Apakah Anda ingin menawarkan produk via email? Jika Anda familiar dengan email marketing, pasti sudah tidak asing dengan beberapa variasi contoh email penawaran.
Bagaimana jika misalnya belum familiar? Tenang saja, baik yang sudah mengenal dan tidak, kita akan sama-sama membahas cara menawarkan produk dengan email serta contohnya.
Sebelum era media sosial dan WhatsApp menjadi channel digital marketing, email sudah lebih awal menjadi top of mindnya marketer.
Tapi apakah sekarang masih efektif?
Tentu saja iya, karena kalau sudah tidak efektif tidak mungkin tulisan ini dibuat.
Lalu bagaimana contoh email untuk menawarkan produk yang wajib Anda coba?
Untuk itu di artikel CRM.ID ini akan membahas tentang cara menawarkan produk via email dan contoh-contohnya. Kita akan membahas beberapa konsep dasar di email marketing.
Mengapa Menawarkan Produk dengan Email Masih Penting?

Menawarkan produk melalui email adalah bentuk komunikasi menggunakan email yang bertujuan memperkenalkan, mengedukasi, dan mengajak penerimanya mempertimbangkan suatu produk.
Isi email ada yang singkat, panjang, dan ada juga yang sifatnya bundling dari beberapa artikel atau link ke produk.
Selain memberikan informasi dan mengedukasi, penggunaan email untuk menawarkan produk sifat utamanya adalah persuasif.
Yaitu mengajak pembaca untuk mempertimbangkan atau konversi, seperti membeli, melihat detail produk, menghubungi tim sales, atau mencoba demo aplikasi.
Dari sini kita sudah bisa melihat kenapa email masih penting penggunaannya.
Saat ini WhatsApp dan sosial media sudah mengambil alih sebagian besar aktivitas marketing. Namun, kelemahan dari keduanya adalah banyak sekali distraksi.
Misalnya sekarang Anda sedang membaca postingan tentang produk A, 3 menit kemudian membaca berita viral, 10 menit kemudian sudah beralih ke quotes motivasi.
Hal serupa terjadi di WhatsApp, dan bagi beberapa orang menggunakan WhatsApp itu kurang profesional, terutama kliennya B2B atau korporat.
Nah sedangkan email itu masih menawarkan level fokus tinggi, karena pada awalnya perancangan email memang khusus untuk pekerjaan administrasi dan komunikasi perkantoran dan bisnis.
Orang membuka email ketika untuk pekerjaan dan berhubungan dengan karier. Tidak ada notifikasi yang terjadi secara terus menerus seperti media sosial dan WhatsApp.
Email memberikan fleksibilitas dan bisa menyesuaikan body email sesuai segmentasi berdasarkan riwayat belanja, minat, perilaku pengguna, atau di fase customer journey.
Hal inilah yang membuat email penawaran produk lebih tepat daripada broadcast di media sosial.

Baca Juga: 5 Contoh Newsletter Email dan Tips Menulisnya
Peran Email dalam Customer Journey dan Sales Funnel
Email masuk di touchpoint-touchpoint perjalanan pelanggan (customer journey). Seringkali email newsletter masuk di tahap interest atau consideration.
Setelah orang-orang tertarik, mereka menyerahkan email-nya untuk berlangganan newsletter dan membuat mereka ingin memahami lebih dalam mengenai manfaat dan keunggulan produk.
Artinya dengan memoles sedikit cara menawarkan produk, membuat mereka bisa memutuskan semakin yakin membeli. Selain itu email mampu membangun brand positioning.
Caranya bisa dengan menggunakan promo, potongan harga, dan bundling artikel yang lebih bermanfaat.
Di tahap retention pun, email tetap punya peran. Mengirimkan penawaran khusus pelanggan lama, informasi update produk, atau loyalty program menjaga hubungan jangka panjang.
Baca Juga: Jenis Loyalty Program, Contoh, dan Tips Mempromosikannya
Elemen atau Komponen Email Saat Menawarkan Produk

1. Subjek Email harus Hooked (Menarik Perhatian)
Subjek email adalah bagian paling penting yang menentukan apakah email akan dibuka atau diabaikan.
Untuk itu subjek harus ringkas, relate, dan mampu menarik perhatian dalam beberapa detik pertama.
Subjek yang baik memberikan gambaran umum manfaat yang akan diterima pembaca atau memberikan rasa penasaran.
2. Pembukaan pada Body Pesan Hangat dan Personal
Pesan pembuka pada body email menciptakan suasana dan kesan hangat dan semakin memahami beberapa tindakan mereka.
Misalnya, Anda bisa memberikan follow up pesan dengan minat yang pernah mereka tunjukkan atau status mereka sebagai pelanggan baru atau pelanggan lama.
3. Penjelasan Produk yang Lebih Informatif dan Menarik
Penjelasan produk sebaiknya berfokus pada manfaat yang benar-benar dirasakan oleh pembaca. Sebaiknya hindari penawaran yang bertele-tele (flowery words).
Daripada menyebutkan fitur X untuk fungsi Z, sebaiknya Anda perlu menjelaskan values dari fitur tersebut.
Pemilihan copywriting seperti “menghemat waktu”, “meningkatkan efisiensi”, atau “mengurangi biaya” memiliki kesan lebih kuat daripada hanya menyebutkan spesifikasi teknis dan fitur-fiturnya saja.
4. Ada Call to Action (CTA) Memperkuat Ajakan Pembelian
Ketika menawarkan produk melalui email harus memiliki tujuan yang jelas. Isi email harus mengarahkan pada pembelian melalui CTA.
CTA tidak sekedar hard selling saja, tapi harus benar-benar sebagai solusi dari penjelasan sebelumnya dan menjawab permasalahan.
Umumnya CTA berbentuk tombol (button) atau link yang lebih terlihat dan mudah di klik.
5. Ada Dukungan Gambar dan Copywriting
Email marketing tidak membutuhkan banyak gambar, tapi setidaknya satu gambar atau dalam bentuk banner bisa memperkuat pesan email dan menambah daya tarik (merebut perhatian).
6. Penutup Email yang Mengesankan
Bagian penutup email harus memberikan penutup yang mengesankan. Menutup dengan ucapan terima kasih, salam hangat, menyertakan salam hormat penutup dengan nama pengirim, dan informasi kontak.
Baca Juga: 10 Contoh Template Email Marketing dan Tips Menulisnya
Variasi-variasi Contoh Menawarkan Produk Melalui Email

Kebutuhan pelanggan itu berbeda-beda, jadi variasi email dalam menawarkan produk juga harus menyesuaikan.
Pelanggan baru tentu memerlukan treatment berbeda daripada pelanggan lama.
Lead B2B membutuhkan email yang lebih formal, lebih technical, dan harus ada dukungan data dan riset kuat.
Sementara pembaca perorangan lebih menyukai pendekatan yang lebih ringan dan storytelling, ada ikatan emosional.
Berikut berbagai contoh menawarkan produk menggunakan email sesuai dengan kebutuhan, misalnya:
1. Menawarkan Produk untuk Pelanggan Baru
Email untuk pelanggan baru sebaiknya membuat kesan pertama yang baik. Anda bisa memulai menyapa hangat dengan ucapan selamat datang, kemudian memperkenalkan produk yang menjawab kebutuhan dan permasalahan mereka.
Jelaskan benefit yang bisa membantu menyelesaikan masalah mereka. Tutup email dengan CTA untuk melihat informasi produk secara detail atau link ke artikel lainnya.
2. Menawarkan Produk untuk Follow Up
Pengiriman jenis email ini cocok ketika calon pelanggan sudah menunjukkan minat, misalnya mengakses landing page atau mengisi form, tetapi masih ragu-ragu dan belum mau membeli.
Email follow up bersifat mengingatkan kembali minat mereka, baik penyampaian manfaat produk dan penawaran bantuan melalui 1-on-1 konsultasi gratis.
3. Menawarkan Produk dengan Promo atau Diskon

Jika Anda sedang menjalankan promo campaign, Anda bisa menceritakan konteksnya, seperti event tertentu, penghabisan stok, atau diskon 50% untuk 10 pelanggan pertama atau lainnya.
Untuk membuat calon pelanggan merasa akan tertinggal jika tidak mengambil promo, sebaiknya berikan batas waktu. Sehingga ada rasa scarcity (kelangkaan).
4. Menawarkan Produk Baru
Email ini penggunaannya saat bisnis Anda akan launching produk atau fitur baru.
Anda bisa membuat pembaca untuk melakukan demo atau membaca detail fitur lebih lanjut.
Caranya dengan memberikan artikel edukasi dan teaser produk hingga sejauh mana bisa membantu permasalahan mereka.
5. Menawarkan Produk untuk B2B
Email B2B biasanya membutuhkan pendekatan yang lebih formal dan profesional. Anda bisa membuka email dengan memperkenalkan diri dan perusahaan tempat bekerja.
Lalu menyampaikan maksud pengiriman email dan solusi yang ditawarkan atas masalah mereka, bisa menghemat waktu, biaya pengeluaran, dan peningkatan produktivitas.
6. Email Menawarkan Produk dengan Social Proof
Agar calon pelanggan tambah yakin, menyertakan social proof dalam email itu tepat.
Isi email menjelaskan jumlah pengguna yang sudah menggunakan produk tersebut dan menyampaikan testimoni pelanggan.
Setelah itu, pembaca bisa diarahkan melihat studi kasus atau mencoba produknya sendiri untuk membuktikan social proof memang benar adanya.
7. Menawarkan Produk pada Pelanggan Lama
Mengirimkan email ke pelanggan bisa dengan cara mengucapkan terima kasih atas kepercayaan mereka, lalu dengan menawarkan promo khusus yang khusus diberikan hanya kepada mereka (eksklusif).
Penawaran ini mencegah dari potensi churn, meningkatkan kesetiaan (loyal) dan retensi pada pelanggan lama.
8. Untuk Kerjasama (Partnership)
Sama seperti halnya B2B, email untuk kerja sama lebih formal dan straightforward. Jadi Anda harus menjelaskan alasan menghubungi pihak untuk kerja sama atau partnership.
Anda harus menjabarkan apa saja peluang dan keuntungan yang akan mereka dapatkan jika bekerja sama dengan Anda dan pastinya kerja sama yang saling menguntungkan.
Baca Juga: Relationship Marketing: Pengertian, Strategi, dan Contohnya
Contoh Template untuk Menawarkan Produk

Ada beberapa contoh template email untuk menawarkan produk, seperti:
Template Menawarkan Produk Singkat
Pembukaan email bisa memperkenalkan diri Anda dan perusahaan, terus langsung memperkenalkan produk yang ingin ditawarkan.
Anda setidaknya harus punya satu alasan kuat mengapa produk tersebut bisa menjadi solusi dari permasalahan calon pelanggan.
Selanjutnya mengarahkan pembaca untuk melihat detail lebih lanjut melalui tautan CTA.
Menawarkan Produk Lebih Formal Professional
Email formal umumnya menggunakan sapaan lebih profesional.
Setelah itu, Anda bisa menjelaskan kesesuaian kebutuhan bisnis dan bagaimana produk Anda bisa memberikan dampak pada pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas ke depan.
Anda bisa memberikan artikel-artikel studi kasus dan portofolio untuk meyakinkan calon pelanggan profesional tersebut.
Terakhir, ajak penerima untuk menjadwalkan pertemuan atau demo.
Menawarkan Produk Khusus Promo
Jika Anda sedang menjalankan promo, mulailah email dengan menyebutkan penawarannya.
Jelaskan bahwa promo berlangsung dalam waktu terbatas, lalu arahkan pembaca untuk langsung mengklaim penawarannya..
Baca Juga: Soft Selling dan Hard Selling: Perbedaan dan Contohnya
Kesimpulan
Demikian variasi-variasi contoh email untuk menawarkan produk dan mengapa menggunakan email untuk menawarkan produk Anda masih penting.
Berbagai variasi contoh email membantu Anda menawarkan produk yang lebih fleksibel. Karena bisa menyesuaikan dengan segmentasi pembaca atau calon pelanggan.
Pengiriman email membantu untuk memperkuat alasan calon pelanggan (tertarik tapi masih belum ingin beli) untuk segera mungkin melakukan pembelian.
Yang membuat mereka tertarik adalah apakah solusi Anda mampu menyelesaikan masalah mereka, seberapa relate dengan kehidupan mereka, dan ada promo menarik.
Contoh dan variasi email sebelumnya bisa Anda jadikan inspirasi dan eksperimen untuk menemukan format terbaik yang cocok dengan bisnis Anda.
Selain menggunakan email, Anda bisa menggunakan WhatsApp CRM yang berbasis WhatsApp Business API untuk membantu kebutuhan mengelola pelanggan, contohnya aplikasi CRM.ID.
Karena aplikasi CRM.ID memiliki fitur multi agen yang bisa mengundang agen baru hanya menggunakan alamat emailnya saja.
Untuk itu Anda bisa menjadwalkan demo produk pada tautan ini.
- Contoh Variasi Email untuk Menawarkan Produk Anda - 5 Desember 2025
- Strategi WhatsApp Marketing yang Jitu Meningkatkan Leads - 5 Desember 2025
- Fitur WhatsApp Marketing Tools yang Wajib Dicoba! - 5 Desember 2025