Business Development: Manfaat dan Cara Membuat Rencananya

business development banner

Business development atau pengembangan bisnis adalah strategi yang mendorong pertumbuhan organisasi.

Dengan menggabungkan perencanaan yang mendetail dan taktik efektif, Anda bisa meningkatkan penjualan dan mengekspansi pasar.

Lalu, bagaimana caranya untuk membuat rencana business development yang sukses?

Pada artikel ini, kami akan membahas manfaat business development terhadap keseluruhan bisnis dan cara membuat rencananya yang sukses.

Apa Manfaat Business Development Terhadap Keseluruhan Bisnis?

Berikut beberapa area dalam business development dan bagaimana masing-masing dapat memberi manfaat bagi bisnis.

1. Sales development dapat meningkatkan pendapatan bisnis

Tujuan utama tim sales adalah menghasilkan prospek berkualitas dan menjaga agar penjualan tetap sehat.

Nah, mereka bisa mencapai ini dengan pendekatan business development yang tepat. Namun, bagaimana cara kerjanya?

Tim business development dapat menggunakan software otomatisasi untuk menyaring prospek awal dan membina hubungan dengan calon pelanggan.

Dengan begitu, tenaga penjualan dapat lebih fokus pada peluang yang paling menjanjikan.

Pendekatan yang lebih efisien ini meningkatkan tingkat konversi dan mempercepat siklus penjualan.

Contoh

Tim business development di sebuah perusahaan broker asuransi menerapkan sistem lead scoring, yaitu metode yang memprioritaskan prospek berdasarkan ukuran perusahaan, industri, dan tingkat ketertarikan mereka.

Hasilnya, tim penjualan mereka berhasil menutup 20% lebih banyak transaksi dalam satu kuartal karena fokus pada prospek yang paling potensial.

2. Marketing development membantu bisnis unggul dari pesaing

business development 1

Melakukan pemasaran tanpa wawasan. Mencari wawasan tanpa analisis. Analisis tanpa tindakan.

Ini adalah hambatan yang sering ditemukan di perusahaan yang tidak memiliki pendekatan business development yang konsisten.

Entah Anda perusahaan rintisan maupun perusahaan besar, kemampuan untuk mengumpulkan data, menganalisisnya, dan mengambil tindakan adalah kunci untuk mencapai keberhasilan.

Dengan informasi yang tepat, tim pemasaran dapat merancang kampanye yang lebih terarah, meningkatkan keterlibatan audiens, dan konversi.

Caranya, tim business development melakukan riset pasar secara menyeluruh dan menjalin kemitraan strategis untuk memperkuat visibilitas dan reputasi merek.

Lalu, mereka akan menggunakan informasi yang telah mereka dapatkan sebagai dasar dalam menyusun strategi pemasaran, sehingga kampanye lebih relevan bagi calon pembeli utama.

Contoh

Tim business development di sebuah perusahaan software as a service (SaaS) menemukan adanya celah pasar dalam kebutuhan software CRM untuk bisnis kecil.

Temuan ini mendorong tim pemasaran mereka untuk membuat kampanye yang khusus menargetkan pemilik usaha kecil dan berhasil meningkatkan prospek berkualitas sebesar 35%.

Baca Juga: 10 Strategi Pemasaran Produk untuk Bisnis Anda dan Contohnya

3. Product development membuat produk Anda jadi pilihan utama

Produk atau layanan Anda adalah inti dari bisnis Anda.

Jika Anda tidak secara konsisten melakukan perbaikan atau perubahan, maka Anda akan tertinggal dari para pesaing yang terus mengembangkan penawaran mereka.

Jika hal ini terjadi, merek Anda berisiko kehilangan relevansi, atau tidak lagi relevan dengan masyarakat.

Namun, Anda tidak bisa mengembangkan produk hanya berdasarkan dugaan dan intuisi. Anda membutuhkan pendekatan strategis melalui business development.

Caranya, tim business development melakukan riset awal dengan mengumpulkan masukan dari pelanggan dan mengidentifikasi peluang pasar baru.

Dengan begitu, setiap pengembangan produk berdasarkan pada kebutuhan pelanggan yang terus berubah dan permintaan pasar yang berkembang.

Contoh

Tim pengembangan bisnis dari perusahaan aplikasi kesehatan X melakukan wawancara terhadap pelanggan.

Mereka menemukan bahwa banyak pelanggan yang menginginkan fitur baru untuk personalisasi workout setiap hari.

Dari sini, tim pengembangan bisnis bisa melaporkan temuan mereka untuk membuat fitur baru yang sesuai, sehingga meningkatkan keterlibatan pengguna.

4. Customer service development membangun hubungan jangka panjang

Pelanggan yang puas adalah kunci kelangsungan bisnis. Untuk mewujudkannya, Anda harus berfokus pada peningkatan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

Salah satu caranya adalah dengan memberikan dukungan kepada tim customer service agar mereka mampu memberikan pengalaman terbaik.

Di sinilah peran penting tim business development. Mereka bisa menjalin hubungan yang erat dengan klien utama dan menerapkan strategi retensi.

Dengan begitu, tim dapat mengurangi angka pelanggan yang berhenti berlangganan dan meningkatkan nilai seumur hidup pelanggan (customer lifetime value atau CLV).

Contoh

Tim business development dari sebuah perusahaan software B2B menerapkan program evaluasi bisnis berkala untuk akun utama pelanggan.

Program ini melibatkan pertemuan rutin dengan pelanggan untuk mengevaluasi kemajuan dan memberikan dukungan tambahan.

Pendekatan proaktif ini berhasil meningkatkan retensi pelanggan sebesar 25% dan mendorong kenaikan penjualan tambahan (upsell) sebesar 30%.

5. Human resources development menarik talenta terbaik

Karyawan terbaik adalah mereka yang cerdas, proaktif, dan memiliki sikap baik.

Mereka memainkan peran penting dalam menciptakan pengalaman pelanggan yang positif serta menyumbangkan ide-ide berharga untuk peningkatan operasional dan produk.

Namun, untuk mendapatkan karyawan seperti ini, perusahaan perlu menarik perhatian mereka terlebih dahulu.

Business development dapat mendukung perekrutan dan keterlibatan karyawan dengan membantu tim HR membangun tim kerja yang kuat dan termotivasi.

Contoh

Sebuah startup teknologi menyelenggarakan serangkaian pertemuan industri yang diorganisir oleh tim business development.

Inisiatif ini tidak hanya menghasilkan prospek baru, tetapi juga menarik para pengembang andal untuk bergabung.

Hasilnya, biaya rekrutmen turun hingga 30% dan kualitas rekrutan meningkat tiga kali lipat.

crm banner 3

Baca Juga: Etika Bisnis: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Cara Membuat Rencana Business Development yang Sukses

Rencana business development adalah dokumen strategis yang merinci tujuan pertumbuhan, kemitraan, dan peluang pasar, sekaligus menyediakan peta jalan untuk mencapainya.

Berikut langkah-langkah untuk membuat rencana business development:

1. Tentukan tujuan yang jelas

Menetapkan tujuan dengan tepat adalah dasar dari setiap aktivitas business development.

Ini membantu menyelaraskan seluruh upaya dengan sasaran bisnis yang konkret, mempermudah prioritisasi kegiatan, serta memudahkan pengukuran keberhasilan.

Gunakan kriteria SMART untuk menetapkan tujuan yang jelas: Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound.

Daripada sekadar menulis “meningkatkan penjualan,” tetapkan target seperti “meningkatkan penjualan sebesar 10% dalam 12 bulan ke depan.”

Libatkan departemen lain seperti penjualan, pemasaran, dan pengembangan produk dalam menyusun tujuan agar hasilnya realistis dan menyeluruh.

Contoh tujuan business development yang bermanfaat:

  • Memperluas kehadiran pasar: Masuk ke dua wilayah geografis baru sebelum akhir tahun, dengan menyesuaikan produk sesuai kebutuhan lokal serta membentuk tim awal untuk penjualan dan dukungan pelanggan.
  • Membangun kemitraan strategis: Jalin kerja sama dengan tiga perusahaan pelengkap dalam enam bulan ke depan untuk memperluas jangkauan pasar, meningkatkan penawaran produk, dan menjangkau segmen pelanggan baru.

2. Lakukan riset pasar

Setelah Anda menetapkan ruang lingkup dan tujuan rencana, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data yang relevan.

Data ini akan mendukung rencana Anda dan memberi wawasan penting, seperti:

  • Demografi pelanggan, kebutuhan, preferensi, dan masalah yang mereka hadapi
  • Solusi yang ada di pasar dan tingkat kepuasan pelanggan
  • Ukuran pasar dan potensi pertumbuhan
  • Tren industri dan perubahan dinamis
  • Kompetitor utama beserta kelebihan dan kekurangannya
  • Hambatan masuk pasar dan persyaratan regulasi
  • Peluang kolaborasi atau kemitraan

Gunakan laporan industri, umpan balik pelanggan, analitik media sosial, dan alat seperti Google Trends untuk mendapatkan data.

Setelah itu, susun dan kategorikan semua temuan agar mudah dianalisis pada tahap berikutnya.

Baca Juga: Tips Menulis Inquiry Letter dalam Bisnis dan Contohnya

3. Identifikasi peluang yang tepat

Saatnya menganalisis data untuk menemukan area pengembangan, inovasi, dan kolaborasi.

Berikut beberapa cara untuk mengidentifikasi peluang:

  • Analisis kesenjangan pasar: Temukan kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi atau segmen pasar yang masih kurang dilayani. Cermati bagaimana bisnis Anda bisa mengisi celah tersebut.
  • Amati tren pasar: Pantau perkembangan industri dan teknologi baru yang mencerminkan perubahan perilaku pelanggan.
  • Evaluasi pasar baru: Pertimbangkan ekspansi ke pasar lain dengan melihat kondisi ekonomi, budaya, dan persaingan.
  • Telusuri potensi inovasi produk: Tinjau produk atau layanan yang sudah ada, apakah bisa ditingkatkan atau dikembangkan?
  • Identifikasi mitra strategis: Cari peluang kerja sama dengan bisnis lain yang bisa memperkuat penawaran, memperluas jangkauan, atau membuka akses pasar baru.
  • Tinjau saluran penjualan: Apakah ada saluran distribusi atau penjualan yang belum dimaksimalkan?

Prioritaskan peluang berdasarkan tujuan bisnis Anda, potensi imbal hasil (ROI), dan kelayakan eksekusinya.

4. Analisis kompetitor

business development 3

Mulailah dengan membuat daftar pesaing utama atau perusahaan yang menawarkan produk/layanan serupa dengan target pasar Anda.

Kumpulkan data dari berbagai sumber seperti situs web, materi pemasaran, ulasan pelanggan, dan laporan keuangan.

Analisis elemen seperti branding, pesan pemasaran, dan unique selling proposition (USP) untuk memahami bagaimana mereka memosisikan diri di pasar dan bagaimana mereka memenuhi kebutuhan pelanggan.

Selanjutnya, bandingkan produk atau layanan mereka dengan milik Anda.

Perhatikan aspek kualitas, harga, fitur, dan layanan pelanggan. Apa yang membuat produk mereka menarik? Apa kekurangannya?

Terakhir, bandingkan kinerja berdasarkan indikator seperti pangsa pasar, pertumbuhan pelanggan, dan performa keuangan.

5. Lakukan analisis SWOT untuk mengidentifikasi kekuatan dan ancaman

Analisis SWOT membantu Anda memahami posisi bisnis saat ini dan menyusun strategi berdasarkan kondisi nyata di lapangan.

  • Strengths (Kekuatan): Identifikasi hal-hal yang dilakukan pesaing dengan baik. Temukan area di mana bisnis Anda juga unggul dan bisa ditingkatkan untuk bersaing lebih efektif.
  • Weaknesses (Kelemahan): Tentukan kekurangan dalam penawaran produk pesaing. Manfaatkan kelemahan tersebut dengan memosisikan produk Anda sebagai solusi yang lebih baik.
  • Opportunities (Peluang): Temukan peluang pasar yang belum dimanfaatkan oleh pesaing. Inovasikan penawaran Anda dan ekspansi ke area tersebut untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.
  • Threats (Ancaman): Kenali tantangan yang bisa mengganggu posisi pasar Anda. Susun strategi mitigasi untuk melindungi pangsa pasar dan daya saing Anda.

Baca Juga: Template Analisis SWOT yang Bisa Anda Unduh dan Tipsnya

6. Kembangkan strategi berdasarkan wawasan yang telah diperoleh

Gunakan hasil riset pasar dan analisis kompetitor untuk menyusun strategi yang mendukung pencapaian tujuan bisnis.

Berikut beberapa langkah yang bisa Anda terapkan:

  • Manfaatkan celah pasar: Jika hasil analisis menunjukkan adanya kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi, usulkan solusi atau produk baru untuk mengisi kekosongan tersebut.
  • Perkuat posisi di pasar yang ada: Jika kehadiran Anda di pasar masih kurang optimal, sesuaikan strategi pemasaran agar lebih fokus pada segmen yang memiliki potensi tinggi. Lakukan inisiatif keterlibatan pelanggan untuk meningkatkan loyalitas terhadap merek.
  • Tingkatkan kualitas produk: Jika pelanggan merasa tidak puas dengan fitur tertentu, lakukan perbaikan desain agar lebih mudah digunakan. Bandingkan fitur dengan milik kompetitor, dan tambahkan inovasi untuk mempertahankan keunggulan.
  • Diversifikasi penawaran: Jika bisnis terlalu bergantung pada satu jenis produk, kembangkan produk baru yang saling melengkapi. Lakukan uji pasar terlebih dahulu sebelum peluncuran skala penuh.
  • Gunakan saluran pemasaran dan penjualan baru: Jika saluran yang ada belum menjangkau audiens target secara efektif, pertimbangkan saluran baru. Misalnya, jika target pasar Anda adalah generasi muda, aktif di TikTok bisa menjadi solusi yang efektif.
  • Tinjau ulang strategi harga: Jika harga saat ini dianggap kurang kompetitif, evaluasi kembali nilai yang ditawarkan dan sesuaikan harga dengan tepat. Strategi seperti diskon sementara, promo khusus, atau program loyalitas bisa digunakan untuk menarik dan mempertahankan pelanggan.
  • Tingkatkan efisiensi operasional: Jika ditemukan proses yang tidak efisien, identifikasi penyebabnya dan terapkan praktik kerja yang lebih ramping. Misalnya, jika waktu pemrosesan pesanan terlalu lama, pertimbangkan untuk memperbarui sistem agar dapat mengotomatisasi tugas-tugas rutin.
  • Perkuat layanan pelanggan: Jika layanan pelanggan dianggap kurang memuaskan, berikan pelatihan tambahan kepada staf pendukung. Anda juga bisa mengimplementasikan chatbot untuk layanan 24/7 atau merekrut staf baru untuk mendukung layanan live chat.

7. Rencanakan kerja sama yang strategis

business development 2

Setelah mengumpulkan informasi pasar dan mengidentifikasi peluang kemitraan, langkah berikutnya adalah merencanakan bagaimana menjalin kerja sama tersebut.

Tentukan tujuan kerja sama, lalu cari calon mitra yang sesuai dan bereputasi baik. Setelah itu, buatlah proposal kemitraan yang memuat rincian syarat dan ketentuan.

Lakukan kontak awal dan negosiasi, dan jangan lupa untuk menandatangani perjanjian formal.

8. Susun timeline dan alokasikan sumber daya

Setelah menyusun rencana secara menyeluruh, buatlah linimasa (timeline) yang serta rencana alokasi sumber daya untuk mendukung pelaksanaan rencana tersebut.

Mulailah dengan memecah rencana menjadi fase-fase atau tonggak pencapaian (milestone) yang spesifik.

Misalnya: menyelesaikan strategi masuk pasar, menjalin perjanjian kemitraan, atau meluncurkan produk.

Tetapkan tenggat waktu untuk setiap milestone. Perhitungkan potensi hambatan dan bersikap realistis agar jadwal tetap dapat dicapai.

Terakhir, identifikasi kebutuhan sumber daya pada setiap fase, baik keuangan, SDM, maupun teknologi.

Jangan lupa untuk menyusun rincian anggaran dan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan masing-masing milestone.

Baca Juga: 8 Strategi Marketing Terbaik untuk Bisnis Anda dan Tipsnya

Kesimpulan

Business development adalah tahapan yang sangat penting, karena menawarkan peluang agar bisnis Anda bisa terus bertumbuh.

Semakin Anda berupaya dalam proses ini, semakin bagus Anda dalam memposisikan bisnis dan menyusun rencana pengembangan yang strategis.

Gunakan aplikasi CRM.ID untuk menyederhanakan manajemen prospek dan membantu Anda fokus melayani pelanggan lewat WhatsApp Business API tanpa takut terblokir.

Yuk, segera jadwalkan demo dan nikmati fitur-fiturnya yang tanpa batas!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

18 − 14 =