Call to action (CTA) adalah elemen terpenting dalam pesan pemasaran.
Anda ingin audiens membeli produk Anda, subscribe ke email Anda, atau memesan layanan Anda? CTA adalah penentunya.
Jika Anda menggunakan kata-kata yang tepat, CTA bisa mendorong audiens untuk melakukan aksi yang Anda inginkan.
Tapi jika CTA Anda tidak menarik dan tidak persuasif, maka mereka mungkin hanya akan scroll saja tanpa memerhatikannya.
Karena itu, artikel ini akan membahas bagaimana cara menulis call to action (CTA) yang persuasif beserta beberapa contohnya.
Pengertian dan Manfaat Call to Action
Call to action (CTA) adalah perintah teks yang didesain untuk menginspirasi audiens dari kampanye marketing untuk melakukan sebuah aksi.
Misalnya, CTA bisa mendorong orang untuk mengklik suatu tautan, meninggalkan komentar di media sosial, mengunjungi toko online, membeli sesuatu, dll.
CTA bisa berbentuk:
- Tautan
- Tombol
- Teks biasa tanpa mengandung tautan
Contoh CTA yang paling sederhana adalah “Beli Sekarang” atau “Daftar Sekarang”.
Tapi, ada juga CTA yang panjang seperti “Langganan sekarang agar tidak ketinggalan dengan berita terbaru”.
Baik panjang maupun pendek, teks CTA menciptakan rasa urgensi dan juga meningkatkan tingkat konversi.
Selain itu, berdasarkan statistik:
- Email dengan satu CTA bisa meningkatkan klik sebesar 371% dan penjualan sebesar 1617%.
- CTA di landing page meningkatkan klik sebesar 80%
Baca Juga: 100 Kumpulan Kata-Kata Promosi untuk Tingkatkan Penjualan
Apa Tips Menulis Call to Action yang Baik?
Call to action (CTA) yang baik mampu menarik perhatian dan mendorong audiens untuk segera mengambil tindakan, baik di iklan, email, halaman penjualan, maupun media lainnya.
Simak tips berikut untuk menulis CTA yang dapat mendorong konversi, di mana pun Anda menggunakannya.
1. Gunakan kata kerja yang kuat
Anda tidak memiliki banyak ruang untuk menyampaikan pesan. Maka, jangan bertele-tele.
Langsung beri tahu audiens apa yang Anda ingin mereka lakukan dengan memulai CTA menggunakan kata kerja aksi.
Jenis kata kerja yang digunakan bisa disesuaikan dengan jenis bisnis dan tujuan CTA Anda. Beberapa contoh:
- Untuk situs e-commerce: Gunakan kata seperti “beli”, “pesan”, atau “checkout sekarang”
- Jika Anda mempromosikan newsletter atau konten: Gunakan kata seperti “unduh”, “berlangganan”, atau “baca selengkapnya”
- Untuk bisnis berbasis layanan: Gunakan CTA seperti “hubungi sekarang”, “jadwalkan konsultasi”, atau “booking hari ini”
Hindari CTA yang hanya menyatakan keberadaan suatu hal, seperti: “Koleksi terbaru kami sudah tersedia” karena terdengar pasif dan kurang menggugah.
Bandingkan dengan “klik di sini untuk melihat koleksi terbaru kami!” yang terasa lebih dinamis dan cenderung meningkatkan rasio klik.
2. Gunakan kata-kata yang memicu emosi atau antusiasme
Jika Anda ingin lebih banyak klik dan konversi, Anda perlu memicu respons emosional dari audiens.
CTA yang penuh semangat dan menggunakan pendekatan penulisan emosional dapat menjadi pendorong yang kuat.
Misalnya, seseorang sedang mencari destinasi liburan bersama keluarganya.
Ketika mereka menemukan CTA seperti “Rencanakan liburan impian Anda hari ini!”, mereka akan langsung membayangkan liburan menyenangkan dan terdorong untuk mengklik.
Beberapa cara lain agar CTA Anda memicu emosi:
- Mengurangi rasa khawatir atau risiko
- Membangun kepercayaan
- Menciptakan rasa urgensi
- Menunjukkan nilai atau manfaat jelas
Jangan lupa gunakan tanda baca. Menambahkan tanda seru di akhir CTA dapat memperkuat kesan semangat dan memberi efek ‘menonjol’ yang menarik perhatian.
Baca Juga: Tips dan Contoh Kata Kata Broadcast Promosi WhatsApp
3. Berikan alasan yang jelas untuk bertindak
Artinya, beri tahu audiens apa manfaat yang mereka dapatkan jika mengklik.
Apakah mereka bisa bekerja lebih efisien, menurunkan berat badan, atau menghemat uang?
Ini sangat berkaitan dengan unique selling proposition (USP) bisnis Anda. USP yang kuat dapat menarik calon pelanggan baru, dan jika dipadukan dengan CTA yang tepat, hasilnya bisa sangat optimal.
Contoh CTA yang bagus: “Hubungi kami dan mulai hemat hari ini!” Di sini, Anda tidak hanya menyebutkan tindakan yang diharapkan (menghubungi), tetapi juga alasan mengapa tindakan itu perlu diambil (untuk menghemat uang).
4. Manfaatkan efek FOMO
Strategi ini adalah salah satu yang paling ampuh dalam membuat CTA yang berhasil.
Fear of Missing Out (FOMO) atau rasa takut ketinggalan, merupakan motivator yang sangat efektif.
Ketika orang merasa mereka bisa kehilangan kesempatan yang tidak akan datang dua kali, mereka cenderung bertindak lebih cepat.
Cara terbaik untuk menggunakan FOMO dalam CTA adalah dengan menyebutkan promosi atau diskon yang bersifat terbatas.
Misalnya: “Belanja hari ini! Diskon berakhir Senin ini”, atau “Pesan sekarang, stok terbatas!”
CTA seperti ini sangat sulit untuk diabaikan, terutama jika dikaitkan dengan momen spesial seperti musim liburan atau akhir pekan panjang.
Sama seperti saat Anda memancing antusiasme, memicu rasa takut ketinggalan dalam CTA juga dapat meningkatkan jumlah klik secara signifikan.
Baca Juga: 25 Contoh Kata-Kata Promosi Lewat WhatsApp
5. Sesuaikan CTA dengan jenis perangkat
Saat membuat call-to-action (CTA), ada baiknya Anda juga mempertimbangkan untuk menyesuaikan CTA berdasarkan jenis perangkat yang digunakan audiens Anda.
Google mengelompokkan perangkat desktop dan tablet ke dalam kategori yang sama karena ukuran layarnya relatif mirip, dan pola penggunaannya pun tidak jauh berbeda.
Sebagai contoh, seseorang yang sedang bersantai di sofa pada malam hari melihat iklan produk di TV.
Tidak jarang mereka langsung mengambil laptop atau tablet untuk mencari informasi lebih lanjut.
Dalam kasus seperti ini, CTA seperti “pelajari lebih lanjut” atau “belanja sekarang” akan lebih relevan.
Namun, perangkat mobile memiliki pola perilaku dan niat pencarian yang berbeda dari desktop atau tablet.
Karena 80% pencarian bisnis lokal melalui perangkat mobile berakhir dengan konversi, maka sangat masuk akal untuk menyesuaikan CTA berdasarkan perangkat.
Satu perbedaan besar antara desktop dan mobile adalah kemampuan untuk langsung melakukan panggilan telepon dari perangkat mobile yang sedang digunakan untuk berbelanja.
Untuk bisnis berbasis layanan, sebaiknya tampilkan CTA yang berfokus pada panggilan telepon saat diakses dari perangkat mobile.
Misalnya, perusahaan jasa perawatan taman bisa menampilkan nomor telepon yang bisa langsung diklik di halaman mereka.
Beberapa contoh CTA yang bisa digunakan:
- “Hubungi sekarang untuk mulai layanan”
- “Telepon kami hari ini untuk informasi lebih lanjut”
Tujuannya adalah mengarahkan audiens agar segera melakukan tindakan yang Anda inginkan.
6. Lakukan A/B testing pada CTA Anda

Anda tidak akan tahu secara pasti bagaimana performa CTA Anda sampai benar-benar mencobanya.
Karena itu, testing dengan metode A/B masih menjadi cara terbaik untuk mengetahui CTA mana yang efektif mendatangkan klik, dan mana yang kurang efektif.
Dalam dunia pemasaran digital, percobaan dan kegagalan adalah bagian dari proses, dan CTA pun tidak terkecuali.
Ada kalanya sebuah CTA terdengar meyakinkan saat didiskusikan bersama rekan kerja, atau terlihat menarik di atas kertas, tetapi kenyataannya tidak memberikan hasil sesuai harapan.
Oleh karena itu, penting untuk menguji berbagai versi CTA. Bisa jadi, audiens Anda tidak merespons CTA yang selama ini Anda andalkan.
Dengan A/B testing, Anda bisa membandingkan beberapa alternatif kreatif dengan versi lama yang sudah sering digunakan.
Jika performa iklan Anda menurun, mungkin saatnya mencoba pendekatan yang berbeda.
Contoh untuk memulai A/B testing:
Versi A (standar):
- Lihat promo hari ini!
- Isi formulir untuk memulai
- Hubungi sekarang untuk info selengkapnya
Versi B (alternatif kreatif):
- Ratusan promo dalam genggaman Anda
- Hidup lebih sehat dimulai sekarang!
- Jangan sampai ketinggalan, hubungi kami hari ini!
Dengan membandingkan kedua versi ini, Anda akan mendapatkan wawasan lebih dalam tentang preferensi audiens dan bisa meningkatkan efektivitas CTA Anda secara signifikan.
Baca Juga: Pitching adalah: Pengertian, Jenis, dan Tipsnya dalam Bisnis
7. Sertakan angka
Sebagai konsumen, kita cenderung merespons dengan baik ketika melihat angka seperti harga, diskon, promosi, atau insentif lainnya.
Angka membantu kita menilai apakah suatu produk layak dibeli, terutama jika itu adalah barang yang kita inginkan tetapi tidak benar-benar kita butuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi, ketika ada kesempatan, mengapa tidak memanfaatkan pendekatan ini untuk menarik perhatian audiens?
Karena itu, coba cantumkan informasi harga dalam copy iklan, termasuk dalam CTA.
Jika seseorang melihat informasi harga di iklan Anda dan tetap memutuskan untuk mengunjungi situs Anda, itu berarti mereka masih tertarik dengan produk atau layanan yang Anda tawarkan.
Artinya, Anda telah mendapatkan klik yang bernilai tinggi, dan peluang untuk konversi pun meningkat.
Namun, jika Anda tidak menyertakan informasi harga di iklan dan pengguna mengklik karena tertarik, tetapi kemudian mundur karena harga yang tidak sesuai ekspektasi, itu akan menjadi situasi yang kurang menguntungkan.
Sebab, biaya iklan Anda akan meningkat, yang bisa menjadi pemborosan anggaran.
Cobalah bereksperimen dengan mencantumkan informasi harga dalam CTA Anda, atau angka lainnya yang relevan. Misalnya:
- “Belanja hari ini untuk TV di bawah Rp3 juta!”
CTA seperti ini tidak hanya menunjukkan harga TV yang terjangkau, tetapi juga mengandung elemen FOMO, karena terdengar seperti penawaran terbatas.
Jika Anda sedang menjalankan promosi khusus untuk pengiriman, bisa gunakan CTA seperti:
- “Pesan sebelum Minggu untuk pengiriman kilat 1 hari.”
Atau jika Anda menjalankan bengkel mobil dan ingin memberikan insentif diskon:
- “Booking sekarang! Dapatkan diskon 15% untuk kunjungan berikutnya.”
8. Gunakan nada yang berani dalam CTA Anda
Teknik ini sedikit berisiko, tetapi menggunakan kata-kata yang berani atau bahkan provokatif dalam CTA bisa sangat efektif untuk menarik perhatian.
Salah satu pendekatan yang agak menantang adalah menggunakan kata-kata bernada negatif untuk memotivasi audiens mengubah sesuatu yang mungkin mereka rasa kurang baik dari diri mereka sendiri.
Misalnya, seseorang sedang mencari cara menurunkan berat badan di Google, lalu melihat CTA seperti: “Akhiri diet menyiksa Anda hari ini.”
Meskipun terdengar tajam, kemungkinan besar orang akan tertarik untuk mengklik karena merasa relate dengan pesannya.
Jika diterapkan dengan tepat, teknik ini bisa memberikan hasil yang cukup mengesankan. Namun, sebaiknya Anda hati-hati dan tidak berlebihan dalam menerapkannya.
Baca Juga: Marketing Plan: Jenis, Cara Membuat, dan Contohnya
Jenis dan Contoh Call to Action
Berikut ini adalah beberapa jenis CTA beserta contoh dan penerpaannya:
1. CTA untuk mengumpulkan prospek (lead generation)
CTA ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari pengguna, seperti alamat email atau nomor telepon, untuk keperluan pemasaran atau penawaran di masa mendatang.
Contoh:
- “Daftar untuk menerima buletin kami”
- “Unduh eBook gratis kami”
2. CTA untuk penjualan

CTA ini mendorong pengguna untuk melakukan pembelian atau transaksi langsung, sehingga meningkatkan penjualan atau konversi.
Contoh:
- “Beli Sekarang”
- “Tambah ke Keranjang”
3. CTA untuk content engagement
CTA ini mengajak pengguna untuk lebih aktif berinteraksi dengan konten, seperti membaca artikel, menonton video, atau mengeksplorasi sumber informasi lainnya.
Contoh:
- “Baca Selengkapnya”
- “Tonton Sekarang”
4. CTA untuk berbagi ke media sosial
CTA ini mendorong pengguna untuk membagikan konten ke media sosial, guna meningkatkan jangkauan dan keterlibatan terhadap brand.
Contoh:
- “Bagikan Postingan Ini”
- “Ikuti Kami di Facebook”
5. CTA untuk pendaftaran acara
CTA ini ditujukan agar pengguna mendaftar pada acara, webinar, atau workshop yang diselenggarakan.
Contoh:
- “Daftar Sekarang”
- “Amankan Tempat Anda”
Baca Juga: Strategi Produk: Manfaat dan Cara Membuatnya
6. CTA untuk kontak langsung
CTA ini mengarahkan pengguna untuk menghubungi perusahaan atau organisasi guna mengajukan pertanyaan atau mendapatkan bantuan.
Contoh:
- “Hubungi Kami”
- “Kirim Pertanyaan Anda”
7. CTA untuk pengunduhan

CTA ini mendorong pengguna untuk mengunduh materi seperti eBook, whitepaper, aplikasi, atau studi kasus.
Contoh:
- “Unduh Sekarang”
- “Dapatkan Materi Gratis Anda”
8. CTA untuk langganan
CTA ini mengajak pengguna untuk mendaftar layanan berlangganan, baik berbayar maupun versi uji coba.
Contoh:
- “Mulai Uji Coba Gratis Anda”
- “Langganan Sekarang”
9. CTA untuk umpan balik
CTA ini mendorong pengguna memberikan masukan, ulasan, atau testimoni.
Contoh:
- “Beri Ulasan Anda”
- “Bagikan Pendapat Anda”
10. CTA untuk donasi
CTA ini mengajak pengguna untuk memberikan donasi kepada organisasi atau tujuan tertentu.
Contoh:
- “Donasi Sekarang”
- “Dukung Misi Kami”
Baca Juga: Brand Marketing: Pengertian, Manfaat, dan Fungsinya
Kesimpulan
Itulah tips menulis call to action persuasif yang bisa membantu bisnis Anda mendapatkan lebih banyak klik.
Anda bisa menggunakan CTA pada konten pemasaran yang disebarluaskan di media sosial, blog, ataupun alat komunikasi seperti WhatsApp.
Agar strategi CTA Anda semakin efektif, dukung dengan aplikasi CRM.ID yang memungkinkan Anda untuk mengirim pesan tanpa batasan jumlah dan pesan melalui WhatsApp.
Selain itu, CRM.ID juga memiliki fitur-fitur untuk menyimpan dan mengelola data pelanggan, bisa digunakan banyak agen sekaligus, serta bantuan centang hijau WhatsApp.
Jika tertarik, Anda bisa klik tautan ini untuk menjadwalkan demo dan mencoba CRM.ID!
- 7 Strategi Diferensiasi Produk Untuk Hadapi Persaingan Pasar - 27 November 2025
- Rekomendasi 7 Aplikasi CRM Untuk Bisnis Asuransi - 23 September 2025
- Mengenal Pentingnya Business Plan, Komponen, dan Jenisnya - 19 September 2025
