Cara Penawaran Produk Biar Bisnis Selangkah Lebih Maju

Penawaran Produk

Jika Anda bertanya, bagaimana cara penawaran produk yang baik agar punya satu langkah lebih maju dari kompetitor?

Atau pertanyaan lainnya, faktor apa saja yang berpengaruh dan persiapan-persiapan seperti apa yang dibutuhkan?

Saat ini penawaran produk pada calon pelanggan itu sudah bukan lagi eranya mengirim pesan berjualan langsung, seperti menyodorkan katalog atau daftar harga, tanpa ada value yang bisa diberikan pada calon pelanggan.

Penawaran produk sudah menjadi strategi komunikasi bisnis yang rapi, storytelling, keterikatan emosional, agar calon pelanggan merasa relevan (relate) dan memutuskan memilih produk Anda daripada kompetitor.

Tidak peduli apakah Anda menjalankan usaha kecil, UMKM, atau bisnis digital skala menengah hingga besar, cara menawarkan produk yang tepat akan menentukan perkembangan langkah kedepannya.

Untuk itu artikel dari CRM.ID kali ini membahas bagaimana cara menawarkan produk yang tepat dan bisa membuat usaha Anda selangkah lebih maju dari kompetitor. Jadi pastikan Anda membacanya ya!

Manfaat Penawaran Produk

Manfaat Penawaran Produk

Penawaran produk adalah proses menyampaikan nilai, manfaat, solusi, dan alasan mengapa pelanggan harus membeli produk Anda.

Penawaran ini bisa dilakukan melalui berbagai media,seperti WhatsApp, email, landing page atau website, media sosial, iklan, hingga acara offline seperti event atau door to door.

Jadi bukan hanya menjelaskan fitur produk dan keunggulan-keunggulannya, tapi juga mencocokkan dengan kebutuhan pelanggan.

Ketika pelanggan merasa bahwa produk Anda benar-benar relevan dengan kebutuhan dan permasalahannya, proses menuju pembelian itu sudah tinggal sedikit langkah lagi.

Ada beberapa alasan betapa pentingnya penawaran produk dan Anda tidak boleh sembarangan melakukannya.

1. Efisiensi Proses Penjualan

Strategi dan cara penawaran yang tepat membuat calon pelanggan memahami nilai-nilai produk Anda tanpa harus berulang kali menjelaskannya. 

Dengan begitu proses penjualan menjadi lebih cepat dan efisien.

2. Memiliki Positioning Tepat dan Selangkah Lebih Maju

Penawaran yang menarik bisa memposisikan bisnis Anda sebagai brand yang mampu memahami kebutuhan pasar dan menambah added value yang berbeda dari pesaing.

Misalnya, meskipun Anda memiliki produk yang sama dengan kompetitor, cara Anda mengemas penyampaian bisa memberikan kesan berbeda dan menunjukkan produk Anda lebih premium, lebih lengkap, dan lebih mengerti kebutuhan.

Semua bisnis yang berhasil melangkah lebih maju, baik dari skala kecil hingga besar, memiliki satu kesamaan yaitu mereka tahu cara membuat penawaran yang membuat calon pelanggan tidak ingin menolak.

Baca Juga: Brand Positioning: Pengertian, Contoh, dan Strateginya

Persiapan Sebelum Membuat Penawaran Produk

Sebelum Membuat Penawaran Produk

Agar bisa membuat penawaran produk lebih kuat dan meyakinkan, Anda perlu melakukan beberapa persiapan-persiapan.

1. Menentukan Target Pasar dan Market Research

Tidak ada target pasar jelas membuat penawaran produk tidak tepat sasaran. Orang berjualan harus mengerti betul siapa yang akan menikmati produk yang Anda tawarkan.

Setiap tipe pelanggan memiliki kebutuhan, masalah, level awareness berbeda, dan memiliki pola komunikasi yang berbeda.

Misalnya, pelanggan usia 20 – 30 tahun lebih identik dengan gaya bahasa kasual, sedangkan pelanggan usia di atas 40 tahun cenderung menyukai penjelasan yang lebih lengkap, panjang, dan menunjukkan manfaatnya.

Semakin detail Anda mengenali audiens Anda, semakin besar peluang penawarannya produk tepat sasaran.

Cara mengenali target pasar adalah dengan melakukan market research dan riset audience. Selain memahami target audience, market research bisa memahami tren perubahan perilaku konsumen.

Penentuan strategi penawaran produk menjadi lebih efektif dan efisien.

2. Memahami Kebutuhan dan Masalah Pelanggan

crm banner 3

Penawaran produk yang sukses adalah penawaran yang menjawab satu hal sederhana: masalah apa yang bisa Anda selesaikan?

Pelanggan tidak tertarik pada fitur, spesifikasi, atau keunggulan produk jika itu tidak berkaitan dengan kebutuhan mereka.

Tanpa pemahaman yang mendalam mengenai masalah pelanggan, penawaran produk Anda akan terdengar generik dan kurang meyakinkan.

Dengan memahami masalah pelanggan, Anda bisa menyesuaikan penawaran agar terasa relevan, seperti sedang memberikan solusi khusus untuk mereka. 

Hal ini membuat peluang konversi meningkat karena pelanggan merasa dipahami.

3. Memiliki Insight pada Product Knowledge

Sebelum menawarkan produk, Anda terlebih dahulu memahami semua informasi terkait produk tersebut.

Product knowledge itu bukan hanya pemahaman fitur dan harganya, tapi value apa yang bisa menyelesaikan masalah user, kelebihannya daripada produk kompetitor.

Selain itu use case nya (dalam kasus apa fitur penggunaan produk digunakan), testimoni pelanggan, stok barang tersedia, dan promo yang berlaku.

Pengetahuan yang komplit membuat Anda menjadi lebih percaya diri saat menawarkan produk dan mampu menjawab pertanyaan dari konsumen tanpa ragu-ragu.

Baca Juga: Product Knowledge: Arti, Contoh, dan Tips Meningkatkannya

4. Menentukan Unique Selling Point (USP) Produk

Misalnya begini, ada 10 produk sama ditawarkan oleh perusahaan berbeda, apa yang membuat Anda memutuskan untuk membeli salah satu dan mengeliminasi 9 lainnya?

Mungkin harganya, fiturnya lebih baik, oh produknya sesuai dengan kebutuhan, terasa relevan dan punya kesan kuat secara emosional atau ada nilai-nilai lain yang membuat Anda terkesan.

Tapi intinya adalah produk tersebut punya nilai unik. Seperti kata Seth Godin, “Sedikit lebih beda, lebih baik daripada sedikit lebih baik.

Sama halnya dalam penawaran produk, istilah familiarnya adalah unique selling point (USP).

USP adalah elemen penting dalam penawaran produk karena menentukan apa yang membuat produk Anda berbeda dari kompetitor.

Menetapkan nilai USP dengan jelas membuat pelanggan memilih produk Anda meskipun harga sama atau bahkan lebih tinggi dari merk lain.

USP tidak harus sesuatu yang besar atau mahal atau lebih lengkap, tapi produk yang relevan dan menyelesaikan masalah pelanggan, serta memberikan pengalaman pembelian yang mengesankan.

Misalnya, jika produk Anda kalah dari segi kelengkapan fitur daripada kompetitor, Anda bisa menawarkan garansi lebih panjang, proses pembelian lebih mudah, dukungan after sales, atau kualitas bahan lebih baik dengan harga lebih murah.

Cara Menemukan USP Produk yang Cocok

Untuk menemukan nilai USP secara khusus, bisa membandingkan produk Anda dengan beberapa kompetitor.

Melihat kelebihan, kekurangan, fitur-fitur, manfaat, layanan dukungan lainnya seperti promosi dan layanan after salesnya.

Setelah itu Anda mencocokannya dengan kebutuhan dan permasalahan dari konsumen.

Ketika USP sudah jelas, Anda tinggal mengemasnya menjadi penawaran produk yang menarik dan sesuai dengan tone of voice brand Anda.

5. Memilih Channel untuk Mengirim Penawaran Produk

Pemilihan channel yang tepat mempromosikan produk itu adalah hal wajib di tahap persiapan.

Anda harus menyesuaikan karakteristik funnel dan customer journey saat menyampaikan pesan.

Misalnya trigger dan treatment antara orang yang belum mengenal produk Anda dan sudah jadi pelanggan loyal berbeda.

Jika orang yang masih belum aware dengan produk Anda, Anda perlu menawarkan produk melalui sosial media seperti Instagram, Tiktok, atau tulisan blog dan harus lebih banyak terpapar dengan konten-konten informasional dan menyenangkan.

Sedangkan pelanggan loyal biasanya sudah menghubungi via pesan instan seperti WhatsApp dan Anda bisa lebih sering mengirimkan penawaran berupa loyalty program seperti membership atau promo.

Baca Juga: Apa itu Brand Value? Contoh dan Cara Mengembangkannya

Cara Menyusun Pesan Penawaran Produk yang Lebih Menarik

Cara Menyusun Penawaran Produk

Apa yang membuat penyusunan penawaran menjadi faktor penting keberhasilan penjualan?

Karena pesan mampu membawa cerita, memancing perhatian, mempertahankan engagement, dan memotivasi pelanggan untuk membeli dengan cerita dibalik produk.

Ada beberapa bagian untuk bisa menawarkan produk lebih baik dan menarik:

1. Teknik Copywriting Penawaran Produk

Copywriting adalah seni menyusun kata-kata untuk mempengaruhi dan mengajak orang lain melakukan tindakan tertentu.

Salah satu ciri copywriting yaitu berguna untuk membuat pesan yang persuasif (bersifat mempengaruhi) dan tepat sasaran.

Beberapa teknik copywriting dalam strategi komunikasi bisnis yang efektif itu menggunakan storytelling, emotional trigger, value messaging, dan pemilihan kata yang sederhana tapi punya kesan kuat.

Copywriting yang baik membuat penawaran lebih menarik dan pelanggan lebih mudah tertarik pada produk, bukan hanya karena fitur atau fungsinya, tapi karena keterikatan emosionalnya.

2. Struktur Pesan yang Efektif

Pesan penawaran produk biasanya mengikuti pola tertentu, seperti membuka dengan masalah pelanggan, menjelaskan alasan apa yang terjadi pada masalah jika tidak segera mencari solusi. 

Setelah itu menawarkan solusi berupa produk Anda, menjelaskan manfaatnya, memberikan social proof atau testimoni, dan mengajak untuk melakukan pembelian.

Baca Juga: 12 Cara Menggunakan Social Proof dalam Marketing

Menggunakan Channel yang Tepat untuk Mengirim Penawaran Produk

Channel untuk Mengirim Penawaran Produk

Setelah pesan sudah siap, Anda harus mendistribusikannya ke pelannggan. Ada beberapa cara, seperti menggunakan sosial media, telepon, email, blog, dan WhatsApp.

Seperti penjelasan di bagian bagian persiapan pesan penawaran, pemilihan channel yang tepat bisa mempengaruhi tingkat keberhasilan penawaran sampai pada pelanggan.

Ada beberapa contoh channel untuk mengirimkan pesan penawaran, diantaranya:

1. Penawaran Produk menggunakan WhatsApp

WhatsApp ini sebagai salah satu channel paling populer untuk bisnis. Baik sektor B2B atau UMKM, karena selain tingkat open ratenya tinggi, Tingkat keaktifan penggunaan WhatsApp juga tinggi oleh sebagian besar orang.

Penawaran melalui WhatsApp terasa lebih dekat, cepat, dan langsung tepat sasaran. 

Anda bisa menggunakan pesan teks, foto, link katalog, balasan cepat, pengelolaan kontak, hingga video pendek yang menjelaskan produk.

Menggunakan WhatsApp Business API memudahkan dalam pengelolaan lebih mudah, data terorganisir, dan tanpa khawatir nomor kena banned meskipun digunakan bersama-sama.

Misalnya Anda mencari penyedianya, ada beberapa penyedia WhatsApp Business API integrator di Indonesia, salah satunya adalah CRM.ID.

Baca Juga: WhatsApp CRM untuk Cabang Usaha Baru

2. Penawaran Produk Melalui Email

Email cocok untuk penawaran yang lebih formal, terutama jika target pelanggan adalah perusahaan seperti enterprise dan korporat.

Dengan menggunakan email, Anda bisa mengirim penawaran dalam berbagai format seperti proposal, katalog produk berformat pdf, atau newsletter terkait artikel atau penjelasan produk.

3. Penawaran Produk Melalui Media Sosial

Media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook juga menjadi salah satu media untuk penawaran kepada audiens yang aktif di platform tersebut.

Anda bisa mengemas penawaran produk menggunakan konten seperti video pendek (short video), carousel, story dan mengarahkan untuk membeli.

Baca Juga: 10 Contoh Media Promosi dan Fungsinya

Cara Menyampaikan Penawaran Produk yang Selangkah Lebih Maju

Cara Menyampaikan Penawaran Produk

Penyampaian penawaran sama pentingnya dengan isi penawaran itu sendiri. Cara Anda berkomunikasi, gaya bahasa yang dipilih, hingga momentum pengiriman pesan bisa menentukan keberhasilan penawaran produk.

Ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian saat menyampaikan penawaran, yaitu:

1. Penggunaan Bahasa yang Mudah Dipahami Audience

Pelanggan akan lebih tertarik jika Anda menggunakan bahasa yang lebih sederhana, jelas, dan tidak bertele-tele.

Sebaiknya Anda menghindari penggunaan jargon-jargon teknis kecuali audience Anda benar-benar membutuhkan dan mengerti dengan hal-hal teknisnya. Semakin mudah pesanmu dipahami, semakin cepat pelanggan membuat keputusan.

2. Memilih Waktu yang Tepat

Waktu mengirim penawaran produk menentukan apakah pesan Anda dilihat atau diabaikan.

Momentum pengiriman penawaran produk di jam-jam sibuk atau saat jam istirahat (di atas jam 9 malam) bisa membuat calon pelanggan dan pelanggan merasa terganggu.

Pemilihan waktu yang tepat itu saat jam-jam kerja atau di momen-momen seperti tanggal harbolnas 11.11 atau 12.12, hari raya jika ada menargetkan penawaran produk berkaitan dengan momen-momen tersebut.

3. Menggunakan Pendekatan yang Lebih Hangat dan Manusiawi

Pendekatan yang lebih hangat bisa meningkatkan peluang konversi. 

Ketika pelanggan merasa nyaman berinteraksi dengan Anda dan merasakan pengalaman dan keterikatan emosional, kesempatan untuk menerima konversi semakin besar dan terbuka untuk menerima penawaran promosi selanjutnya.

Menyebutkan nama secara personal menambah kehangatan dan keramahan, serta menunjukkan bahwa Anda peduli terhadap kebutuhan dan permasalahan pelanggan.

Baca Juga: Iklan Penawaran: Ini Cara Membuat dan Contohnya

Terus Apa yang Harus Dilakukan Setelah Penawaran Produk?

Setelah Penawaran Produk

1. Follow Up

Tidak semua calon pelanggan akan langsung merespon penawaran produk, untuk itu lah fungsinya follow up.

Follow up adalah cara untuk memastikan jika tidak kehilangan momentum setelah terakhir Anda menghubunginya.

Terus kapan waktu yang tepat saat harus melakukan follow up?

Jawabannya tergantung kebutuhan. Bisa 3 hari setelah interaksi terakhir, satu minggu, hingga satu bulan.

Jika pelanggan masih tidak merespons, Anda bisa mencoba follow up kedua dengan strategi lebih menawarkan dan keterikatan keuntungan lebih.

Kunci follow up sekalipun tidak ada respon adalah tidak memaksa, itu prinsip dasar dalam follow up.

Sebagian besar orang pasti tidak merasa nyaman saat dalam kondisi dipaksa dan sifatnya berulang-ulang. Sifat dasar follow up adalah mengingatkan dan menindaklanjuti.

Follow up secara agresif membuat calon pelanggan tidak nyaman. Jangankan tertarik membeli, melihat pesannya saja tidak sudi. Ditambah jika siklus atau proses pembeliannya panjang seperti di B2B.

Baca Juga: Cara Meningkatkan B2B Lead Generation via WhatsApp Business

2. Mengukur Tingkat Keberhasilan Penawaran Produk

Agar mengetahui kalau strategi penawaran produk berjalan baik atau tidak, maka perlu mengukurnya.

Dengan adanya indikator pengukuran, Anda bisa memperbaiki bagian apa saja yang masih kurang dan mempertahankan atau semakin meningkatkan yang sudah baik.

Beberapa indikatornya tingkat respon dari pelanggan setelah menerima pesan, jumlah closing setelah adanya penawaran produk, tingkat repeat order, dan pengukuran efektifnya setiap channel promosi.

Baca Juga: Media Promosi: Pengertian, Jenis, dan Tips Memilihnya

Kesimpulan

Demikian penjelasan terkait penawaran produk yang berfungsi sebagai strategi pertumbuhan bisnis atau istilah lainnya selangkah lebih maju.

Cara penawaran produk dalam pembahasan sebelumnya terbagi persiapan sebelum (pra), saat penawaran produk, dan setelah melakukan penawaran.

Untuk persiapan memerlukan riset audience, market research, pemahaman kebutuhan pelanggan, sudah memiliki pengetahuan product knowledge matang, penentuan nilai unik produk Anda, dan memilih channel yang tepat.

Saat membuat penawaran produk Anda harus memilih kata-kata (copywriting) yang memikat, menyebarkannya secara tepat di channel-channel basis pelanggan dan calon pelanggan Anda.

Serta terakhir ada pengukuran kinerja penawaran produk berjalan dengan lancar atau tidak.

Anda yang bisa menerapkan strategi dan cara-cara tersebut untuk membuat penawaran produk yang selangkah lebih maju daripada kompetitor dan sampai pada kebutuhan dan permasalahan calon pelanggan.

Kemudahan penawaran produk bisa dengan mudah Anda lakukan jika menggunakan aplikasi CRM yang menyediakan WhatsApp Business API.

CRM.ID membantu dalam hal manajemen pelanggan dan mempermudah semua kegiatan penawaran produk selangkah lebih maju lagi.

Jadi untuk itu segera lakukan demo aplikasi bersama tim kami di tautan berikut.

Ainur Rohman

Tinggalkan Komentar

two + 11 =