Ada beberapa strategi WhatsApp marketing yang jitu bisa meningkatkan leads (calon pelanggan).
Dalam beberapa tahun terakhir, WhatsApp sudah berkembang menjadi salah satu channel komunikasi di dunia bisnis.
Bukan hanya karena jumlah penggunanya yang sangat besar di Indonesia, tapi karena platform ini memberikan opsi komunikasi yang lebih mudah dan cepat (real time) antara brand owner dan pelanggan.
Namun, menggunakan WhatsApp untuk bisnis tidak otomatis menghasilkan peningkatan leads. Lalu, bagaimana caranya agar bisa meningkatkan leads?
Untuk itu di artikel dari CRM.ID ini membahas lengkap terkait strategi WhatsApp marketing untuk beberapa jenis bisnis, baik skala UMKM atau sudah enterprise.
Juga akan melihat bagaimana integrasinya dengan software CRM, mengacu pada best practice-nya sebagai media komunikasi yang lebih cepat dan dekat pada kehidupan sehari-hari.
Tujuan artikel ini adalah memberi insight pemilik bisnis dan tim marketing tentang channel strategi WhatsApp marketing yang meningkatkan leads, engagement, dan membangun pengalaman pelanggan yang lebih baik.
WhatsApp Sebagai Channel Marketing untuk Lead Generation

Setidaknya ada beberapa alasan mengapa WhatsApp sekarang sudah jadi channel penting untuk kebutuhan marketing dan sales, terutama peningkatan leads.
1. WhatsApp Hampir Diakses Setiap Saat
Kekuatan terbesar WhatsApp adalah kedekatannya dengan kehidupan sehari-hari pengguna berbagai usia.
Mereka sudah terbiasa membuka WhatsApp untuk berbagai aktivitas, mulai dari urusan pribadi sampai pekerjaan.
Hal ini membuat pesan-pesan marketing bisnis yang masuk via WhatsApp lebih mudah terjangkau, terlihat, dibaca, dan ditindaklanjuti (follow up).
Daripada email yang kadang bisa masuk ke folder spam. Membutuhkan waktu untuk dibuka, pesan WhatsApp lebih langsung dan mudah diakses.
Tingkat open rate WhatsApp lebih dari 90% yang jauh lebih tinggi daripada email menunjukkan kalau WhatsApp efektif untuk memastikan pesan Anda sampai ke target audiens.
2. Perubahan Perilaku Konsumen yang Lebih Prefer Instant Communication
Konsumen tidak mau menunggu jawaban berjam-jam dari email atau menunggu admin membaca DM di media sosial. Sosial media itu rasanya kurang kalau dibuat aplikasi perpesanan bisnis, lebih cocok untuk show off saja (brand awareness).
WhatsApp memberikan pengalaman komunikasi real time yang memungkinkan merespon dalam hitungan menit saja (bisa kurang dari 2 menit saja).
Strategi WhatsApp marketing memungkinkan pengalaman pelanggan menjadi lebih baik dan peningkatan leads.
3. Format Pesan Multifungsi yang Mendukung Kegiatan Marketing
WhatsApp memungkinkan pengiriman berbagai format pesan dan berbagai kebutuhan, seperti teks, gambar, video, audio, polling, file PDF, katalog, dan pesan template pesan.
Fleksibilitas ini membuat pesan marketing jauh yang lebih menarik dan memberikan banyak opsi.
Anda bisa mengirim katalog produk, video penjelasan, brosur promo, hingga personalized message menggunakan template pesan.
Semua ini memperkaya strategi WhatsApp marketing Anda dan membuat pesan lebih mudah diterima pelanggan.
4. Integrasi CRM untuk Memperkuat Analisis Data Kontak dan Leads Tracking

Saat WhatsApp diintegrasikan dengan CRM seperti CRM.ID, bisnis dapat mengelola semua data dan komunikasi dengan pelanggan dalam satu sistem terpusat.
Anda bisa melihat history percakapan, status leads, peluang penjualan, hingga lama respon admin.
Integrasi ini membuat WhatsApp menjadi bagian dari manajemen pelanggan yang terorganisir sekaligus menjadi media komunikasi.
Strategi WhatsApp marketing tepat sasaran karena setiap interaksi tercatat rapi, sehingga tidak ada leads yang tidak termonitor.
Baca Juga: Panduan Integrasi WhatsApp dengan Software CRM Berbasis Web
Mempersiapkan Strategi WhatsApp Marketing
Untuk benar-benar meningkatkan leads, Anda tidak bisa menggunakan WhatsApp sebagaimana WhatsApp pada umumnya.
Perlu ada dasar-dasar penyusunan strategi agar seluruh aktivitas marketing tepat sasaran.
Dasar-dasar strategi meliputi pemahaman pada target audience, pembuatan user atau customer persona, dan pembuatan alur komunikasi yang mudah.
Oke, sekarang mari kita bahas bersama-sama.
1. Memahami Target Audience Lebih Dalam
Langkah pertama dalam menyusun strategi WhatsApp marketing adalah memahami siapa target audience Anda.
Setiap pesan yang dikirim via WhatsApp harus sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka (relevan).
Pemahaman karakteristik pelanggan Anda seperti usia, pekerjaan, kebutuhan, hingga bottleneck (permasalahan) mereka.
Pengumpulan datanya bisa diperoleh dari survei, analisis data di aplikasi CRM, atau hasil interaksi langsung via WhatsApp sebelumnya.
Dengan memahami target pasar Anda, Anda bisa menentukan pendekatan komunikasi yang lebih tepat sasaran dan menghindari pesan yang tidak penting.
2. Membuat Customer Persona
Persona pelanggan memberikan gambaran detail mengenai tipe pelanggan yang ingin Anda targetkan.
Misalnya, pelanggan kategori “pembeli emosional” membutuhkan percakapan yang persuasif, lebih santai, dan promo khusus.
Sementara “pembeli analitis” membutuhkan informasi mendalam, menjelajahi banyak data dan informasi sebelum mengambil keputusan.
Dengan persona ini, Anda bisa menyusun pesan yang tepat, membuat template chat yang tepat, hingga menentukan jenis konten yang dikirimkan melalui WhatsApp.
3. Menentukan Tujuan Komunikasi dengan Jelas
Setiap pesan WhatsApp yang dikirimkan harus punya tujuan. Untuk mengedukasi, mengumpulkan leads, menawarkan promo khusus, atau membuat konsumen bisa melakukan transaksi?
Tujuan yang jelas membuat komunikasi lebih fokus dan memudahkan Anda menyusun strategi WhatsApp marketing dan evaluasi performa campaign.
Baca Juga: Campaign Marketing Adalah? Ini Manfaat, Jenis, dan Contohnya
Strategi WhatsApp Marketing untuk Mendapatkan Lebih Banyak Leads

Bagian ini membahas beberapa pendekatan bagaimana menerapkan strategi WhatsApp marketing yang benar-benar meningkatkan leads.
1. Strategi WhatsApp Marketing Berupa Pengoptimalan WhatsApp Business Profile
Profil WhatsApp Business adalah etalase pertama yang biasanya dilihat calon pelanggan.
Jadi Anda harus memastikan profil WA Business sudah lengkap, profesional, dan memberikan informasi penting lainnya seperti deskripsi, alamat, jam operasional, serta link ke website atau media sosial.
Informasi profil WhatsApp Business yang jelas memberikan first impression yang baik dan meningkatkan kepercayaan calon pelanggan.
Banyak leads yang ragu menghubungi bisnis karena profilnya tidak jelas atau terlihat tidak profesional. Di pikiran mereka, “Apa ini beneran penyedia bisnis?”
2. Menggunakan Fitur Katalog Produk
WhatsApp Business menyediakan fitur katalog yang membuat Anda bisa menambah daftar produk atau layanan.
Katalog yang rapi memudahkan pelanggan melihat pilihan produk tanpa perlu menanyakan satu per satu ke adminnya. Baru saat tertarik mereka bisa menghubungi Anda.
Hal ini mampu menghemat waktu admin dan mempercepat proses mengedukasi pelanggan.
Strategi WhatsApp marketing yang memanfaatkan katalog bisa meningkatkan kualitas leads karena pelanggan sudah mendapat informasi awal sebelum mengirim pesan.
3. Memanfaatkan WhatsApp Klik untuk Chat dari Iklan (Click to Chat WhatsApp Ads)
Salah satu strategi meningkatkan leads adalah mengarahkan iklan dari Facebook atau Instagram langsung ke WhatsApp melalui fitur click to chat.
Calon pelanggan tidak perlu mengikuti banyak proses, cukup klik dan langsung mengarah ke pesan WhatsApp.
Jadi lebih mempercepat customer journey menuju lead ke conversion (memiliki conversion rate tinggi).
4. Menggunakan Pesan Otomatis sebagai Respon Pertama
Salah satu penyebab leads hilang adalah slow response. Calon pelanggan mudah berpindah ke kompetitor jika mereka tidak segera mendapat jawaban.
Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa menggunakan WhatsApp otomasi untuk memberikan respon pesan awal yang cepat dan nanti tetap ditindaklanjuti sendiri oleh agen CS (admin).
Respon awal ini tidak menggantikan percakapan admin, tetapi memberikan kepastian kepada pelanggan bahwa permintaan mereka sudah diterima dan sedang diproses.
Dengan strategi WhatsApp marketing yang menerapkan otomasi pesan ini, Anda bisa menurunkan kemungkinan kehilangan leads.
5. Menetapkan Daftar Leads dengan WhatsApp Broadcast
Broadcast adalah fitur WhatsApp Business untuk meningkatkan awareness dan follow up penjualan.
Dengan broadcast, Anda bisa mengirim pesan ke ratusan atau ribuan pelanggan sekaligus dan bisa membuat grup broadcast berdasarkan segmentasi tertentu.
Namun selalu perhatikan hanya pelanggan yang menyimpan nomor Anda yang bisa menerima broadcast.
Penggunaan broadcast untuk pengiriman promo, konten edukasi, update produk, atau pengumuman penting.
Pesan broadcast tidak boleh terlalu sering agar tidak mengganggu pelanggan.
6. Strategi WhatsApp Marketing Menggunakan Chatbot untuk Leads Qualification
Chatbot WhatsApp membantu Anda bisa menyaring leads secara otomatis, sehingga admin hanya menerima leads yang benar-benar berpotensi jadi pelanggan.
Chatbot dapat menanyakan pertanyaan dasar seperti kebutuhan pelanggan, biaya, lokasi, atau preferensi produk.
Setelah data terkumpul, admin bisa melanjutkan percakapan untuk lebih mengerti konteks lanjutan dan memancing leads berkualitas.
7. Membuat WhatsApp Marketing Funnel yang Terstruktur
WhatsApp sebagai alat komunikasi bagian dari funnel marketing. Anda perlu menciptakan alur yang jelas mulai dari awareness, consideration, hingga conversion agar lebih terorganisir.
Funnel ini bisa berupa rangkaian pesan otomatis, konten mendalam, atau penawaran secara terjadwal.
Baca Juga: Marketing Funnel: Pengertian, Tahapan, dan Strateginya
Teknik Copywriting WhatsApp agar Leads Terus Meningkat
Untuk meningkatkan leads dari WhatsApp, Anda juga perlu memperhatikan gaya penulisan pesan.
Teknik copywriting yang tepat membantu pesan lebih mudah dipahami dan lebih persuasif.
1. Penggunaan Bahasa atau Tone of Voice
WhatsApp adalah platform yang sangat personal, sehingga gaya komunikasi harus terasa akrab dan tidak terlalu formal.
Pesan yang terlalu kaku atau seperti robot membuat pelanggan seperti ada kemalasan untuk menanggapinya.
Penggunaan bahasa yang lebih natural, santai profesional, dan sesuai tone of voice sesuai brand. Tujuannya menciptakan kenyamanan percakapan yang nyaman bagi pelanggan.
2. Berfokus pada Value, Bukan Hanya Fitur
Saat menawarkan produk atau layanan, tidak perlu hanya mengandalkan penyebutan fitur.
Pelanggan ingin tahu apa manfaat yang mereka dapatkan jika menggunakan fitur aplikasi.
Jadi sebaiknya memfokuskan pada penawaran values, solusi dari permasalahan, atau benefit pada pelanggan.
3. Penambahan CTA (Call to Action) yang Jelas di Konten atau Campaign
Setiap broadcast message WhatsApp harus memiliki CTA jelas. CTA membantu navigasi pelanggan tahu apa langkah selanjutnya, apakah harus mengklik link, mengisi form, atau mengirim detail produk lainnya.
Baca Juga: Tips Menulis Call to Action Persuasif yang Banyak Diklik!
Menggunakan CRM untuk Mengoptimalkan Strategi WhatsApp Marketing untuk Leads

WhatsApp bisa menjadi marketing tools yang lebih useful lagi ketika terintegrasi dengan aplikasi CRM.
Seperti CRM.ID memungkinkan Anda menghubungkan WhatsApp dengan proses penjualan sehingga Anda bisa mengelola leads efektif.
1. Seluruh Riwayat Chat Tercatat Otomatis
Dengan integrasi WhatsApp Business API di CRM.ID setiap history percakapan pelanggan tersimpan rapi dalam aplikasi.
Meskipun admin berbeda yang menanganinya tetap bisa melanjutkan percakapan tanpa membuat pelanggan mengulang penjelasan.
2. Mengurangi Kehilangan Leads dengan Sales Pipeline
Aplikasi CRM menyediakan pipeline yang memudahkan Anda mengelola leads dari fase awal sampai closingan.
Anda bisa melacak dan menindaklanjuti leads dan yang harus di follow up.
3. Otomasi WhatsApp Mempermudah Proses Kerja
Aplikasi CRM memungkinkan Anda membuat otomasi yang lebih kompleks seperti pesan selamat datang, reminder follow up, status pesanan, campaign dengan periode tertentu, dan segmentasi audience lebih otomatis.
Jadi bisa membuat proses kerja menjadi lebih rapi dan efisien.
4. Penggunaan Analitik Data untuk Mengukur Performa Peningkatan Leads
Software CRM menyediakan dashboard analitik yang menampilkan data penting seperti:
- Jumlah leads masuk
- Waktu respons admin
- Tingkat konversi
- Performa campaign
- Performa setiap funnel WhatsApp
Dengan data ini, bisnis dapat memperbaiki strategi WhatsApp marketing khusus untuk peningkatan leads dan mengambil keputusan berdasarkan data.
Baca Juga: Cara Meningkatkan B2B Lead Generation via WhatsApp Business
Strategi dan Cara Membuat Konten WhatsApp Marketing Menarik dan Relevan

Konten adalah faktor penting dalam meningkatkan engagement dan leads menggunakan WhatsApp.
Pesan yang menarik dan relevan membuat pelanggan lebih tertarik untuk membalas chat atau mengikuti flow komunikasi.
1. Konten Edukasi (Ringan Atau Mendalam)
Pelanggan yang merasa terbantu dari permasalahan mereka dengan konten Anda.
Mereka menjadi percaya untuk membeli karena konten Anda bisa jadi sumber rujukan.
Konten edukasi bisa berupa artikel mendalam (memaparkan keahlian), tips, tutorial, checklist, dan lain sebagainya.
2. Konten Penawaran Eksklusif
Promo khusus WhatsApp membuat calon pelanggan merasa jadi spesial.
Promo eksklusif ini membantu meningkatkan leads berkualitas dan mempercepat proses konversi.
3. Konten Interaktif (Live Streaming) atau Behind The Scene
Anda bisa menggunakan format tanya jawab, polling, atau pertanyaan terbuka untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan.
Atau Anda bisa menambahkan cerita mengenai behind the scene atau customer success story membuat brand membangun kedekatan dengan kehidupan pelanggan.
Baca Juga: Personal Selling: Pengertian, Jenis, dan Strateginya
Strategi Follow Up WhatsApp agar Tidak Kehilangan Leads

Leads yang tidak ditindaklanjuti berpotensi cepat hilang. WhatsApp adalah platform terbaik untuk follow up.
1. Follow Up Cepat dalam Rentang 5-10 Menit
Semakin cepat respon, semakin besar peluang leads untuk konversi. Admin memiliki SOP (standard operating procedure) waktu respons dan standar quality assurance lainnya untuk hal ini.
2. Menggunakan Template Follow Up
template membantu admin memberi respons yang konsisten dan lebih efisien, serta mengurangi risiko penyampaian informasi keliru.
3. Reminder Otomatis
Anda bisa mengirimkan reminder otomatis kepada leads yang belum mengambil keputusan pembelian.
Reminder bisa berupa informasi tambahan, penawaran baru, atau check in, dan sebagainya.
Baca Juga: Follow Up Customer: Definisi, Contoh, dan Waktu Pemakaian
Kesalahan Harus Dihindari Saat menerapkan Strategi WhatsApp Marketing
Meski memiliki potensi besar, banyak usaha/bisnis yang gagal memaksimalkan strategi WhatsApp marketing karena melakukan kesalahan-kesalahan berikut:
- Mengirim broadcast secara terus-menerus
- Tidak membalas pesan dengan cepat (slow response)
- Percakapan yang terlalu panjang
- Tidak menggunakan otomasi
- Tidak memanfaatkan fitur-fitur canggih di aplikasi CRM
- Pesan terlalu promosi (hard selling) dan tidak memberi added value
Baca Juga: Kesalahan UMKM Saat Menggunakan WhatsApp untuk Bisnis
Mengintegrasikan Strategi WhatsApp Marketing dengan Aplikasi CRM
Agar strategi WhatsApp marketing menjadi konkrit dan benar-benar berjalan sesuai rencana, WhatsApp harus terhubung dengan aplikasi yang menyediakan fitur-fitur lebih canggih seperti aplikasi CRM.
Integrasi ini memudahkan pengelolaan semua data dan komunikasi dengan pelanggan jadi lebih rapi dan mudah saat pelaporan.
Pengunjung website bisa diarahkan ke WhatsApp, form leads bisa langsung masuk ke CRM, sementara WhatsApp automation sebagai asisten untuk memproses leads secara otomatis.
Baca Juga: Panduan Integrasi WhatsApp dengan Software CRM Berbasis Web
Contoh Workflow Strategi WhatsApp Marketing

Berikut contoh strategi WhatsApp marketing yang bisa meningkatkan leads dengan cepat:
- Membuat Iklan di Instagram atau Facebook dengan mengarahkan pengguna ke WhatsApp melalui click to chat (WhatsApp click to chat ads).
- Fitur otomatisasi seperti chatbot membalas setelah menerima pesan dari pengunjung dan pencatatan data awal.
- Data otomatis masuk ke sistem CRM sebagai leads baru.
- Admin mengambil alih dan melanjutkan percakapan, serta menawarkan beberapa katalog produk terkait yang mungkin menarik untuk pengunjung.
- Leads diproses di pipeline CRM, dengan penyimpanan kontak, riwayat percakapan, dan data-data lainnya.
- Jika belum membeli, admin bisa melakukan follow up ke calon pelanggan.
- Jika membeli, pelanggan mendapat pesan terima kasih atau invoice otomatis.
- Pelanggan dimasukkan ke list broadcast untuk prospek campaign selanjutnya.
Dengan workflow seperti ini, proses strategi WhatsApp marketing menjadi lebih terorganisir, efisien dan terukur.
Baca Juga: Contoh dan Strategi Penerapan CRM di Berbagai Industri
Kesimpulan
Demikian penjelasan strategi WhatsApp marketing yang harus Anda coba untuk meningkatkan leads berkualitas.
Dengan strategi WhatsApp marketing yang tepat, Anda bisa meningkatkan konversi dengan menjaga leads berkualitas dan mengubah dari pengunjung biasa menjadi leads.
Dimulai dari profil bisnis jelas, katalog yang rapi, chatbot, otomasi chat, sampai integrasi dengan CRM. Semuanya membantu menciptakan alur lead generation.
Strategi ini meningkatkan pengalaman leads, menarik leads berkualitas, pipeline kerja lebih rapi dan terstruktur, serta kemudahan dalam analisis data dan pelaporan.
Jika Anda ingin punya bisnis yang berkembang lebih rapi, cepat dan efisien untuk meningkatkan leads berkualitas, Aplikasi CRM.ID cocok sebagai alternatif pilihan.
Tools CRM.ID berbasis WhatsApp Business API dengan fitur unlimited message, dashboard analitik kontak, manajemen meeting, pemantauan kualitas pekerjaan, multi agent, dan yang terpenting adalah pengiriman per pesan hanya Rp 40,-
Jadi tunggu apa lagi? Yuk segera jadwalkan demo produk di tautan ini.
- Contoh Variasi Email untuk Menawarkan Produk Anda - 5 Desember 2025
- Strategi WhatsApp Marketing yang Jitu Meningkatkan Leads - 5 Desember 2025
- Fitur WhatsApp Marketing Tools yang Wajib Dicoba! - 5 Desember 2025