Mengapa Bisnis Tidak Boleh Mengirim Spam WhatsApp?

spam whatsapp banner

Salah satu alasan pemasar zaman sekarang mulai beralih dari email ke WhatsApp adalah karena banyaknya pesan spam.

Pesan spam membuat pemasar kesulitan untuk meningkatkan engagement pelanggan, yang akhirnya bisa merugikan bisnis.

WhatsApp sendiri mengizinkan brand membuat akun bisnis untuk berkomunikasi dengan pelanggannya dan menjadikan platform perpesanan tersebut sebagai salah satu alat pemasaran yang berharga.

Meski begitu, ternyata masih ada banyak sekali pesan spam promosi yang terkirim melalui WhatsApp, menyebabkan jutaan akun terblokir karena melanggar ketentuan WhatsApp.

Pada artikel ini, kami akan membahas dampak mengirim spam WhatsApp dan bagaimana bisnis Anda bisa menghindari spam.

Apa Itu Spam WhatsApp?

spam whatsapp 3

Spam WhatsApp merujuk pada pesan yang tidak diminta, biasanya berupa iklan atau promosi, yang dikirim melalui platform pesan WhatsApp.

Spam WhatsApp dapat berupa berbagai bentuk, termasuk pesan teks, gambar, dan video, serta dapat dikirim oleh seseorang, bisnis, atau bot otomatis.

Spamming di WhatsApp umumnya dianggap mengganggu oleh pengguna dan dapat menyebabkan penurunan engagement serta kepercayaan terhadap brand pengirim.

Menurut WhatsApp, beberapa indikator yang menunjukkan bahwa suatu kontak tidak dapat dipercaya antara lain:

  • Kesalahan ejaan atau tata bahasa
  • Meminta Anda untuk mengetuk tautan atau mengaktifkan fitur baru melalui tautan
  • Meminta Anda membagikan informasi pribadi, seperti nomor kartu kredit atau rekening bank, tanggal lahir, kata sandi
  • Meminta Anda meneruskan pesan
  • Mengklaim bahwa Anda harus membayar untuk menggunakan WhatsApp

Pesan spam biasanya mudah dikenali karena berasal dari akun bisnis yang tidak terverifikasi, sering diteruskan, bersifat memaksa, tidak relevan dengan kebutuhan konsumen, dan mengganggu.

Baca Juga: WhatsApp Plus: Apakah Aman? Perbedaannya dengan WA Biasa

Apakah Spam WhatsApp Bisa Datang dari Akun Bisnis WhatsApp Terverifikasi?

Ya, pesan spam WhatsApp bisa saja berasal dari akun bisnis WhatsApp yang terverifikasi.

Akun yang terverifikasi atau memiliki “centang biru” menandakan WhatsApp telah mengonfirmasi bahwa nomor telepon akun tersebut:

  • Sesuai dengan yang dilaporkan oleh bisnis.
  • Akun tersebut aktif.

Namun, verifikasi ini tidak menjamin bahwa akun tersebut tidak mengirim pesan spam.

crm 3

Baca Juga: Cara Chat Whatsapp Tanpa Save Nomor

Mengapa Anda Harus Menghindari Mengirim Spam ke Pelanggan di WhatsApp

Ketika bisnis Anda berusaha menjangkau target audiens dan menyampaikan pesan secara efektif, penting untuk mempertimbangkan metode yang Anda gunakan.

Meskipun mengirim pesan spam WhatsApp mungkin tampak seperti cara instan dan mudah untuk menjangkau banyak orang, praktik ini justru dapat merugikan.

Spamming dapat menurunkan tingkat kepercayaan dan loyalitas, bertentangan dengan kebijakan WhatsApp, serta dapat menyebabkan akun diblokir dan merusak citra brand.

Berikut adalah alasan mengapa bisnis sebaiknya tidak melakukan spam kepada pelanggan di WhatsApp dan berbagai dampak negatif yang menyertainya:

1. Spam WhatsApp merusak brand image

Spam WhatsApp menciptakan citra negatif dengan mengganggu pengguna melalui pesan yang tidak relevan atau tidak diminta.

Mengirim pesan spam secara berulang menyebabkan pengguna mengabaikan atau memblokir Anda.

Hal ini dapat menurunkan loyalitas pelanggan dan membuat pelanggan memandang Anda dengan negatif.

Lebih buruknya lagi, keluhan ini bisa menyebar dari mulut ke mulut dan merusak reputasi brand.

2. Mengganggu pengalaman pelanggan

Spamming dapat menyebabkan pelanggan menerima pesan berulang yang mengganggu dan tidak mereka inginkan.

Mereka lama-lama akan merasa jenuh, bahkan menjadi terganggu. Dalam beberapa kasus, pelanggan juga dapat menerima pesan yang tidak pantas, yang dapat merusak pengalaman mereka.

3. Meningkatnya pelanggan yang unsubscribe dari WhatsApp

Pesan spam yang tidak relevan membuat pelanggan merasa bahwa konten tidak sesuai dengan kebutuhan mereka, yang akhirnya membuat mereka berhenti berlangganan.

Ketika kepercayaan pelanggan menurun akibat pesan yang berlebihan, tingkat keikutsertaan pengguna dalam kampanye WhatsApp juga ikut menurun.

Baca Juga: Apa itu WhatsApp Clone? Tutorial dan Contoh Aplikasinya

4. Meningkatnya word of mouth negatif

Spamming dapat menimbulkan pengalaman buruk yang dibagikan oleh pelanggan kepada orang lain.

Praktik spam yang dikritik luas dapat mencoreng reputasi perusahaan dan menyebabkan kehilangan pelanggan.

Word of mouth negatif dapat menyebar cepat di media sosial dan berdampak besar terhadap citra perusahaan, terutama karena sebagian besar pelanggan melakukan riset online sebelum membeli.

5. Spam WhatsApp menyebabkan pemblokiran

Meta dan WhatsApp mengambil langkah untuk mencegah spam, seperti memblokir chat secara otomatis dan menyediakan fitur pelaporan.

Jika Anda mengirim pesan secara berlebihan, akun Anda bisa diblokir karena dianggap melanggar ketentuan layanan.

Penyebab lain akun terblokir adalah sebagai berikut:

  • Mengirim terlalu banyak pesan yang tidak diminta
  • Mengirim banyak gambar, video, atau pesan dalam waktu singkat
  • Mengirim pesan yang sama ke banyak pengguna tanpa respons
  • Melakukan aktivitas kasar atau ilegal

6. Dianggap melanggar kebijakan bisnis WhatsApp

Kebijakan Bisnis WhatsApp dirancang untuk mengatur aktivitas bisnis dan memastikan pengalaman pelanggan yang positif.

Ketidakpatuhan terhadap kebijakan dapat mengakibatkan:

  • Pemblokiran sementara atau permanen dari platform
  • Dampak negatif terhadap kemampuan bisnis dalam menjangkau basis pengguna
  • WhatsApp akan mengeluarkan peringatan dan memberikan masa tenggang selama tiga bulan untuk menyelesaikan pelanggaran
  • Ketidakpatuhan yang terus berlanjut dapat menyebabkan akun Anda terblokir sementara dalam pengiriman pesan dan, pada akhirnya, pemblokiran permanen.

Baca Juga: WhatsApp Community: Pengertian dan Manfaatnya untuk Bisnis

Cara Mencegah Label Spam di WhatsApp

Untuk melakukan pemasaran yang efektif, Anda perlu tahu bagaimana pesan yang bisa penerima anggap sebagai spam dan menghindarinya.

Sebelum mengirim promosi, pertimbangkan nilai yang Anda tawarkan kepada pelanggan dan apakah pesan tersebut sesuai dengan batasan yang mereka tetapkan.

Berikut langkah-langkah untuk menghindari label spam di WhatsApp:

1. Buat profil WhatsApp Business yang lengkap

spam whatsapp 1

Dengan membuat profil bisnis di WhatsApp, Anda membangun “etalase virtual” yang memberikan informasi penting seperti nama, deskripsi, alamat, jam operasional, dan kategori bisnis.

Ini membantu membangun kepercayaan. WhatsApp Business API memungkinkan Anda mendapatkan lencana centang hijau sebagai tanda keaslian dan kredibilitas.

2. Hindari menggunakan pihak ketiga untuk kirim pesan massal

Gunakan fitur resmi dari WhatsApp untuk kampanye promosi. Penggunaan perangkat lunak pihak ketiga yang tidak resmi dapat menyebabkan nomor Anda terblokir.

Gunakan WhatsApp Business API yang sudah sesuai dengan kebijakan dan tidak akan menyebabkan akun Anda terblokir saat melakukan kampanye broadcast.

3. Selalu dapatkan persetujuan (ppt-in) dari pengguna

Dapatkan opt-in sebelum mengirim pesan promosi, baik dari iklan Click to WhatsApp, pop-up di situs, atau halaman terima kasih setelah pemesanan.

Opt-in memastikan bahwa hanya pelanggan yang benar-benar ingin menerima pesan Anda yang akan mendapatkannya.

Jelaskan juga manfaat opt-in dan yakinkan mereka bahwa mereka dapat berhenti menerima pesan Anda kapan saja.

4. Kirim pesan sambutan setelah opt-in

Setelah pelanggan opt-in, kirim pesan sambutan yang menjelaskan jenis komunikasi yang akan mereka terima.

Anda bisa menyesuaikan pesan ini dengan preferensi pelanggan. Pesan ini berfungsi untuk membangun kesan pertama yang baik serta memperkuat nilai komunikasi.

5. Kumpulkan preferensi pelanggan melalui kampanye otomatis

Setelah pelanggan opt-in, jalankan kampanye otomatis melalui WhatsApp API untuk mengumpulkan preferensi.

Biarkan pelanggan memilih jenis konten dan frekuensi pesan yang mereka inginkan. Analisis data ini untuk menyusun pesan yang lebih relevan dan meningkatkan efektivitas kampanye.

Baca Juga: WhatsApp Live Chat: Arti dan Fungsinya

6. Segmentasikan pelanggan secara proaktif

Gunakan data pelanggan untuk mengelompokkan mereka berdasarkan demografi, minat, preferensi, dan perilaku sebelumnya.

Dengan segmentasi pelanggan ini, Anda bisa mengirimkan kampanye yang lebih personal dan menghindari kesan spam.

7. Pastikan komunikasi terjalin dua arah

spam whatsapp 2

WhatsApp adalah saluran komunikasi dua arah. Karena itu, dorong pelanggan untuk membalas pesan Anda dan jaga agar interaksi tetap personal.

Selain itu, gunakan solusi seperti WhatsApp Business API dan chatbot AI untuk mengotomatiskan percakapan secara efisien, tanpa kehilangan sentuhan manusia.

8. Berikan opsi keluar bagi pelanggan

Jika pelanggan tidak lagi tertarik, sediakan cara mudah untuk berhenti menerima pesan.

Memberikan opsi ini menunjukkan bahwa Anda menghargai privasi mereka dan membantu menjaga reputasi brand tetap positif.

9. Jalankan survei umpan balik

Tingkat engagement WhatsApp menurun? Lakukan survei untuk mencari tahu penyebab penurunannya.

Gunakan WhatsApp API untuk mengirim survei berbentuk percakapan guna mengumpulkan masukan yang berguna untuk meningkatkan strategi pesan Anda.

10. Jalankan beragam kampanye WhatsApp

Selain broadcast untuk promosi, jalankan kampanye lain yang lebih bervariasi seperti win-back, kontes, konten edukasi, dan lainnya.

Variasi ini meningkatkan nilai dan keterlibatan pelanggan, sehingga kampanye Anda tidak dianggap membosankan atau berlebihan.

Baca Juga: WhatsApp CRM: Pengertian, Keuntungan, dan Fitur Kunci

Kesimpulan

WhatsApp telah menjadi saluran yang populer bagi bisnis untuk berinteraksi dengan pelanggan, dan merupakan bagian penting dari strategi marketing-nya.

Namun, spam telah menjadi isu yang mengganggu di platform WhatsApp, menyebabkan penalti untuk bisnis yang melanggar aturan WhatsApp.

Kami merekomendasikan Anda untuk menjalankan tips-tips mencegah label spam di atas sambil menggunakan WhatsApp Business API dari solusi terpercayanya seperti CRM.ID.

Aplikasi CRM.ID akan membantu Anda melayani pelanggan tanpa takut terblokir, dengan harga yang transparan dan terjangkau, yaitu Rp40 per pesan saja.

Tertarik menggunakan CRM.ID untuk mengelola pelanggan Anda? Jadwalkan demo di sini sekarang juga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

19 − nine =