Di era digital, konten menjadi salah satu elemen utama dalam strategi pemasaran sebuah brand.
Namun, membuat konten saja tidak cukup. Anda memerlukan strategi yang matang agar konten dapat menarik perhatian audiens yang tepat dan mendorong aksi.
Nah, inilah peran utama seorang content manager. Content manager adalah posisi yang banyak dibutuhkan dalam perusahaan, sehingga peluang karirnya pun terbuka luas.
Pada artikel ini, kami akan membahas tugas-tugas content manager, skill yang Anda butuhkan, serta tips cara mengejar karir di posisi ini.
Apa itu Content Manager?
Seorang content manager bertanggung jawab atas pengembangan, distribusi, dan strategi komunikasi untuk menginformasikan serta menarik audiens.
Peran ini membutuhkan keahlian dalam menggunakan alat digital marketing, pembuatan konten, serta strategi SEO. Selain itu, keterampilan manajemen proyek dan kepemimpinan juga sangat penting.
Sekilas, content manager mungkin terlihat seperti versi lebih rumit dari content writer. Namun tugas mereka bukan hanya menulis, tapi juga membuat strategi dan koordinasi.
Mereka juga menentukan konten apa yang perlu disampaikan, kapan, dan bagaimana cara menyampaikannya secara efektif, sambil tetap menjaga brand identity.
Selain itu, content manager juga bertugas memimpin proyek, berkolaborasi dengan tim pemasaran, desain, serta produk, dan memastikan setiap konten yang dibuat selaras dengan strategi bisnis secara keseluruhan.
Pekerjaan ini membutuhkan keseimbangan antara kreativitas dan pemikiran strategis.
Baca Juga: 14 Contoh Strategi Pemasaran dan Penjelasan Lengkapnya
Apa Tugas Content Manager?
Peran content manager bervariasi tergantung pada industri atau perusahaan tempat mereka bekerja.
Secara umum, mereka mengembangkan topik dan kampanye konten yang kemudian didistribusikan melalui situs web serta media sosial perusahaan.
Selain itu, mereka juga terlibat dalam pekerjaan editorial dan bertanggung jawab untuk meningkatkan engagement serta traffic melalui proyek yang dijalankan.
Tanggung jawab seorang content manager meliputi:
- Melakukan audit terhadap konten yang sudah ada di situs web perusahaan untuk memastikan kesesuaian dengan brand voice, relevansi, dan optimasi.
- Meneliti pesaing untuk mengidentifikasi celah konten dan keyword yang belum dijangkau oleh perusahaan.
- Menyusun strategi konten baru yang dapat membantu perusahaan mencapai target traffic.
- Mempromosikan identitas brand yang konsisten melalui profil media sosial perusahaan.
- Membuat kalender konten jangka panjang dan jangka pendek, serta kalender media sosial.
- Menulis konten baru atau mengelola tim freelancer dan penulis untuk menghasilkan konten baru.
- Memantau performa konten menggunakan berbagai tools online seperti Google Analytics, Ahrefs, dan Google Search Console.
Lalu, keterampilan apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan tanggung jawab ini?
Baca Juga: Cara Promosi di Instagram untuk Meningkatkan Penjualan
Skill yang Dibutuhkan Content Manager
1. SEO copywriting dan blogging

Mungkin beberapa orang berpikir bahwa bahwa keterampilan menulis saja sudah cukup untuk menjadi content manager.
Namun, kenyataannya, selain menulis, seorang content manager juga perlu memahami SEO dan brand storytelling.
Selain itu, Anda juga perlu merancang strategi untuk menjangkau audiens yang tepat melalui pencarian.
Selain membuat konten, content manager juga bertanggung jawab membimbing tim dalam proses pembuatan konten.
Artinya, Anda perlu memiliki keterampilan editing yang kuat serta kemampuan menjaga kualitas konten.
2. Analisis data
Setiap konten sebenarnya memiliki dua cerita: yang tertulis dalam kata-kata dan yang tertulis dalam angka, misalnya:
- Page views menunjukkan siapa yang mengunjungi halaman
- Click-through rates mengungkapkan apa yang menarik perhatian mereka
- Posisi SERP memberi gambaran apakah konten mudah ditemukan
- Rasio konversi adalah indikator utama apakah konten benar-benar mendorong audiens untuk bertindak.
Bagi yang terbiasa dengan dunia kata-kata, memahami data bisa terasa seperti mempelajari bahasa baru.
Namun, angka-angka ini dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang perilaku audiens dan membantu membuat keputusan berbasis data, bukan hanya asumsi.
3. Pemahaman dasar coding
Memahami dasar HTML dan CSS bisa menjadi keuntungan bagi manajer konten.
Dengan keterampilan ini, mereka bisa mengubah gaya heading atau memperbaiki link rusak tanpa harus menunggu tim pengembang.
Meskipun tugas teknis ini mungkin terlihat sepele, dalam praktiknya, hal ini cukup sering muncul dalam pekerjaan sehari-hari.
Oleh karena itu, memiliki pemahaman dasar coding dapat mempercepat proses kerja dan meningkatkan efisiensi.
4. Kemampuan menggunakan Content Management System (CMS)
Content Management System (CMS) adalah pusat kendali digital bagi seorang content manager. Contoh CMS yang paling sering perusahaan gunakan adalah WordPress.
Anda bisa mempelajari WordPress dari dasar dan berkembang seiring waktu dengan latihan dan pengalaman.
Baca Juga: Social Media Marketing: Panduan Lengkap dan Strateginya
5. Marketing tools
Seorang content manager perlu menguasai berbagai tools pemasaran untuk mendukung produksi dan pengelolaan konten.
Menguasai Google Analytics dan Google Search Console sangat penting untuk melacak performa konten dan strategi pemasaran.
Sementara itu, tools seperti Canva membantu dalam pembuatan visual, mulai dari posting media sosial hingga infografis.
Selain itu, pemahaman tentang penggunaan media sosial sebagai alat bisnis sangat bermanfaat, terutama dalam kampanye pemasaran perusahaan.
Tools seperti HubSpot dapat membantu dalam manajemen media sosial dan pemasaran secara lebih efektif.
6. Perencanaan strategis

Seorang content manager bertugas menyusun strategi dalam menyampaikan pesan kepada audiens.
Bukan sekadar membagikan konten secara acak, tetapi merancang pesan yang tepat dengan timing yang strategis.
7. Manajemen waktu dan organisasi
Dalam perannya, content manager menangani berbagai kalender konten serta mengelola banyak tanggung jawab secara bersamaan.
Oleh karena itu, mereka memerlukan keterampilan organisasi dan manajemen waktu.
Biasanya, dalam hal ini mereka menggunakan aplikasi manajemen proyek untuk membantu mengelola pekerjaan dengan lebih efisien.
Sebagai pemimpin tim, content manager perlu memiliki akses cepat terhadap informasi agar dapat bekerja secara efektif.
8. Kepemimpinan
Seorang content manager perlu memiliki keterampilan kepemimpinan, meskipun tidak harus menjadi sosok ekstrovert yang berbicara di depan banyak orang.
Kepemimpinan ini bisa berupa mengelola proyek dengan lancar, menyusun laporan, serta meluncurkan kampanye baru untuk menjaga brand tetap relevan.
Terkadang, manajer juga bertanggung jawab atas tim content coordinator atau penulis.
Perhatikan detail dalam deskripsi pekerjaan content manager. Peran ini bisa berarti bekerja sendiri atau memimpin tim, tergantung pada struktur perusahaan.
Baca Juga: 10 Contoh Template Email Marketing dan Tips Menulisnya
Bagaimana Cara Menjadi Content Manager?
1. Ikuti kursus sertifikasi content marketing
Terlepas dari latar belakang atau pengalaman kerja, penting untuk mempelajari dasar-dasar content marketing agar tetap relevan dengan perkembangan terbaru.
Jika Anda berasal dari bidang yang berbeda, Anda bisa mengikuti kursus digital marketing. Kursus bisa menjadi langkah awal untuk memperkuat keterampilan di bidang ini.
Setelah menyelesaikan kursus, sertifikat yang Anda peroleh dapat menjadi bukti pemahaman terhadap content marketing dan bisa Anda tambahkan ke profil LinkedIn.
2. Pertimbangkan pendidikan yang lebih tinggi
Gelar akademik memang tidak selalu menjadi syarat utama untuk mendapatkan peran sebagai content manager.
Namun, memiliki latar belakang pendidikan dalam bidang pemasaran, komunikasi, jurnalistik, atau bidang terkait bisa menjadi nilai tambah.
Mengapa? Pendidikan dalam bidang tersebut membekali pemahaman tentang praktik terbaik dalam media serta keterampilan bercerita dan komunikasi tertulis yang kuat.
3. Pahami SEO dengan baik

Di banyak perusahaan, content marketing sangat erat kaitannya dengan search engine optimization (SEO).
Tanpa pemahaman SEO, ada risiko menciptakan konten yang tidak sesuai dengan target atau sekadar mengisi blog perusahaan tanpa tujuan yang jelas.
Content manager perlu memahami cara melakukan riset kata kunci dan menggunakan software yang tepat untuk menemukan green space.
Green space adalah kata kunci dengan persaingan rendah namun memiliki potensi tinggi dalam menjangkau audiens.
4. Buat website pribadi
Salah satu cara terbaik untuk memulai karir ini adalah dengan membangun website pribadi dan mengunggah konten buatan sendiri.
Website ini bisa Anda gunakan untuk membangun personal branding, mengembangkan ide bisnis, atau sekadar sebagai proyek latihan.
Melalui proses ini, Anda bisa memperoleh berbagai keterampilan penting, seperti:
- Mengunggah dan mengelola konten serta media
- Mengatur struktur website agar lebih efektif
- Memahami cara kerja content management system (CMS)
Pengalaman ini bisa menjadi nilai tambah saat melamar pekerjaan content manager.
Pengetahuan yang Andaa peroleh juga dapat digunakan untuk memberikan jawaban yang lebih mendalam saat wawancara kerja.
Baca Juga: Mengenal Jobdesk Customer Service, Gaji, dan Peluang Karirnya
5. Pertimbangkan freelance untuk mendapatkan pengalaman
Selain membangun website pribadi untuk memperkuat personal branding, bekerja sebagai freelancer adalah cara yang efektif untuk mendapatkan pengalaman dan membangun portofolio.
Calon pemberi kerja ingin melihat bukti bahwa seorang kandidat mampu menjalankan kampanye mereka dengan baik.
Oleh karena itu, mengambil proyek freelance dan menampilkan hasilnya di website pribadi dapat membantu meningkatkan kredibilitas serta memberikan pengalaman langsung.
Semakin banyak proyek yang Anda kerjakan, semakin baik, karena setiap pengalaman akan membantu mengasah keterampilan pemasaran dan meningkatkan rasa percaya diri Anda.
6. Lamar pekerjaan entry-level di bidang marketing

Perlu Anda ketahui bahwa ini adalah posisi tingkat menengah, sehingga sebagian besar content manager memiliki beberapa tahun pengalaman di industri pemasaran sebelum mencapai posisi tersebut.
Bagi yang baru memulai karier di bidang marketing, sebaiknya mengambil peran entry-level terlebih dahulu sebelum naik ke posisi ini.
Pilihan terbaik adalah melamar posisi marketing coordinator. Posisi ini akan memberikan pemahaman tentang cara menjalankan kampanye yang sukses.
Alternatif lainnya adalah social media coordinator, yang bertugas mengelola dan mengkurasi konten untuk platform media sosial sebuah brand.
Posisi ini masih berada dalam departemen marketing dan memungkinkan Anda berinteraksi dengan tim pemasaran lainnya.
Tidak semua pekerjaan marketing memiliki fokus yang sama. Perhatikan kata kunci berikut dalam deskripsi pekerjaan agar sesuai dengan jalur yang Anda tuju:
- SEO
- Blogging
- Writing
7. Ambil tugas content management dalam peran saat ini
Dalam posisi entry-level, ada baiknya mulai mengambil tugas yang berkaitan dengan content management meskipun secara resmi belum menyandang jabatan tersebut.
Contohnya:
- Jika tim belum memiliki kalender konten, bisa menawarkan diri untuk membuatnya (tentu saja tanpa mengganggu peran orang lain).
- Jika ada konten baru yang perlu Anda unggah ke CMS, bisa menawarkan bantuan untuk mengelola proses tersebut.
Terus kembangkan keterampilan teknis dan praktis agar lebih siap saat melamar peran sebagai content manager yang sesungguhnya.
8. Lamar posisi content manager
Setelah memiliki cukup pengalaman, saatnya melangkah ke posisi ini, baik sebagai pemimpin tim konten atau sebagai bagian dari tim strategi pemasaran.
Gunakan setiap pengalaman yang telah Anda peroleh untuk menunjukkan kemampuan dalam berkomunikasi dengan audiens serta mendistribusikan konten secara efektif.
Tonjolkan hasil kerja dengan data konkret. Beberapa metrik yang bisa Anda gunakan untuk membuktikan efektivitas sebagai content manager meliputi:
- Jangkauan konten
- Traffic organik
- Engagement rate
Baca Juga: Tugas Marketing, Peran, dan Tanggung Jawabnya di Perusahaan
Kesimpulan
Menjadi seorang content manager bukan sekadar tentang menulis dan mengelola konten.
Profesi ini menuntut pemahaman strategi pemasaran digital, SEO, analisis data, serta keterampilan manajemen proyek dan tim.
Dengan kombinasi keterampilan tersebut, content manager dapat memastikan bahwa setiap konten yang dibuat tidak hanya menarik, tetapi juga efektif dalam mencapai tujuan bisnis.
Selain content manager, bisnis juga perlu memanfaatkan berbagai alat bantu untuk mengelola distribusi dan interaksi dengan audiens.
Salah satu solusi yang bisa membantu adalah aplikasi CRM.ID, mitra resmi WhatsApp Business API.
Dengan fitur WA blast, kirim pesan tanpa batas, dan kemampuan mengelola percakapan pelanggan dalam skala besar, CRM.ID memungkinkan brand untuk menjangkau audiens secara lebih personal dan efisien.
Tertarik menggunakan CRM.ID? Yuk, jadwalkan demo sekarang melalui tautan ini!
- Mengapa Bisnis Tidak Boleh Mengirim Spam WhatsApp? - 17 April 2025
- 8 Strategi Layanan After Sales Terbaik untuk Pelanggan - 17 April 2025
- 10 Cara Mempromosikan Produk Anda di Tahun 2025 - 15 April 2025