Mengenal Pentingnya Brand Image untuk Bisnis

brand image banner

Brand image memainkan peran penting dalam menentukan apakah brand Anda bisa bertahan dan menuai kesuksesan di tengah persaingan yang ketat.

Image dari suatu merek tidak hanya ditentukan dari logo, desain, dan situs web Anda, tapi juga persepsi konsumen berdasarkan interaksi mereka dengan bisnis Anda.

Kebanyakan pengusaha tidak memikirkan brand image mereka hingga ada masalah yang timbul. Padahal, aspek brand yang satu ini sangatlah penting.

Artikel ini akan membahas definisi dan pentingnya brand image beserta cara membangun, meningkatkan, dan mengukurnya. Dengan begitu, Anda bisa melakukan brand positioning dengan lebih baik lagi.

Apa itu Brand Image?

Sederhananya, brand image atau citra merek adalah persepsi dan cara pandang audiens terhadap brand Anda. Perlu Anda ketahui bahwa hal ini juga berlaku untuk orang-orang yang bahkan tidak membutuhkan atau menggunakan produk atau jasa Anda.

Ada banyak hal yang bisa memengaruhi opini konsumen, misalnya kualitas produk Anda, kesan yang Anda buat lewat marketing, dan customer service.

Untuk lebih memahami konsep ini, coba bayangkan seandainya Anda menjadi seorang konsumen yang mengunjungi restoran fine dining setelah melihat iklannya di Instagram. Pengalaman Anda makan di sana sangat menyenangkan.

Anda berpikir, “restorannya mahal, tetapi sepadan karena suasananya tenang, makanannya berkualitas, dan pelayanannya juga ramah.” Inilah brand image dari restoran tersebut di pikiran Anda: restoran yang bisa Anda percayai jika Anda ingin makan enak lagi.

Sementara itu, jika Anda pergi ke restoran yang sama dan merasakan pelayanan yang kurang dan rasa yang tidak otentik, Anda mungkin akan memutuskan bahwa restoran itu tidak layak untuk uang Anda.

Meski lokasinya strategis, tapi Anda sudah menciptakan image yang mencegah Anda mengunjunginya di masa depan.

Baca Juga: Apa itu Value Proposition? Ini Manfaat dan Cara Membuatnya

Perbedaan Brand Image dengan Konsep Brand Lainnya

Brand image vs. Brand identity

Brand identity mencakup apa yang perusahaan ingin komunikasikan terkait dirinya sendiri dan seperti apa asosiasi yang mereka ingin konsumen bentuk.

Konsep ini tidak memperhatikan hasil akhir, seperti apakah asosiasi konsumen tersebut sudah sesuai dengan yang mereka inginkan atau belum.

Nah, hasil akhir atau persepsi akhir yang konsumen rasakan itulah yang disebut dengan brand image. Suatu perusahaan bisa mengontrol identitas merek, tapi image adalah sesuatu yang eksis di pikiran konsumen.

Brand IdentityBrand Image
Merupakan hasil yang perusahaan kembangkan secara internalBerkembang secara eksternal
Ingin menjadi siapa? (Image yang perusahaan inginkan)Apa yang konsumen rasakan terhadap Anda? (Image yang ada di pikiran konsumen)
AktifPasif
Perusahaan terus berusaha untuk membuat dan menetapkan identitas yang mereka inginkanIdentitas ini berdasarkan persepsi konsumen terhadap mereka dan bisa saja berubah seiring waktu

Brand image vs. Brand awareness

Orang-orang juga sering kebingungan dengan dua konsep ini. Brand awareness meliputi bagaimana konsumen dapat memikirkan suatu merek saat mereka memulai pencarian produk atau layanan.

Konsep ini berkaitan tentang keunggulan merek dan seberapa menonjolnya suatu merek dalam benak konsumen, dan karenanya lebih berkaitan dengan ingatan.

Sementara itu, band image menyangkut asosiasi dan persepsi merek yang dibangun dari waktu ke waktu, yang menggambarkan gambaran akan merek secara keseluruhan.

Baca Juga: Marketing Funnel: Pengertian, Tahapan, dan Strateginya

Mengapa Brand Image Begitu Penting?

brand image 2

Keunggulan kompetitif

Citra merek dapat berdampak positif pada ekuitas merek, dan Anda memerlukan keduanya untuk menguasai pangsa pasar yang lebih besar.

Dengan ekuitas yang baik, perusahaan bisa mengenakan harga premium dan pelanggan tetap bersedia untuk membayarnya. Atau, perusahaan bisa menerapkan strategi perluasan merek atau produk.

Kemungkinan dua strategi di atas untuk berhasil akan meningkat secara signifikan karena konsumen memandang merek Anda secara positif dan mempercayainya.

Baca juga: Brand Guideline: Pengertian dan Cara Membuatnya

Reputasi positif

Citra merek yang positif adalah pesan tersirat bahwa pelanggan lama dan calon pelanggan memandang merek Anda sebagai merek yang memuaskan, entah itu dalam segi manfaat, harga, atau lainnya.

Refleksi manajemen secara keseluruhan

Sesuai dengan persepsi konsumen, citra merek Anda dapat dilihat sebagai cerminan seberapa baik Anda mengelola bisnis dan memenuhi kebutuhan pasar secara keseluruhan.

Hal ini akan memengaruhi seberapa baik Anda dapat bersaing dengan perusahaan mapan lainnya.

Baca Juga: Media Promosi: Pengertian, Jenis, dan Tips Memilihnya

Bagaimana Cara Membangun Brand Image?

1. Membangun brand identity

Perusahaan memang tidak bisa mengontrol image mereka, tapi perusahaan bisa mengelola brand identity. Karena itu, Anda harus memahami apa yang Anda inginkan dari merek Anda dan mengomunikasikannya secara efektif.

Dengan begitu, perusahaan dapat membangun asosiasi positif, yang kemudian berubah menjadi persepsi yang membentuk brand image.

Anda juga bisa memberikan pesan mengenai nilai dan misi yang melandasi merek Anda. Lalu, pada akhirnya, akan terbangun persepsi eksternal yang positif dan selaras dengan identitas yang Anda inginkan.

Demikian pula, penting untuk memastikan bahwa nilai dan misi Anda relevan dan berharga bagi audiens target Anda. Fokuslah pada pelanggan untuk secara tidak langsung memengaruhi asosiasi yang dibentuk konsumen terhadap Anda.

Dengan cara ini, Anda bisa memengaruhi penciptaan brand image secara tidak langsung.

2. Membuat pengalaman pelanggan yang positif

Brand image terbentuk melalui pengalaman yang pelanggan alami secara langsung dengan brand Anda. Karena itu, buatlah kesan baik pada pelanggan di mana saja dan kapan saja.

Hal ini bisa berupa pengalaman berbelanja secara online maupun offline yang lancar dan didukung oleh customer service yang ramah.

Artinya, Anda membutuhkan karyawan yang terlatih dan entusias, serta toko yang bersih dan mudah dinavigasi.

3. Memposisikan brand dengan baik

Dalam memposisikan brand, pikirkan bagaimana cara yang unik dan personal untuk memberikan nilai pada konsumen dan menargetkan pelanggan.

Misalnya, Amazon punya misi untuk “terus meningkatkan standar pengalaman pelanggan dengan menggunakan internet dan teknologi, untuk membantu konsumen menemukan dan membeli apa pun…”

Hal ini langsung menunjukkan bagaimana Amazon ingin dipersepsikan oleh konsumen. Selain itu, melalui pernyataan yang jelas ini, Amazon secara tidak langsung dapat membangun citra mereknya.

4. Berinvestasi dalam komunikasi yang efektif

Tidak ada gunanya merumuskan identitas yang Anda inginkan dan mencoba membentuk citra konsumen yang sebenarnya tanpa sarana komunikasi yang memadai.

Dengan mengiklankan apa yang Anda perjuangkan secara kreatif, Anda dapat memengaruhi citra merek. Sehingga, Anda menciptakan asosiasi yang kuat, unik, dan relevan dalam benak konsumen.

Baca Juga: Marketing Mix: Pengertian dan Contoh Penerapannya

Bagaimana Cara Meningkatkan Brand Image?

brand image 3

Mempertahankan brand image yang positif bukanlah hal yang bisa Anda lakukan sekali saja. Selama masa hidup brand, Anda perlu aktif mengelolanya agar audiens bisa terus menerimanya.

Berikut ini adalah beberapa metode yang bisa Anda gunakan untuk meningkatkan brand image Anda:

Membuat situs web yang profesional

Situs web bisa memberikan dampak yang bertahan lama pada audiens. Jika Anda berhasil merancang situs dengan baik dan secara rutin memperbaikinya, situs web bisa menjadi semacam pusat virtual untuk brand image Anda.

Situs web memungkinkan Anda untuk menginformasikan dan berkomunikasi dengan pelanggan, melibatkan pengunjung baru, dan mempromosikan merek Anda. Memiliki situs yang terawat juga akan menimbulkan kesan bahwa Anda adalah bisnis yang mapan.

Gunakan strategi pemasaran yang strategis

Jangan pernah lupakan kekuatan marketing dan kemampuannya untuk membentuk persepsi pelanggan terhadap Anda. Influencer marketing dan social media marketing adalah cara yang dapat Anda gunakan untuk mengomunikasikan pesan terkini Anda kepada merek.

Saat ini, sebagian besar interaksi kita dengan merek terjadi secara di dunia maya, terutama di media sosial. Di sini, oang-orang di seluruh dunia menghabiskan rata-rata lebih dari 2 jam sehari.

Menyusun pemasaran media sosial yang tepat akan memberi merek Anda peluang untuk memperkuat citranya dengan terhubung dengan audiens yang besar secara konsisten.

Dapatkan umpan balik dari pelanggan

Baik melalui testimonial daring, interaksi langsung, atau komentar di situs web dan halaman media sosial Anda, umpan balik pelanggan adalah salah satu cara untuk memahami bagaimana brand image memengaruhi publik.

Jika umpan baliknya negatif atau bertentangan dengan identitas merek Anda, itu pertanda bahwa ada sesuatu yang perlu Anda ubah. Mungkin Anda perlu meningkatkan pesan atau menyesuaikan tampilan logo Anda.

Sementara itu, umpan balik positif merupakan indikasi bahwa Anda berada di jalur yang benar, dan menjadi kesempatan untuk mengasah metode apa yang paling cocok untuk merek Anda.

Meningkatkan merek Anda secara offline

Di generasi yang serba online ini, mudah untuk melupakan pentingnya interaksi tatap muka. Jangan. Tetaplah terlibat dengan komunitas Anda melalui cara-cara berikut ini:

  • Menyelenggarakan acara
  • Menjadi sponsor acara
  • Berpartisipasi dalam acara komunitas
  • Mengikuti kegiatan penggalangan dana

Cara-cara di atas dapat memanusiakan merek Anda dan meningkatkan citranya. Jika bisnis Anda terlibat dalam interaksi langsung, seperti memiliki toko, ingatlah bahwa setiap pertemuan dapat mengubah persepsi merek Anda.

Berikan layanan pelanggan yang luar biasa dan pastikan karyawan Anda mewakili merek Anda dengan baik.

Baca Juga: Customer Satisfaction: Faktor, Cara Mengukur dan Tips Meningkatkannya

Cara Mengukur Brand Image

ilustrasi mengukur citra merek

Mengukur brand image menggunakan satu indikator saja akan sulit karena aspek ini berkaitan dengan persepsi manusia yang subyektif.

Namun, mengukur brand image tetaplah penting karena memungkinkan Anda untuk mengetahui asosiasi positif dan negatif dari brand Anda. Lalu setelah itu, Anda bisa melakukan penyesuaian dengan nilai dan misi Anda.

Berikut ini adalah cara mengukur brand image:

1. Mengukur persepsi brand melalui focus group, survei, dan social media listening

Cara ini akan membantu Anda memahami bagaimana konsumen memandang brand Anda. Semakin positif persepsi mereka, semakin bagus citra brand Anda:

  • Survei Persepsi Brand: Memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi bagaimana dan seberapa bagus konsumen bisa beresonansi dengan brand, serta seberapa paham mereka dengan nilai dan misi yang Anda coba sampaikan.
  • Focus Group: Metode ini bisa mencapai hasil yang sama lewat diskusi yang lebih informal. Di sini, perusahaan dapat mengukur pemahaman dan sikap masyarakat terhadap brand secara umum. Dengan begitu, Anda dapat memahami kekuatan brand image Anda.
  • Social Media Listening: Bisa Anda lakukan dengan memantau percakapan dan mention terkait brand Anda di media sosial.

2. Peta konsep brand

Peta konsep ini adalah representasi visual dari asosiasi brand yang konsumen bentuk. Untuk membuatnya, Anda perlu mengikuti dua langkah:

  • Langkah 1: Mengidentifikasi serangkaian asosiasi melalui riset pasar (dengan focus group atau survei seperti yang sudah kami sebutkan di atas).
  • Langkah 2: adalah memetakan asosias-asosiasi yang relevan dengan brand sebelum mengombinasikannya untuk membentuk peta agregat yang menggambarkan keseluruhan brand image perusahaan.

Baca Juga: Apa itu Customer Journey? Arti, Langkah Membuat, dan Contohnya

Studi Kasus Brand Image

Dalam beberapa contoh di bawah ini, beberapa brand terkenal berhasil mengelola brand image mereka dengan baik. Perhatikan bahwa ada beberapa faktor yang mendorong mereka untuk mengganti brand identity, agar mendapat hasil yang mereka inginkan.

1. Airbnb

Sejak tahun 2007, brand image Airbnb telah berubah, dari yang tadinya menekankan kenyamanan dan fungsionalitas, jadi memprioritaskan rasa memiliki dan komunitas.

Airbnb sadar bahwa untuk mendewasakan brand image mereka, mereka harus dikenal lebih dari sekadar sarana bepergian yang nyaman. Mengetahui bahwa pengalaman dan hasrat pelanggan menjadi bagian penting dari kisah merek tersebut, Airbnb bertekad untuk berbagi misi baru ini dengan dunia.

Pada tahun 2014, Airbnb memperkuat identitas merek mereka dengan ide logo, warna merek, dan suara yang baru. Perusahaan tersebut mengubah slogan mereka dari “Forget Hotels” menjadi “Belong Anywhere”.

slogan baru airbnb

Selain itu, mereka juga mengembangkan alat yang lebih ampuh untuk menceritakan kisah merek mereka, seperti kampanye iklan, user-generated content, dan penerbitan Majalah Airbnb.

2. Burger King

Burger King punya reputasi sebagai tempat makan yang lezat, mudah, dan terjangkau. Namun, ketika tren konsumen mulai bergeser ke arah makanan sehat, Burger King mulai kesulitan untuk mengikuti tren.

Perusahaan pun berpikir bahwa mereka harus mengubah persepsi konsumen terhadap merek mereka jika ingin tetap relevan. Lalu, mereka pun menunjukkan bahwa mereka mendengar konsumen dan berkomitmen terhadap kesehatan mereka.

Akhirnya, pada tahun 2021, Burger King pun meluncurkan brand identity yang modern, seperti logo restoran, kemasan, seragam, dan kampanye digital marketing baru.

logo baru burger king

Sekarang, Burger King terlihat bersih, trendi, menarik, dan yang paling penting, rasa dan bahan-bahannya pun berkualitas.

3. Tiffany & Co.

Brand image Tiffany kaya akan berbagai asosiasi. Dengan reputasi yang sudah tepercaya, Tiffany & Co. terkenal di seluruh dunia dan di seluruh budaya pop sebagai salah satu lini perhiasan paling ikonik di luar sana.

Pada tahun 2018, Tiffany merilis kampanye “Believe in Dreams” sebagai cara untuk menarik hati generasi pelanggan baru: kaum milenial. Dalam iklannya, mereka menampilkan sosok-sosok yang trendi dan modis.

Kampanye ini memungkinkan Tiffany untuk memperluas brand image mereka yang sudah sempurna, menunjukkan kepada dunia bahwa mereka adalah penyedia perhiasan pilihan untuk segala usia.

Baca Juga: Customer Satisfaction: Faktor, Cara Mengukur dan Tips Meningkatkannya

Kesimpulan

Brand image adalah persepsi atau apa yang konsumen rasakan terhadap brand Anda. Brand image sangat penting bagi perusahaan. Jika citra merek Anda di mata mereka negatif, bisa jadi mereka akan menghindari merek Anda, bukan?

Untuk memastikan brand Anda memiliki citra yang positif bagi publik, berikan layanan customer service yang ramah, cepat, dan membantu dengan software CRM seperti CRM.ID.

Sebagai penyedia WhatsApp Business API, CRM.ID menyediakan layanan pengiriman pesan tanpa batas, integrasi REST API, analisis, kustom templat, dan asistensi selama penggunaan.

Tertarik dengan CRM.ID? Yuk, jadwalkan demo sekarang juga!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

two × one =