Cara Meningkatkan B2B Lead Generation via WhatsApp Business

Cara Meningkatkan B2B Lead Generation via WhatsApp Business

Untuk menjaga pipeline penjualan terus berjalan, lead generation berkualitas perlu ada dan konsisten untuk pertumbuhan bisnis.

Lead generation adalah proses untuk membuat orang menjadi semakin tertarik pada penawaran produk atau jasa. Lead generation ini sangat penting untuk perusahaan yang bergerak di sektor B2B (business-to-business).

Pada awalnya channel komunikasi lead generation bisnis B2B menggunakan email. Tapi seiring waktu, perubahan channel komunikasi bergeser ke WhatsApp, seperti WhatsApp Business dengan segala keunggulannya.

Sebagai alat komunikasi dengan lebih dari 3,1 miliar pengguna di seluruh dunia, WhatsApp menjadi penting untuk Anda yang bekerja di bidang marketing atau sales.

Di artikel ini akan membahas penggunaan WhatsApp Business yang bisa meningkatkan B2B lead generation lebih efisien lengkap dengan strategi, contoh penerapan, serta kesalahan yang harus dihindari.

Apa Itu B2B Lead Generation via WhatsApp Business?

Apa Itu B2B Lead Generation

B2B (business-to-business) lead generation adalah proses mendapatkan calon pelanggan (leads) yang tertarik pada produk atau layanan bisnis Anda. 

Secara umum B2B lead menargetkan organisasi, bisnis lain, dan stakeholder (decision maker) sebagai konsumen atau pengguna produk atau jasanya.

Karena itu, proses mendapatkan leads pada B2B alurnya jauh lebih panjang dibandingkan dengan model B2C.

Prosesnya mencakup beberapa tahap yang mengacu pada marketing atau sales funnel, seperti:

Awareness

Tahap awareness terjadi ketika target audience sudah mulai mengenal produk atau layanan Anda. 

Pada tahap ini, target audience mengetahui melalui channel sosial media, konten blog, dan search engine, atau melalui iklan.

Consideration

Calon klien sudah sadar penuh dengan produk atau jasa Anda. Mereka mulai menelusuri semua informasi seperti solusi, produk, informasi detail perusahaan, dan kontak yang bisa dihubungi.

Calon klien juga mulai membandingkan penawaran Anda dengan kompetitor, seperti fitur, layanan yang diberikan, biaya, jaminan kualitas, dan sebagainya.

Tahap inilah mereka menggunakan email newsletter atau memasukkan nomor WhatsAppnya saat pengisian form dan berpotensi menjalin kerja sama lebih dalam.

Conversion

Tahap ini leads akhirnya tertarik untuk menjalin kerja sama atau melakukan pembelian, seperti seringnya Interaksi melalui WhatsApp.

Tapi B2B lead generation memiliki tantangan berbeda dari B2C, yaitu siklus penjualannya panjang, melibatkan banyak pengambil keputusan (decision maker) saat memutuskan memilih suatu produk atau jasa.

Selain itu, harus menjaga komunikasi yang profesional dan responsif. Untuk itu Anda membutuhkan WhatsApp Business untuk mendukung proses tersebut.

Baca Juga: Lead Generation: Pengertian, Cara Kerja, dan Tren Terkini

Pentingnya B2B Lead Generation via WhatsApp Business

Mengapa WhatsApp Business Tepat untuk B2B Lead Generation

Perancangan WhatsApp Business memang khusus membantu bisnis membangun komunikasi yang lebih profesional dengan pelanggannya.

Bagi perusahaan B2B, penggunaan aplikasi jadi channel penting untuk mempercepat proses awareness, mendapatkan qualified lead, negosiasi, hingga konversi.

Selama ini sektor B2B lebih banyak mengandalkan hubungan komunikasi dengan lead menggunakan email, tapi sekarang sudah mulai bergeser ke WhatsApp.

Ada beberapa alasan mengapa WhatsApp Business sangat penting untuk meningkatkan jumlah lead generation pada B2B:

1. Kecepatan Respon (Open Rate) Tinggi

Menurut studi dari ChatArchitect, open rate pesan WhatsApp bisa mencapai 98% pengguna dalam hitungan menit.

Sedangkan tingkat keterbacaan email B2B rata-rata hanya 20–30%.

Artinya peluang menghasilkan lead lebih besar menggunakan WhatsApp daripada email.

Respon cepat berarti memperbesar peluang menangkap minat leads sebelum mereka beralih ke kompetitor.

2. Komunikasi yang Lebih Personal

Melalui WhatsApp Business, perusahaan dapat membangun kedekatan dengan calon pelanggan melalui percakapan yang lebih personal, seperti mengobrol via WhatsApp biasa, namun tetap dilakukan secara profesional.

Membangun percakapan hangat dan lebih personal membantu memperkuat kepercayaan dan mempercepat proses pengambilan keputusan konversi.

3. Fitur Profesional untuk Pengelolaan Calon Pelanggan

WhatsApp Business menyediakan fitur seperti label untuk mengelompokkan kontak (misalnya lead baru, sedang dalam negosiasi, follow-up, deal), balasan otomatis, serta katalog produk dan layanan.

Fitur-fitur tersebut bisa membantu tim sales dalam memantau perjalanan setiap lead. Sehingga bisa melihat peluang banyak leads yang lanjut konversi atau berhenti.

Untuk mempermudah lagi, tersedia layanan CRM yang terintegrasi WhatsApp Business. 

Dengan CRM, proses pengolahan data lead generation menjadi lebih mudah dan rapi, mempercepat pengambilan keputusan.

4. Kemudahan Integrasi dengan Sistem CRM

Ketika terintegrasi dengan sistem CRM, WhatsApp Business secara otomatis menyimpan percakapan, data kontak, dan riwayat percakapan. 

Hal semacam ini memungkinkan tim marketing dan sales bekerja lebih sinkron, tanpa kehilangan dan kebingungan dengan flow komunikasi dengan leads.

Kemudahan pengolahan data ini juga terdapat fitur transfer atau pengalihan agen.

Jadi ketika leads masih belum deal, sales sebelumnya yang menangani bisa mengalihkan ke agen sales lainnya dan proses lead nurturing bisa terus berlanjut.

Misalnya komunikasi antara vendor dan distributor melalui WhatsApp Business.

Baca Juga: Aplikasi WhatsApp CRM yang Mempermudah Usaha Laundry

Strategi dan Cara Meningkatkan B2B Lead Generation via WhatsApp Business

Strategi dan Cara Meningkatkan B2B Lead Generation via WhatsApp Business

Untuk memaksimalkan potensi WhatsApp Business meningkatkan lead generation B2B, memerlukan strategi terukur. Berikut beberapa langkah penerapannya:

1. Pengoptimalan Profil WhatsApp Business

Profil bisnis adalah titik awal yang menentukan kesan pertama calon lead

Anda perlu memastikan beberapa hal, seperti menggunakan nama perusahaan dan perusahaan.

Setelah itu melengkapi profil dengan menulis deskripsi bisnis dan produk atau layanan Anda. 

Dengan menyertakan alamat website, email, dan alamat kantor untuk menambah kredibilitas.

Sedangkan untuk menampilkan daftar produk dan layanan, Anda bisa menggunakan fitur katalog produk atau layanan.

Terakhir menambahkan CTA (call to action) seperti “Hubungi kami untuk demo produk”.

CTA dapat memperkuat calon pelanggan melakukan tindak lanjut setelah melihat profil Anda.

Contohnya, perusahaan software B2B dapat menampilkan daftar paket layanan atau demo produk langsung di katalog WhatsApp.

2. Menggunakan Fitur Otomatisasi Pesan

WhatsApp Business menyediakan auto reply yang bisa mempersingkat proses respon Anda.

Beberapa pesan berulang seperti pesan sambutan kepada setiap lead baru setelah mereka menghubungi akun WhatsApp bisnis Anda.

Pesan cepat (quick replies) seperti “apakah produk dan service masih available?” atau “saya ingin demo produk, apa boleh tanya-tanya terlebih dahulu?

Otomatisasi pesan membuat aktivitas bisnis Anda terus beroperasi sekalipun sedang berada di luar jam kerja. 

Selain itu bisa menginformasikan waktu operasional kerja dan kapan Anda bisa melakukan penjadwalan demo dan follow-up berikutnya.

Cara ini membantu menjaga komunikasi dengan leads tanpa membebani tim, terutama saat berada di luar jam kerja.

3. Mengintegrasikan WhatsApp Business dengan CRM

Integrasi WhatsApp Business dengan aplikasi CRM seperti CRM.ID, HubSpot, atau Salesforce memudahkan dalam sinkronisasi data secara otomatis.

Setiap pesan, nomor kontak, dan status lead, monitoring interaksi, follow-up, hingga analisis data untuk marketing campaign tercatat di dashboard CRM.

Selain itu menggunakan WhatsApp di CRM membantu efisiensi waktu tim sales. Semakin meningkatkan lead generation dan menambah keuntungan bisnis Anda.

Misalnya, tim sales dapat langsung melihat history chat sebelum melakukan panggilan tindak lanjut, sehingga komunikasi terasa lebih personal dan relevan.

Baca Juga: Contoh dan Strategi Penerapan CRM di Berbagai Industri

4. Menggunakan Analisis Data Lead

Anda menggunakan profil calon pelanggan untuk analisis lanjutan.

Analisis ini sebagai bagian pengambilan keputusan, apakah leads berpotensi konversi atau tidak.

Dengan beberapa parameter, seperti analisis riwayat chat, kecepatan respon tim sales (agen), waktu tunggu balasan, seberapa bermanfaat pesan broadcast yang Anda kirimkan, hingga segmentasi atau lead clustering.

Hasil analisis bisa menggunakan cara manual seperti menggunakan spreadsheet, atau secara otomatis langsung melalui dashboard CRM.

Setiap cara memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. 

Namun, jika Anda memprioritaskan kecepatan analisis data sebaiknya menggunakan aplikasi CRM terintegrasi WhatsApp.

Hasil analisis data dalam bentuk dashboard sudah tersaji dan bisa langsung Anda lihat.

Anda hanya mempersiapkan strategi dan pengambilan keputusan dari semua grafik data segmentasi leads, kecepatan respon, riwayat chat, dan sebagainya.

Misalnya CRM.ID menyediakan pengolahan data otomatis seperti itu dan tim sales, marketing, dan business owner hanya tinggal melakukan tindakan lanjutan ke calon pelanggan melalui WhatsApp.

5. Personalisasi Komunikasi dengan Calon Pelanggan

Pendekatan general yang kaku tidak selalu efektif dalam B2B. Setiap pesan sebaiknya menyesuaikan pada profil calon pelanggan.

Misalnya menggunakan sapaan hangat dengan nama perusahaan atau jabatan calon pelanggan pada pesan.

Selain itu, untuk menunjang kebutuhan professional mereka, sebaiknya Anda mengirimkan konten relevan seperti studi kasus, katalog, atau proposal produk dan layanan.

Menggunakan CRM berbasis channel WhatsApp Business juga bisa membangun hubungan lebih hangat dengan calon pelanggan.

Misalnya Anda mengirimkan pesan berikut ke calon pelanggan:

“Selamat [waktu pengiriman] Bapak/Ibu [Nama], dari perusahaan [nama perusahaan]. Kami melihat perusahaan Anda sedang fokus pada penerapan aplikasi kasir.

Kami memiliki solusi aplikasi POS yang bisa membantu tim Anda mempercepat proses transaksi penjualan, mengelola inventaris, dan menyimpan data penjualan secara otomatis. 

Apakah Bapak/Ibu [nama] berkenan untuk melakukan demo singkat minggu ini?”

Pesan semacam ini jauh lebih menarik lead mencoba penawaran Anda.

Baca Juga: Apa Itu Pelanggan: Ini Pengertian, Jenis, dan Karakteristiknya

Kesalahan yang Tidak Boleh Dilakukan B2B Lead Generation via WhatsApp Business

Kesalahan yang Tidak Boleh Dilakukan B2B Lead Generation Lewat WhatsApp

Meskipun WhatsApp Business berperan meningkatkan B2B lead generation, tapi Anda harus menghindari beberapa kesalahan berikut agar nomor WhatsApp business tidak terblokir dan tidak membuat risih calon pelanggan potensial.

Beberapa kesalahan yang sebaiknya tidak boleh dilakukan:

1. Mengirim Pesan Massal Tanpa Konteks Jelas

Pesan yang terkirim ke banyak kontak tanpa tujuan khusus berisiko terdeteksi spam dan menurunkan wibawa bisnis Anda. 

Jadi perlu pastikan mengirimkan pesan massal hanya menggunakan label dan segmentasi jelas supaya blast pesan relevan terhadap kebutuhan calon pelanggan.

Saat mengirimkan pesan massal, sebaiknya mematuhi aturan dan kebijakan dari Meta Business sebagai naungan WhatsApp.

Meta Business mensyaratkan jika ingin menggunakan pesan massal, sebaiknya untuk kebutuhan marketing atau promosi.

Seperti CRM.ID yang membantu bisnis B2B Anda meningkatkan lead generation, melalui panduan anti banned dari WhatsApp.

2. Terlalu Spam Promosi Tanpa Membangun Hubungan Pelanggan yang Baik

Hubungan dalam B2B umumnya untuk berorientasi jangka panjang. 

Jangan karena terfokus pada menawarkan produk, Anda melupakan hal penting yaitu mengedukasi dan membantu menyelesaikan masalah calon pelanggan. 

Contohnya, dengan mengirimkan panduan penggunaan, cerita inspiratif pelanggan lain yang menggunakan layanan Anda, laporan dan statistik menjelaskan tren terbaru di bisnis mereka, atau mengirimkan invitation kolaborasi webinar.

Dengan demikian, promosi berjalan secara natural dan memberikan solusi langsung pada kebutuhan pelanggan. 

Mereka puas, terjadi peningkatan lead dan tingkat konversi, pertumbuhan bisnis menjadi berdampak.

3. Tidak Menindaklanjuti Lead Tepat Waktu

Dalam B2B lead generation, waktu dan momentum adalah faktor penting dan berdampak besar yang mengubah leads menuju pelanggan.

Semakin cepat Anda menindaklanjuti lead, semakin besar peluang konversi. Telat mengantisipasi hal ini berdampak pada penurunan hingga kegagalan penjualan.

Jika menggunakan aplikasi CRM, sebaiknya menggunakan status tracking dan notifikasi penting untuk memastikan setiap leads bisa ditindaklanjuti.

Baca Juga: Apa itu Lead? Pengertian dan Tips Jitu Menghasilkannya

Pengukuran Keberhasilan B2B Lead Generation via WhatsApp

Pengukuran Keberhasilan B2B Lead Generation via WhatsApp

Untuk menilai apakah strategi B2B lead generation menggunakan WhatsApp berhasil atau tidak.

Selain itu, kriteria pengukuran ini berfungsi menentukan anggaran lebih terarah dan tolok ukur strategi dalam jangka panjang.

Ada beberapa parameter berikut:

  • Jumlah leads baru per bulan melalui WhatsApp.
  • Kecepatan respon (berapa cepat tim atau agen menanggapi pesan calon pelanggan).
  • Rasio konversi dari prospek menjadi pelanggan. Menghitung berapa banyak yang berlangganan dari lead keseluruhan dikalikan 100%.
  • Kepuasan pelanggan selama masa komunikasi via WhatsApp. Bisa mencakup kecepatan respon, waktu tunggu, penawaran terpersonalisasi, dan sebagainya. Bisa menggunakan survei via form.

Dengan data ini, bisnis bisa mengoptimalkan pesan, waktu pengiriman, dan pendekatan efektif untuk tiap-tiap segmen calon pelanggan B2B.

Baca Juga: Key Performance Indicator (KPI): Pengertian dan Karakteristiknya

Kesimpulan

Itulah penjelasan detail cara meningkatkan B2B lead generation melalui WhatsApp, kesalahan yang harus dihindari, dan metrik keberhasilannya.

Seiring perubahan perilaku bisnis B2B, lead generation bukan lagi hanya tentang mendapatkan lead, tetapi bagaimana bisa menjalin komunikasi yang baik dan hangat dengan calon pelanggan. 

WhatsApp Business memberikan solusi konkret cara berkomunikasi tersebut seperti pengoptimalan profil WhatsApp business, penggunaan otomatisasi pesan, pembuatan katalog, pengiriman pesan broadcast, hingga manajemen kontak.

Sedangkan integrasi dengan aplikasi CRM, misalnya CRM.ID memberikan skalabilitas lebih besar, karena memiliki fitur seperti dashboard analitik data hingga pengaturan pengalihan agen.

Dengan demikian penggunaan WhatsApp business dapat meningkatkan B2B lead generation, memperbesar mendapatkan quality leads yang memutuskan konversi ke penjualan.

Jika Anda sedang mencari solusi seperti itu, Aplikasi CRM.ID menyediakan aplikasi WhatsApp Businesss API. Anda bisa menjadwalkan demo pada tautan berikut.

Pada akhirnya, keberhasilan meningkatkan leads berkualitas via WhatsApp bukan hanya banyaknya pesan yang terkirim, melainkan dari kualitas komunikasi dan kecepatan respon pada kebutuhan calon pelanggan.

Persaingan pasar B2B saat ini sangat kompetitif, buruknya interaksi dan tidak adaptif pada perubahan channel komunikasi ke WhatsApp Business berakibat pada kegagalan merebut pangsa pasar bisnis Anda.

Jadi, tunggu apa lagi? Segera lakukan demo aplikasi bersama tim hebat kami.

Ainur Rohman

Tinggalkan Komentar

1 × five =