15 Rekomendasi Aplikasi Analisis Data Terbaik untuk UMKM

15 Rekomendasi Aplikasi Analisis Data Terbaik untuk UMKM

Ada sejumlah rekomendasi aplikasi analisis data terbaik untuk UMKM. 

Penggunaan aplikasi-aplikasi ini berguna untuk pengambilan keputusan dan penyusunan strategi secara lebih tepat.

Saat ini aktivitas analisis data itu tidak hanya dilakukan oleh perusahaan besar saja, sektor lain seperti UMKM juga membutuhkannya.

Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) membutuhkan aplikasi analisis data dalam hal pengolahan data agar bisa mengambil keputusan yang tepat, cepat, dan efisien.

Beberapa tantangan UMKM semakin besar seperti persaingan ketat, perubahan perilaku konsumen, dan kebutuhan penyusunan strategi marketing atau sales yang lebih tepat sasaran.

Keputusan yang hanya menggunakan insting atau perasaan itu berisiko tinggi di dunia bisnis.

Untungnya, saat ini tersedia banyak aplikasi analisis data yang mudah digunakan, harga terjangkau, dan sudah cocok untuk UMKM. Memang beberapa di antaranya gratis dan fitur-fiturnya terbatas.

Artikel CRM.ID ini menjabarkan lebih rinci 15 rekomendasi aplikasi analisis data terbaik untuk UMKM, mencakup fungsi, kelebihan, kekurangan, dan contoh penerapannya pada UMKM.

Manfaat Aplikasi Analisis Data Terbaik untuk UMKM

Manfaat Aplikasi Analisis Data Terbaik untuk UMKM

Manfaat penerapan aplikasi analisis data untuk UMKM:

  • Membantu pengambilan keputusan lebih cepat dan akurat.
  • Aplikasi analisis data bisa memangkas biaya operasional.
  • Efisiensi strategi marketing, sales, dan proyeksi permintaan di masa depan.
  • Aplikasi analisis data bisa memahami perilaku pelanggan.
  • Kemudahan dalam analisis data kompetitor.

Baca Juga: Analisis Kompetitor: Pengertian, Cara, dan Contohnya

15 Contoh Aplikasi Analisis Data Terbaik untuk UMKM

Berikut daftar aplikasi terbaik untuk pelaku UMKM berdasarkan kemudahan penggunaan, fitur, biaya, dan integrasi.

1. Spreadsheet (Microsoft Excel atau Google Sheets)

Aplikasi excel adalah salah satu tools yang masih banyak penggunaannya untuk pengolahan dan analisis data di beberapa sektor.

Beberapa pelaku UMKM masih menggunakan excel untuk perhitungan data, data stok barang, membuat grafik penjualan, dan sebagainya.

Bisa dikatakan, aplikasi ini masih sangat powerfull untuk UMKM, termasuk Google Sheets yang memiliki tampilan serupa dengan Microsoft Excel. 

Fitur-fitur Spreadsheet:

  • Analisis data dari sederhana sampai semi kompleks
  • Visualisasi data beragam
  • Otomatisasi beberapa pengolahan data menggunakan formula dan fungsi-fungsi lainnya, seperti: vlookup, pivot table, dan sebagainya.
  • Terhubung ke beberapa ekosistem Google Workspace atau Microsoft 365
  • Kolaborasi tim dan kontrol akses

Kelebihan Spreadsheet:

  • Kemudahan pemecahan masalah karena komunitasnya besar dan banyak tutorialnya.
  • Cocok digunakan untuk analisis data skala kecil hingga menuju skala besar.
  • Terhubung ke Power Query atau BigQuery untuk mengolah data besar. 
  • Membuat dashboard otomatis terhubung ke Power BI atau Looker Studio.
  • Kolaborasi tim membuat pekerjaan bisa dilakukan secara real time bersama-sama, tanpa harus membagikan file berulang kali saat ada perubahan.

Kekurangan Spreadsheet:

crm banner 2
  • Proses otomatisasi memerlukan sedikit pembelajaran
  • Jumlah baris dan kolom terbatas, membuatnya tidak cocok untuk penggunaan analisis data besar (big data) yang melebihi 1000 baris.
  • Penggunaan aplikasi excel versi desktop adalah tidak adanya fitur kolaborasi tim secara real time.
  • Rentang kesalahan analisis data akibat human error

Cocok Pemakaian pada UMKM:

  • Analisis data stok produk
  • Manajemen keuangan UMKM
  • Prediksi penjualan (produk paling laris atau kurang laris)
  • Pengelolaan data pelanggan
  • Membuat laporan operasional

2. Tableau

Tableau

Tableau dikenal sebagai aplikasi visualisasi data yang populer di kalangan data analyst dan business intelligence analyst.

Aplikasi ini membantu mengolah data menjadi visualisasi yang mudah dimengerti oleh stakeholder.

Tableau Public sebagai versi gratisnya bisa digunakan untuk UMKM karena lebih menghemat biaya.

Fitur-fitur Tableau:

  • Visualisasi data beragam (dari sederhana sampai kompleks)
  • Antarmuka aplikasi berbasis drag and drop
  • Sumber data beragam (Spreadsheet, SQL, Google Analytics)
  • Analisis data real time
  • Dashboard terpadu untuk melihat ringkasan data
  • Tableau Public (versi gratis)

Kelebihan Tableau: 

  • Memiliki variasi visualisasi data yang menarik dan interaktif, terutama data geospasial.
  • Pengguna bisa mengeksplorasi beragam jenis visualisasi data tanpa membutuhkan tim IT dan keahlian coding.
  • Bisa menarik data dari berbagai sumber dan format seperti csv, xls, sql, dan sebagainya.
  • Memiliki beberapa fitur yang bagus untuk UMKM seperti segmentasi dan prediksi (peramalan).

Kelemahan Tableau:

  • Memiliki fitur lebih terbatas, terutama Tableau publik atau versi gratis.
  • Untuk versi gratis atau Tableau Public, hasil visualisasinya bersifat publik. Sangat tidak disarankan untuk pengelolaan data sensitif (kecuali Tableau berbayar).
  • Memiliki keterbatasan kustomisasi fitur visualisasi.
  • Beberapa fitur memerlukan waktu pemahaman lebih (memiliki learning curve curam).

Contoh penggunaannya:

  • Analisis penjualan dan performa produk
  • Manajemen inventaris dan supply chain
  • Peramalan dan prediksi permintaan
  • Segmentasi pelanggan
  • Pengambilan keputusan

Tableau public cocok untuk pemilik UMKM yang masih dalam tahap belajar belajar atau membuat tampilan data, bukan untuk kepentingan profesional.

Jika ingin digunakan secara profesional, sebaiknya menggunakan tableau pro.

Baca Juga: CRM untuk UMKM: Tantangan, Peran, dan Rekomendasinya

3. Looker Studio

Looker Studio

Looker Studio (dulunya bernama Google Data Studio) adalah aplikasi gratis berbasis web dari Google untuk membuat dashboard analisis data.

Bagi UMKM, aplikasi ini cocok karena kemudahan penggunaan, kesederhanaan tampilan, dan terdapat beragam visualisasi data yang menarik.

Karena bagian dari ekosistem Google, Looker Studio terintegrasi berbagai layanan Google seperti Google Sheets, Google Analytics, YouTube Analytics, dan lainnya.

Fitur-fitur Looker Studio:

  • Terdapat beragam visualisasi data
  • Dashboard sangat mudah dinavigasi
  • Berbagi laporan atau grafik visualisasi
  • Terintegrasi berbagai sumber data dan ekosistem Google
  • Fitur drag and drop

Kelebihan Looker Studio:

  • Versi dasar gratis membuat laporan, sehingga efektif untuk UMKM dengan anggaran terbatas.
  • Tampilan interface ramah dan sistemnya drag and drop, tidak membutuhkan keahlian pemrograman.
  • Tidak memerlukan coding untuk menggunakannya. Misalnya, UMKM dapat membuat dashboard penjualan mingguan dari spreadsheet, melihat performa iklan, atau memantau traffic website-nya.
  • Berbasis web dan bisa kolaborasi, sehingga tidak perlu khawatir karena aksesnya bisa dari mana saja.
  • Terhubung ke ekosistem Google, seperti Sheets, Google Analytics dan Gemini AI.

Kekurangan Looker Studio:

  • Looker Studio kurang efektif jika jumlah datanya (dataset) besar.
  • Kustomisasi visualisasi dan analisis data advanced sangat terbatas.
  • Tingkat fleksibilitas penggunaan integrasi dengan sumber data selain Google ada yang memerlukan fitur berbayar.

Contoh penggunaannya pada UMKM:

  • Pembuatan dashboard analitik data penjualan (rekap data pelanggan, pola penjualan, tren permintaan, total penjualan dari waktu ke waktu, dan sebagainya).
  • Menganalisis campaign di beberapa platform, seperti web, search engine, dan sosial media (Google Ads, Meta Ads, dan TikTok Ads).
  • Analisis data media sosial dan strategi SEO, seperti traffic, engagement rate, penambahan jumlah followers, posisi ranking, keyword gap, competitor analysis.
  • Manajemen keuangan, operasional, dan pemantauan metrik bisnis. Looker Studio bisa mengolah data keuangan dan pemantauan beberapa metrik bisnis.
  • Pengambilan keputusan yang tepat dari stakeholders

Baca Juga: Cara Meningkatkan B2B Lead Generation via WhatsApp Business

4. Microsoft Power BI

Power BI

Aplikasi analisis data seperti Power BI ini mampu memvisualisasikan data dalam berbagai bentuk (pie chart, line chart, scatter, bubble chart, dll) menggunakan berbagai sumber data di satu dashboard aplikasi.

Penggunannya cocok untuk UMKM yang memiliki data cukup kompleks seperti laporan penjualan cabang, stok gudang, atau manajemen operasional.

Fitur-fitur Microsoft Power BI:

  • Terhubung pada berbagai sumber data (internal atau eksternal)
  • Visualisasi data menarik dan lengkap
  • Real time dashboard dan kemudah pembuatan laporan
  • Menggunakan kecerdasan artifisial dalam analisis data
  • Kolaborasi tim dan bisa share data dengan kontrol akses pengguna
  • Integrasi dengan ekosistem Microsoft

Kelebihan Microsoft Power BI: 

  • Integrasi dengan berbagai ekosistem Microsoft, seperti Copilot AI, Excel, dan lainnya memperkaya cara analisis data
  • Mampu membuat dashboard dan visualisasi data yang beragam
  • Identik dengan tampilan dan penggunaan untuk kalangan bisnis dan profesional, jadi semua fitur memang disediakan untuk bisnis.
  • Kemudahan kolaborasi dengan tim secara real time dan bisa mengatur hak akses tim.
  • Tersedia di berbagai perangkat (dekstop, web, dan mobile) memudahkan fleksibilitas.

Kekurangan Microsoft Power BI:

  • Memiliki learning curve curam dan memerlukan waktu belajar.
  • Keterbatasan fitur dan analisis data pada versi gratis.
  • Kustomisasi visualisasi data terbatas.

Contoh penggunaannya pada UMKM:

Ada beberapa penggunaannya di sektor UMKM, seperti:

  • Analisis penjualan
  • Manajemen stok dan inventaris
  • Sales forecasting (peramalan penjualan dan permintaan)
  • Analisis kinerja efisiensi operasional
  • Pengambilan keputusan

Baca Juga: Mengenal 10 Strategi Prospecting yang Efektif Dalam Sales

5. Google Analytics

Google Analytics

Google Analytics sangat tepat pada UMKM yang memiliki website selain Google Search Console (GSC).

Fungsi Google Analytics membantu melacak:

  • Jumlah pengunjung (traffic)
  • Sumber traffic (sosial media, search engine, ads, atau lainnya)
  • Perilaku pengguna (user behavior)
  • Page paling sering dikunjungi
  • Tingkat konversi

Pemilik UMKM menggunakan data ini untuk pengoptimalan strategi digital marketing, pembuatan konten yang lebih tepat sasaran, optimalisasi iklan, serta meningkatkan penjualan.

Fitur-fitur Google Analytics:

  • Analisis data visitor (pengunjung), seperti laporan dan segmentasi segmentasi pengunjung.
  • Analisis performa seperti sumber traffic dan pelacakan tingkat konversi.
  • Analisis perilaku pengunjung untuk strategi konten.
  • Pelacakan untuk website e-commerce.
  • Dashboard terpadu semua data-data website.
  • Mengintegrasikan AI untuk analisis-analisis tingkat lanjut, seperti sales forecasting.

Baca Juga: Sales Forecast: Pengertian, Cara Membuat, dan Metodenya

Kelebihan Google Analytics:

  • Tersedia gratis dan sangat detail melacak data-data traffic website.
  • Pemahaman detail tentang data-data pengunjung dan pemilik UMKM bisa menyesuaikan penargetan campaign untuk segmen tertentu.
  • Melacak sumber traffic langsung dari platform atau channel apa saja.
  • Pemantauan kinerja website secara real time dari waktu ke waktu.
  • Menyediakan analisis data SEO dan perancangan strategi konten.
  • Terintegrasi dengan aplikasi Google lainnya seperti Google Ads, BigQuery, dll.

Kekurangan Google Analytics:

  • Untuk pemula, antarmuka Google Analytics cukup kompleks dan membingungkan.
  • Keterbatasan analisis dan pelaporan, karena itu masih membutuhkan aplikasi pihak ketiga seperti Ahrefs atau Semrush.
  • Anonimitas data sehingga susah mencocokkan beberapa data yang terintegrasi aplikasi lain, seperti CRM.
  • Kesulitan setup saat migrasi data ke platform lain atau baru.
  • Tidak bisa menganalisis data kompetitor.

Pemakaian Google Analytics di Website UMKM:

  • Sales forecasting (peramalan penjualan) melalui website.
  • Melihat tingkat impression dan jumlah traffic ke website pemilik UMKM.
  • Mengecek metrik CTR (click through rate).
  • Analisis tingkat pentalan setelah berkunjung ke website (bounce rate).

Baca Juga: Cara Meningkatkan CTR Rate untuk WhatsApp Marketing

6. Zoho Analytics

Zoho Analytics

Zoho Analytics adalah salah satu aplikasi analisis data berbasis cloud yang terintegrasi dengan aplikasi Zoho lainnya seperti Zoho CRM. 

Banyak UMKM menggunakan Zoho untuk sistem penjualan karena harganya terjangkau.

Antarmuka Zoho menggunakan sistem drag and drop membuat kegiatan analisis data bukan hal sulit.

Fitur-fitur Zoho Analytics:

  • Pengolahan dan visualisasi data
  • Self service analytics
  • Fitur asisten AI (Ask Zia)
  • Integrasi data dari berbagai sumber data
  • Terhubung dengan ekosistem Zoho

Kelebihan Zoho Analytics: 

  • Zoho Analytics menyediakan analisis penjualan, performa staf, laporan keuangan, hingga marketing funnel. Tampilannya modern dan penggunaannya mudah.
  • Terdapat asisten AI Zia untuk mempermudah pembuatan formula dan melakukan predictive analytics dan forecasting.
  • Memiliki tampilan aplikasi drag and drop yang mudah digunakan.
  • Terdapat aplikasi mobile untuk mendukung mobilitas dan fleksibilitas.
  • Kemudahan Integrasi dengan berbagai ekosistem Zoho dan aplikasi pihak ketiga (third party).
  • Biaya terjangkau dan hemat, cocok untuk UMKM.
  • Menyedikan skalabilitas pertumbuhan bisnis.

Kekurangan Zoho Analytics:

  • Keterbatasan penyambungan dengan pihak ketiga, tidak sebagus integrasi dengan Zoho sendiri.
  • Kurva pembelajaran tinggi, artinya memerlukan waktu belajar memahami fungsi-fungsinya.
  • Keterbatasan fitur dan kustomisasi visualisasi data.
  • Fitur-fitur canggihnya bisa sangat overkill untuk bisnis UMKM.

Contoh penggunaan Zoho Analytics untuk UMKM:

  • Analisis data penjualan.
  • Membaca tren dan pola marketing, seperti marketing qualified leads (MQL).
  • Mengecek kondisi dan kinerja keuangan bisnis.
  • Pelacakan dan analisis ROI (return of investment) dan metrik-metrik lainnya.

Baca Juga: Pengertian Return of Investment (ROI) dan Cara Menghitungnya

7. HubSpot Analytics

HubSpot Analytics

Saat ini, HubSpot adalah salah satu penyedia aplikasi analitik di bidang bisnis dan marketing terbesar di dunia.

Aplikasi ini bisa membantu pemilik UMKM, tim marketing, dan sales dalam hal analisis strategi marketing, penjualan, layanan pelanggan, monitoring secara terpadu, dan terintegrasi dengan penyedia pihak ketiga.

Versi gratisnya sudah menyediakan dashboard analisis untuk berbagai kebutuhan, seperti:

  • Email marketing
  • Sales pipeline
  • Website traffic
  • Aktivitas pelanggan

Fitur-fitur Hubspot Analytics:

  • Analisis data-data marketing
  • Laporan kinerja penjualan dan sales pipeline
  • Pengecekan keefektifan layanan pelanggan
  • Monitoring tingkat engagement di sosial media
  • Pembuatan laporan return of investment (ROI)
  • Kombinasi dan analisis terpadu
  • Terintegrasi dengan penyedia pihak ketiga

Kelebihan Hubspot Analytics:

  • Tampilan yang user-friendly dan cocok untuk pemula
  • Kemudahan dalam monitoring interaksi dan performa sosial media
  • Pembuatan laporan ROI lebih jelas
  • Platform yang bagus untuk penggunaan aktivitas bisnis dan marketing

Kekurangan Hubspot Analytics:

  • Fitur premium cukup mahal
  • Kompleksitas fitur dan penggunaan kurang ramah untuk pemula di UMKM
  • Keterbatasan integrasi dengan aplikasi lain

Contoh penggunaan HubSpot Analytics untuk UMKM:

  • Pelacakan aktivitas marketing UMKM
  • Monitoring efisiensi kinerja operasional UMKM
  • Pemantauan sales pipeline
  • Analisis dan visualisasi data sesuai kebutuhan pemilik UMKM

Baca Juga: Cara Menghitung Target Penjualan dan Contohnya

8. SAP BusinessObjects

SAP BusinessObjects

SAP BusinessObjects adalah aplikasi analisis data dan business intelligence yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, visualisasi dan pembuatan laporan data.

Tools ini cocok untuk berbagai jenis bisnis, termasuk UMKM. SAP BusinessObjects memang menargetkan pebisnis yang kurang memahami pengolahan data secara teknis, tapi bisa melakukan analisis data kompleks.

Fitur-fitur SAP BusinessObjects:

  • Laporan dan analitik data
  • Dashboard visualisasi data
  • Pelacakan (monitoring) kinerja
  • Integrasi aplikasi lain dan ekosistem ERP SAP
  • Tersedia versi mobile
  • Layanan berbasis cloud

Kelebihan SAP BusinessObjects:

  • Kemudahan dalam membuat laporan dan analisis data
  • Membuat visualisasi data menjadi lebih mudah
  • Memantau kinerja data yang terorganisir
  • Terintegrasi dengan produk Microsoft Office seperti Microsoft Excel. Sehingga bisa melakukan analisis data lintas platform seperti Excel, sedangkan laporannya bisa dibuat  menggunakan SAP BusinessObjects.
  • Skalabilitas dan fleksibilitas pemakaiannya dengan adanya SAP BusinessObjects mobile dan mendukung pertumbuhan bisnis seiring waktu.
  • Lebih hemat biaya karena berbasis cloud

Kekurangan SAP BusinessObjects:

  • Tampilan visualisasi data masih terbilang kurang modern (seperti gradasi warna).
  • Sistemnya terbilang kompleks, karena banyak integrasi dengan ekosistem ERP SAP.
  • Tim harus sudah familiar dengan fitur-fiturnya, karena tingkat kompleksitas dan kurva pembelajaran sangat curam/tinggi.
  • Implementasinya cukup rumit dan membutuhkan waktu lama.
  • Ketergantungan pada penyedia aplikasi (vendor).

Contoh penggunaan SAP BusinessObjects untuk UMKM:

  • Menganalisis data catatan keuangan
  • Analisis dan visualisasi persediaan stok
  • Meramalkan permintaan pesanan pelanggan
  • Manajemen inventaris dan supply chain terkait
  • Segmentasi dan kategorisasi pelanggan

Baca Juga: Segmentasi Perilaku: Contoh dan Strateginya

9. Metabase

Metabase

Metabase adalah aplikasi open source yang sering menjadi alternatif Tableau, Looker, dan Power BI.

Aplikasi ini bisa digunakan secara gratis dan banyak digunakan oleh data analyst, business intelligence specialist, perusahaan startup, dan UMKM yang baru berdiri.

Metabase digunakan untuk membuat dashboard, pemfilteran data, hingga query tanpa memerlukan keahlian coding dan dukungan fleksibilitas instalasi di server sendiri.

10. QuickBooks Analytics

QuickBooks Analytics

QuickBooks terkenal sebagai software akuntansi, tapi memiliki fitur data analitik yang tidak kalah dengan aplikasi analisis data secara umum.

UMKM yang mau berfokus pada pengelolaan keuangan, cashflow, dan profitabilitas cocok menggunakan aplikasi analisis data ini.

QuickBooks Analytics bisa membantu dalam analisis:

  • Arus kas keluar masuk
  • Laporan laba rugi
  • Anggaran dan pengeluaran yang tidak efisien
  • Performa keuangan bulanan

Namun kelemahan aplikasi ini adalah harganya cukup mahal dan lebih cocok untuk UMKM yang sudah memiliki finansial stabil.

11. Shopify Analytics

Shopify Analytics

E-commerce UMKM yang menggunakan Shopify perlu memanfaatkan aplikasi ini. Alasannya karena memberikan insight, seperti:

  • Penjualan per produk
  • Sumber traffic
  • Banyak pembelian
  • Performa kampanye iklan (ads campaign)
  • Tingkat retensi pelanggan

Ketika Anda menggunakan Shopify semuanya sudah otomatis bisa digunakan, tanpa perlu pengaturan manual.

Shopify Analytics sangat tepat untuk pengukuran performa online shop atau brand Anda.

Baca Juga: Marketplace Adalah: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

12. Tokopedia atau Shopee Seller Center Analytics

Bagi UMKM yang berfokus berjualan di marketplace, platform seperti Tokopedia dan Sales menyediakan pusat analitik data untuk seller. Analitik data ini membantu seller (pemilik UMKM) melihat data-data seperti:

  • Produk terlaris dan tidak
  • Performa iklan produk
  • Tingkat pembelian
  • Jumlah kunjungan ke toko atau produk
  • Rating dari customer
  • Responsivitas chat (fast response)

Pemilik UMKM bisa menggunakan data-data itu menentukan strategi stok, promo, dan harga.

Tetapi aplikasi ini memiliki fitur sangat bergantung pada penyedianya (Tokopedia dan Shopee), tidak fleksibel dan tidak bisa kustom.

13. Minitab Express

Minitab Express

Untuk UMKM yang bergerak di bidang produksi atau manufaktur, Minitab menjadi pilihan yang tepat. 

Aplikasi analisis data ini bisa melakukan analisis statistik seperti regresi dan clustering.

Kelebihannya yang paling menonjol adalah berfokus pada statistik produksi dan kurang cocok untuk aktivitas marketing dan sales.

14. Jupyter Notebook dan R Studio

Jupyter Notebook

Bagi pemilik UMKM yang tech savvy, Jupyter Notebook dan R Studio adalah aplikasi untuk analisis data yang tepat. Aplikasi ini mampu melakukan:

  • Analisis statistik
  • Penerapan model machine learning sederhana
  • Prediksi penjualan (sales forecasting)
  • Visualisasi data

Salah satu kelebihannya menggunakan Jupyter Notebook dan R Studio adalah tingkat kustomisasinya tinggi. Anda bisa berkreasi sesuai keinginan dengan menggunakan berbagai library.

Dukungan komunitas juga besar di seluruh dunia, ketika ada kesulitan, Anda tidak khawatir mencari tempat diskusi.

Karena aplikasi ini khusus untuk tech savvy, jadi memerlukan skill bahasa pemrograman, yaitu Python dan R.

Baca Juga: Panduan Integrasi WhatsApp dengan Software CRM Berbasis Web

15. WhatsApp CRM (CRM.ID)

CRM.ID

WhatsApp adalah alat komunikasi pelanggan UMKM yang populer. Dengan WhatsApp CRM, UMKM bisa mendapatkan kemudahan analisis data-data seperti:

  • Jumlah chat masuk
  • Waktu respon (response time)
  • Performa agen
  • Tingkat kepuasan pelanggan
  • Laporan penjualan via chat
  • Kontak yang merespon pesan broadcast

Fitur-fitur dan Kelebihan WhatsApp CRM:

  • Manajemen kontak pelanggan, misalnya informasi kontak, label dan kategori chat atau kontak, dan penyimpanan data terpusat.
  • Otomatisasi percakapan, seperti balasan cepat (quick reply), chatbot, dan pembuatan template pesan.
  • Pengoptimalan penjualan dan marketing (promosi), contohnya manajemen katalog produk dan broadcast pesan atau WA blast.
  • Analisis statistik kontak, pesan, pesan massal menggunakan berbagai jenis visualisasi data dan disajikan melalui real time dashboard.
  • Integrasi dengan aplikasi lain untuk mempermudah skalabilitas analisis data-data bisnis UMKM.
  • Analisis data performa agen, seperti waktu respon, jumlah tiket yang terselesaikan, dan kepuasan pelanggan setelah pelayanan.
  • WhatsApp CRM sangat penting untuk bisnis UMKM yang mengandalkan WhatsApp sebagai channel penting mengelola komunikasi pelanggan dan aktivitas penjualannya.

Contoh Penggunaan WhatsApp CRM:

  • Menghitung jumlah chat masuk
  • Pemilik UMKM mengambil keputusan dan menyusun strategi pelayanan pelanggan
  • Rata-rata waktu respon (response time) yang dibutuhkan tim CS (customer service) menanggapi pesan hingga selesai.
  • Pemilik UMKM bisa memonitor langsung performa agen CS.
  • Data kontak yang merespon pesan massal.
  • Pemantauan tren atau pola penjualan menggunakan channel marketing WhatsApp.

Baca Juga: Aplikasi WhatsApp CRM yang Mempermudah Usaha Laundry

Kesimpulan

Demikian penjelasan tentang 15 rekomendasi aplikasi analisis data terbaik untuk UMKM.

Aplikasi analisis data sudah menjadi tools penting di sektor UMKM agar berkembang, pemahaman pada perubahan kebutuhan pasar dan selangkah lebih cepat dari kompetitor.

Dengan aplikasi analisis data yang tepat, UMKM bisa mengambil keputusan lebih akurat, mengurangi biaya, meningkatkan penjualan, menganalisis kompetitor, membaca perilaku konsumen, dan memberi pelayanan terbaik ke pelanggan.

Jadi pastikan Anda memilih aplikasi analisis data yang sesuai dengan kebutuhan UMKM.

Tidak perlu dengan harga mahal, yang terpenting mudah digunakan, terjangkau, dan relevan dengan proses bisnis Anda.

Aplikasi CRM saat ini sudah dilengkapi dengan fitur analisis data dan dashboard untuk kemudahan pengelolaan data pelanggan pada sektor UMKM.

Jika Anda tertarik, segera jadwalkan demo bersama tim kami.

Ainur Rohman

Tinggalkan Komentar

15 − 3 =