Customer adalah bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan.
Keberhasilan suatu bisnis atau perusahaan akan ditentukan dari berapa banyak customer yang dimilikinya.
Ini karena customer adalah orang-orang yang rela mengeluarkan uang untuk membeli produk atau layanan yang dijual perusahaan atau bisnis.
Tentunya penting bagi Anda untuk memahami apa itu customer dan bisa membedakan antara customer, klien, dan juga konsumen.
Pada artikel ini CRM.ID akan menjelaskan mengenai apa itu customer, perbedaan customer dengan klien dan konsumen, hingga cara menghadapi customer.
Baca penjelasan lengkapnya hanya di bawah ini:
Apa yang Dimaksud dengan Customer?

Customer adalah seseorang atau sekelompok orang yang melakukan pembelian produk ataupun menggunakan layanan yang dimiliki oleh perusahaan.
Customer diartikan sebagai pelanggan di dalam bahasa Indonesia, di mana di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ini diartikan sebagai orang yang melakukan pembelian barang atau layanan yang dilakukan secara rutin.
Sedangkan dalam Cambridge Dictionary, customer adalah orang yang melakukan pembelian suatu barang atau memanfaatkan jasa.
Namun kenyataannya peran yang dimiliki customer tidak terbatas pada pembelian produk atau jasa saja.
Customer juga memiliki peran dalam pengambilan keputusan, seperti dalam hal mempertimbangkan kualitas, harga, hingga manfaat yang dimiliki produk atau layanan sebelum mereka memutuskan membelinya.

Baca Juga: 10 Tips Memberikan Customer Support yang Luar Biasa
Apa Perbedaan Customer, Klien, dan Konsumen?

Setelah membaca penjelasan di atas, mungkin di antara Anda ada yang tiba-tiba teringat dengan istilah konsumen atau klien.
Membahas mengenai customer, klien, dan konsumen memang jadi bagian yang cukup panjang, karena ada banyak orang yang menganggap ketiganya sama.
Memang, baik pelanggan (customer), klien, hingga konsumen adalah istilah yang ada di dunia bisnis dan dunia kerja, namun ketiganya tidaklah sama.
Ada beberapa perbedaan yang dimiliki ketiganya yang akan dijelaskan di bawah ini:
1. Berdasarkan Pengertiannya
Seperti penjelasan sebelumnya, pelanggan merupakan orang yang melakukan pembelian barang atau jasa secara rutin.
Sedangkan klien mengarah kepada orang-orang yang menggunakan jasa tertentu dari sebuah perusahaan atau bisnis.
Mereka ini lebih fokus menggunakan atau membeli jasa dibandingkan dengan membeli produk.
Berbeda dengan pelanggan dan klien, konsumen adalah orang yang menggunakan barang hasil produksi, baik itu dalam bentuk makanan, minuman, pakaian, atau produk lainnya.
Konsumen adalah pengguna akhir yang menggunakan produk atau jasa dan juga penerima pesan iklan.
Seseorang bisa menjadi customer atau pelanggan dan konsumen di waktu yang bersamaan, namun tidak semua konsumen adalah pelanggan.
Ini karena pembelian sekali sudah bisa membuat seseorang disebut sebagai konsumen, sedangkan untuk menjadi pelanggan, seseorang harus melakukan pembelian berulang kali.
Baca Juga: Customer Base: Ini Jenis dan Cara Membangunnya
2. Berdasarkan Fokusnya
Pelanggan, klien, dan konsumen juga bisa dibedakan berdasarkan fokus yang dimilikinya.
Seorang konsumen biasanya memiliki fokus untuk menggunakan produk dari sebuah perusahaan meskipun tidak melakukan pembelian secara langsung.
Sedangkan pelanggan lebih fokus kepada pembelian yang didasarkan pada kebutuhan tertentu, dan bisa juga untuk digunakan orang lain.
Berbeda dengan konsumen dan pelanggan, klien memiliki fokus dalam memanfaatkan jasa profesional yang dimiliki perusahaan atau individu profesional.
Biasanya klien ini memiliki ekspektasi khusus terhadap kualitas layanan atau hasil kerja yang akan mereka dapatkan.
3. Jenis Interaksi di Dalamnya
Perbedaan ketiganya juga ada berdasarkan jenis interaksi yang ada di dalamnya.
Interaksi ini menjadi faktor penting di mana biasanya terjadi dengan adanya aktivitas pemesanan, pembelian, hingga penerimaan layanan.
Seorang pelanggan yang sekaligus menjadi konsumen, mereka akan melakukan interaksi secara langsung.
Sedangkan konsumen interaksi dilakukan dengan cara menggunakan produk atau layanan, meskipun mereka tidak membelinya secara langsung.
Contohnya adalah dalam penjualan produk susu bayi, pembelian akan dilakukan oleh orang tua bayi karena bayi belum bisa membelinya sendiri.
Jadi, pelanggan dari produk tersebut adalah orang tua bayi, sedangkan konsumennya adalah bayi.
Seperti halnya perbedaan konsumen dan pelanggan, klien juga melakukan interaksi secara langsung dan biasanya akan melakukan sesuai dengan kebutuhan hingga bisa mendapatkan produk terbaik.
Baca Juga: Customer Care Adalah: Tugas dan Bedanya dengan Customer Service
Apa Saja Jenis-Jenis Customer?

Berikut jenis-jenis dari pelanggan:
1. Customer Internal
Pelanggan internal adalah pelanggan yang asalnya dari lingkungan yang ada di perusahaan itu sendiri.
Jenis pelanggan ini biasanya akan membeli produk untuk dijual kembali kepada pihak lain dengan tujuan agar mereka memiliki pengaruh terhadap operasional perusahaan.
Agar hasilnya dapat maksimal, biasanya jenis pelanggan ini akan bekerja sama dengan tim lain.
Contoh dari pelanggan ini di antaranya karyawan bagian pemasaran, kurir, karyawan operasional, hingga HRD.
Baca Juga: Pentingnya Follow Up dengan Customer dan Cara Melakukannya
2. Customer Eksternal
Pelanggan eksternal memiliki pengertian yang berbeda dengan pelanggan internal, mereka adalah orang-orang yang berasal dari luar perusahaan.
Mereka akan pembeli sesungguhnya dari produk dari perusahaan.
Contoh dari pelanggan eksternal di antaranya pemiliki bisnis, pelajar, hingga ibu rumah tangga.
Mereka ini akan menjadi sumber pemasukan perusahaan yang utama dan jadi tolak ukur keberhasilan suatu bisnis.
3. Customer Perantara
Pelanggan perantara adalah orang yang menjadi perantara pada produk atau layanan yang dimiliki perusahaan.
Mereka ini bukanlah pengguna akhir dari produk atau layanan, namun mereka melakukan pembelian untuk dijual kembali.
Contoh dari pelanggan ini di antaranya distributor, reseller, dropshipper, agen, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Customer Service: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengoptimalkannya
Apa Saja Jenis-Jenis Customer Berdasarkan Loyalitas?
Berdasarkan loyalitas, berikut beberapa jenis pelanggan yang wajib untuk diketahui:
1. Tanpa Adanya Loyalitas
Pelanggan tanpa loyalitas adalah pelanggan yang tidak melakukan pembelian ulang sehingga disebut dengan customer no loyalty.
Ada berbagai alasan mengapa mereka tidak menggunakan produk, namun biasanya disebabkan karena tidak cocok dengan produk yang telah dibeli.
2.Loyalitas yang Rendah
Jenis kedua adalah pelanggan dengan loyalitas yang rendah.
Mereka ini melakukan pembelian ulang namun dengan tingkat ketertarikan yang rendah.
Biasanya ini terjadi karena keadaan yang membuat mereka membeli ulang, misalnya ketika seseorang memilih membeli bensin di pom bensin terdekat.
Mereka membeli pom bensin di pom tersebut karena bisa dilakukan sekalian dengan berangkat kerja.
Baca Juga: Customer Relation: Ini Perbedaannya dengan Customer Service
3. Loyalitas yang Tersembunyi
Jenis berikutnya adalah pelanggan dengan loyalitas tersembunyi.
Mereka adalah orang-orang yang jarang melakukan pembelian ulang namun memiliki loyalitas yang cukup tinggi.
Contohnya adalah seseorang yang sangat menyukai makanan udang, namun anaknya alergi udang.
Ini membuat mereka lebih memilih makan di restoran tanpa bahan udang meskipun pun mereka memiliki restoran udang yang sudah menjadi langganan.
4. Loyalitas Premium
Tingkat tertinggi loyalitas pelanggan ada pada loyalitas premium.
Mereka adalah orang-orang yang tidak ragu untuk melakukan pembelian secara berulang dan terus menerus.
Mereka memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap produk dan juga merasa nyaman dengan semua layanan yang diberikan.
Selain itu, pelanggan dengan loyalitas premium tidak akan ragu untuk merekomendasikan produk, jasa atau layanan yang telah mereka beli kepada orang lain.
Baca Juga: Customer Journey Mapping: Pengertian dan Langkahnya
Apa Saja Ciri-Ciri dan Karakteristik Customer?
Selain jenis-jenis pelanggan berdasarkan loyalitasnya, ada beberapa jenis pelanggan berdasarkan ciri-ciri dan karakteristik dari pelanggan ini, yakni:
1. Pelanggan Baru
Jenis yang pertama adalah pelanggan baru, yakni yang melakukan pembelian karena faktor rekomendasi dari orang lain, iklan, dan lainnya.
Ketika mereka mendapatkan rekomendasi dari orang lain atau dari iklan, mereka akan mulai tertarik dan menggunakan produk atau jasa dari perusahaan tersebut.
Mereka memiliki rasa ingin tahu yang besar dan mereka akan meminta informasi terkait produk, jasa, atau layanan dari perusahaan.
Nah, tugas dari perusahaan untuk memberikan penjelasan yang lengkap terkait produk yang membuat pelanggan baru tertarik.
Perusahaan bisa meyakinkan agar pelanggan baru bisa membeli produk atau jasa, termasuk memberikan kepuasan kepada mereka agar mereka bisa menjadi pelanggan yang loyal.
2. Pelanggan Hemat
Seorang pelanggan hemat adalah ketika mereka lebih memilih produk dengan harga yang lebih terjangkau.
Mereka akan mempertimbangkan diskon, bonus, ataupun promosi lainnya sebelum memutuskan membeli suatu produk atau jasa.
Perusahaan bisa memberikan promosi yang menarik kepada pelanggan ini, misalnya dengan diskon ongkos kirim, program bundling, hingga buy 1 get 1.
3. Pelanggan Sulit
Karakteristik dari pelanggan sulit adalah ketika mereka sering menilai negatif suatu produk.
Biasanya mereka akan membandingkan satu produk dengan produk lain dari perusahaan yang ebrebda.
Alasan mereka melakukannya adalah karena mereka memiliki pengalaman kurang memuaskan kepada berbelanja.
Anda bisa menghadapinya dengan bersabar dan hindari mendebat mereka dan tetap menjawab pertanyaan mereka dengan sopan.
Baca Juga: Customer Engagement: Pengertian, Strategi, dan Cara Mengukur
4. Pelanggan Impulsif
Pelanggan impulsif adalah jenis yang cenderung melakukan pembelian secara spontan tanpa banyak pertimbangan.
Cara menghadapi pelanggan impulsif adalah dengan tidak memberikan penawaran yang berlebihan.
Ini karena mereka tetap akan membelinya meski Anda melakukan ajakan sederhana.
Namun tetap berikan layanan terbaik agar Anda bisa menciptakan hubungan pelanggan yang baik dengan mereka.
5. Pelanggan Berkelas
Pelanggan berkelas adalah pelanggan yang telah melakukan riset terhadap produk yang akan mereka beli.
Jadi, mereka ini sudah memiliki pengetahuan terkait produk secara luas terkait produk tersebut.
Jadi, Anda bisa membuat mereka terkesan dengan menjawab setiap pertanyaan dari mereka dengan baik.
6. Pelanggan Berkecukupan
Pelanggan yang berkecukupan adalah pelanggan yang tidak lagi memedulikan harga ketika membeli sesuatu.
Mereka fokus kepada mendapatkan produk dan layanan dengan kualitas terbaik.
Jadi, tugas dari perusahaan adalah memenuhi kebutuhan mereka karena ketika mereka merasa puas, mereka cenderung akan melakukan pembelian ulang.
Baca Juga: 8 Cara Mengoptimalkan Customer Acquisition Cost (CAC)
7. Pelanggan Marah-Marah
Pelanggan yang marah-marah adalah pelanggan dengan karakteristik yang memang suka marah-marah.
Mereka memiliki emosi yang sulit untuk diatur sehingga membuat suasana hati mereka sulit untuk ditebak.
Cara menghadapi pelanggan jenis ini adalah dengan selalu tenang dan sabar.
Pastikan juga Anda memberikan layanan dengan cepat agar pelanggan ini tetap memiliki pengalaman yang positif ketika membeli produk atau jasa.
8. Pelanggan Pasif
Pelanggan pasif adalah mereka yang melihat-lihat tanpa melakukan pembelian.
Mereka ini termasuk silent customer atau pelanggan yang cenderung diam.
Biasanya mereka akan merasa malu atau tidak nyaman ketika harus mengunjungi toko.
Jadi, Anda bisa membuat suasana lebih rileks ketika mereka mengunjungi toko agar mereka merasa betah.
Anda bisa mendekati mereka dengan betah dan tanyakan apa yang mereka butuhkan.
Jangan memaksa mereka ketika mereka tidak langsung membeli produk atau jasa karena bisa jadi mereka membeli melalui cara lain, misalnya secara online.
9. Pelanggan Kurang Sabar
Pelanggan kurang sabar adalah mereka yang memiliki karakteristik tidak sabar.
Mereka ingin mendapatkan layanan dengan cepat dan tepat.
Jadi, jangan biarkan pelanggan ini menunggu terlalu lama dan selalu berikan pelayanan terbaik agar mereka tidak merasa kecewa.
Baca Juga: Customer Centric Adalah? Ini Arti, Cara Mengukur, dan Tips
Bagaimana Cara Menghadapi Customer?

Untuk menghadapi customer, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yakni:
1. Kelola Bahasa dan Intonasi yang Digunakan
Ketika menghadapi customer, hal pertama yang perlu dilakukan adalah memposisikan diri Anda sebagai customer.
Jika Anda sebagai customer, pasti ingin mendapatkan layanan terbaik mulai dari cara bicara dan intonasi yan digunakan, bukan?
Di sini Anda bisa memilih menggunakan intonasi yang ramah terhadap pelanggan dan sampaikan dengan bahasa yang mudah untuk dipahami.
Cara ini bertujuan agar pelanggan bisa dengan mudah memahami dan bisa mendapatkan jawaban dengan jelas.
2. Dengarkan dengan Seksama
Anda juga bisa mendengarkan dengan seksama ketika pelanggan menyampaikan pertanyaan ataupun keluhan dan tunjukan bawah Anda benar-benar memedulikan mereka.
Terutama ketika pelanggan memiliki keluhan atau membutuhkan bantuan dari Anda, pastikan dengarkan dengan fokus dan bantu mereka menyelesaikan masalah.
Baca Juga: Cara Menghitung dan Meningkatkan Customer Lifetime Value
3. Lakukan Pengelolaan Waktu dengan Baik
Cara berikutnya adalah dengan melakukan pengelolaan waktu dengan baik dengan tidak membiarkan pelanggan Anda menunggu lama untuk mendapatkan layanan.
Anda bisa melakukannya dengan membuat manajemen waktu dengan baik agar setiap pelanggan bisa mendapatkan layanan optimal.
4. Pahami Produk dengan Baik
Cara selanjutnya adalah dengan memahami produk yang dijual dengan sebaik mungkin.
Sebagai orang yang menjual produk kepada pihak lain, Anda harus jadi pihak yang paling memahami produk tersebut.
Ini akan membantu ketika ada pelanggan yang meminta Anda menjelaskan secara detail terkait produk atau jasa yang dijual.
Biasanya mereka juga akan meminta Anda membandingkan satu produk dengan produk yang lainnya.
Ketika Anda memahami produk atau jasa yang dijual, Anda bisa dengan mudah menjelaskannya dan membuat pelanggan merasa puas.
5. Dukung dengan Multitasking
Apapun karakteristik dari pelanggan Anda, kemampuan multitasking adalah modal yang sangat dibutuhkan.
Misalnya ketika Anda harus menginput data pelanggan ke sistem ketika berkomunikasi dengan mereka.
Untuk melakukannya Anda harus memiliki kemampuan multitasking agar obrolan dapat berjalan dengan lancar dan tidak terjadi kesalahan saat input data.
Baca Juga: Mengenal Jobdesk Customer Service, Gaji, dan Peluang Karirnya
Kesimpulan
Itulah tadi penjelasan mengenai customer mulai dari pengertian, jenis, hingga karakteristiknya yang dapat Anda jadi referensi.
Dari penjelasan artikel di atas dapat diketahui bahwa pelanggan memiliki peran yang sangat penting bagi sebuah bisnis atau perusahaan.
Oleh karenanya Anda harus bisa memahami mereka dengan baik agar bisa memberikan pelayanan terbaik dan membuat mereka menjadi pelanggan yang loyal.
Untuk mendukung layanan pelanggan di perusahaan Anda, Anda bisa menggunakan aplikasi CRM dari CRM.ID.
CRM.ID merupakan aplikasi manajemen hubungan pelanggan yang akan membantu Anda memberikan layanan terbaik melalui platform WhatsApp Business API tanpa perlu takut terblokir.
Yuk daftar CRM.ID sekarang juga dan jadwalkan demo bersama tim hebat kami dengan klik tautan ini.
- Customer Adalah: Pengertian, Jenis, dan Karakteristiknya - 20 Juni 2025
- Telemarketing Adalah: Jenis, Tugas, dan Cara Mengoptimalkan - 20 Juni 2025
- 4 Cara Mengembalikan Chat WA yang Terhapus Paling Mudah - 19 Juni 2025