7 Tahapan Perancangan Produk yang Efektif

perancangan produk

Perencanaan produk menjadi tahapan penting untuk menentukan strategi di dalam bisnis.

Pada tahapan ini sebuah bisnis bisa menentukan bagaimana sebuah produk akan diminati oleh pasar, sehingga tidak mengherankan bahwa ini jadi bagian penting dalam bisnis.

Ada berbagai aspek yang ada di dalam perancangan produk, mulai dari desain, fungsi, kualitas, hingga membuat packaging yang menarik.

Lalu apa saja tahapan yang ada di dalam perancangan produk ini dan apa saja yang harus dihindari ketika merancang suatu produk?

Pada artikel ini CRM.ID akan menjelaskan mengenai tahapan di dalam perancangan produk dan hal-hal yang harus dihindari di dalamnya.

Baca penjelasan lengkapnya hanya di bawah ini:

Apa yang Dimaksud dengan Perancangan Produk?

perancangan produk

Sebelum Anda membahas mengenai tahapan yang ada dalam rencana produk, sudahkan Anda memahami apa pengertian dari perancangan produk?

Perancangan produk merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk membuat, mengembangkan, atau menyempurnakan produk atau layanan, sebelum akhirnya masuk ke bagian produksi dan produk akan didistribusikan kepada pelanggan.

Dalam melaksanakan rancangan produk ada berbagai tahapan yang harus dilakukan yakni dari riset pasar, riset pesaing, membuat desain produk, hingga mendistribusikan produk.

Di dalam merancang produk, ada berbagai proses penting di dalamnya seperti terkait pengambilan keputusan strategi yang berhubungan dengan pengembangan, pemasaran, hingga mendistribusikan sebuah produk.

Tahapan-tahapan yang ada di dalamnya yakni dari menentukan ide hingga akhirnya produk akan dikenalkan kepada calon pelanggan.

Dalam proses merancang produk ini, bisnis tidak hanya berfokus pada aspek visual atau fungsional saja, tetapi juga mempertimbangkan bagaimana produk yang dihasilkan dapat diterima di pasar, termasuk keunggulannya dibandingkan pesaing serta bagaimana strategi marketing yang nantinya dapat diangkau oleh pelanggan.

Tujuan dari merancang produk adalah agar bisnis dapat meningkatkan nilai jual produk hingga dapat menciptakan persaingan yang kompetitif di pasar yang ditarget.

Bisnis yang bisa menjalankan setiap prosesnya secara baik, maka akan membuka peluang untuk meningkatkan loyalitas pelanggan yang semakin luas.

crm banner 2

Baca Juga: Product Knowledge: Arti, Contoh, dan Tips Meningkatkannya

Apa Saja Tahapan dalam Perancangan Produk?

perancangan produk

Dalam merancang produk, ada tahapan-tahapan penting yang harus selalu diperhatikan oleh bisnis. Berikut beberapa tahapan tersebut:

1. Mengidentifikasi Kebutuhan dan Permasalahan

Tahapan yang pertama adalah mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan yang ada di pasar.

Mengapa penting bagi bisnis untuk mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan yang ada ini?

Ini karena pada dasarnya produk yang diluncurkan bisnis harus bisa memenuhi kebutuhan dan mengatasi permasalahan yang ada.

Ini disebut dengan riset pasar.

Tujuan dari tahapan identifikasi ini untuk memahami apa yang benar-benar dibutuhkan oleh target pelanggan dan permasalahan yang sering mereka hadapi.

Untuk mendapatkan informasi ini, bisa dari melakukan survei, wawancara hingga melakukan pengamatan terhadap tren dan juga perilaku pasar.

Kemudian dari sini Anda bisa mendapatkan hasil yang akan membantu menentukan arah dari produk yang nantinya akan diproduksi.

2. Mengumpulkan Ide

Tahapan yang kedua adalah mengumpulkan ide atau brainstorming.

Setelah Anda mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi oleh pelanggan, selanjutnya Anda bisa menggunakan hasil dari identifikasi tersebut untuk melakukan brainstorming.

Tujuan dari mengumpulkan ide atau brainstorming adalah agar bisnis bisa membuat solusi secara efektif.

Anda bisa melakukan proses mengumpulkan ide bersama dengan tim dan semakin banyak ide yang dikumpulkan, maka semakin banyak insight yang nantinya bisa dipilih.

Sebaiknya Anda juga menerima semua ide yang masuk tanpa menghakimi apakah ide tersebut baik atau buruk.

Dari ide-ide yang masuk, nantinya Anda bisa memiliki satu atau beberapa ide yang dirasa bisa diterapkan ke dalam bisnis.

Dalam memilih ide tersebut, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, di antaranya potensi pasar, biaya produksi, kemampuan teknis, hingga adanya kesesuaian dengan visi dan misi bisnis.

Baca Juga: Pitching adalah: Pengertian, Jenis, dan Tipsnya dalam Bisnis

3. Merancang Konsep Produk

Tahapan ketiga dari merancang produk adalah merancang konsep produk, yakni dengan membuat sketsa, gambaran fungsi utama, hingga membuat rencana produk akan digunakan dan memberikan manfaat.

Membuat konsep ini sangatlah penting untuk mendapatkan gambaran awal sebelum produk benar-benar akan dibuat.

4. Menguji Konsep yang Telah Dibuat

product planning

Setelah Anda merancang konsep produk, selanjutnya adalah melakukan pengujian konsep yang telah dibuat.

Ini dilakukan untuk memastikan produk telah layak, baik itu sebelum produk atau jasa diproduksi dalam jumlah besar dan sebelum produk didistribusikan.

Anda bisa menguji konsep yang telah dibuat ini dengan mengumpulkan umpan balik dari calon pelanggan, sehingga bisa melakukan evaluasi apakah ide yang dipilih telah memenuhi kebutuhan, harapan, hingga telah layak secara teknis dan bisnis.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan, yakni mulai dari melakukan wawancara mendalam, survei, focus group discussion (FGD) hingga melakukan uji coba penggunaan prototipe yang sederhana.

Pada tahapan ini, Anda sudah bisa melibatkan pelanggan meskipun saat ini produk yang akan dijual belum jadi.

Baca Juga: Strategi Produk: Manfaat dan Cara Membuatnya

5. Mengembangkan Produk

Tahapan berikutnya adalah mengembangkan produk di mana ini dilakukan setelah konsep dinyatakan layak berdasarkan hasil pengujian.

Pada tahapan ini, tim akan membuat desain teknik secara lengkap, menentukan material, teknologi apa yang akan dipakai, hingga memperkirakan biaya yang akan digunakan untuk proses produksi.

Selain itu, pada tahapan ini juga tim dapat mulai menyiapkan rencana produksi, mendistribusikan, hingga membuat strategi pemasaran agar ketika produk diluncurkan dapat langsung terima oleh pasar.

Jangan lupa untuk mulai membuat prototipe lanjutan atau sampel produk yang hampir mendekati produk final.

Prototipe ini nantinya akan digunakan untuk melakukan uji kelayakan, seperti uji kualitas, uji keamanan, uji kinerja, hingga pengujian kenyamanan dari user.

6. Melakukan Uji Coba

Tahapan berikutnya adalah melakukan uji coba.

Ini dilakukan untuk melakukan pengujian efisiensi proses produksi dan juga memastikan tidak adanya kendala teknis ketika produk digunakan oleh pelanggan.

Pada proses uji coba ini, produk akan dibuat dalam jumlah terbatas di mana ini dilakukan untuk menguji kualitas produk, ketahanan, hingga pengalaman dari pengguna, agar produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Setelah itu, produk bisa diuji kembali secara internal oleh tim quality control ataupun pihak eksternal melalui uji pasar terbatas.

Baca Juga: 10 Cara Mempromosikan Produk Anda di Tahun 2025

7. Meluncurkan Produk

Jika pada tahap uji coba berjalan dengan lancar, tahapan yang terakhir adalah meluncurkan produk.

Untuk tahapan peluncuran produk, perusahaan akan meluncurkan produk kepada pasar melalui berbagai cara, seperti membuat strategi pemasaran hingga mendistribusikan produk hingga bisa diterima oleh pasar.

Tugas Anda dalam meluncurkan produk adalah membuat peluncuran produk semenarik mungkin, agar bisa mendorong ketertarikan di mata target pelanggan.

Berikan kesan pertama yang baik karena ini jadi bagian yang sangat penting yang akan menentukan perkembangan produk Anda di pasar selanjutnya.

Baca Juga: Desain Produk: Pengertian, Jenis, dan Prosesnya

Apa Saja yang Harus Dihindari dalam Perancangan Produk?

perancangan produk

Untuk bisa merancang produk dengan baik, dibutuhkan kreativitas dan strategi di dalamnya, namun pastikan juga Anda berhati-hati dalam melaksanakannya.

Ketika Anda salah langkah dalam prosesnya bisa membuat produk kurang diminati oleh pasar, bahkan mengakibatkan kegagalan.

Oleh karenanya penting bagi Anda untuk mengetahui apa saja yang perlu dihindari dalam proses merancang produk yakni:

1. Tidak Melakukan Riset Pasar

Hal pertama yang harus dihindari adalah tidak melakukan riset pasar, padahal riset pasar adalah hal dasar yang dilakukan untuk memahami keadaan pasar.

Jangan hanya mengandalkan kata orang atau menurut orang lain akan disukai, tetapi lakukan survei untuk memastikan seperti apa produk yang dibutuhkan dan diminati oleh pasar.

2. Tidak Memiliki Keunikan

Produk membutuhkan keunikan agar bisa lebih diterima oleh pasar.

Keunikan ini merupakan hal yang akan membedakan produk Anda dengan produk-produk lainnya yang ada di pasar.

Meski dalam merancang produk Anda perlu memperhatikan produk dari kompetitor, namun Anda harus tetap memasukkan unsur keunikan yang hanya dimiliki oleh produk Anda.

Ini dilakukan untuk membentuk brand identity dan membentuk kepercayaan dari pelanggan.

Baca Juga: 10 Strategi Pemasaran Produk untuk Bisnis Anda dan Contohnya

3. Desain yang Kurang Efisien

Hal yang harus dihindari selanjutnya adalah membuat desain produk yang kurang efisien.

Ketika produk yang Anda buat terlalu kompleks dan sulit untuk digunakan akan menyebabkan permasalahan di masa depan.

Masalah-masalah ini seperti membengkaknya biaya produksi, proses produksi yang rumit, hingga memberikan pengalaman pelanggan yang buruk.

Jika Anda tidak ingin ini terjadi, pastikan hindari desain yang kuran efisien ini.

4. Tidak Memedulikan Feedback

Tidak memedulikan feedback bisa menjadi permasalahan yang akan merugikan bisnis Anda di masa depan.

Terlebih jika ini dibarengi dengan langsung memproduksi dalam jumlah besar.

Pada saat produk pertama kali diluncurkan, penting bagi Anda untuk memperhatikan feedback dari pelanggan untuk memahami apa saja kekurangan dari produk Anda dan apa saja yang perlu dievaluasi.

Cara ini akan membantu bisnis Anda bisa tumbuh menjadi lebih baik lagi.

5. Tidak Membuat Prediksi Keuntungan

Hal terakhir yang harus dihindari adalah tidak membuat prediksi keuntungan.

Seperti yang diketahui, tujuan utama dari bisnis adalah mendapatkan keuntungan jadi ketika Anda ingin meluncurkan produk, buat prediksi keuntungan terlebih dahulu.

Ini akan membantu Anda mengetahui berapa pendapatan yang bisa diperoleh dan juga perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk produksi dan pemasaran.

Baca Juga: Strategi Pemasaran Online: Manfaat dan Cara Menyusunnya

Kesimpulan

Dari penjelasan artikel di atas dapat diketahui bahwa perancangan produk menjadi bagian penting yang harus diperhatikan oleh bisnis sebelum produk benar-benar diluncurkan.

Ada berbagai tahapan yang bisa dilakukan dalam perancangan produk ini, mulai dari mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan, mengumpulkan ide, merancang konsep produk, hingga berakhir dengan meluncurkan produk.

Untuk mendukung produk Anda sukses di pasar, penting bagi Anda untuk memberikan layanan pelanggan terbaik.

Layanan pelanggan ini akan membantu bisnis Anda dalam memberikan pelayanan yang optimal sehingga bisa memberikan kepuasan kepada pelanggan dan meningkatkan rasa percaya pelanggan pada bisnis Anda.

Untuk memaksimalkan layanan pelanggan pada bisnis Anda, Anda bisa menggunakan aplikasi CRM dari CRM.ID.

CRM.ID merupakan aplikasi CRM yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan layanan pelanggan.

Dengan CRM.ID Anda bisa memberikan layanan pelanggan secara optimal tanpa khawatir batasan atau akan terblokir karena terlalu banyak menghubungi pelanggan.

Yuk daftar CRM.ID sekarang juga dan jadwalkan demo bersama tim hebat kami dengan klik tautan ini.

Desi Murniati

Tinggalkan Komentar

fourteen − two =