Jika Anda baru memulai suatu brand baru, maka salah satu prioritas pertama Anda harusnya adalah melakukan analisis kompetitor.
Analisis ini mampu membantu Anda memahami posisi brand di dalam pasar, memetakan kekuatan dan kelemahan kompetitor, serta menemukan peluang untuk pertumbuhan.
Sebelum tim sepak bola favorit bertanding di liga besar, pasti mereka akan mempelajari lawannya terlebih dahulu, bukan? Nah, itulah analisis kompetitor.
Pada artikel ini, kami akan membahas apa itu analisis kompetitor, cara melakukan, dan contohnya.
Apa Itu Analisis Kompetitor?
Analisis kompetitor adalah proses membandingkan merek Anda dengan kompetitor, untuk memahami perbedaan, kekuatan, dan kelemahan utama mereka.
Dalam analisis ini, Anda mencari tahu tentang posisi pasar, taktik penjualan & pemasaran, strategi pertumbuhan, dan aspek penting bisnis lainnya dari setiap pesaing.
Tujuannya adalah untuk melihat apa yang mereka lakukan dengan benar dan menemukan peluang bagi bisnis Anda.
Analisis ini memberi Anda gambaran yang lebih jelas tentang pasar untuk membuat keputusan yang tepat bagi pertumbuhan Anda.
Meskipun demikian, Anda harus ingat bahwa analisis kompetitor adalah kesempatan untuk belajar dari orang lain, bukan untuk:
- Meniru kompetitor sepenuhnya.
- Mencoba untuk menurunkan harga pesaing lain.
- Dilakukan sekali, lagi dilupakan
Baca Juga: Customer Satisfaction Index: Cara Mengukur dan Meningkatkannya
Mengapa Harus Melakukan Analisis Kompetitor?
1. Membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan bisnis
Dengan mempelajari pesaing, Anda akan secara otomatis mengetahui kekuatan dan kelemahan bisnis Anda sendiri.
Ini dapat membantu Anda menentukan:
- Brand positioning Anda di pasar
- Brand image yang Anda ingin persepsikan kepada target audiens
Sebab, penting untuk mengkomunikasikan kepada calon pelanggan mengapa produk atau layanan Anda adalah pilihan terbaik di antara yang lainnya.
Selain itu, menyadari kelemahan perusahaan akan membantu bisnis berkembang. Misalnya, Anda menyadari bahwa pelanggan lebih menyukai layanan pelanggan dari kompetitor.
Jadi, Anda bisa mempelajari pesaing untuk memahami apa yang mereka lakukan dengan baik dan melihat apa yang bisa Anda terapkan dalam bisnis.
Baca juga: Key Partners Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Memilihnya
2. Memahami pasar bisnis
Saat mengidentifikasi pesaing, mungkin Anda menemukan perusahaan yang sebelumnya tidak Anda ketahui atau tidak dianggap sebagai pesaing.
Mengetahui siapa pesaing adalah langkah pertama untuk mengungguli mereka. Teliti penawaran kompetitor dan cara area pasar yang kurang terlayani.
Jika Anda menemukan celah antara apa penawaran pesaing keinginan pelanggan, Anda bisa segera bergerak guna memenuhi kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi.
Baca juga: Keunggulan Kompetitif: Pengertian, Jenis, dan Cara Identifikasi
3. Mengamati tren industri
Analisis kompetitor juga dapat membantu melihat tren industri secara keseluruhan. Namun, jangan hanya mengikuti pesaing tanpa menganalisisnya terlebih dahulu.
Jika kompetitor melakukan sesuatu yang tidak bisnis Anda lakukan lakukan, jangan terburu-buru untuk menirunya.
Sebaliknya, evaluasi kebutuhan pelanggan dan bagaimana Anda bisa menciptakan nilai bagi mereka. Seringkali lebih baik untuk mengambil pendekatan berbeda daripada mengikuti tren yang sama.
Baca juga: Analisis SWOT: Pengertian dan Tips Mengerjakannya
4. Menetapkan tolok ukur untuk pertumbuhan di masa depan
Saat melakukan analisis kompetitor, masukkan perusahaan yang lebih besar dan lebih kecil dari bisnis Anda.
Mempelajari bisnis yang sudah mapan dapat memberi gambaran seperti apa kesuksesan itu dan menjadi acuan untuk membandingkan pertumbuhan masa depan Anda.
Di sisi lain, meneliti pendatang baru di industri membantu Anda mengidentifikasi perusahaan yang mungkin mengancam pangsa pasar di masa depan.
Baca Juga: Customer Satisfaction Index: Cara Mengukur dan Meningkatkannya
Bagaimana Cara Melakukan Analisis Kompetitor?

Berikut adalah 6 langkah untuk memulai analisis kompetitor:
1. Identifikasi kompetitor
Untuk membuat daftar kompetitor, pertimbangkan ke mana pelanggan akan beralih jika mereka tidak membeli dari perusahaan Anda.
Cara termudah adalah dengan mencari nama produk atau kategori produk Anda di Google atau mesin pencari lain dan jelajahi hasilnya.
Anda juga dapat melakukan survei atau wawancara dengan pelanggan yang sudah ada untuk menanyakan alternatif apa yang mereka pertimbangkan sebelum memutuskan produk atau layanan.
Saat menyusun daftar, usahakan untuk memasukkan beragam perusahaan agar mendapatkan gambaran yang akurat tentang kondisi pasar.
Pertimbangkan bisnis yang termasuk dalam masing-masing dari 3 kategori pesaing berikut:
Kompetitor langsung
Pesaing langsung menjual produk atau layanan serupa kepada audiens target yang sama. Ini mungkin adalah perusahaan pertama yang muncul di benak Anda ketika memikirkan pesaing.
Misalnya, McDonald’s mungkin menganggap rantai burger cepat saji lain seperti Wendy’s dan Burger King sebagai pesaing langsungnya.
Kompetitor tidak langsung
Pesaing tidak langsung menjual produk atau layanan berbeda dalam kategori yang sama, tetapi menargetkan audiens yang mirip.
Misalnya, restoran pizza takeout seperti Domino’s dan Papa John’s adalah pesaing tidak langsung McDonald’s.
Kompetitor pengganti
Pesaing pengganti berada di luar kategori produk Anda, tetapi memenuhi kebutuhan pelanggan yang serupa.
Bagi McDonald’s, pesaing pengganti bisa berupa solusi apa pun yang dipilih konsumen saat lapar, termasuk produk seperti makanan beku. Dari ketiga jenis pesaing, pesaing pengganti paling sulit diidentifikasi.
Saat melakukan analisis kompetitor, fokuslah pada pesaing langsung dan tidak langsung. Namun, tetap penting untuk mempertimbangkan pesaing pengganti yang berpotensi mengancam prospek bisnis Anda.
Baca juga: Decoy Effect dalam Marketing: Pengertian, Contoh, dan Tipsnya
2. Buat matriks kompetitor
Sebelum memulai analisiskompetitor, luangkan waktu untuk mengorganisir data. Matriks kompetitor adalah tabel atau spreadsheet yang digunakan untuk mengumpulkan hasil riset.
Ini akan memudahkan perbandingan data pesaing dan melihat tren yang lebih besar. Pertama, tuliskan daftar kompetitor yang sudah Anda identifikasi.
Lalu pada kolom lainnya, tulis daftar poin data atau kategori informasi yang ingin Anda cari tahu tentang masing-masing pesaing.
3. Kumpulkan informasi latar belakang
Setelah memiliki daftar pesaing untuk diteliti, mulailah mempelajari bisnis mereka. Cari informasi dasar terlebih dahulu, lalu lanjutkan dengan detail yang lebih mendalam.
Mulailah dengan melihat situs web perusahaan, halaman media sosial, dan artikel berita terkait.
Berikut beberapa informasi dasar yang bisa Anda cari:
- Sejarah perusahaan: Termasuk tanggal pendirian, sumber pendanaan, serta merger atau akuisisi yang pernah dilakukan. Informasi ini biasanya ada di bagian “Tentang Kami” di situs web mereka atau di press release perusahaan.
- Lokasi: Bervariasi tergantung industri. Jika Anda berada dalam bisnis e-commerce, mungkin kompetitor Anda adalah perusahaan yang menjual produknya secara global. Untuk bisnis fisik (brick-and-mortar), pesaing Anda adalah bisnis lokal lainnya.
- Ukuran perusahaan: Berapa banyak karyawan yang dimiliki pesaingmu? Anda bisa memeriksanya di LinkedIn dan Glassdoor. Cari tahu juga berapa banyak pelanggan yang mereka miliki dan berapa besar pendapatannya.
Baca Juga: Cara Menulis Executive Summary dan Contohnya
4. Buat profil target pelanggan kompetitor

Identifikasi siapa pelanggan dari kompetitor Anda. Caranya adalah:
- Baca pernyataan misi mereka.
- Perhatikan jenis pesan pemasaran yang mereka gunakan.
- Lacak siapa yang berinteraksi dengan mereka di media sosial.
- Lihat apakah mereka menampilkan pelanggan yang sudah ada dalam konten mereka.
5. Fokus pada 4P
Setelah mengidentifikasi pelanggan target dari masing-masing pesaing, ketahui cara mereka menjangkau segmen pasar tersebut.
Lakukan analisis 4P yang mencakup:
Produk (Product)
- Apa yang mereka jual?
- Fitur apa saja yang termasuk dalam produk atau layanan mereka?
- Apa yang paling menarik bagi pelanggan tentang produk atau layanan tersebut? Apa kelemahan dari produk atau layanan tersebut? (Tip: Lihat ulasan pelanggan.)
Harga (Price)
- Model harga apa yang mereka gunakan? Apakah pembelian satu kali atau berlangganan?
- Berapa biaya produk atau layanan mereka? Apakah mereka menawarkan diskon atau promo?
- Bagaimana harga mereka mencerminkan kualitas atau persepsi kualitas produk atau layanan tersebut?
Promosi (Promotion)
- Bagaimana mereka menyebarkan informasi tentang produk atau layanan mereka? Saluran periklanan apa yang mereka gunakan (media sosial, email marketing, iklan cetak, dll.)?
- Apa elemen yang mereka tonjolkan dari produk atau layanan mereka? Apa proposisi penjualan unik mereka?
- Apa cerita perusahaan mereka? Bagaimana mereka membangun narasi merek?
Tempat (Place)
- Di mana mereka menjual produk mereka? Apakah mereka berjualan online atau di lokasi fisik?
- Apakah mereka menjual langsung ke pelanggan atau bekerja sama dengan pengecer atau marketplace pihak ketiga?
Rangkum temuanmu dalam poin-poin singkat yang mudah direferensikan nanti. Jika memungkinkan, sertakan data kuantitatif yang relevan.
6. Analisis kekuatan dan kelemahan Anda dan kompetitor
Berdasarkan informasi yang telah Anda kumpulkan, pertimbangkan kekuatan dan kelemahan masing-masing pesaing.
Tanyakan mengapa konsumen memilih produk/jasa dari perusahaan tertentu daripada opsi lain yang tersedia. Kemudian, catat kesimpulan Anda dalam spreadsheet.
Terakhir, pertimbangkan kekuatan dan kelemahan perusahaan Anda sendiri. Bagaimana bisnis Anda dibandingkan dengan pesaing yang telah Anda teliti?
Mengetahui apa yang membedakan bisnis Anda dari pesaing dapat membantu Anda melayani pelanggan dengan lebih baik.
Baca Juga: Cara Menulis Executive Summary dan Contohnya
Contoh Analisis Kompetitor
Misalnya Anda adalah perusahaan yang bergerak di industri sistem gim. Pesaing terbesar Anda adalah Sony dan Nintendo, dua perusahaan yang sudah sangat populer.
Penawaran terbaru Sony, PlayStation 5, baru saja dirilis, namun mengalami masalah kekurangan pasokan.
Sementara itu, Switch milik Nintendo sudah ada selama beberapa tahun tetapi tetap memiliki penjualan yang konsisten, terutama di kalangan remaja dan anak-anak.
Skenario ini umum terjadi pada banyak perusahaan yang saling bersaing: beberapa memperkenalkan produk baru yang agar bisa bersaing dengan pemimpin pasar yang sudah mapan, sementara yang lain berusaha memastikan penjualan stabil tidak menurun.
1. Mengidentifikasi kompetitor

Dalam contoh ini, pesaingnya adalah Sony vs. Nintendo, tetapi Microsoft dengan Xbox-nya yang berada di segmen pasar yang sama juga patut Anda pertimbangkan.
Ini penting untuk analisis yang efektif. Bahkan jika Anda fokus pada pesaing tertentu dan perbandingannya, mempertimbangkan penawaran pasar serupa lainnya tetap berharga.
2. Mengetahui penawaran produk pesaing
PlayStation menawarkan dua versi PS5, digital dan standar, dengan harga yang berbeda, sementara Nintendo menawarkan tiga versi konsolnya.
Kedua perusahaan juga menjual periferal. Misalnya, Sony menjual perangkat tambahan virtual reality (VR), sedangkan Nintendo menjual periferal permainan seperti controller dan steering wheel yang berbeda.
Baca Juga: 14 Contoh Strategi Pemasaran dan Penjelasan Lengkapnya
3. Meneliti taktik dan hasil penjualan kompetitor.
Dalam hal taktik penjualan dan pemasaran, Sony dan Nintendo memiliki pendekatan yang sangat berbeda.
Karena kelangkaan semikonduktor di pasar, volume PS5 yang beredar pun hanya sedikit. Lalu, permintaan pelanggan pun meningkat.
Sementara itu, Nintendo mengadopsi pendekatan yang lebih luas dengan menargetkan keluarga sebagai basis pelanggan utamanya.
Mereka merilis lini produk Switch Lite, yang lebih kecil dan lebih murah, menjadikannya pilihan populer untuk anak-anak.
Hasilnya, hingga September 2021, Nintendo berhasil menjual 14,3 juta konsol, sedangkan Sony menjual 7,8 juta.
4. Analisis harga kompetitor dan keuntungan tambahan yang ditawarkan
Sony memiliki harga yang lebih tinggi: PS5 standar dijual seharga $499, sedangkan penawaran termahal Nintendo berada di angka $349.
Keduanya menawarkan pasar digital yang kuat dan kemampuan untuk dengan mudah mengunduh game atau layanan baru.
Di sini, pembeda utama adalah fleksibilitas dan kualitas. Switch lebih fleksibel karena pengguna dapat memasangkannya dengan televisi dan memainkannya seperti konsol standar, atau membawanya ke mana saja sebagai sistem permainan genggam.
Sementara itu, PS5 memiliki perangkat keras grafis dan daya pemrosesan yang lebih unggul bagi gamer yang menginginkan pengalaman dengan kualitas tertinggi.
Baca Juga: Branding adalah? Pengertian, Cara Memulai dan Tipsnya
Kesimpulan
Melakukan analisis kompetitor merupakan langkah penting untuk mengembangkan bisnis Anda.
Analisis ini dapat membantu Anda membedakan merek dan menyajikan produk serta layanan Anda sebagai yang terbaik di pasaran.
Lakukan analisis kompetitor secara berkala, seperti setiap kuartal, enam bulan, atau setahun sekali, untuk memperhitungkan perubahan taktik kompetitor dan mengantisipasi kemunculan kompetitor baru.
Agar bisnis Anda lebih unggul dalam layanan pelanggan, gunakan aplikasi CRM.ID, mitra resmi WhatsApp Business API.
Dengan CRM.ID, Anda bisa mengirim update terbaru secara massal lewat pesan blast, merespon dengan cepat lewat template, dan membagi manajemen lead antar agen dengan lebih mudah.
Jika Anda ingin menggunakan CRM.ID, Anda bisa klik tautan ini untuk menjadwalkan demo.
- Mengapa Bisnis Tidak Boleh Mengirim Spam WhatsApp? - 17 April 2025
- 8 Strategi Layanan After Sales Terbaik untuk Pelanggan - 17 April 2025
- 10 Cara Mempromosikan Produk Anda di Tahun 2025 - 15 April 2025