Pengertian Ambient Marketing dan Contohnya

Apakah Anda pernah mendengar istilah ambient marketing atau ambient advertising? Istilah ini merujuk pada salah satu metode iklan yang terbilang unik untuk menangkap perhatian konsumen.

Karena begitu kompetitifnya lanskap bisnis di dunia digital ini, banyak perusahaan yang berlomba-lomba mendapatkan perhatian audiens.

Nah, ambient marketing ini bisa dibilang merupakan salah satu metode yang bisa membuat suatu brand menjadi tak terlupakan bagi audiens.

Pada artikel ini, kami akan membahas apa itu ambient marketing, keuntungan dan kerugian, tips menjalankannya, serta contohnya.

Apa itu Ambient Marketing?

Ambient marketing adalah teknik menempatkan iklan visual dan interaktif di lokasi yang dilewati atau dikunjungi masyarakat setiap harinya. Misalnya, seperti di jalan atau di dalam toko.

Istilah ambient merujuk pada gagasan bahwa materi marketing tersebut bisa menjadi bagian dari lingkungan konsumen.

Iklan ini mencoba ‘berbaur’ dengan keseharian masyarakat, agar masyarakat memerhatikannya tanpa merasa terganggu.

Lalu begitu masyarakat menyadarinya, mereka akan merasa terkejut dan terkesan, sehingga lebih mengingat brand iklan.

Jenis marketing ini lebih mencolok dibandingkan media iklan tradisional, sehingga membuat konsumen lebih mudah mengingat brand dan mendorong mereka untuk menyebarkan awareness melalui word of mouth.

Selain sifatnya yang tak terduga, ambient marketing juga mengacu pada fungsi produk dan memberikan informasi yang dapat menginspirasi konsumen untuk membelinya.

Berikut beberapa karakteristik dari ambient marketing:

• Kreatif: Materi marketing harus kreatif untuk mendorong audiens agar memikirkan produk dengan cara yang baru.
• Tak terduga: Pelaku marketing menempatkan ambient marketing di tempat-tempat yang tidak biasa untuk mengejutkan audiens, sehingga mereka lebih terbuka terhadap pesan dan menjadi antusias terhadap produk.
• Keterlibatan: Ambient marketing biasanya memungkinkan audiens atau publik untuk terlibat secara langsung, membuatnya lebih dinamis dan mendorong audiens membangun hubungan dengan produk berdasarkan pengalaman mereka terhadap materi tersebut.
• Kesamaran: Pelaku marketing mengintegrasikan ambient marketing ke dalam lingkungan konsumen agar mereka dapat berinteraksi secara organik. Sehingga, aspek persuasif dari materi tersebut terasa halus dan mendorong konsumen untuk terlibat tanpa merasa ditekan untuk membeli.

Baca Juga: 14 Contoh Strategi Pemasaran dan Penjelasan Lengkapnya

Apa Kelebihan Ambient Marketing?

1. Konten berpotensi viral

Banyak pemasar memilih ambient marketing karena iklan ini sangat kreatif, menginspirasi konsumen untuk membagikannya secara organik melalui media sosial atau dari mulut ke mulut.

Sebuah kampanye ambient marketing yang sukses bisa menjadi viral, membuat orang penasaran, lalu mencarinya dan berinteraksi dengannya.

Jika kampanye ini viral, jangkauannya bisa jauh lebih luas dari perkiraan awal. Bahkan, bisa saja menarik konsumen dari wilayah yang lebih luas untuk mengetahui produk tersebut.

2. Tidak mengganggu

Ambient marketing tidak harus mengganggu kehidupan konsumen, dan inilah yang membuat brand semakin populer.

Konsumen cenderung merespons lebih positif terhadap bentuk marketing yang pasif. Sebab, mereka tidak merasa dipaksa terlibat, dan bisa berpartisipasi dengan cara dan waktu mereka sendiri.

Selain itu, pendekatan ini biasanya lebih terjangkau karena tidak perlu menyewa agen sales untuk berinteraksi secara langsung dengan publik.

Baca juga: Guerilla Marketing: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

3. Pasar yang lebih luas

Ambient marketing memungkinkan brand menjangkau siapa pun yang melihat iklan mereka secara langsung, maupun mereka yang hanya melihat foto atau videonya dari internet.

Ini dapat memperluas pasar ke lebih banyak demografis dan wilayah. Misalnya, kampanye ambient menjadi destinasi wisata atau viral di media sosial karena kreativitasnya.

Maka, materi tersebut bisa menjangkau ribuan orang lebih banyak daripada yang hanya melihatnya secara langsung.

Baca Juga: Marketing Adalah: Ini Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

4. Menarik perhatian

Ambient marketing menggunakan kreativitas untuk menarik perhatian terhadap produk di tempat-tempat yang biasanya tidak dikaitkan dengannya.

Elemen kejutan dan kreativitas tambahan membuat kampanye ini menarik perhatian secara positif.

Dengan mengejutkan orang dan membuat mereka memikirkan produk dari sudut pandang baru, brand dapat mengubah persepsi lama dan membuat konsumen lebih tertarik terhadap produk.

Baca Juga: 8 Strategi Marketing Terbaik untuk Bisnis Anda dan Tipsnya

Tantangan dalam Membuat Ambient Marketing

1. Tantangan infrastruktur

Di banyak tempat di Indonesia, masih ada tantangan infrastruktur seperti listrik yang sulit diandalkan, kondisi jalan yang buruk, dan akses terbatas ke teknologi digital.

Faktor ini bisa menghambat eksekusi dan dampat kampanye ambient marketing yang mengandalkan teknologi atau memerlukan infrakstruktur fisik yang konsisten.

Baca juga: Apa Itu Flash Sale: Ini Pengertian dan Tips Suksesnya

2. Lanskap budaya yang beragam

Indonesia adalah negara dengan beragam bahasa, budaya, dan tradisi. Apa yang mungkin diterima dengan baik di satu wilayah bisa jadi kurang efektif di wilayah lain.

Kampanye ambient marketing sering kali bergantung pada relevansi budaya dan pemahaman kontekstual, yang mungkin sulit dicapai secara seragam di negara yang begitu beragam.

3. Eksposur terbatas

Ambient marketing sangat tergantung pada penangkapan perhatian masyarakat di tempat yang tidak terduga atau melalui metode yang inovatif.

Namun, eksposur semacam itu di Indonesia cukup terbatas, apalagi di area di luar perkotaan atau di kalangan demografi yang lebih tua, yang kurang eksposur terhadap tren iklan modern dan digital.

Baca Juga: Viral Marketing: Contoh dan Tips Memulainya

Tips Menjalankan Ambient Marketing yang Sukses

1. Mulailah dengan riset yang mendalam

Setiap kampanye ambient marketing yang efektif dimulai dengan pemahaman yang kuat terhadap audiens.

Siapa audiens Anda? Bagaimana rutinitas harian mereka? Di mana mereka menghabiskan waktu, dan apa yang biasanya mereka perhatikan atau abaikan?

Semakin dalam Anda memahami perilaku, kebutuhan, dan kebiasaan target audiens, semakin besar kemungkinan kampanye akan relevan dan berdampak.

Misalnya, jika Anda menargetkan para komuter sibuk yang bepergian menggunakan kereta atau bus setiap hari, Anda bisa menempatkan iklan di tempat-tempat yang mereka lihat saat menunggu.

Misalnya, seperti lantai stasiun, pegangan tangan, atau bahkan di langit-langit kendaraan.

Hal-hal kecil ini, yang sering luput dari perhatian, justru bisa menjadi momen kejutan yang menyenangkan.

2. Kreatif dalam penempatan

Keunikan ambient marketing terletak pada kemunculannya tempat-tempat yang tidak terduga. Ini bisa menjadi ujian untuk kreativitas Anda.

Lupakan papan reklame besar atau iklan TV dan pikirkan media alternatif seperti pintu lift di gedung perkantoran atau bahkan modifikasi zebra cross dengan kreatif.

Semakin tak terduga tempatnya, semakin besar kemungkinan orang akan berhenti, memperhatikan, dan membicarakannya.

Lokasi yang tidak biasa ini membuat orang-orang penasaran, dan itulah yang membuat orang ingin tahu lebih banyak tentang brand Anda.

Baca juga: Apa itu Network Marketing? Kelebihan dan Panduannya

3. Buat iklan yang sederhana tapi cerdas

Kampanye ambient marketing tidak harus rumit. Justru, kesederhanaan sering kali menjadi kekuatannya.

Kebanyakan orang hanya akan melihat iklan Anda dalam waktu yang sangat singkat (saat berjalan lewat, menunggu lift, atau duduk di halte).

Jadi, sampaikan pesan yang jelas, langsung, dan mudah dipahami dalam hitungan detik.

Gunakan visual yang kuat, warna kontras, atau permainan kata yang jenaka untuk menarik perhatian.

Semakin cepat pesan tersampaikan dan dipahami, semakin besar peluang untuk membekas di ingatan audiens.

4. Fokus pada interaksi

Interaksi adalah salah satu elemen paling kuat dalam ambient marketing. Ketika audiens bisa berpartisipasi langsung, akan tercipta hubungan emosional dan keterlibatan yang jauh lebih dalam dibandingkan iklan pasif.

Dengan menciptakan momen yang bisa dialami langsung, Anda membuat kampanye menjadi kenangan, bukan sekadar pesan.

5. Manfaatkan media sosial

Di era digital, kekuatan ambient marketing bisa meningkat berkali-kali lipat melalui media sosial.

Jika kampanye Anda unik, menghibur, atau mengejutkan, orang-orang akan dengan senang hati membagikannya secara sukarela. Inilah yang membuat konten berpotensi viral.

Desain kampanye Anda agar fotogenik dan mudah dibagikan, baik dalam bentuk video maupun foto.

Tambahkan elemen yang bisa memicu reaksi seperti “Wow!”, “Lucu banget!” atau “Keren sih ini!” karena itu yang membuat orang terdorong untuk mengunggahnya di internet dan membicarakannya.

Dengan begitu, jangkauan brand Anda bisa meluas tanpa perlu mengeluarkan biaya tambahan.

Baca Juga: Social Media Marketing: Panduan Lengkap dan Strateginya

Apa Saja Contoh Ambient Marketing?

1. Pepsi Max

Pepsi Max meluncurkan ide ambient marketing yang sangat unik dan juga bermanfaat bernama “The Friend Finder”.

Program ini menargetkan audiens festival musik dan bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang sederhana: audiens festival sering kali kehilangan temannya di tengah kerumunan.

Jadi, Pepsi menerbangkan drone-drone untuk mencari teman melalui GPS dan aplikasi spesial untuk mempertemukan kembali audiens-audiens yang terpisahkan ini tadi.

Lalu, apa yang Pepsi dapatkan dari marketing ini? Beberapa brand impression yang halus dan efektif, serta video keren yang cukup viral.

2. Coca-Cola

Coca-Cola meluncurkan “Happiness Machine” atau vending machine yang tidak hanya mengeluarkan soda saja, tapi juga hadiah kejutan seperti pizza, bunga, dan balon.

Mesin ini memberikan kejutan dan pengalaman yang menyenangkan bagi audiens yang berinteraksi dengannya. Pengalaman ini pun sejalan dengan motto Coca-Cola, yaitu “sharing happiness (berbagi kebahagiaan)”.

Kampanye ini pun menjadi viral dan berhasil dilihat orang jutaan orang secara online.

Baca Juga: Mengenal Marketing 4P: Definisi dan Contoh Penerapannya

3. KitKat

KitKat mewujudkan tagline mereka “Have a Break, Have a KitKat” menjadi sesuatu yang nyata.

Mereka mengubah tampilan kursi taman yang biasa saja menjadi cokelat batang besar, tempat pengunjung taman bisa beristirahat (taking a break).

Ini adalah marketing yang sungguh sederhana, tapi begitu efektif karena berhasil menciptakan buzz secara global.

4. IKEA

IKEA berhasil mempromosikan perabotan mereka dengan cara yang sungguh nyentrik. Mereka menyulap stasiun subway di Paris menjadi ruang tamu yang stylish.

Orang-orang yang menunggu si stasiun bisa duduk di sofa atau mengeksplor produk IKEA dengan rasa yang lebih nyata.

Kampanye ini tidak hanya mempromosikan produk IKEA saja, tapi juga membangun hubungan yang langsung dengan audiens dengan cara yang tidak terduga.

Baca Juga: Apa itu Marketing Communication? Langkah dan Tantangannya

Kesimpulan

Di dunia digital ini, semakin banyak iklan yang hadir. Masyarakat semakin sering mengonsumsi iklan, dan bisnis pun semakin kesulitan membuat iklan yang bisa sangat membekas di ingatan penontonnya.

Karena itu, ambient marketing adalah kesempatan bagi Anda yang ingin membuat rband jadi lebih menonjol.

Jika Anda berhasil mengejutkan orang-orang, Anda akan mendapatkan perhatian mereka. Dan di dunia ini, perhatian adalah hal yang sangat berharga.

Setelah kampanye ambient yang memancing rasa penasaran, banyak calon pelanggan akan mencari tahu brand Anda lebih lanjut.

Dengan aplikasi CRM.id, Anda bisa merespons pertanyaan pelanggan secara otomatis, cepat, dan tetap personal melalui WhatsApp, kanal yang banyak digunakan masyarakat Indonesia.

Gunakan CRM.id untuk menyimpan riwayat percakapan, mengirim pesan follow-up, promo khusus, atau informasi event, tanpa batasan dan tanpa khawatir akan terblokir.

Tertarik menggunakan CRM.ID? Yuk, jadwalkan demo sekarang lewat tautan ini!