Desain Produk: Pengertian, Jenis, dan Prosesnya

desain produk

Untuk menarik minat calon pembeli, desain produk memiliki peranan yang sangat penting.

Terlebih di era saat ini dimana pembeli sangat memperhatikan desain dari suatu produk.

Meski terdapat istilah ‘don’t judge book by cover’ yang juga berlaku untuk produk lainnya, namun tampilan desain produk ini tetap harus diperhatikan oleh bisnis.

Oleh karenanya, sebagai pemilik bisnis Anda wajib memahami pengertian dari desain produk dan bagaimana proses pembuatan desain produk ini.

Biar Anda tidak semakin penasaran, yuk langsung simak penjelasan lengkap mengenai desain produk di bawah ini:

Apa yang Dimaksud Desain Produk?

desain produk

Desain produk adalah suatu proses yang dilakukan untuk membuat barang baru dengan tujuan dijual kepada pelanggan.

Istilah ini berasal dari dua kata yakni desain yang memiliki arti sebagai rancangan atau kerangka dan juga produk yang diartikan sebagai hasil akhir produksi yang berupa barang ataupun jasa.

Biasanya, desain produk adalah proses panjang yang melibatkan banyak orang dan ide serta bisa memakan waktu berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun untuk membuahkan hasil.

Desain produk ini sering kali dimulai dengan ide dasar dan berakhir ketika perusahaan telah membuat produk yang dapat dipasarkan.

Baca Juga: 10 Strategi Pemasaran Produk untuk Bisnis Anda dan Contohnya

Apa Saja Jenis Desain Produk?

Ada 2 (dua) jenis desain produk yang wajib dipahami sebelum Anda membuatnya, apa saja?

1. Desain Produk Baru

Jenis yang pertama adalah product design baru dimana ini merupakan ide baru yang sebelumnya belum pernah ada.

Biasanya hasil dari desain baru ini telah melalui penelitian yang mendalam dan bagian dari inovasi yang diwujudkan pada hasil produksi dengan tampilan yang lebih efektif.

2. Modifikasi dari Desain yang Sudah Ada

Jenis yang kedua adalah modifkasi dari desain yang sudah ada sebelumnya.

Meski telah ada sebelumnya, namun produk tetap harus mencerminkan ciri khasnya tanpa menjiplak dari desain sebelumnya.

Jadi, Anda tidak boleh serta-merta meniru dari desain yang telah ada dan harus tetap memberikan pembaruan dari produk yang telah ada di pasaran.

Baca Juga: Cross Selling: 8 Tips dan Teknik Terbaiknya

Apa Tujuan dari Desain Produk?

desain produk

Dengan adanya desain produk, diharapkan pembeli atau konsumen dapat menggunakan produk dengan nyaman.

Ini merupakan salah satu tujuan dari adanya desain produk ini, lalu apa tujuan lainnya?

Berikut beberapa tujuan dari desain produk tersebut:

  • Menghasilkan produk dengan kualitas terbaik dan dengan nilai jual yang tinggi.
  • Meminimalisir terjadinya kegagalan dalam proses produksi.
  • Menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen sehingga bisa menghasilkan produk yang dibutuhkan dengan tren saat ini.
  • Untuk menentukan standarisasi dan spesifikasi produk.
  • Membuat produk yang ekonomis tanpa harus mengurangi kualitas yang dimilikinya.
  • Menjangkau target pasar yang dituju, sekaligus menambah target pasar yang sebelumnya belum terjangkau.
  • Untuk mengurangi biaya dan juga menentukan harga produk.

Baca Juga: 25 Contoh Kata-Kata Promosi Lewat WhatsApp

Apa Manfaat Desain Produk?

Selain memiliki tujuan yang dijelaskan di atas, product design juga memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Untuk Meningkatkan Citra Bisnis

Tidak dapat dipungkiri bahwa design memegang peranan penting bagi sebuah bisnis.

Anda dapat meningkatkan citra yang dimiliki oleh bisnis dengan design yang dimiliki.

Oleh karenanya, Anda harus membuatnya dengan sebaik mungkin untuk menarik minat calon pembeli dan meningkatkan citra bisnis Anda.

2. Menambah Nilai Lebih

Anda ingin menambah nilai lebih pada produk Anda?

Anda bisa memulainya dengan membuat product design yang menarik dan sesuai dengan target pasar Anda.

Ketika produk Anda memiliki tampilan yang menarik, ini bisa menambah nilai lebih.

Terlebih di era seperti saat ini dimana pembeli tidak ragu untuk memotret produk sebelum memakan atau menggunakannya.

3. Untuk Meningkatkan Daya Saing

Desain yang dimiliki akan memiliki keunggulan tersendiri dan di sini Anda dapat meningkatkan daya saing yang dimiliki oleh bisnis Anda.

Ketika produk Anda memiliki desain yang menarik, ini akan dianggap menarik oleh target pasar dan akan memudahkan Anda bersaing dengan kompetitor di pasar yang sama.

Baca Juga: Survey Kepuasan Pelanggan: Pengertian, Cara Membuat, dan Contohnya

4. Membuat Inovasi

Anda juga dapat membuat inovasi dengan adanya product design ini.

Inovasi adalah sesuatu yang membuat produk Anda berbeda dengan produk lainnya, baik itu dari bisnis lain (kompetitor) ataupun dengan produk yang dimiliki bisnis Anda.

Tentunya dengan adanya inovasi ini akan membuat produk Anda lebih unik dan membuat calon pembeli penasaran.

5. Meningkatkan Omset dan Pendapatan

Pada akhirnya, semua yang Anda lakukan terkait product design akan berpengaruh dalam meningkatkan omset dan pendapatan bisnis Anda.

Dari peningkatan ini, akhirnya akan membawa bisnis Anda ke dalam kesuksesan.

Baca Juga: Segmentasi Demografis: Pengertian, Variabel, dan Contohnya

Bagaimana Proses Desain Produk?

desain produk

Dalam membuat desain produk, kemungkinan proses yang harus dilakukan dalam bisnis Anda berbeda dengan bisnis lainnya.

Ini karenanya semuanya ditentukan oleh jenis industri, susunan perusahaan, anggaran yang dimililiki, hingga batasan waktunya.

Namun sebagian besar product design akan melalui proses sebagai berikut:

1. Identifikasi Tujuan

Tujuan menjadi bagian penting dan hal pertama yang harus Anda tentukan dalam proses ini.

Di sini Anda dapat mempertimbangkan apakah ada kebutuhan untuk ide produk Anda dan tentukan dengan tepat apa yang ingin Anda capai dengan menciptakan produk baru ini.

Sebelum Anda merealisasikannya, coba melihat ke belakang dengan melakukan validasi atas tujuan yang telah ditentukan dan nilailah apakah itu masuk akal.

2. Lakukan Riset

Riset dilakukan untuk memastikan produk Anda dibutuhkan dan memenuhi kebutuhan target pasar.

Pertimbangkan taktik berikut untuk mengumpulkan data:

  • Wawancara: Lakukan wawancara dengan target pasar yang dituju untuk mengetahui pendapat mereka tentang produk yang Anda usulkan. Anda dapat melakukan diskusi secara langsung, sehingga mudah untuk menindaklanjuti poin-poin tertentu.
  • Survei: Survei, terutama survei online, memberi Anda akses ke berbagai responden, dan jika Anda menggunakan pertanyaan ya atau tidak, komputer dapat dengan mudah memindai dan menyortir tanggapan, sehingga menghemat waktu tim Anda.
  • Observasi: Lihat bagaimana pelanggan potensial Anda berinteraksi dengan lingkungan mereka. Ini dilakukan untuk memahami apakah produk yang Anda tawarkan akan memberikan nilai bagi mereka atau tidak.
  • Riset pasar: Riset pasar akan membantu Anda memahami kompetitor bisnis Anda dan memungkinkan Anda untuk membentuk proposisi nilai yang menarik.

3. Lakukan Analisis Data

Proses yang ketiga adalah dengan melakukan analisis data.

Ini dilakukan dengan mengumpulkan data selama riset untuk membantu mendapatkan gambaran produk Anda dan mendefinisikannya secara spesifik.

Selain itu, data yang didapatkan terkait target pasar, dapat membantu Anda dalam membuat persona pembeli sehingga Anda bisa memasarkan produk lebih efektif.

Baca Juga: 10 Contoh Template Email Marketing dan Tips Menulisnya

4. Buat Ide

Dari riset yang telah dilakukan sebelumnya, Anda dapat mulai membuat ide dan melakukan brainstorming dengan cara berdiskusi bersama anggota tim lainnya.

Pada proses ini, tim marketing dapat mengambil persona pembeli dan mulai menyusun strategi pemasaran.

Sedangkan tim design akan menggunakan hasil riset dan data untuk membuat sketsa produk,

Tim web akan bekerja memperbarui website, tampilan e-commerce, ataupun kebutuhan lainnya.

Semua ide ini akan menyatu untuk menciptakan rencana bisnis yang efektif sebelum peluncuran produk.

5. Buat Prototipe

Proses selanjutnya adalah dengan mulai membuat prototipe setelah brainstorming dilakukan.

Di sini tim desain akan memegang peranan utama dimana mereka akan menggunakan sketsa yang telah dibuat dan masukan dari anggota tim lainnya untuk membuat desain produk.

Baca Juga: Cara WA Blast, Manfaat, dan Cara Mengoptimalkannya

6. Menguji Prototipe

Setelah mendapatkan prototipe yang ideal, lakukan serangkaian pengujian dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menyempurnakan dan menyempurnakan produk.

Anda dapat memulainya dari tim internal.

Mintalah orang-orang dari berbagai departemen dalam perusahaan untuk menguji produk dan memberikan umpan balik.

Selanjutnya, berikan prototipe tersebut kepada pelanggan perusahaan atau kepada sampel pasar untuk mendapatkan umpan balik.

7. Ubah dan Sempurnakan

Gunakan informasi yang Anda kumpulkan dari pengujian prototipe untuk memperbaiki masalah, menambahkan elemen yang disarankan, dan membuat model akhir.

Anda mungkin akan melalui beberapa kali revisi prototipe dan proses pengujian sebelum menyelesaikan produk akhir Anda untuk diluncurkan.

crm 3

Baca Juga: Landing Page: Pengertian, Tips Membuatnya, dan Contoh Desain yang Menarik

Apa Saja Hal-Hal yang Perlu Diperhatian dalam Desain Produk?

product design

Dalam membuat desain produk yang tepat, ada beberapa hal yang wajib untuk Anda pertimbangkan, yaitu:

1. Kelayakan Pasar

Kelayakan menjadi hal pertama yang wajib dipertimbangkan untuk membuat desain produk.

Bagaimana pun, pasar ini yang akan menjadi tempat dimana produk Anda dijual jadi pastikan desain yang dibuat layak untuk pasar yang ingin dituju.

Ini termasuk memastikan produk Anda cukup murah untuk diproduksi sehingga Anda akan mendapat untung saat memasarkannya.

Produk yang terlalu mahal untuk dibuat dapat menimbulkan kesulitan keuangan bagi perusahaan Anda.

2. Nilai

Pastikan nilai produk yang dirasakan sesuai dengan titik harga konsumen.

Jika Anda menetapkan harga produk terlalu rendah, konsumen mungkin berpikir bahwa ada sesuatu yang salah dengan produk tersebut, dan mereka mungkin akan ragu untuk membeli.

Jika produk lebih mahal daripada nilai yang dirasakan, konsumen mungkin mencari produk serupa dengan harga yang lebih rendah di tempat lain.

Baca Juga: Apa Itu Klien: Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan Pelanggan

3. Tampilan

Pastikan produk terlihat bagus, termasuk kemasannya.

Jika konsumen dihadapkan pada beberapa produk yang memiliki fungsi yang sama, mereka mungkin akan memilih produk yang memiliki desain yang lebih menarik.

4. Fungsi

Fungsi adalah faktor kunci untuk penjualan yang berkelanjutan.

Meskipun beberapa konsumen awalnya memilih produk Anda karena penampilan atau pemasaran yang menarik, keefektifan produk akan menentukan apakah produk tersebut berhasil dalam jangka panjang atau tidak.

Baca Juga: 9 Langkah Membuat Social Media Strategy dan Penerapannya

Kesimpulan

Itulah tadi penjelasan mengenai desain produk yang dapat menjadi referensi Anda.

Dari penjelasan artikel di atas dapat diketahui bahwa desain produk menjadi bagian penting bagi sebuah bisnis karena ini akan menjadi cara memikat calon pembeli.

Semakin menarik desain yang dimiliki, maka semakin besar kemungkinan produk Anda akan diminati.

Selain memperhatikan design, sebagai pemiliki bisnis, Anda juga harus bisa memberikan layanan terbaik kepada pelanggan Anda.

Ini karena kepuasan pelanggan Anda juga ditentukan oleh bagaimana bisnis melayani mereka, dimana semakin baik akan membuat kepuasan mereka akan semakin baik pula.

Anda dapat menggunakan aplikasi CRM.ID untuk mendukung bisnis Anda memberikan layanan terbaik kepada seluruh pelanggan.

CRM.ID merupakan aplikasi manajemen hubungan pelanggan yang akan memudahkan Anda memberikan layanan terbaik dengan WhatsApp Business API.

Dengan CRM.ID, Anda bisa memberikan layanan dengan WhatsApp Businsess API tanpa khawatir akan diblokir.

Jadi tunggu apa lagi, daftar CRM.ID sekarang juga di tautan ini dan jadwalkan demo bersama tim hebat kami di tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

16 − five =