10 Strategi Pemasaran Produk untuk Bisnis Anda dan Contohnya

strategi pemasaran produk banner

Menurut Profesor Clayton Christensen dari Harvard Business School, setiap tahunnya ada 30.000 produk yang diluncurkan untuk konsumen, dan kebanyakan gagal.

Alasannya? Strategi pemasaran, penempatan, dan pesan produk yang tidak sesuai. Mereka tidak memahami pelanggan, cara bermain di pasar, atau cara memenangkan persaingan.

Banyak sekali perusahaan yang terlalu fokus membuat produk yang sempurna sampai mereka melupakan hal lainnya.

Pada artikel ini, Anda akan mempelajari strategi pemasaran produk yang bisa menjangkau audiens ideal Anda dan mengonversi mereka menjadi pelanggan.

Apa itu Strategi Pemasaran Produk?

Strategi pemasaran produk adalah proses memperkenalkan produk Anda di pasar.

Untuk bisa memasarkan produk dengan baik, Anda perlu:

  • Memahami target audience produk
  • Menjelaskan bagaimana produk dapat memecahkan masalah pelanggan
  • Memposisikan produk secara strategis agar menonjol dari pesaing

Sebagai contoh, ConvertKit diluncurkan pada tahun 2013 untuk menghadapi pesaing baru seperti Mailchimp dan Constant Contact.

Meski pertumbuhan mereka dalam dua tahun pertama lambat, tapi pendiri dan CEO, Nathan Barry, tidak menyerah.

Ia justru fokus pada satu bidang khusus: email marketing untuk para blogger.

Barry menggunakan pemasaran produk untuk menentukan posisi dan pesan ConvertKit dan berkembang menjadi rangkaian email marketing khusus blogger seperti saat ini.

Ia sadar bahwa CovertKit tidak dapat bersaing dengan pemain besar dalam hal fitur, jadi mereka fokus memenuhi kebutuhan pengguna secara spesifik dan terarah melalui konten.

crm 1

Baca Juga: 10 Contoh Template Email Marketing dan Tips Menulisnya

Cara Membuat Strategi Pemasaran Produk untuk Bisnis Anda

1. Menyempurnakan buyer persona produk Anda

Menentukan target audiens dan menyempurnakan buyer persona Anda sangat penting untuk strategi pemasaran produk yang sukses.

Pahami kebutuhan, tantangan, dan kendala pelanggan Anda. Dengan begitu, semua aspek strategi pemasaran produk, kampanye, dan aset Anda akan sesuai keinginan mereka.

Baca juga: Unique Selling Proposition (USP): Pengertian dan Contohnya

2. Tetapkan pembeda dan posisi produk Anda dengan jelas

Apa yang membedakan produk Anda? Mengapa pembeli harus memilih Anda daripada pesaing Anda?

Strategi pemasaran produk yang sukses membutuhkan pembeda yang jelas dan pernyataan posisi.

Karena itu, coba awali dengan menjawab pertanyaan seperti:

  • Mengapa produk ini dibuat?
  • Untuk siapa produk ini dibuat?
  • Tantangan apa yang produk ini atasi?
  • Apa yang membuat produk Anda unik?
  • Mengapa produk Anda lebih baik dan berbeda dari produk pesaing?
  • Mengapa fitur produk Anda ideal untuk target audiens?
  • Mengapa pelanggan harus percaya dan berinvestasi pada Anda dan produk Anda?

Dari jawaban ini, Anda bisa menyusun pernyataan posisi yang singkat dan berdampak. Ingatlah tips-tips berikut:

  • Gunakan kata-kata aksi untuk menarik minat pelanggan Anda.
  • Pastikan nada pernyataan Anda mencerminkan gaya merek Anda.
  • Fokus pada manfaat produk Anda secara keseluruhan (bukan hanya satu fitur tertentu).

Pastikan tim penjualan dan pemasaran juga mengetahui posisi produk Anda sehingga setiap orang menyampaikan informasi yang sama kepada pelanggan.

Anda juga dapat membagikan informasi ini dengan tim dukungan Anda karena mereka adalah orang yang berbicara dengan pelanggan secara langsung.

Baca juga: Tip Membuat Kalender Konten dan Rekomendasi Alatnya

3. Menetapkan tujuan

Apa yang ingin Anda capai? Coba tetapkan tujuan agar Anda tahu apa yang sedang Anda upayakan dan fokus untuk mencapainya.

Tujuan akan berbeda-beda tergantung produk, jenis perusahaan tempat Anda bekerja, dan tujuan pemasaran Anda yang lebih besar.

Tetapi umumnya, tujuan produk meliputi hal-hal berikut ini:

  • Meningkatkan pendapatan
  • Berinteraksi dengan pelanggan
  • Meningkatkan pangsa pasar
  • Mendapatkan pelanggan dari pesaing
  • Meningkatkan pengenalan merek

Tetapkan sasaran Anda menggunakan format SMART, yang berarti sasaran tersebut harus Speficic, Measurable, Actionable, Realistic, dan Time-bound.

Baca Juga: Digital Marketing: Pengertian, Jenis, dan Strateginya

4. Menetapkan harga untuk produk Anda

strategi pemasaran produk 1

Strategi pemasaran produk sangat memengaruhi harga produk Anda. Biasanya, perusahaan harus memilih antara competitive pricing VS value-based pricing.

Competitive pricing

Harga yang kompetitif berarti harga produk Anda berdasarkan produk serupa yang pesaing Anda jual dan perbandingan mereka.

Misalkan Anda yakin fitur unik produk Anda menjamin harga yang jauh lebih tinggi daripada pesaing Anda.

Dalam kasus tersebut, dengan harga yang kompetitif, Anda mungkin menetapkan harga produk Anda di atas harga rata-rata.

Value-based pricing

Sementara itu, harga berbasis nilai mengukur harga barang Anda berdasarkan apa yang pelanggan peroleh secara nyata atau tidak (misalnya peningkatan kepercayaan diri atau status).

Hal ini memungkinkan Anda untuk lebih fleksibel dalam menentukan harga daripada hanya mengikuti pasar, tren industri, dan pesaing Anda.

Hal ini juga memungkinkan Anda untuk memaksimalkan keuntungan, meskipun mungkin lebih sulit untuk mengedukasi pelanggan tentang alasan di balik harga Anda.

Sistem harga ini ideal untuk perusahaan yang menjual produk dengan pesaing yang masih sedikit atau untuk perusahaan dengan fitur produk yang sangat baru dan unik.

Baca juga: 14 Contoh Strategi Pemasaran dan Penjelasan Lengkapnya

5. Meluncurkan produk

Peluncuran produk merupakan bagian terpenting dari setiap strategi pemasaran produk.

Pemasaran produk berfokus pada dua aspek peluncuran: peluncuran internal dan peluncuran eksternal.

Aspek internal peluncuran produk

Aspek internal adalah apa saja yang terjadi di dalam perusahaan Anda selama peluncuran produk.

Selama masa ini, Anda harus menjelaskan kepada tim pemasaran dan penjualan Anda tentang:

  • Manfaat produk
  • Informasi demo produk yang tersedia
  • Peluang pelatihan produk penjualan dan detail tentang cara penggunaannya
  • Seperti apa tampilan posisi dan pesannya
  • Siapa persona pembeli dan pelanggan ideal Anda
  • Apa saja sasaran produk Anda
  • Apa saja fitur produk Anda
  • Harga produk Anda
  • Cara produk Anda diluncurkan kepada pelanggan

Aspek eksternal peluncuran produk

Aspek eksternal adalah apa yang terjadi di luar perusahaan Anda, dengan pelanggan dan audiens selama peluncuran produk.

Peluncuran produk secara eksternal adalah hal yang sangat berbeda tidak ada aturan yang mengikat, jadi berkreasilah.

Anda dapat memanfaatkan media sosial, acara peluncuran produk, artikel dan konten blog, atau landing page.

Baca Juga: Product Knowledge: Arti, Contoh, dan Tips Meningkatkannya

Strategi Jitu Memasarkan Produk Untuk Bisnis Anda

ilustrasi membuat strategi untuk memasarkan produk

1. Menonjolkan manfaat, bukan fitur

Daripada menjelaskan panjang lebar tentang fitur yang kadang menggunakan istilah yang sulit dimengerti, lebih baik jelaskan manfaat produk Anda saja.

Misalnya, jika Anda mempromosikan aplikasi produktivitas, Anda bisa menjelaskan bahwa manfaatnya adalah ‘menghemat waktu dengan pengelolaan tugas’.

2. Posisikan produk sebagai solusi di konten blog

Blog adalah tempat yang bagus untuk mendorong traffic dan membangun brand awareness.

Tulis artikel yang bermanfaat bagi pengguna seperti artikel terkait masalah yang produk Anda selesaikan.

Dengan begitu, Anda bisa memposisikan produk Anda sebagai solusi potensial untuk masalah pembaca sembari memberikan nilai yang nyata dan edukatif.

3. Tunjukkan penggunaan produk Anda melalui video

Konten tertulis memang bagus, tapi video yang menunjukkan langsung penggunaan produk Anda? Itu jauh lebih baik.

Konten video bisa sangat efektif dan mengonversi audiens Anda dengan lebih cepat. Jadi, buatlah konten video seperti:

  • Ulasan produk
  • Unboxing
  • Hack dengan produk Anda
  • Demo produk

4. Buat referral atau program affiliate

Menurut Nielsen, 88% konsumen lebih memercayai rekomendasi dari orang yang mereka kenal daripada promosi lainnya.

Karena itu, pemasaran dari mulut ke mulut masih lebih unggul daripada pesan pemasaran atau promosi penjualan yang Anda luncurkan.

Program affiliate atau referral pun dibuat dengan konsep yang sama. Keduanya adalah program di mana seseorang merekomendasikan produk Anda kepada orang baru.

Jika orang baru berhasil melakukan pembelian, orang yang merekomendasikan akan diberi imbalan berupa komisi, diskon, atau jenis hadiah lainnya.

Dalam situasi ini, orang lebih cenderung membeli karena seseorang yang mereka percaya telah memberikan suara kepercayaan mereka terhadap produk Anda.

Sebagai sebuah bisnis, Anda mendapatkan pelanggan baru dengan sedikit usaha, dan orang yang merekomendasikan akan diberi kompensasi atas masukan mereka.

Baca Juga: Affiliate Marketing: Pengertian, Cara Memulai, dan Tipsnya

5. Coba kerja sama dengan brand lain

strategi pemasaran produk 2

Pemasaran bersama atau co-branding dengan merek lain adalah cara yang sangat baik untuk memasarkan produk Anda kepada audiens yang lebih luas dan berkualitas.

Anda dapat melakukan kerja sama sederhana seperti live di Instagram atau YouTube bersama-sama, atau menyelenggarakan webinar langsung.

Apa pun ukurannya, produk Anda harus cocok secara alami bagi pelanggan perusahaan lain. Idealnya, ini berarti produk Anda dapat digunakan bersama-sama.

6. Tawar kata kunci pesaing Anda dengan iklan PPC

Pay per click (PPC) adalah taktik pemasaran produk yang penting.

Meskipun metode pemasaran lain dapat membantu Anda menarik prospek, Anda dapat menarik perhatian lebih banyak pelanggan dengan membeli iklan PPC di mesin pencari.

Misalnya Anda bekerja untuk McDonald’s, gunakan kata kunci untuk produk umum seperti burger dan istilah merek Anda sendiri seperti Happy Meal, dan pesaing Anda (misalnya, KFC).

Dengan cara ini, pelanggan yang mencari nama pesaing Anda saat mereka mempertimbangkan pembelian akan melihat nama dan produk Anda secara bersamaan.

7. Biarkan orang mencoba sebelum membeli.

Menemukan cara baru yang efektif untuk menyampaikan nilai produk Anda tidaklah mudah.

​​Kata-kata, video, dan konten pemasaran pasif lainnya hanya dapat melakukan hal yang terbatas.

Tapi, jika Anda mengizinkan audiens mencoba produk Anda sebelum membelinya, mereka dapat merasakan manfaatnya secara langsung tanpa risiko apa pun.

Ini seperti mencicipi kue sebelum membelinya.

Membiarkan audiens mencoba produk Anda membuat mereka tahu bagaimana produk tersebut berfungsi dan bagaimana mereka akan berinteraksi dengannya.

Pengalaman ini dapat menjawab banyak pertanyaan dan menghilangkan banyak keraguan yang mungkin muncul saat seseorang akan melakukan pembelian.

Bergantung pada sifat produk Anda, konsep “mencoba” produk Anda bisa berbeda-beda, tapi biasanya berbentuk seperti:

  • Sampel gratis
  • Demo gratis
  • Uji coba gratis atau terbatas
  • Mencoba tingkat/level Freemium

Baca Juga: Mengenal KOL dan Perbedaannya dengan Influencer

8. Berkolaborasi dengan kreator dan/atau influencer

Seperti pada co-marketing dan program referral, kolaborasi bisa mengubah strategi pemasaran produk Anda.

Kolaborasi membantu memperluas jangkauan Anda ke audiens baru yang relevan dan memanfaatkan kepercayaan mitra Anda dengan audiens tersebut.

Saat ini, kreator dan influencer media sosial merupakan beberapa orang yang paling berpengaruh untuk diajak bermitra.

Influencer bisa mengulas produk Anda dan menampilkannya di media sosial mereka, atau membuat kuis berhadiah untuk produk tersebut.

Lalu, Anda bisa menawarkan semacam kompensasi (uang atau produk gratis) sebagai imbalan atas promosi di platform media sosial mereka.

9. Mendorong user-generated content (UGC) di media sosial

Strategi lain untuk mempromosikan produk Anda adalah dengan user-generated content, atau meminta pembeli membuat konten di media sosial.

Mayoritas konsumen lebih memercayai ucapan pembeli lain daripada ucapan merek itu sendiri.

Jadi, manfaatkan kepercayaan ini dengan memotivasi pembeli Anda agar membagikan pengalaman mereka dengan produk Anda di media sosial.

10. Tunjukkan social proof

Social proof adalah hal yang mendorong pembeli untuk melakukan suatu aksi (membeli produk Anda) karena orang lain sudah melakukannya.

Contoh social proof adalah:

  • Ulasan produk
  • Rating
  • Testimoni pengguna
  • Statistik dan angka pengguna
  • Penghargaan yang diterima
  • Endorse selebriti

Anda bisa menampilkan social proof di situs web Anda atau media sosial.

Baca Juga: Relationship Marketing: Pengertian, Strategi, dan Contohnya

Contoh Strategi Pemasaran Produk

Berikut ini adalah beberapa contoh pemasaran dari produk terkenal:

1. Apple

Apple adalah merek terkenal dalam produk teknologi dan software. Tidak hanya bagus dalam segi desain, tapi produk mereka juga sangat berguna.

Memahami ini, strategi pemasaran produk Apple tidak fokus pada fitur produk mereka, tapi pada manfaat yang produk tawarkan untuk pengguna.

Karena itu, dalam mendeskripsikan kemampuan iPhone mereka, mereka pun lebih menekankan bagaimana pengguna dapat memanfaatkan fitur tersebut.

strategi pemasaran produk 3

2. Nike

Sekitar tahun 1970 hingga 1980-an, Nike mencoba untuk menembus pasar sepatu kasual, tapi selalu kalah dari Reebok.

Kemudian, Nike pun menggunakan taktik yang waktu itu tidak populer sama sekali, yaitu endorse selebriti. Nike bekerja sama dengan pemain tenis ternama seperti Steve Prefontaine dan pendapatan mereka pun naik drastis.

Setelah mengajak Michal Jordan untuk berkolaborasi, pendapatan mereka terus naik hingga $2.2 milyar. Sekarang, Reebok justru tidak sebesar Nike.

3. Pepsi

Pepsi selalu memposisikan diri sebagai produk dengan energi dan kegembiraan anak muda. Mereka juga selalu konsisten menyampaikan pesan ini melalui kampanye pemasaran yang disponsori oleh selebriti.

Pelanggan Pepsi sebagian besar berusia 13-35 tahun dengan gaya hidup modern dan aktif, jadi masuk akal jika perusahaan akan bermitra dengan selebriti yang populer di kalangan demografi ini.

Misalnya seperti Britney Spears pada tahun 2000-an dan Doja Cat pada tahun 2020-an.

Baca Juga: Viral Marketing: Contoh dan Tips Memulainya

Kesimpulan

Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, menerapkan strategi pemasaran produk yang efektif adalah kunci utama untuk menarik pelanggan dan meningkatkan penjualan.

Mulai dari promosi yang tepat sasaran hingga pelayanan yang responsif, semua elemen harus berjalan selaras untuk mencapai hasil optimal.

Salah satu cara untuk memperkuat strategi pemasaran adalah dengan memanfaatkan teknologi komunikasi yang efisien, seperti WhatsApp Business API.

Dengan fitur otomatisasi pesan, pesan broadcast dan blast, serta layanan pelanggan yang lebih responsif, WhatsApp Business API membantu Anda membangun hubungan yang lebih erat dengan pelanggan dan meningkatkan loyalitas.

Jika ingin mencoba WhatsApp Business API, pilihlah dari mitra terpercaya seperti CRM.ID. Dengan implementasi dan pelatihan gratis, aplikasi CRM.ID menjadi pilihan bisnis yang handal.

Jika tertarik menggunakan CRM.ID, Anda bisa menjadwalkan demo melalui tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

12 − six =