Saat ini, hampir semua bisnis memandang viral marketing sebagai tiket menuju ketenaran di media sosial. Wajar saja, lagi pula, siapa yang tidak ingin brand dan konten mereka dikenal banyak orang?
Namun, menjadi viral tidak semudah membalik telapak tangan, sebab Anda harus terus mengikuti tren sosial yang berubah agar bisa menjadi viral.
Jadi, apa itu viral marketing? Apa saja kelebihan dan kekurangannya? Lalu, bagaimana tips memulainya?
Mari kita bahas konsep viral marketing, contoh nyatanya, serta tips untuk membuat konten Anda menjadi viral.
Apa itu Viral Marketing?
Viral marketing adalah model promosi yang mengandalkan audiens untuk menyebarkan konten produk Anda secara organik.
Di media sosial, pemasaran dianggap “viral” jika dibagikan dengan cepat oleh masyarakat luas dan bukan hanya oleh audiens targetnya.
Jika berhasil, maka konten Anda akan muncul di hampir semua akun media sosial setiap orang. Jumlah interaksi dengan konten Anda seperti like, komentar, dan share pun juga akan meningkat.
Kampanye viral marketing ini dapat menggunakan beberapa media (misalnya, video, permainan, gambar, email, pesan teks, dan produk gratis) untuk menarik emosi audiens. Selain itu, agar kampanye semakin ampuh, bisnis sering kali berkolaborasi dengan influencer, yang memiliki jaringan pengikut yang besar.
Sebenarnya, sudah banyak pebisnis yang menggunakan taktik pemasaran seperti ini di awal hingga pertengahan tahun 2000-an. Tapi dengan semakin maraknya penggunaan media sosial oleh masyarakat luas, maka taktik ini pun jadi semakin efektif.
Baca Juga: Sales Funnel: Pengertian dan Cara Menciptakannya
Kelebihan dan Kekurangan Viral Marketing
Tidak diragukan lagi bahwa banyak pemasar ingin setidaknya satu video mereka viral di media sosial. Namun, menjadi viral juga ada kekurangannya tersendiri.
Mari kita simak kelebihan dan kekurangan dari taktik ini:
Kelebihan
- Meningkatkan Brand Awareness: Ketika tingkat engagement Anda meningkat drastis dari 10-1.000 hingga 1.000.000, Anda telah berhasil meningkatkan brand awareness dan berpotensi mendapatkan ribuan pelanggan baru.
- Pertumbuhan Audiens: Semakin banyak masyarakat yang memerhatikan brand Anda, maka semakin banyak juga penggemar dan pengikut Anda.
- Menjangkau Audiens Baru: Konten yang viral membantu bisnis untuk menjangkau audiens yang sebelumnya tidak terjangkau oleh kampanye pemasaran lainnya. Sehingga, bisnis bisa memasuki pasar baru dan memperluas pasarnya.
- Meningkatkan Penjualan: Dengan semakin banyaknya penggemar dan pengikut Anda, maka penjualan Anda berpotensi meningkat juga.
- Meningkatkan SEO: Backlink dan mention yang Anda dapatkan dari konten viral bisa meningkatkan ranking SEO Anda, sehingga visibilitas Anda dapat meningkat.
- Meningkatkan Kredibilitas: Ketika konten Anda viral, Anda akan memperoleh kepercayaan konsumen dan meningkatkan kredibilitas Anda.
Baca juga: 16 KPI Marketing yang Harus Anda Ketahui untuk Bisnis
Kekurangan
- Tidak Bisa Mengontrol Respon Masyarakat: Kampanye viral bertujuan untuk menciptakan ‘buzz’. Akan tetapi, kadang masyarakat tidak memberikan respon positif seperti yang Anda inginkan.
- Kehilangan Kontrol Atas Konten dan Pesan: Begitu Anda mempublikasikan konten, maka Anda sudah tidak bisa mengontrolnya. Semua orang bisa memberikan komentar dan membagikannya.
- Tidak Menjamin Penjualan Meningkat: Meski Anda mendapat lebih banyak pengikut dan komentar, tapi hal ini tidak menjamin mereka akan membeli produk Anda.
- Lebih Banyak Pesan: Saat Anda menjadi viral, Anda mungkin akan memperoleh ribuan pesan masuk di inbox Anda, setiap hari, bahkan setiap jamnya. Anda harus memantau pesan-pesan itu tanpa merasa burnout karenanya.
- Ekspektasi yang Tinggi: Begitu konten Anda viral, masyarakat akan mengharapkan lebih banyak konten viral lainnya. Menjaga momentum ini bisa menjadi hal yang menantang.
- Sulit Diprediksi: Mungkin Anda sudah bekerja keras untuk membuat konten yang bagus, tapi tidak ada jaminan bahwa konten akan menjadi viral. Pernahkah Anda melihat perusahaan yang membuat iklan-iklan hanya untuk mendapat sedikit likes dan share? Sayangnya, kasus seperti ini cukup sering terjadi.
Baca Juga: Marketing Funnel: Pengertian, Tahapan, dan Strateginya
Apa Saja Contoh Marketing yang Menjadi Viral?
Berikut ini adalah beberapa contoh marketing yang menjadi viral dari media sosial:
Andrea dan Peachybbies Slime
Apakah Anda tahu slime? Mainan berbentuk lendir ini menjadi kegemaran anak-anak. Banyak toko mainan yang menyediakan slime, tapi hanya sedikit yang bisa viral seperti toko Peachybbies milik Andrea.
Di akun TikToknya, Andrea kerap mengunggah video tentang proses pembuatan slime, bermain dengan slime, bereksperimen dengan tekstur dan aroma baru, serta menjawab pertanyaan pengikutnya.
Sekarang ini, Peachybbies sangat sukses dan produk slime mereka selalu terjual dalam hitungan menit. Apalagi, sejak Kim dan North Kardashian mulai membagikan video slime Andrea di Instagramnya.
Baca juga: Affiliate Marketing: Pengertian, Cara Memulai, dan Tipsnya
Indoeskrim
Dilansir CNN, Indoeskrim sempat viral dengan iklan televisinya yang unik. Iklan mereka berupa video kolosal berjudul “Kisah Legenda Nusantara”. Menariknya, Indoeskrim juga menambahkan sentuhan modern pada video dengan penggunaan smartphone dan aplikasi navigasi.
Di iklan ini, sang tokoh utama terlihat menunggangi burung garuda dan membuka aplikasi peta di ponselnya untuk menuju istri yang terjebak di istana. Di istana, dia membagi-bagikan es krim yang menjadi produk utama.
Iklan ini lantas menjadi viral dan mengundang komentar lucu netizen. Iklan ini juga menjadi perbincangan di media sosial seperti akun-akun Instagram yang turut mempopulerkan video iklan tersebut.
Baca juga: Digital Advertising: Pengertian, Cara Kerja, dan Tipsnya
Spotify Wrapped
Salah satu tantangan terbesar yang Spotify hadapi adalah mempertahankan engagement pengguna dan mempromosikan aplikasi mereka di akhir tahun ketika beragam platform merilis review aplikasi tahunan.
Spotify Wrapped memungkinkan pendengar untuk melihat gambaran kebiasaan mereka dalam mendengarkan lagu secara personal. Kampanye ini pun menjadi salah satu acara tahunan yang ditunggu-tunggu dan dibagikan oleh penggunanya.
Kampanye ini berhasil karena pengguna Spotify jadi ramai-ramai membagikan Spotify Wrapped mereka di media sosial untuk membagikan selera musik mereka, sehingga memperkuat visibilitas Spotify dan menciptakan lonjakan unduhan aplikasi.
Baca Juga: Content Marketing: Pengertian, Jenis, dan Langkah Memulainya
Tips Memulai Viral Marketing untuk Bisnis Anda
Berikut adalah beberapa tips untuk pemasar yang ingin menghasilkan konten viral yang layak dibagikan dan meningkatkan visibilitas mereka di media sosial.
1. Memahami tujuan
Apa tujuan yang ingin Anda capai dengan menjadi viral? Mendapat banyak mention? Meningkatkan brand awareness? Atau menarik konsumen?
Menyelaraskan upaya viral Anda dengan tujuan keseluruhan akan memandu Anda untuk membuat konten yang bermakna, bukan sekadar menyusun sesuatu dan berharap konten tersebut akan bertahan lama.
Anda memerlukan rencana untuk membuat konten, dan viral marketing pun tidak berbeda. Bertahun-tahun yang lalu, pemasar mungkin mencoba berargumen bahwa konten viral harus menarik perhatian dengan cara apa pun yang memungkinkan.
Namun, zaman telah berubah. Tidak semua publisitas akan memberikan respon positif lagi.
2. Menguasai media sosial
Audiens memiliki peran penting dalam menentukan konten apa yang akan viral. Karena itu, jika Anda ingin membuat konten yang viral, maka buatlah yang bisa beresonasi dengan pengikut Anda.
Tapi, bagaimana cara Anda mengetahuinya? Nah, Anda bisa memulainya dengan memantau konten mana yang kinerjanya baik dengan metrik media sosial berikut:
- Engagement audiens
- Performa dan trafik keyword
- Page impression
- Klik dan jangkauan
- Data demografis
Setiap metrik di atas bisa membantu Anda memahami konten seperti apa yang punya potensi untuk menjadi viral.
3. Pastikan konten Anda siap dibagikan
Kedengarannya mudah, tetapi Anda harus memastikan konten Anda dioptimalkan agar mudah dibagikan dan cepat.
Misalnya, kampanye sosial tidak boleh terbatas pada akun utama bisnis Anda. saja Dari blog dan buletin hingga acara, pertimbangkan seberapa jauh Anda dapat menyebarkan pesan Anda.
Kemudian, pikirkan saluran media sosial terbaik untuk promosi atau konten apa pun. Misalnya, konten berbasis gambar cocok untuk Facebook, X, atau Instagram. Video viral cocok untuk YouTube, TikTok, dan Instagram.
Sebaiknya buat proses berbagi konten menjadi semulus mungkin. Anda dapat mempermudah audiens untuk membagikan kampanye Anda dengan:
- Membagikan konten di beberapa media sosial sekaligus.
- Memberikan produk atau layanan gratis.
- Mengajukan pertanyaan yang membuat pembaca atau penonton berpikir dan membagikan pendapat mereka.
- Tidak pernah membatasi konten Anda.
Baca Juga: Media Promosi: Pengertian, Jenis, dan Tips Memilihnya
4. Gunakan hashtag
Menambahkan hashtag pada kampanye apa pun merupakan langkah cerdas untuk meningkatkan brand awareness Anda, serta membuat penonton mudah mengingat brand Anda juga.
Hashtag juga bisa Anda gunakan untuk melacak kesuksesan kampanye Anda dalam hal mention dan share. Lalu, Anda juga bisa melakukan analisis untuk mencari hashtag relevan lain yang bisa Anda gunakan.
5. Mencoba trendjacking
Trendjacking adalah cara termudah untuk meningkatkan brand awareness tanpa perlu menjadi viral sendiri. Dengan taktik ini, Anda membonceng brand Anda ke meme atau tren lain yang sudah viral.
Praktik ini menjadi salah satu praktik pemasaran pokok bagi bisnis yang ingin menjadi viral.
Baca Juga: 7 Channel Digital Marketing, Kelebihan, Kekurangan, Dan Tips Memilihnya
6. Memanusiakan konten Anda
Tips yang satu ini mudah dipahami, tapi juga penting. Konten-konten yang viral memiliki kesamaan: mereka semua bersifat manusiawi.
Artinya, konten tersebut organik, personal, dan relevan. Keaslian sangat penting untuk menjangkau Generasi Z dan Generasi Milenial yang lebih muda yang sering kali menjadi penentu konten mana yang menjadi viral.
Brand cenderung memperoleh lebih banyak share jika konten mereka bersifat manusiawi atau tampak asli. Jadi, buat konten Anda tidak terlalu terasa seperti konten yang hanya dibuat untuk bisnis.
7. Timing adalah segalanya
Merilis konten saat audiens Anda sedang aktif menggunakan media sosial bisa menjadi penentu kesuksesan. Menyelaraskan konten dengan acara besar atau hari libur dapat memperluas jangkauan Anda.
Meluncurkan produk baru saat hari spesial seperti tahun baru, Ramadhan, atau Black Friday dapat memanfaatkan hype, menciptakan perbincangan, dan meningkatkan penjualan.
Menyusun kampanye viral bukan hanya tentang menyebarkan konten lalu berharap konten tersebut berhasil, tapi juga merencanakan konten yang tepat di saat yang tepat.
Baik itu meme lucu atau video yang menyentuh hati, buatlah konten yang memahami audiens Anda, menarik secara visual, orisinal, menyentuh sisi emosional, dan memilih waktu yang tepat. Karena hal ini penting untuk membuat konten yang viral.
Baca Juga: Influencer Marketing: Pengertian, Jenis, dan Tips Melakukannya
Kesimpulan
Viral marketing merupakan taktik yang murah dan efektif untuk meningkatkan brand awareness dan mempromosikan produk Anda. Perusahaan bergantung pada audiens atau pengguna yang menjadi target untuk berbagi kampanye iklan dan pengalaman positif mereka dengan orang lain.
Kampanye yang berhasil dapat membantu perusahaan tumbuh, memasuki pasar baru, dan meningkatkan pendapatan. Perusahaan harus memilih platform yang tepat untuk beriklan dan memformat konten mereka agar mudah dibagikan.
Selain pemasaran viral, bisnis juga harus memastikan bahwa mereka dapat berkomunikasi secara lancar dengan konsumen yang sudah atau berpotensi membeli produk Anda.
Untuk melakukannya, Anda bisa berkomunikasi dengan mereka lewat WhatsApp dan memanfaatkan aplikasi CRM penyedia WhatsApp Business API seperti CRM.ID.
Dengan CRM.ID, Anda bisa mengotomatiskan, mempersonalisasi, dan menindaklanjuti interaksi dengan pelanggan secara langsung. CRM.ID juga membantu bisnis mengelola pesan dalam jumlah besar tanpa takut batasan.
Tertarik menggunakan CRM.ID? Yuk, jadwalkan demo melalui tautan ini!
- Payday Sale: Tips Maksimalkan Penjualan di Hari Gajian - 17 Januari 2025
- 25 Contoh Kata-Kata Promosi Lewat WhatsApp - 16 Januari 2025
- Net Promoter Score: Cara Menghitung dan Menggunakannya - 15 Januari 2025