Pasti Anda pernah membeli suatu produk atau mengunjungi suatu tempat karena rekomendasi dari teman. Anda memercayai rekomendasi teman, lalu ingin mencoba dan membuktikannya sendiri.
Inilah efek dari word of mouth marketing. Intinya, word of mouth marketing adalah strategi agar orang-orang mau membicarakan bisnis atau produk Anda dan merekomendasikannya pada orang lain.
Semua bisnis pasti ingin orang-orang membicarakan tentang produknya. Karena semakin ramai dibicarakan, maka semakin banyak orang ingin mencoba produk Anda.
Lalu, bagaimana caranya agar Anda bisa membuat strategi word of mouth marketing yang jitu? Nah, di artikel ini, Anda bisa menemukan jawabannya.
Mengapa Bisnis Anda Membutuhkan Word of Mouth Marketing?
Word of mouth adalah strategi pemasaran jitu, selain karena murah, 40% lead dari suatu bisnis datang dari strategi ini.
Selain itu, 88% orang terbukti lebih memercayai rekomendasi keluarga/orang terdekat dan review yang ditulis konsumen lain secara online.
Word of mouth juga memberikan beberapa keuntungan berikut ini:
1. Menciptakan pelanggan setia
Word of mouth menciptakan pelanggan yang setia. Mereka tidak hanya membeli lalu melupakan Anda.
Tapi, mereka berinteraksi dengan brand Anda dan membagikan pengalaman mereka dengan orang lain.
Orang-orang ini bisa membantu upaya pemasaran Anda dan membantu Anda memperoleh pelanggan baru. Sehingga, Anda bisa menghemat waktu dan biaya.
2. Membangun kepercayaan

Karena kompetisi bisnis yang sangat ketat, banyak brand yang berinvestasi pada pemasaran dan pengiklanan.
Tapi, konsumen bisa merasa skeptis pada iklan. Mereka lebih menyukai produk dari brand yang mereka percayai.
Rekomendasi dan review dari pelanggan lain menunjukkan bahwa brand Anda bisa dipercaya dan handal.
Baca juga: Mengenal KOL dan Perbedaannya dengan Influencer
3. Menciptakan engagement
Viral marketing memang bisa memberikan brand awareness dan pendapatan yang tinggi kepada perusahaan, namun sifatnya tidak tahan lama.
Sementara itu, word of mouth adalah kebalikannya. Awalnya, strategi ini mungkin hanya akan memberikan sedikit penjualan.
Tapi seiring waktu, akan ada lebih banyak orang yang membicarakan brand Anda di media sosial dan membantu bisnis Anda berkembang.
4. Menjangkau generasi lama
Terkadang, kita lupa bahwa tidak semua orang berbelanja online. Padahal faktanya, tingkat penetrasi internet hanya 59,5% secara global.
Artinya, ada miliaran calon pembeli yang tidak menggunakan web untuk meneliti, menelusuri, atau membeli produk.
Promosi dari mulut ke mulut sangat cocok dengan strategi tersebut, sehingga penting bagi Anda yang menjangkau generasi yang lebih tua.
Sekitar 18% Generasi X menemukan produk melalui promosi dari mulut ke mulut, dibandingkan dengan 16% generasi baby boomer dan 12% Generasi Z.
Baca Juga: Mengenal Marketing 4P: Definisi dan Contoh Penerapannya
Tipe-Tipe Word of Mouth Marketing
Ada beberapa jenis strategi word of mouth marketing (selanjutnya akan disingkat WOMM) yang populer.
Berikut adalah penjelasannya:
1. Publisitas
Fokus pada visibilitas dan awareness publik. Ini adalah proses menarik perhatian media dan membentuknya.
Publisitas juga mencakup manajemen krisis, brand awareness, dan pengembangan reputasi bisnis.
2. Buzz marketing
Ini adalah jenis WOMM yang meningkatkan awareness dari keviralan suatu kampanye atau produk.
Strategi ini membuat orang-orang, baik di dunia nyata maupun dunia maya, untuk membicarakan produk Anda.
3. Viral marketing
Dengan strategi ini, Anda mengandalkan beberapa audiens tertentu untuk menyebarkan awareness terkait produk atau brand Anda.
Biasanya, kampanye viral seperti ini bisa memenuhi tujuan bisnis jika berhasil menjangkau audiens publik yang luas selain grup.
Namun, Anda perlu berhati-hati juga karena suatu konten bisa menjadi viral karena reaksi negatif dari audiens.
Baca Juga: Tugas Marketing, Peran, dan Tanggung Jawabnya di Perusahaan
4. Blogging

Blogging bisa termasuk mempublikasikan tulisan, video, dan media lain secara online. Dari sinilah, Anda bisa memenangkan kepercayaan dan kesetiaan pelanggan.
Konten blog juga membantu bisnis Anda terhubung lebih dalam dengan gaya hidup, kepercayaan, dan kebiasaan audiens.
5. Emotional marketing
Strategi ini berfokus memengaruhi konsumen dengan menyasar emosi tertentu.
Biasanya, metode ini dibuat sebagai respon terhadap kejadian atau berita yang terjadi baru-baru ini.
6. Referral marketing
Strategi yang ini menawarkan insentif kepada pelanggan sebagai ganti mempromosikan produk mereka lewat word of mouth.
Dengan referral, pelanggan Anda bisa membagikan opini mereka di saluran manapun mereka bisa terhubung dengan pelanggan potensial.
7. Social media marketing
WOMM juga mencakup rekomendasi secara online, terutama media sosial. Dengan social media marketing, Anda bisa terhubung dengan konsumen melalui berbagai jejaring sosial.
Baca Juga: Digital Advertising: Pengertian, Cara Kerja, dan Tipsnya
Strategi Word of Mouth Marketing
1. Ciptakan persona untuk mempelajari audiens Anda.
Buat persona yang menggambarkan siapa audiens target Anda. Persona ini harus sangat spesifik.
Strategi ini akan lebih berhasil jika Anda bisa mengangkat masalah yang sangat spesifik yang dihadapi segmen audiens yang niche.
Semakin spesifik masalahnya, semakin personal masalah tersebut bagi audiens target Anda.
Artinya, Anda perlu memecahkan masalah yang menyentuh hati audiens sehingga mereka memercayai produk Anda.
Masalah yang Anda angkat tidak perlu terlalu emosional, tapi angkat saja masalah yang mudah terabaikan oleh kebanyakan orang.
2. Ketahui produk, layanan, perusahaan, dan industri Anda.
Ketahui seluk-beluk industri dan produk Anda. Artinya, libatkan tim pemasaran produk, staf pendukung, dan teknisi Anda dalam kampanye pemasaran dari WOMM.
Anda juga perlu benar-benar “memahami” perusahaan Anda dan pernyataan misinya.
Apakah ada isu-isu penting yang mengganggu industri Anda? Bagaimana posisi perusahaan Anda terhadap isu tersebut?
Apakah Anda mengenal pesaing Anda dan sudut pandang mereka terhadap permasalahan tersebut?
Orang-orang tidak akan membicarakan Anda jika mereka tidak memercayai Anda atau tidak mengetahui pemikiran dan posisi Anda.
3. Bangun komunitas media sosial yang erat
Untuk membangun komunitas media sosial yang erat, Anda membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang audiens target Anda dan bagaimana mereka suka berkomunikasi.
Jejaring sosial apa yang mereka gunakan? Lakukan riset dan cari tahu apakah mereka lebih tertarik menggunakan jaringan seperti Quora daripada Facebook atau justru sebaliknya.
Namun, membangun komunitas media sosial yang erat bergantung pada nuansa. Tetapkan nada bicara yang tepat dan tanyakan pada diri Anda:
- Bagaimana orang-orang ini ingin diajak bicara?
- Apa selera humor mereka?
- Apakah mereka selalu sibuk dengan urusan bisnis, dan ingin langsung ke intinya?
- Atau apakah mereka bersedia mengobrol santai?
Anda harus memantau dan berinteraksi dengan komunitas media sosial agar bisnis dan audiens Anda benar-benar bisa menjadi teman.
Baca Juga: Marketing 360: Pengertian, Kelebihan, dan Tipsnya
4. Identifikasi influencer komunitas

Jika Anda telah membangun komunitas sosial yang dekat, Anda cukup mengenal mereka untuk mengetahui siapa di antara mereka yang merupakan influencer.
Namun, jangan lupa untuk juga mencari influencer di luar komunitas Anda.
Ada influencer yang dapat memetik manfaat dari apa yang Anda tawarkan, dan tugas Anda adalah memperkenalkan diri Anda kepada mereka.
Beberapa kriteria influencer adalah memiliki banyak pengikut di media sosial, dan mungkin adalah blogger atau kreator konten original yang selalu terdepan dalam dunia mereka.
Ajak orang-orang ini ke pihak Anda, dan gunakan jangkauan mereka untuk memasarkan produk atau layanan Anda.
5. Siapa yang memengaruhi influencer Anda?
Influencer adalah pemikir independen, tetapi mereka pasti mendapatkan informasi dari suatu sumber.
- Media berita mana yang mereka kunjungi untuk mendapatkan informasi?
- Publikasi mana yang mereka baca dengan saksama?
- Komunitas mana yang mereka ikuti?
- Podcast apa yang mereka dengarkan?
Pastikan Anda aktif memasarkan merek kepada influencer Anda dan menjalin koneksi dengan komunitas influencer.
Anda harus menjadi kontributor atau tamu dan berinteraksi secara teratur dengan mereka untuk mendapatkan eksposur yang merek Anda butuhkan untuk menciptakan WOMM.
6. Jangan menyensor komentar negatif
Jika Anda memang berkomitmen dalam word of mouth marketing, maka lepaskan kendali Anda atas percakapan tersebut.
Dalam WOMM, intinya adalah membuat orang berbicara tentang Anda. Mereka dapat mengatakan apa pun yang ingin mereka katakan terhadap brand Anda.
Tetapi tentu saja Anda dapat mencoba mengarahkan percakapan. Caranya adalah segera menanggapi isu negatif yang ada dan menekankan promosi aspek produk atau jasa Anda.
Orang-orang akan selalu mengetahui detail negatif lainnya, tapi pastikan bahwa detail positif yang Anda sampaikan jauh menutupi detail negatif tersebut.
7. Pertimbangkan eksklusivitas
Pertimbangkan untuk tidak mengizinkan semua orang menggunakan produk atau layanan Anda saat diperkenalkan.
Jika Anda melakukan beta testing, undang influencer dan orang-orang yang sangat terhubung di komunitas Anda yang akan memberi Anda umpan balik yang berarti.
Mereka kemudian dapat mengundang komunitas influencer mereka dan membantu produk Anda menjadi viral.
Orang cenderung menginginkan apa yang tidak dapat mereka miliki, jadi meskipun hanya karena rasa ingin tahu, produk Anda akan dibagikan kepada audiens yang sangat relevan.
Ditambah lagi, audiens tersebut akan mendapatkannya dari anggota keluarga, teman, atau rekan kerja yang memberikan persetujuan mereka.
Baca Juga: 11 Teknik Marketing untuk Bisnis Kecil yang Efektif
Contoh Perusahaan yang Menggunakan Word of Mouth Marketing
Berikut ini adalah beberapa contoh word of mouth marketing dari beberapa perusahaan yang bisa menginspirasi Anda:
Spotify
Salah satu brand yang strategi WOMM-nya jitu adalah Spotify. Mereka menggunakan data pelanggan untuk memberi pendengar gambaran tentang lagu-lagu, artis musik, dan podcast favorit pendengar.
Spotify juga merilis pesan recap tahunan yang populer karena desainnya yang bersih, konten yang menyenangkan, dan memberikan informasi baru.
Rekap tahunan ini mendorong orang-orang untuk membicarakan Spotify, meningkatkan keterlibatan, sekaligus meningkatkan pengalaman produk.
Canva

Canva bermula dari bisnis kecil dan berkembang pesat dengan user-generated content, bukti sosial, dan umpan balik pelanggan.
Aplikasi Canva membantu orang-orang yang ingin membuat desain tetapi tidak terlalu ahli. Dengan tujuan ini, mereka memulai dengan sekelompok kecil pengguna.
Kemudian Canva mendukung penggemar setianya seiring dengan pertumbuhan komunitas. Mereka melakukannya dengan:
- Berbagi konten buatan pengguna
- Membangun backlink dengan kreator dan blog bisnis kecil
- Mengembangkan hubungan industri yang saling melengkapi
Ahrefs
Bisnis ini mendorong promosi dari mulut ke mulut dengan pemasaran konten yang kuat dan bermanfaat.
Meskipun butuh waktu untuk meningkatkan blog atau saluran sosial, strategi ini dapat memberikan dampak yang kuat pada pembagian pelanggan.
Blog Ahrefs bukan hanya sumber product knowledge. Ini adalah sumber yang otoritatif dan mudah dipahami untuk detail SEO seperti:
- Kecepatan halaman
- Riset kata kunci
- Pembuatan tautan
Slack
Slack bermula dari produk freemium yang kuat. Kemudian mereka menggunakan pemasaran dari mulut ke mulut untuk mengembangkan bisnis mereka.
Strategi awal mereka adalah menggunakan proses orientasi untuk mendukung WOMM dan perolehan prospek.
Ini penting karena perolehan prospek dapat menjadi tantangan bagi bisnis B2B yang menggunakan pemasaran dari mulut ke mulut.
Selanjutnya, mereka menambah kehebohan dengan dukungan individual. Ini memberi Slack kesempatan untuk mengumpulkan umpan balik dan terus meningkatkan produknya.
Proses ini membuat Slack menjadi alat yang pelanggan sukai dan mereka rekomendasikan kepada teman, keluarga, dan kolega mereka.
Baca Juga: 16 KPI Marketing yang Harus Anda Ketahui untuk Bisnis
Kesimpulan
Agar strategi word of mouth marketing Anda sukses, buatlah produk/jasa dan perusahaan yang ingin orang-orang dukung.
Apakah Anda membuat brand dan produk yang orang-orang cintai? Apakah orang-orang yang menggunakan produk Anda ingin mempromosikannya pada teman, keluarga, dan rekan kerja?
Jika jawabannya ya, maka Anda hanya perlu sedikit usaha agar brand Anda bisa tumbuh berkembang dengan konsumen setia Anda.
Supaya word of mouth Anda semakin berkembang, berikan pelayanan yang responsif dengan aplikasi CRM.ID.
Sebagai penyedia WhatsApp Business API, CRM.ID membantu bisnis Anda menangani chat pelanggan dengan cepat, mendistribusikan chat langsung pada agen, mengelompokkan chat, mengirim pesan broadcast, dan masih banyak lagi fitur lain yang bisa Anda manfaatkan.
Jadi, tunggu apa lagi? Segera jadwalkan demo CRM.ID melalui tautan ini!
- Digital Marketing: Pengertian, Jenis, dan Strateginya - 13 Februari 2025
- Riset Pasar: Pengertian dan Cara Melakukannya - 12 Februari 2025
- Cara Efektif Menentukan Target Audience Bisnis Anda - 11 Februari 2025