Riset pasar adalah kunci utama menuju kesuksesan bisnis. Mengapa?
Saat bisnis Anda berinovasi dalam membuat suatu produk, pasti Anda pernah bertanya-tanya, “apakah orang-orang nanti mau membelinya?”
Nah, jawabannya ini bisa Anda dapatkan melalui riset pasar. Dari riset pasar, Anda akan memperoleh data untuk memutuskan apakah produk Anda sesuai dengan target pasar Anda.
Namun, kapan sebaiknya bisnis melakukan riset pasar? Metode apa yang bisa Anda gunakan dan bagaimana caranya? Anda akan menemukan semua jawabannya di artikel ini.
Apa itu Riset Pasar?
Riset pasar adalah proses pengumpulan informasi tentang pelanggan dan pasar untuk menentukan kelayakan suatu produk atau layanan.
Proses ini meliputi wawancara, survei, focus group, dan analisis data industri.
Tujuannya adalah untuk lebih memahami calon pelanggan, seberapa baik produk atau layanan Anda sesuai dengan kebutuhan mereka, dan bagaimana produk atau layanan tersebut dibandingkan dengan produk pesaing.
Ada dua jenis riset yang dapat Anda lakukan: primer dan sekunder. Perbedaannya terletak pada cara Anda mengumpulkan data.
- Riset primer mengharuskan Anda untuk mengumpulkan data sendiri untuk mempelajari pelanggan atau target pasar Anda. Tujuannya untuk membuat buyer persona, mengelompokkan pasar Anda, dan meningkatkan produk Anda untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
- Riset sekunder menggunakan data yang tidak Anda kumpulkan sendiri. Anda bisa memanfaatkan data dari laporan industri, basis data publik, dan data milik perusahaan lain.
Baca Juga: Marketing 360: Pengertian, Kelebihan, dan Tipsnya
Apa Pentingnya Riset Pasar Untuk Bisnis?

1. Mempertahankan pendekatan yang berpusat pada pelanggan
Riset pasar membantu bisnis memahami kebutuhan pelanggan, sehingga lebih berpusat pada pelanggan.
Penelitian membuktikan bahwa bisnis yang selalu mengutamakan pelanggan 60% lebih menguntungkan.
Salah satu cara paling efektif untuk berpusat pada pelanggan dalam riset pasar Anda adalah dengan menggunakan model STP:
- Segmentation: Lakukan segmentasi pelanggan untuk mencari tahu siapa yang cocok menjadi target pasar Anda. Segmen ini dapat didefinisikan secara geografis, demografis, atau lainnya.
- Targeting: Tentukan segmen atau segmen mana yang menawarkan peluang paling menguntungkan bagi perusahaan Anda sehingga Anda dapat fokus ke segmen ini.
- Positioning: Kembangkan strategi untuk memenuhi kebutuhan segmen target Anda dan lakukan lebih baik daripada pesaing Anda. Anda juga dapat mempertimbangkan cara terbaik untuk mempromosikan solusi Anda ke segmen target.
2. Terhubung dengan audiens dengan lebih efektif
Bila Anda memahami target pelanggan dengan lebih baik, itu berarti Anda akan dapat menjangkau mereka dengan lebih efektif.
Dalam hal marketing apalagi, Anda tidak ingin membuang waktu dan dana untuk mencoba-coba, Anda ingin memiliki strategi yang tepat.
Dengan riset pasar, Anda bisa memilih saluran pemasaran yang tepat untuk terhubung dengan audiens Anda.
Baca juga: Branding adalah? Pengertian, Cara Memulai dan Tipsnya
3. Mengidentifikasi peluang untuk tumbuh
Melakukan riset pasar secara berkala dapat membantu Anda menemukan peluang baru untuk berkembang dan tumbuh.
Misalnya, Anda mungkin menemukan:
- Segmen yang belum terjangkau: Mungkin Anda akan menemukan segmen yang belum mengetahui merek Anda, atau mereka mengira produk Anda ditujukan untuk orang lain.
- Kemitraan bisnis: Melalui riset pasar, Anda dapat menemukan peluang untuk bermitra dengan bisnis lain yang telah memiliki hubungan yang mapan dengan audiens target Anda. Promosi bersama dapat saling menguntungkan bagi Anda dan perusahaan mitra.
- Peningkatan produk: Dari riset pasar, Anda akan tahu kekurangan dari produk Anda dan meningkatkannya. Sehingga, membuat pelanggan merasa lebih puas.
4. Mengurangi risiko
Dalam bisnis, Anda tidak bisa terus menghindari risiko. Jika tidak berani mengambil risiko, maka bisnis akan sulit berkembang.
Namun, bisnis yang sukses bisa mengurangi risiko dan memaksimalkan keuntungan dengan riset pasar.
Salah satu cara utama untuk meminimalisir risiko adalah dengan memastikan bahwa suatu produk memang memiliki permintaan.
Anda tidak boleh membuat produk hanya berdasarkan firasat belaka. Gunakan riset pasar yang untuk mengetahui:
- Apakah produk Anda akan memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan Anda
- Apakah produk tersebut akan melakukannya dengan lebih efektif daripada pesaing Anda
5. Tetap mengikuti tren
Konsumen terus berkembang, dan tren berubah dari waktu ke waktu. Karena itu, riset pasar merupakan cara untuk mengikuti tren yang relevan.
Anda perlu terus mengikuti tren terkait perilaku pembelian konsumen, saluran iklan paling populer, preferensi kemasan, fitur produk, pesan yang relevan, dan banyak lagi.
Apalagi, jika Anda bekerja di industri yang trennya cepat berubah seperti mode dan desain.
Jika perusahaan Anda menjual lampu, misalnya, Anda perlu melakukan riset secara berkala untuk melihat gaya apa yang menarik bagi desainer interior dan pemilik rumah modern.
Anda juga perlu mengetahui teknologi baru apa pun yang dapat Anda masukkan ke dalam produk Anda.
Dengan begitu, perusahaan lampu Anda bisa tetap menjadi yang terdepan sekaligus memberikan produk terbaru dan terbaik kepada konsumen Anda.
Baca Juga: Direct Marketing: Pengertian dan 10 Tips Terbaik Melakukannya
Kapan Bisnis Harus Melakukan Riset Pasar?

Jawaban singkatnya, lakukan riset pasar sebelum membuat keputusan bisnis besar.
Berikut adalah beberapa skenario spesifiknya:
- Tingkat konversi turun: Saat kinerja kampanye di bawah ekspektasi
- Peluncuran produk baru: Untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan kesenjangan pasar.
- Perluasan pasar: Saat Anda hendak memasuki pasar yang tidak Anda kenal sebelumnya.
- Meningkatnya biaya akuisisi pelanggan: Untuk mengoptimalkan saluran Anda.
- Pergeseran lanskap kompetitif: Untuk beradaptasi dengan pemain atau tren baru.
Misalnya, Anda perusahaan yang bergerak di bidang software produktivitas dan berencana meluncurkan fitur baru.
Anda memutuskan untuk melakukan wawancara guna mengukur minat pelanggan dan memahami potensi masalah.
Dari wawancara, Anda tahu bahwa pelanggan bersemangat tetapi bingung tentang cara kerja fitur tersebut.
Anda pun bisa menyempurnakan fitur Anda sebelum peluncuran, sehingga peluncuran fitur baru nanti akan lebih positif.
Melakukan riset pasar dan melakukan perbaikan dari awal jelas lebih murah daripada langsung meluncurkan fitur dan kerepotan sendiri memperbaikinya nanti.
Baca Juga: Brand Positioning: Pengertian, Contoh, dan Strateginya
Apa Saja Metode Untuk Riset Pasar?
Survei
Survei adalah kegiatan mengumpulkan data dari audiens target melalui pertanyaan yang diberikan secara langsung, melalui telepon, atau online.
Anda bisa memanfaatkan survei untuk mengumpulkan data tentang berbagai topik, termasuk perilaku konsumen, preferensi, dan opini.
Kelebihan:
- Relatif mudah dan murah
- Dapat memberikan banyak informasi langsung
- Jangkauannya luas
- Mudah menganalisis data surveinya
Kekurangan:
- Dapat memakan waktu untuk melakukan dan menganalisisnya
- Mungkin sulit untuk menemukan orang yang bersedia berpartisipasi.
- Hasil survei dapat dipengaruhi oleh cara Anda menyusun pertanyaan atau urutan pertanyaan.
Tips mengadakan survei:
- Hindari mengajukan terlalu banyak pertanyaan agar tidak membuat responden kewalahan
- Pastikan pertanyaan Anda jelas dan ringkas
- Coba ajukan pertanyaan netral yang tidak mengarahkan responden ke jawaban tertentu
- Sertakan pertanyaan terbuka untuk mendorong responden memberikan jawaban yang lebih terperinci.
Wawancara

Wawancara adalah jenis riset pasar di mana Anda mengadakan percakapan secara mendalam dengan target audience.
Biasanya, perusahaan menggunakan metode ini untuk mengumpulkan data tentang berbagai topik, termasuk sikap, keyakinan, dan motivasi audiens.
Kelebihan:
- Memberikan banyak informasi yang terperinci tentang sejumlah kecil orang.
- Anda dapat melakukannya secara online.
- Memungkinkan Anda membangun empati dengan audiens Anda.
Kekurangan:
- Memerlukan sumber daya yang signifikan untuk melaksanakan wawancara (misalnya, waktu, uang, personel).
- Sulit menemukan orang yang mau diwawancarai (mungkin perlu insentif)
- Tidak menjangkau audiens seluas survei.
Tips wawancara:
- Pilih format yang paling tepat untuk wawancara Anda. Misalnya, tatap muka, telepon, obrolan video, dll.
- Pastikan untuk menjelaskan kepada responden apa saja yang akan diwawancarai dan bagaimana Anda akan menggunakan tanggapan mereka.
- Bangun hubungan dengan mengulang kembali apa yang dikatakan responden dan menunjukkan empati. Berikan waktu sebelum mengajukan pertanyaan lanjutan.
Baca Juga: Loyalitas Konsumen: Pengertian dan 7 Cara Meningkatkannya
Focus group/Kelompok fokus
Banyak perusahaan memilih untuk mengumpulkan sekelompok calon pelanggan guna membahas suatu produk atau layanan sebelum diluncurkan.
Jenis riset pasar ini disebut kelompok fokus, dan dapat digunakan untuk mengumpulkan data tentang berbagai hal seperti reaksi, persepsi, dan opini.
Kelebihan:
- Memberikan informasi yang lengkap dan terperinci tentang sejumlah kecil orang.
- Memberikan informasi tentang proses mereka dalam mengambil keputusan pembelian.
- Mengukur reaksi pelanggan terhadap desain, kemasan, harga, dan pesan suatu produk.
Kekurangan:
- Tidak sedalam wawancara.
- Memerlukan biaya yang mahal.
- Bisa bias karena pertanyaan moderator atau dinamika kelompok seperti kepribadian dominan dalam kelompok yang mengarahkan opini setiap orang.
- Orang mungkin tidak memberikan umpan balik yang jujur jika Anda membayar mereka untuk berpartisipasi.
Tips focus group:
- Pastikan Anda memperoleh kelompok peserta yang beragam dan representatif.
- Gunakan moderator yang terampil dan berpengalaman yang tahu cara menjaga diskusi tetap pada jalurnya.
- Perhatikan isyarat nonverbal peserta. Misalnya, bahasa tubuh.
- Tetapkan aturan dasar di awal sesi.
- Pertimbangkan dan hindari potensi masalah komunikasi antarbudaya.
Riset observasional
Riset obeservasional adalah ketika Anda mengamati seseorang dan meneliti perilaku mereka secara natural.
Metode ini biasa digunakan untuk mengumpulkan data tentang berbagai topik, termasuk kebiasaan berbelanja, penggunaan ruang publik, dan interaksi dengan teknologi.
Riset observasional bisa terbuka dan terselubung, tergantung apakah peserta menyadari bahwa mereka sedang diawasi atau tidak.
Kelebihan:
- Relatif mudah dan murah
- Lingkungan alami dapat memberikan wawasan yang sulit atau tidak mungkin diperoleh dari jenis riset pasar lainnya.
Kekurangan:
- Bias peneliti sendiri dapat mendistorsi data.
- Mengamati orang dalam jangka waktu lama dapat memakan waktu.
- Orang mungkin tidak berperilaku wajar jika mereka sadar bahwa seseorang sedang mengamati mereka.
Tips riset observasional:
- Saat melakukan penelitian observasional terselubung, pastikan untuk mengikuti semua pedoman etika.
- Saat melakukan penelitian observasional terbuka, pastikan untuk mendapatkan persetujuan dari partisipan.
- Selalu catat konteksnya.
- Coba hindari bias dengan mempertahankan sikap yang objektif dan tidak memihak.
- Pastikan untuk membuat catatan terperinci atau merekam video perilaku yang Anda amati.
- Selesaikan catatan pengarahan sesegera mungkin setelah pengamatan sehingga data masih segar dalam ingatan Anda.
Baca Juga: 5 Cara dan 7 Tips Mengatasi Keluhan Pelanggan dengan Baik
Bagaimana Cara Melakukan Riset Pasar?

Seperti setiap proses bisnis yang rumit, Anda dapat membagi riset pasar menjadi beberapa langkah sederhana.
Perlu Anda ingat bahwa setiap kasus akan bersifat unik, dan kebutuhan bisnis berbeda-beda.
Jadi dalam praktiknya, Anda mungkin perlu menyesuaikan pendekatan agar sesuai dengan kebutuhan spesifik bisnis Anda.
Berikut ini adalah penjelasannya:
1. Identifikasi target audiens Anda
Langkah pertama dalam setiap riset pasar adalah mengidentifikasi target audiens Anda.
Ini akan membantu Anda memfokuskan upaya riset dan memastikan bahwa Anda mengumpulkan informasi yang relevan dengan bisnis Anda.
Misalnya, jika Anda berencana untuk melakukan ekspansi ke pasar Jogja, contoh target audiens yang dapat Anda identifikasi adalah “wanita kelas menengah atas Jogja berusia 25-40 tahun.”
2. Tentukan tujuan riset Anda
Identifikasi isu, masalah, atau peluang yang ingin Anda pahami lebih baik.
Misalnya: “Saya ingin memahami metode pembayaran apa yang disukai wanita kelas menengah atas Jogja berusia 25-40 tahun saat berbelanja online. Tujuannya agar kami dapat mengoptimalkan proses pembayaran.”
3. Memilih metode riset
Setelah Anda mengidentifikasi target audiens dan tujuan, Anda perlu memilih metode riset yang akan membantu Anda mengumpulkan data yang Anda butuhkan.
Ada banyak metode riset pasar yang berbeda, beberapa di antaranya kuantitatif dan beberapa di antaranya kualitatif.
Dalam kasus di atas, untuk mengetahui metode pembayaran yang disukai pembeli Jogja, Anda dapat melakukan survei.
Baca Juga: 5 Cara dan 7 Tips Mengatasi Keluhan Pelanggan dengan Baik
4. Kembangkan rencana riset Anda
Setelah memilih metode, Anda bisa lanjut mengembangkan rencana riset Anda.
Rencana harus mencakup bagaimana Anda akan menjalankan proyek Anda, termasuk jadwal, anggaran, dan risiko atau tantangan apa pun yang perlu Anda antisipasi.
Misalnya, jika Anda berencana untuk melakukan wawancara di Jogja, Anda perlu mempertimbangkan hal-hal seperti perbedaan budaya.
5. Kumpulkan dan analisis data
Setelah menjalankan rencana riset Anda, saatnya untuk mengumpulkan dan menganalisis data Anda.
Proses ini bisa saja rumit, tergantung metode yang Anda gunakan dan jenis data yang Anda kumpulkan.
6. Mempresentasikan temuan
Setelah menganalisis data, Anda harus bisa mempresentasikan temuan tersebut dengan cara yang mudah orang lain pahami.
Para pemangku kepentingan akan menggunakan temuan Anda sebagai bahan untuk mengambil keputusan terkait hal-hal seperti pengembangan produk, pemasaran, dan rencana ekspansi.
Cara Anda menyajikan temuan akan bergantung pada jenis data yang telah Anda kumpulkan dan tujuan penelitian Anda.
Misalnya, jika Anda menyajikan hasil survei, Anda dapat membuat laporan atau presentasi yang menyertakan bagan dan grafik.
Baca Juga: 11 Teknik Marketing untuk Bisnis Kecil yang Efektif
Kesimpulan
Riset pasar adalah proses pengumpulan dan analisis data tentang pasar, konsumen, dan kompetitor.
Riset pasar membantu perusahaan untuk memahami kebutuhan dan preferensi konsumen, sehingga Anda dapat mengembangkan produk dan layanan yang sesuai.
Customer Relationship Management (CRM) membantu riset pasar dengan mengumpulkan dan menganalisis data pelanggan secara real-time.
Salah satu aplikasi CRM yang bisa Anda gunakan adalah CRM.ID, mitra resmi WhatsApp Business API.
CRM.ID membantu Anda merespon pelanggan Anda dengan cepat melalui WhatsApp, mengelompokkan pelanggan berdasarkan kategori, dan melihat riwayat percakapan dan profil mereka.
Tertarik menggunakan CRM.ID? Yuk, jadwalkan demo melalui tautan ini.
- Analisis Kompetitor: Pengertian, Cara, dan Contohnya - 20 Maret 2025
- Unique Selling Proposition (USP): Pengertian dan Contohnya - 19 Maret 2025
- Pain Point: Contoh, Cara Identifikasi, dan Solusinya - 19 Maret 2025