Pada awalnya kita tidak pernah membayangkan jika TikTok akan berevolusi menjadi platform TikTok marketing.
Karena di awal pembuatan aplikasi dari Tiongkok ini hanya sebagai media sosial tempat ekspresi lipsing, dance, dan kegiatan kreatif lainnya.
Saat ini, banyak perusahaan kecil hingga besar, B2C, B2B, atau model bisnis lainnya sudah menggunakan TikTok untuk menambah exposure brand bisnisnya.
Perannya sudah tidak bisa diragukan lagi untuk segala aktivitas marketing, penjualan, dan brand awareness.
Lalu kalau bisnisnya masih pemula atau kecil, bagaimana cara menerapkan TikTok marketing? Bagaimana perannya untuk meningkatkan brand awareness hingga conversion?
Artikel CRM.ID ini akan membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Tetap nikmati artikel ini saat Anda membutuhkannya untuk scale up bisnis.
Apa Itu TikTok Marketing?

TikTok Marketing adalah jenis social media marketing yang berfokus menyampaikan pesan brand melalui aplikasi TikTok.
TikTok semakin populer dari waktu ke waktu. Di Indonesia sudah menjadi aplikasi terpopuler bersama WhatsApp, terutama generasi muda yang menghabiskan banyak waktu menonton konten video pendek di platform ini.
TikTok berkembang dari platform media sosial berbasis kreasi video pendek menjadi tempat mempromosikan brand dan produk.
Mulai dari membangun brand awareness, memperluas jangkauan audiens, meningkatkan keterlibatan (engagement), sampai ke aktivitas penjualan secara langsung melalui TikTok Shop.
Strategi TikTok marketing bisa berupa pembuatan konten organik, kerjasama (kolaborasi) dengan kreator, menggunakan TikTok Ads, serta mempromosikan atau menjual barang di TikTok Shop.
Berbeda dengan Instagram atau Facebook yang masih bergantung pada jumlah followers, TikTok lebih fokus pada konten yang sesuai minat pengguna dan kaya interaksi.
Jadi meskipun jumlah followers sedikit pun tetap bisa masuk FYP (For You Page) atau meraih jutaan views jika kontennya menarik dan sesuai tren.
Tidak mengherankan TikTok seperti setara menggunakan ads (periklanan) di Instagram atau Facebook tapi tidak ada biaya sama sekali.
Baca Juga: Video Marketing: Manfaat, Contoh, Trend, dan Strateginya
Manfaat TikTok Marketing pada Bisnis Pemula

Kelebihan TikTok terletak pada kemampuannya menjangkau audiens yang sangat luas dalam waktu singkat.
Brand yang sebelumnya tidak dikenal bisa terkenal seketika hanya berkat satu konten yang viral.
Semua itu tidak terlepas dari algoritma sistem rekomendasi TikTok yang sangat canggih.
Tidak hanya meningkatkan brand awareness, tapi juga memperbesar mendapatkan interaksi dari pengguna.
Selain itu, TikTok memiliki tingkat engagement tinggi. Pengguna tidak hanya menonton video, tapi bisa juga memberikan komentar, menyimpan, membagikan, atau bahkan membuat ulang tren yang sama.
Semua bentuk keterlibatan ini memperkuat kedekatan antara brand dan audiens.
Fitur TikTok Shop juga menjadi keunggulan tersendiri. Melalui video, live selling (live streaming sambil jualan) dan integrasi katalog produk, pengguna bisa melakukan pembelian tanpa meninggalkan aplikasi.
Hal ini mempersingkat proses transaksi, meningkatkan konversi, dan memudahkan bisnis mengembangkan penjualan.
Di sisi lain, biaya promosi di TikTok relatif lebih efisien. Banyak brand, khususnya UMKM, berhasil memperoleh perhatian besar tanpa harus mengeluarkan biaya iklan besar.
Selama konten dibuat kreatif, relevan, dan menarik secara visual, peluang mendapatkan viral tetap terbuka.
Baca Juga: 11 Teknik Marketing untuk Bisnis Kecil yang Efektif
Cara Kerja Algoritma TikTok Marketing

Salah satu alasan TikTok sangat disukai oleh tim digital marketing atau content creator adalah algoritmanya canggih.
Alasannya karena algoritma TikTok memberi peluang konten baru naik secara cepat.
Hal ini berarti video dari akun pemula atau dengan basis followers kecil bisa bersaing dengan konten dari akun dengan jumlah followers banyak, punya berpotensi viral dan masuk halaman For You Page (FYP).
Selama isi kontennya memenuhi kriteria relevansi dengan minat pengguna dan interaksi tinggi ketika mendistribusikan konten, seperti menarik minat pengguna, kreatif, interaksi tinggi seperti like, komentar, share, dan save.
Selain itu durasi tontonan (watch time), sampai musik dan hashtag yang digunakan juga berpengaruh.
Jika sebuah video ditonton sampai selesai oleh banyak orang, algoritma akan menganggap konten tersebut menarik dan perlu ditampilkan (boosting) ke lebih banyak pengguna, peluang viral sangat mungkin terjadi.
Baca Juga: Viral Marketing: Contoh dan Tips Memulainya
Jenis dan Fitur TikTok Marketing

Fitur Tiktok Marketing No. 1: Konten Organik
Kelebihan utama TikTok adalah konten organiknya yang cepat naik tapi tidak memerlukan biaya iklan seperti Instagram atau Facebook.
Anda sebagai pemilik bisnis atau tim digital marketing bisa membuat berbagai jenis video hiburan, inspirasi, atau edukasi yang berbasis storytelling, atau menggunakan tren yang sedang viral dengan menyesuaikan pada brand identity.
Konten organik yang memancing interaksi biasanya gaya penyampaiannya senatural mungkin, jujur, ringan, menyenangkan, gaya narasi, dan hindari terlalu hard selling, sesuaikan dengan karakter pengguna TikTok.
Konten organik membantu membangun kedekatan antara audiens dengan brand Anda dan mereka merasa jika brand Anda relate dengan karakter atau kehidupannya.
2: Influencer Marketing
Selain membuat konten sendiri, bekerja sama dengan kreator TikTok adalah strategi yang lebih cepat lagi.
Hanya mengandalkan algoritma saja masih ada yang kurang, walaupun algoritmanya lebih canggih daripada sosial media lain tapi probabilitasnya untuk menjadi viral tidak selalu besar.
Jika prioritas Anda membutuhkan waktu cepat mendapatkan exposure ke audiens lebih luas, maka membutuhkan peran influencer.
Influencer TikTok memiliki komunitas yang loyal dan memahami cara menciptakan konten yang relevan dengan gaya TikTok.
Influencer juga memiliki kekuatan emosional dengan audiensnya, sebagian besar rekomendasi mereka lebih mudah diikuti daripada iklan biasa.
Jadi Anda harus memilih influencer, pilih yang relevan dengan brand industri Anda, biar penargetan dan penyampaian pesan promosi lebih tepat sasaran.
3. TikTok Ads
Pada awalnya TikTok lebih berfokus sebagai media penyalur aspirasi hiburan video-video pendek.
Tapi seiring popularitasnya di seluruh dunia, TikTok mulai menggunakan iklan sebagai salah satu revenue streamnya. Seiring perjalanannya nama periklanan TikTok adalah TikTok Ads.
TikTok Ads adalah platform iklan yang lengkap mencakup penargetan, pembuatan iklan, insight dan memberikan fleksibilitas brand Anda jika ingin meningkatkan exposure dan penargetan lebih cepat lagi dan tepat.
Berdasarkan pemaparan dari CapCut, Ada beberapa format iklan di TikTok, seperti iklan hastag bermerk, in-feed Ads, spark ads, top view ads, brand takeover ads, stiker dan efek bermerk.
Iklan hastag bermerk atau hashtag challenge biasanya menggunakan tagar seperti #TimHebatKledo dan mengajak audiens untuk ikut serta membuat konten. Jenis in feed ads tampil seperti konten biasa di halaman FYP.
Spark ads menggunakan konten organik menjadi iklan. Top view ads muncul saat membuka aplikasi TikTok pertama kali dan menempati posisi paling atas.
Iklan brand takeover ads adalah Iklan full screen berdurasi singkat (maksimal 5-6 detik), langsung muncul saat pengguna membuka aplikasi. Biasanya, hanya satu merk yang bisa menempatkan iklan ini per harinya.
Selain itu masih ada iklan seperti live shopping ads yang mempromosikan produk saat live streaming, dynamic showcase ads, dan iklan di TikTok Shop.
Iklan di TikTok efektif untuk meningkatkan brand awareness, terutama jika dikombinasikan dengan konten organik yang menarik perhatian.
Fitur Tiktok Marketing No. 4: TikTok Shop
TikTok Shop pada awalnya adalah sarana membeli atau transaksi langsung dari video atau gambar dalam satu ekosistem TikTok, sehingga bisa mempersingkat customer journey (perjalanan konsumen) dan efisiensi.
Penjual bisa menampilkan produk saat live streaming, menempatkan produk di konten video, atau menggunakan influencer sebagai affiliator produk.
5. Analisis Data dan Reporting
TikTok marketing menyediakan fitur dashboard baik fitur bawaan, tingkat lanjut, atau tools pihak ketiga dengan melacak performa organik (watch time, impression, kunjungan profil, klik, reach) atau ads (CPC, ROAS, dan konversi).
Dari data-data tersebut bisa diolah lebih lanjut sesuai kebutuhan dan menyajikan dalam bentuk laporan.
Insight dari laporan bertujuan untuk menyesuaikan strategi konten, penargetan audience, retargeting, dan penghematan anggaran campaign kedepannya.
Baca Juga: Fitur WhatsApp Marketing Tools yang Wajib Dicoba!
Strategi TikTok Marketing yang Perlu Dicoba!

Strategi TikTok Marketing Pertama: Mengenali dan Menentukan Target Audience
Setiap segmen audience memiliki karakteristik konten yang berbeda.
Misalnya audiens remaja cenderung menyukai konten cepat, lucu, dan tren yang sedang viral.
Sebaliknya, audiens dewasa menengah hingga akhir bisa lebih tertarik pada konten edukasi, review produk, atau penjelasan yang lebih dalam.
Strategi TikTok Marketing Kedua: Memanfaatkan Tren Konten yang Sedang Naik (Viral)
Tidak berhenti di fase memahami karakteristik audiens, Anda juga perlu jeli melihat dan memanfaatkan tren yang sedang berkembang dan menyesuaikan pada brand identity Anda.
TikTok adalah platform dengan pergerakan konten yang cepat. Musik, filter, dan ide konten yang sedang viral hari ini bisa hilang dalam hitungan hari.
Karena itu, brand Anda harus memanfaatkan tren yang relevan dengan kebutuhan mereka dan berani menghadapi tantangan dari viral ke viral.
Ketiga: Membuat Konten Lebih Kreatif
Kreativitas adalah aspek penting di TikTok. Konten TikTok yang bagus adalah memiliki hook kuat dan berhasil merebut perhatian pada tiga detik pertama.
Hook bisa berupa gambar atau video jelas serta jernih, narasi provokatif, atau mengundang rasa penasaran.
Penyajian konten dikemas dengan format storytelling agar audiens bisa bertahan setiap detiknya.
Keempat: Konsisten Membuat Konten
Brand yang sering mengunggah konten (3 sampai 5 kali seminggu) atau setiap hari memiliki peluang lebih besar salah satu kontennya naik.
Ketika audiens yang relevan sering melihat konten Anda, brand exposure Anda pun semakin luas dan mudah dikenali.
Frekuensi pembuatan video yang konsisten membuat algoritma lebih mudah memetakan niche dan identitas konten Anda.
Strategi TikTok Marketing Kelima: Menggunakan Copywriting Caption Menarik
Menggunakan caption menarik dengan copywriting persuasif dan call to action (CTA) bisa memperjelas pesan dan mengajak audiens terlibat lebih dengan membantu memperkuat tindakan audiens.
Jadi tidak hanya sebatas menonton dan menyimpan video, like, komentar, serta membagikan konten Anda saja.
Anda bisa mengarahkan ke pembelian dengan menghubungi via WhatsApp atau berkunjung ke website.
Baca Juga: Website Marketing: Manfaat, Contoh Praktis, dan Strategi
Tools TikTok Marketing

Untuk memaksimalkan penerapan strategi TikTok marketing, Anda harus menggunakan beberapa tools:
1. Tools TikTok Marketing (CapCut)
CapCut adalah aplikasi editing populer milik ByteDance (perusahaan induk dari TikTok) yang memiliki fitur editing video dengan sinkronisasi musik, efek, dan filter.
2. Tools TikTok Marketing (Canva)
Canva berfungsi juga sebagai salah satu tools marketing yang membantu pembuatan design tambahan pendukung konten video atau carousel.
3. Tools TikTok Marketing (Riset Keyword dan Hashtag)
Tools riset keyword, trend, dan hashtag bisa menggunakan beberapa tools (umumnya) pihak ketiga seperti Semrush, Keyword Tools, dan lain sebagainya.
Analisis ini membantu menemukan topik yang sedang trending sehingga Anda dan tim bisa membuat konten lebih relevan dan efektif.
4. Tools TikTok Marketing (Manajemen Jadwal Posting)
Tools untuk manajemen jadwal postingan ada Iconosquare, HootSuite, dan Sprout Social.
Tujuannya untuk mempermudah posting di hari atau musim tertentu (meskipun berada di luar jam kerja).
5. Tools TikTok Marketing (TikTok Analytics dan TikTok Ads Manager)
TikTok Analytics memberikan laporan dan data insight tentang performa konten organik atau ads.
Mulai dari watch time, demografi penonton, reach, impression, engagement rate, ROAS, CPC, hingga conversion tracking.
Baca Juga: Tips dan Cara Menggunakan Aplikasi Analisis Data Bisnis
Kesalahan Yang Harus Dihindari dalam Strategi TikTok Marketing
Ada berbagai kesalahan yang membuat strategi TikTok marketing tidak berjalan efektif, seperti:
- Tidak melakukan riset audience dengan benar dan menyesuaikan dengan karakteristiknya.
- Hanya berfokus pada hard selling (tanpa memberi manfaat).
- Pengguna TikTok rata-rata tidak seperti Linkedin dan YouTube dengan durasi video panjang. Konten yang terlalu serius dan tidak menghibur akan diabaikan pengguna.
- Menggunakan musik tanpa lisensi yang membuat konten dibatasi atau dihapus oleh TikTok.
- Tidak memanfaatkan konten, hashtag challenge, musik yang sedang trending, sehingga melewatkan kesempatan memperluas exposure.
- Atau mengikuti konten yang sedang trending tapi tidak menyesuaikan pada identitas brand.
- Tidak rajin posting dalam sehari atau 3-5 artikel dalam seminggu, atau sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Brand Identity: Definisi, Contoh, dan Cara Membuatnya
Kesimpulan
Seperti itu penjelasan terkait TikTok marketing dan strategi cara penerapannya untuk bisnis pemula.
TikTok Marketing menawarkan peluang kecepatan exposure brand awareness hingga konversi ke target audience, baik melalui konten organik dan paid ads-nya.
Hal ini karena ditunjang oleh algoritma rekomendasinya yang membuat konten dari akun kecil pun bisa viral jika dikemas menarik.
Fitur-fiturnya juga sangat memanjakan digital marketing specialist, pemilik toko, UMKM, dan pemilik bisnis (pemula).
Agar audiens dari hasil TikTok marketing makin setia, Anda memerlukan aplikasi manajemen pelanggan dan komunikasi intensif. Aplikasi CRM-nya yang terhubung ke channel perpesanan seperti WhatsApp.
Jika Anda penasaran dengan fitur-fitur tersebut, yuk segera demo dengan tim CRM.ID pada kontak berikut.
- TikTok Marketing: Cara Penerapannya untuk Bisnis Pemula - 11 Desember 2025
- Facebook Marketing: Strategi, Fungsi, dan Tantangannya - 11 Desember 2025
- Instagram Marketing: Seperti Apa Strategi Penerapannya? - 10 Desember 2025