukan demo aplikasi dengan menghubungi kontak berikut.
- Instagram Marketing: Seperti Apa Strategi Penerapannya? - 10 Desember 2025
- Website Marketing: Manfaat, Contoh Praktis, dan Strategi - 10 Desember 2025
- Video Marketing: Manfaat, Contoh, Trend, dan Strateginya - 9 Desember 2025