Marketing Plan: Jenis, Cara Membuat, dan Contohnya

marketing plan banner

Jika Anda adalah seorang pemasar, maka memiliki marketing plan adalah hal penting agar tim Anda bisa tetap fokus mencapai tujuan.

Mengikuti rencana pemasaran ini akan membantu tim mengeksekusi strategi yang tepat dan mencapai tujuan.

Namun, setiap bisnis memiliki marketing plan yang berbeda-beda. Karena itu, jika Anda berencana membuatnya, akan baik jika Anda melihat jenis-jenis dan beberapa contohnya.

Pada artikel ini, kami akan membahas apa itu marketing plan, jenis-jenis, cara membuat, dan contohnya.

Apa itu Marketing Plan?

Marketing plan (rencana pemasaran) adalah strategi yang bisnis gunakan untuk memperkenalkan produk atau layanan kepada target pasar.

Dokumen ini mencakup siapa target pasarnya, saluran apa yang digunakan untuk menjangkau mereka, serta pesan yang akan disampaikan agar produk dapat terjual.

Tujuan dari marketing plan bukanlah untuk membuat panduan langkah demi langkah yang tidak pernah gagal, melainkan sebagai peta jalan (roadmap) yang membantu Anda mencapai hasil terbaik.

Selain itu, marketing plan juga membantu menjaga ekspektasi yang realistis terhadap upaya pemasaran Anda, sekaligus mempersiapkan rencana cadangan jika strategi tidak berjalan sesuai harapan.

Perbedaan marketing plan dan business plan

Business plan menggambarkan gambaran besar tentang bagaimana Anda akan menjalankan bisnis secara keseluruhan.

Dokumen ini biasanya mencakup pernyataan misi, produk yang akan diluncurkan, dan hasil riset pasar.

Sementara itu, marketing plan adalah dokumen yang lebih spesifik yang menjelaskan bagaimana Anda akan mencapai tujuan bisnis tersebut melalui aktivitas pemasaran.

Perbedaan marketing plan vs. marketing strategy

Marketing strategy adalah strategi menyeluruh yang menjelaskan bagaimana pemasaran akan mendorong tercapainya hasil bisnis.

Sementara itu, marketing plan adalah jalur atau langkah operasional yang akan Anda gunakan untuk mewujudkan strategi tersebut.

Marketing plan bersifat lebih praktis dan terperinci, serta mencakup peta jalan yang jelas mengenai bagaimana aktivitas pemasaran akan dijalankan.

crm 3

Baca Juga: Brand Marketing: Pengertian, Manfaat, dan Fungsinya

Apa Manfaat dari Marketing Plan?

Sebuah marketing plan yang dirancang dengan baik dapat menjadi acuan yang sangat berguna, tidak hanya bagi tim pemasaran, tetapi juga seluruh bagian dalam perusahaan.

Dokumen ini membantu Anda tetap terorganisir dan fokus pada tujuan yang spesifik.

Marketing plan memperjelas tujuan bisnis Anda dan memecahnya menjadi aktivitas pemasaran yang lebih kecil dan mudah dikelola.

Dengan menyelaraskan taktik, anggaran, dan timeline, Anda dapat memprioritaskan tugas mana yang lebih penting dan memberikan hasil terbaik.

Ketika seluruh tim memiliki akses dan pemahaman yang sama terhadap marketing plan secara menyeluruh, kolaborasi pun menjadi lebih efektif.

Setiap anggota tim dapat melihat kontribusi mereka. Selain itu, Anda juga bisa mudah melacak hasil dan mengukur keberhasilan berdasarkan metrik yang telah ditetapkan dalam rencana tersebut.

Baca Juga: Apa itu Network Marketing? Kelebihan dan Panduannya

Apa Saja Jenis-Jenis Marketing Plan?

Berikut ini beberapa jenis marketing plan yang bisa Anda gunakan:

1. Digital marketing plan

Bagian dari marketing plan yang berfokus pada saluran online, seperti media sosial, SEO, email marketing, dan iklan berbayar.

Dua puluh tahun lalu, hal ini bukanlah prioritas utama. Namun sekarang, digital marketing plan sangat penting karena sebagian besar aktivitas kita terjadi secara daring.

Rencana ini mencakup bagaimana Anda akan mengarahkan traffic ke situs web dan membangun brand image secara online.

2. Content marketing plan

Rencana ini berfokus pada cara Anda memberikan edukasi dan informasi kepada audiens tentang brand serta produk atau layanan yang Anda tawarkan.

Kontennya bisa berupa artikel blog, video, e-book, atau podcast.

Dalam rencana ini, biasanya juga memuat kalender konten, panduan editorial, dan metrik seperti durasi kunjungan atau tingkat unduhan.

Salah satu elemen penting dalam content marketing adalah SEO marketing, yaitu menciptakan konten yang bertujuan meningkatkan visibilitas di mesin pencari.

3. Product launch plan

Rencana ini secara khusus bertujuan untuk meluncurkan produk atau layanan baru.

Pemasar produk akan menggunakan dokumen ini untuk merinci strategi promosi (seperti kampanye email, pemasaran melalui event, atau kerja sama dengan influencer), serta menyusun timeline untuk menciptakan permintaan pasar.

4. Traditional marketing plan

Rencana pemasaran tradisional mencakup strategi menggunakan saluran offline, seperti iklan cetak, siaran televisi atau radio, dan kampanye surat langsung.

Ini biasanya digunakan pada tahap awal pendekatan account-based marketing.

Meskipun terkesan jadul, tapi strategi ini tetap relevan, terutama untuk kampanye yang bersifat lokal atau menyasar audiens yang tidak terlalu aktif secara online.

5. Social media marketing plan

Jenis rencana ini berfokus secara mendalam pada platform seperti Facebook, Instagram, LinkedIn, atau TikTok.

Rencana ini mencakup jadwal posting, penargetan audiens, serta strategi iklan berbayar.

Baca Juga: Apa itu Marketing Inbound? 10 Strategi dan Cara Mengukurnya

Bagaimana Cara Membuat Marketing Plan?

Langkah 1: Lakukan riset pasar

marketing plan 1

Mulailah dengan memahami segmen pelanggan target Anda dan tren pasar saat ini.

Lakukan analisis kompetitor agar Anda mengetahui strategi yang digunakan oleh brand lain di industri yang sama.

Pahami juga pain point dari audiens Anda dan bagaimana produk atau layanan Anda dapat menjadi solusinya.

Di tahap ini, Anda juga akan membangun buyer persona, suatu profil mendalam tentang pelanggan ideal Anda.

Ini adalah inti dari pesan pemasaran Anda: bagaimana penawaran Anda dapat menyelesaikan masalah audiens?

Jangan hanya mengandalkan intuisi, tapi dukung juga dengan riset. Gunakan alat seperti social listening dan Google Analytics untuk mendapatkan wawasan dan menentukan keunggulan kompetitif Anda.

Langkah 2: Tetapkan tujuan yang spesifik

Pertimbangkan bagaimana Anda akan menerjemahkan tujuan besar bisnis ke dalam target pemasaran yang jelas. Ini adalah elemen penting dalam marketing plan.

Contohnya, jika salah satu tujuan bisnis Anda adalah meningkatkan pangsa pasar, maka tetapkan metrik yang spesifik seperti “meningkatkan traffic website sebesar 30% dalam kuartal ini” atau “mendapatkan 1.000 pelanggan email baru sebelum akhir tahun.”

Pastikan tujuan Anda bersifat SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound).

Dengan begitu, Anda bisa menghindari target yang terlalu umum atau tidak realistis, dan lebih siap untuk mencapai keberhasilan.

Langkah 3: Tentukan aksi pemasaran

Tentukan saluran pemasaran yang paling sesuai dengan audiens dan tujuan Anda. Tidak ada pendekatan one-size-fits-all.

Apakah Anda menjalankan bisnis B2B atau B2C, menyasar Gen Z atau baby boomers, setiap konteks akan membutuhkan strategi yang berbeda.

Contohnya bisa berupa taktik digital marketing (iklan media sosial, SEO, content marketing) atau metode tradisional seperti radio, surat langsung, atau event lokal. Bahkan dalam kategori yang sama, pendekatan bisa sangat bervariasi.

Misalnya, LinkedIn dan TikTok keduanya adalah platform media sosial, tetapi sangat berbeda dalam hal cara menghasilkan prospek dan tipe konten yang cocok.

Setelah menentukan saluran yang tepat, susun strategi konten, kalender promosi, dan materi pemasaran sesuai kebutuhan.

Baca Juga: 8 Strategi Marketing Terbaik untuk Bisnis Anda dan Tipsnya

Langkah 4: Tentukan anggaran dan timeline

Alokasikan sumber daya berdasarkan prioritas. Tidak ada rumus pasti untuk bagian ini karena semuanya bergantung pada situasi dan tujuan Anda.

Contohnya, jika pertumbuhan melalui iklan media sosial menjadi fokus utama, maka anggarkan dana untuk iklan, biaya desain, dan jam kerja tim.

Buat jadwal realistis untuk tiap kampanye Anda (sesuai kapasitas tim), dan pastikan setiap inisiatif memiliki tanggal mulai dan selesai yang jelas.

Langkah 5: Tetapkan peran dan tanggung jawab

Meskipun terdengar sepele, penetapan tanggung jawab sering kali terabaikan. Jadi, buatlah pembagian tugas yang sejelas mungkin.

Contohnya, manajer pemasaran bertanggung jawab atas koordinasi kampanye, anggota tim lain menangani pembuatan konten, dan yang lain bertugas mengedit.

Karena anggota tim pemasaran biasanya memiliki berbagai keterampilan, penting untuk menentukan peran secara detail agar tidak terjadi tumpang tindih atau tugas yang terlewat.

Kejelasan peran mencegah kebingungan dan memastikan akuntabilitas, sehingga semua pihak bisa bekerja secara efisien untuk mencapai tujuan bersama.

Langkah 6: Eksekusi dan pantau

Selanjutnya, Anda harus memantau indikator kinerja utama (key performance indicators/KPIs) yang sudah ditentukan dalam marketing plan, seperti:

  • Jumlah prospek baru atau pelanggan yang diperoleh
  • Rasio konversi
  • Tingkat keterlibatan terhadap brand

Tidak perlu terlalu rumit, cukup lihat apa yang berjalan dengan baik dan lakukan penyesuaian.

Marketing plan menjadi kerangka kerja untuk evaluasi ini, dengan tolok ukur yang jelas untuk mengukur kesuksesan.

Misalnya, jika kampanye memiliki rasio klik rendah, Anda bisa mengevaluasi dan mengubah pendekatannya.

Lakukan tinjauan secara berkala (bulanan atau kuartalan) agar Anda bisa merespons tren pasar yang berubah. Fleksibilitas ini akan membantu mengoptimalkan hasil.

Baca Juga: 14 Contoh Strategi Pemasaran dan Penjelasan Lengkapnya

Contoh Marketing Plan yang Efektif

1. Coca-Cola

marketing plan 2

Marketing plan umumnya didokumentasikan dalam bentuk teks, tetapi ini bukan satu-satunya cara untuk membagikan rencana pemasaran kepada tim.

Misalnya, Coca-Cola membuat video rencana pemasaran pada tahun 2020. Video ini formatnya sama saja dengan marketing plan biasa, tetapi menyederhanakan konsep-konsep besar ke dalam visual yang mudah dipahami melalui kekuatan video.

Pendekatan ini sangat ideal jika Anda perlu mengkomunikasikan isi rencana pemasaran kepada kelompok besar atau tim luar seperti tim sales atau pengembangan produk.

Gaya animasi dalam video tersebut juga menarik perhatian penonton, sehingga setiap orang benar-benar memahami strategi pemasaran yang dijalankan.

2. Patagonia

Terkadang, perusahaan kesulitan merumuskan mission statement mereka. Namun, brand perlengkapan outdoor Patagonia bisa mengatasinya.

Di situs web Patagonia, brand ini menyatakan dengan jelas mission statement-nya: “We’re in business to save our home planet.”

Ini bukan sekadar kata-kata. Patagonia benar-benar menyumbangkan sebagian dari keuntungannya untuk upaya pelestarian lingkungan.

Marketing plan Anda perlu menggabungkan mission statement perusahaan dengan aksi nyata.

Misalnya, jika Anda adalah brand B2B yang misinya mendukung usaha kecil melalui software terjangkau, maka rencana Anda bisa mencakup wawancara dengan pemilik usaha kecil.

Atau, mungkin Anda bisa menyelenggarakan pertemuan lokal untuk pemilik bisnis sambil mempromosikan brand Anda.

Tujuannya adalah memadukan mission statement dengan taktik pemasaran Anda secara konsisten, sehingga jelas bahwa bisnis Anda benar-benar mewujudkan visi tersebut.

3. Starbucks

marketing plan 3

Starbucks adalah contoh yang bagus dalam penerapan marketing plan. Raksasa kopi ini terkenal dengan elemen brand-nya yang khas.

Konsumen langsung mengenali logo putri duyung berwarna hijau tua, tetapi rencana pemasaran Starbucks bukan hanya soal branding yang cerdas.

Justru, kesuksesan mereka banyak bergantung pada pengalaman pelanggan. Faktanya, pengalaman merupakan bagian dari marketing plan Starbucks.

Perusahaan ini menyasar profesional berpenghasilan tinggi yang bersedia membayar lebih untuk minuman mereka.

Alih-alih sekadar menjual kopi, tim pemasaran Starbucks bekerja sama dengan desainer interior dan arsitek untuk menciptakan ruang nyaman yang membuat pelanggan betah berlama-lama di kedai, sebagai “tempat ketiga” selain rumah dan kantor.

Hal ini meningkatkan keterikatan dan loyalitas terhadap brand.

Marketing plan Anda sebaiknya juga membahas seperti apa pengalaman yang akan dirasakan pembeli ketika berinteraksi dengan brand Anda.

Di era di mana banyak bisnis bersaing dalam hal layanan dan pengalaman pelanggan, kualitas layanan yang Anda berikan bisa menjadi keunggulan pemasaran yang signifikan.

Baca Juga: Relationship Marketing: Pengertian, Strategi, dan Contohnya

Kesimpulan

Marketing plan adalah strategi yang memastikan bahwa Anda dan tim bisa fokus mengejar tujuan tanpa terdistraksi oleh hal-hal lain.

Dengan rencana pemasaran ini, Anda akan terbantu untuk tetap mengikuti timeline dan mengalokasikan anggaran yang sesuai.

Untuk mendukung upaya pemasaran Anda, gunakan aplikasi CRM.ID. Sebagai penyedia WhatsApp Business API, CRM.ID membawa fitur-fitur hebat agar Anda bisa fokus melayani pelanggan seperti WA blast, template chat, tagging, dan masih banyak lagi.

Yuk, jadwalkan demo dengan Tim Hebat CRM.ID lewat tautan ini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

eleven − five =