Consumer Goods: Jenis, Contoh, dan Strateginya

consumer goods

Pada kuartal I tahun 2025, pasar fast-moving consumer goods (FMCG) di Indonesia tumbuh hingga di angka 5,5 persen.

Angka ini merupakan angka tertinggi untuk wilayah Asia Tenggara bersama dengan Filipina.

Dengan tingginya angka ini mencerminkan tingginya permintaan produk kebutuhan sehari-hari.

Seperti yang diketahui consumer goods merupakan barang konsumen yang umumnya memiliki siklus pembelian cepat dengan harga yang terjangkau.

Berdasarkan data dari Katadata sektor FMCG yang menyumbang pertumbuhan tertinggi dipegang oleh perawatan diri dengan angka 7,2% pada kuartal I 2025 dan disusul dengan homecare dengan angka 6,2%.

Pada artikel ini CRM.ID akan menjelaskan secara lengkap mengenai consumer goods mulai dari pengertiannya, contoh, hingga strategi dalam menjual produk consumer goods atau FMCG.

Untuk penjelasan lebih lengkapnya Anda bisa menyimak di bawah ini:

Apa yang Dimaksud dengan Consumer Goods?

consumer goods

Consumer goods atau dikenal juga dengan customer goods merupakan produk jadi yang dijual secara langsung kepada konsumen akhir untuk keperluan sehari-hari.

Produk ini juga dikenal dengan istilah barang konsumen karena akan langsung sampai ke tangan konsymen.

Jenis barang ini masuk ke dalam kategori Fast-Moving Consumer Goods atau FMCG yang artinya produk ini memiliki siklus pembelian yang cepat dengan harga yang terjangkau.

Contoh dari produk ini di antaranya produk makanan, minuman, homecare, hingga produk kebutuhan rumah tangga lainnya.

Ada 3 (tiga) kategori utama yang dimiliki oleh produk customer goods yakni:

  • Produk cepat laku, yakni produk yang memiliki rotasi penjualan tinggi, contohnya seperti produk makanan ringan hingga minuman kemasan.
  • Harga yang terjangkau, di mana dengan harga terjangkau ini membuat produk FMCG mudah untuk diakses oleh berbagai lapisan masyarakat.
  • Mudah untuk ditemukan, produk FMCG memiliki distribusi yang luas di dalam masyarakat, mulai dari di supermarket, minimarket, hingga di tingkat toko kecil.
crm banner 1

Baca Juga: 14 Contoh Strategi Pemasaran dan Penjelasan Lengkapnya

Apa Saja Jenis-Jenis Consumer Goods?

Barang konsumen ini dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan cara konsumen menggunakannya dan tingkat pertimbangan dalam emmbeli,

Tentunya setiap jenis ini ada karakteristik untuk yang berpengaruh pada strategi pemasaran dan juga distribusi.

Berikut jenis-jenis tersebut:

1. Convenience Goods (Barang Kebutuhan Sehari-Hari)

Convenience goods atau barang kebutuhan sehari-hari merupakan barang dibeli secara rutin tanpa menggunakan banyak pertimbangan.

Produk ini biasanya dijual dengan harga yang terjangkau, memiliki stok banyak, dan menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat, misalnya seperti sabun mandi, air mineral, hingga makanan ringan.

Jika Anda menjual produk jenis ini, maka Anda bisa fokus pada peningkatan brand awareness melalui distribusi yang luas dan didukung dengan promosi yang menarik.

Untuk menjangkau lebih banyak konsumen, Anda bisa menjual produk Anda di berbagai tempat seperti minimarket, supermarket, toko online, dan sejenisnya.

Anda juga bisa mengoptimalkan penjualan dengan menggunakan iklan media sosial dan televisi untuk menonjolkan produk Anda.

Tambahkan juga promosi seperti diskon hingga bundling yang bisa menarik perhatian konsumen.

2. Shopping Goods (Barang Perbandingan)

Shopping goods atau barang perbandingan merupakan barang di mana di dalamnya membutuhkan banyak pertimbangan sebelum dibeli.

Di sini konsumen akan melakukan perbandingan harga, kualitas, hingga fitur yang dimiliki masing-masing merek sebelum mengambil sebuah keputusan.

Contoh dari produk ini seperti pakaian, peralatan elektronik, hingga produk-produk furnitur.

Untuk mendukung penjualan dari produk ini Anda bisa menggunakan strategi pemasaran melalui konten edukatif dan informatif.

Anda bisa menggunakan video demo, ulasan dari pelanggan, hingga artikel yang membahas mengenai manfaat dan fitur yang dimiliki oleh produk.

Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan platform digital dengan iklan interaktif, simulasi produk, hingga pemasaran eksklusif yang bisa mendorong konsumen sehingga produk Anda lebih unggul dari kompetitor.

Mendukung produk Anda dengan layanan pelanggan yang responsif bisa mendukung keputusan pembelian.

Baca Juga: 10 Strategi Pemasaran Produk untuk Bisnis Anda dan Contohnya

3. Specialty Goods (Barang Spesial)

Specialty goods atau barang spesial merupakan barang premium yang memiliki keunikan dan biasanya memiliki loyalitas yang tinggi.

Demi mendapatkan produk ini, biasanya konsumen rela mengeluarkan biaya lebih besar karena barang-barang ini memiliki nilai emosional atau prestise.

Contoh dari barang ini di antaranya jam tangan mewah, parfum eksklusif, hingga tas mewah.

Untuk memasarkan produk ini diperlukan pembangunan citra merek yang kuat dan juga eksklusif.

Anda bisa menggunakan iklan emosional yang bisa mengasosiasi produk dengan gaya hidup tertentu.

Dengan melakukan distribusi produk secara terbatas bisa menciptakan kesan yang eksklusif.

Ini termasuk dengan memberikan pengalaman secara personal dengan pelanggan, misalnya memberikan konsultasi gratis.

4. Unsought Goods (Barang yang Tidak Dicari)

Jenis yang terakhir adalah unsought goods yakni barang yang jarang dicari oleh konsumen kecuali pada situasi tertentu atau karena adanya kebutuhan mendesak.

Contoh dari barang ini adalah asuransi, layanan kesehatan, hingga perlengkapan darurat seperti alat pemadam kebakaran.

Untuk memasarkan produk yang tidak dicari ini, Anda bisa menggunakan strategi pendekatan edukatif dan proaktif.

Anda bisa membangun kesadaran dari konsumen sehingga mereka bisa mendapatkan informasi melalui kampanye edukatif ataupun seminar.

Selain itu, Anda juga bisa melakukan pendekatan secara langsung, misalnya tim sales menawarkan secara langsung dan menjelaskan manfaat yang dimiliki produk kepada konsumen.

Dalam pembuatan konten, penting untuk membuat konten yang bisa menggugah kesadaran, misalnya melalui video informatif terkait risiko yang bisa diatasi menggunakan produk tersebut.

Baca Juga: Product Knowledge: Arti, Contoh, dan Tips Meningkatkannya

Apa Perbedaan Antara Consumer Goods dan Capital Goods?

consumer goods

Beberapa dari Anda mungkin sering mendengar capital goods dan bingung membedakan antara consumer goods dengan capital goods.

Berikut beberapa perbedaan yang dimiliki oleh keduanya:

  • Pertama, perbedaan dari sisi fungsi yang dimilikinya, di mana pada produk consumer goods digunakan untuk kebutuhan konsumsi langsung pakai. Sedangkan pada capital goods digunakan untuk menghasilkan barang lain.
  • Kedua, produk barang jadi dibeli langsung oleh konsumen akhir, sementara capital goods dibeli oleh industri manufaktur.
  • Ketiga, tujuan dari pembelian FMCG sebagai pemakaian pribadi, sedangkan capital goods sebagai bentuk investasi bisnis.
  • Keempat, FMCG merupakan produk dengan harga yang ditentukan oleh supplier atau penyedia. Sedangkan capital goods umumnya memiliki harga yang ditentukan oleh perusahaan.

Baca Juga: Internet Marketing: Jenis, Manfaat, dan Contohnya

Apa Saja Contoh Perusahaan dan Produk Consumer Goods?

consumer goods

Berikut beberapa contoh dari produk consumer goods:

1. Unilever

Unilever merupakan perusahaan yang memimpin pasar berbagai produk kebutuhan rumah tangga dengan kategori-kategori yang berbeda.

Beberapa produk yang dimiliki di antaranya:

  • Home care: Rinso, Sunlight, Superpell, Wipol, Molto
  • Personal care: Dove, Lifebuoy, Pepsodent
  • Food & beverages: Wall’s, Blueband, Bango

2. Wings

Wings atau perusahaannya bernama Wings Group merupakan perusahaan barang konsumen yang berasal dari Indonesia.

Ada berbagai produk yang diproduksi oleh Wings ini, di antaranya:

  • Home care: Daia, So Klin, Economy, Mama Lemon.
  • Personal care: Nuvo, GIV, Zinc, Serasoft.
  • Food & Baverages: Mi Sedaap, Japota, Potabee, Floridina, Top Coffee, Kecap Sedaap.

Baca Juga: 7 Tahapan Perancangan Produk yang Efektif

3. Nestle

Nestle merupakan perusahaan yang menyediakan kebutuhan konsumen dengan menyediakan produk-produk makanan dan minuman, di antaranya:

  • Milo
  • Nescafe
  • KitKat

4. Indofoods

Buat Anda pecinta Indomie, pasti sudah mengenal perusahaan yang memproduksi mie satu ini, bukan?

Yaps, Indofood yakni perusahaan yang memeneuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dengan produk-produk popular seperti:

  • Indomie
  • Pop mie
  • Sambal Indofood
  • Kecap Indofood
  • Bumbu instan Indofood
  • Minyak goreng Bimoli

5. Mayora

Mayora merupakan perusahaan yang memproduksi barang konsumen di mana fokusnya pada makanan dan minuman.

Beberapa produk dari Mayora di antaranya:

  • Permen Kopiko
  • Biskuit Roma
  • Torabika
  • Teh Pucuk Harum
  • Le Minerale
  • Energen
  • Beng Beng
  • Mi Gelas

Baca Juga: Aspek Pemasaran: Ini Tujuan dan Komponennya

Apa Saja Tantangan yang Harus Dihadapi dalam Pemasaran Produk Consumer Good?

produk

Dalam pemasaran produk consumer goods, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, yakni:

1. Memiliki Persaingan yang Ketat

Sebagai produk yang langsung akan digunakan oleh konsumen, pastinya produk consumer goods ini memiliki persaingan yang ketat.

Bahkan bisa dibilang setiap bulannya ada produk baru yang bisa menjadi pesaing produk yang telah ada sebelumnya.

Karena banyaknya produk ini membuat konsumen hanya melihat bagian yang menonjol dari produk tersebut, misalnya dari harga, kualitas, dan merek.

Ini membuat perusahaan mau tidak mau harus terus melakukan inovasi agar bisa bertahan di persaingan pasar.

2. Cepat Berubah

Tren yang ada di dalam industri ini juga sangat cepat berubah.

Konsumen modern saat ini semakin mengutamakan produk yang sehat, organik, dan juga ramah lingkungan.

Ini termasuk dalam hal menghindari isu sosial yang sering dilakukan generasi muda.

Jika bisnis tidak bisa memahami dan mengikuti perubahan yang ada ini bisa membuat bisnis kalah dalam persaingan pasar.

Baca Juga: Strategi Produk: Manfaat dan Cara Membuatnya

3. Menjaga Efisiensi Distribusi

Distribusi juga jadi tantangan tersendiri bagi produk ini.

Konsumen tentunya berharap bisa mendapatkan produk dengan mudah di toko fisik, minimarket, hingga secara online.

Namun untuk bisa memenuhi ini bisnis sering terhambat oleh biaya penyimpanan, transportasi, hingga untuk pengelolaan stok.

4. Adanya Tekanan Harga

Untuk barang kebutuhan sehari-hari, konsumen cukup sensitif dengan harga yang ada.

Ketika terjadi kenaikan biaya bahan baku, produksi, hingga logistik membuat perusahaan mendapatkan margin keuntungan yang lebih sedikit.

Tantangan terbesar di sini adalah dalam hal menyeimbangkan harga yang kompetitif dengan profitabilitas yang ada.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Aplikasi CRM untuk Bisnis Indonesia 2025

Apa Saja Strategi dalam Menjual Produk Consumer Goods?

Agar bisnis consumer goods bisa bersaing di pasar dan menghadapi tantangan dengan baik, berikut beberapa strategi yang dimiliki:

1. Unggulkan Keunikan Merek

Agar bisnis Anda bisa bersaing di tengah persaingan pasar, Anda perlu mengunggulkan keunikan dari merek Anda.

Di sini Anda dapat membangun keunikan merek dengan menawarkan nilai tambah yang relevan bagi konsumen.

Menonjolkan kualitas produk, hingga kemasan ramah lingkungan menjadi pilihan terbaik yang bisa dilakukan.

Ini termasuk memanfaatkan digital marketing untuk memperluas jangkauan audines dan gunakan cerita merek sehingga bisa membangun hubungan emosional dengan pelanggan.

2. Beradaptasi dengan Perubahan

Strategi kedua yang dapat dilakukan adalah dengan terus beradaptasi dengan perubahan yang ada, khususnya perubahan preferensi konsumen.

Lakukan riset pasat secara berkala agar Anda bisa lebih memahami kebutuhan dan selera dari konsumen.

Anda juga bisa melakukan reformasi produk dengan tren yang ada saat ini, misalnya menggunakan bahan organik, bebas bahan kimia, hingga lebih ramah lingkungan.

Dukung dengan iklan di media sosial sehingga bisa menarik pelanggan lebih peduli terhadap isu sosial dan lingkungan.

Baca Juga: Apa Itu Promosi: Tantangan dan Strateginya

3. Gunakan Teknologi dalam Distribusi

Strategi ketiga adalah dengan menggunakan teknologi dalam distribusi produk.

Anda bisa melakukan kerja sama dengan distributor yang handal dan perluas pasar melalui platform e-commerce sehingga bisa menjangkau pasar yang lebih luas.

4. Lakukan Penekanan Biaya dan Lakukan Komunikasi Nilai Produk

Terakhir, terapkan efisiensi operasional sehingga bisa mengurangi biaya produksi, misalnya dengan mengoptimalkan proses manufaktur atau bernegosiasi dengan distributor bahan baku.

Anda juga bisa menggunakan strategi pemasaran yang bisa menonjolkan nilai produk sehingga konsumen dapat mudah memahami bahwa harga yang dimiliki sesuai dengan kualitas yang ada.

Baca Juga: Customer Segment: Manfaat dan 10 Contohnya

Kesimpulan

Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai consumer goods yang dapat menjadi referensi Anda.

Dari penjelasan artikel di atas dapat diketahui bahwa consumer goods merupakan barang konsumen di mana langsung dijual kepada konsumen akhir untuk kebutuhan sehari-hari.

Tentunya produk ini sangat dekat dengan konsumen akhir atau masyarakat sehingga penilaian akan dilakukan langsung oleh mereka yang menggunakan produk tersebut.

Salah satu bagian penting untuk mendukung consumer goods adalah mengoptimalkan layanan pelanggan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

Gunakan aplikasi CRM dari CRM.ID untuk mendukung layanan pelanggan terbaik pada bisnis Anda.

CRM.ID merupakan aplikasi manajemen hubungan pelanggan yang dilengkapi berbagai fitur untuk memudahkan layanan pelanggan.

Dengan CRM.ID Anda akan mendapatkan kesempatan mendapatkan centang hijau secara gratis jika memenuhi persyaratan.

Yuk daftar CRM.ID sekarang juga dan jadwalkan demo bersama tim hebat kami dengan klik tautan ini.

Desi Murniati

Tinggalkan Komentar

nine − 7 =