Mengenal KOL dan Perbedaannya dengan Influencer

kol influencer banner

Sejak strategi digital marketing semakin marak, banyak istilah dan definisi baru yang muncul, seperti KOL dan influencer.

Keduanya sering dianggap serupa karena memiliki kemampuan untuk membentuk opini dan memengaruhi keputusan audiens.

Namun, sebenarnya terdapat perbedaan mendasar antara keduanya, terutama dalam hal kredibilitas, cara membangun pengaruh, dan jenis hubungan yang mereka miliki dengan pengikutnya.

Artikel ini akan membahas apa itu KOL, perbedaannya dengan influencer, serta cara memanfaatkan KOL untuk strategi marketing Anda.

Apa itu KOL?

kol influencer 1

KOL adalah singkatan dari Key Opinion Leader. Mereka dianggap ahli dalam topik tertentu dan publik menghormati pendapat mereka berkat reputasi yang sudah mereka bangun.

Tidak seperti influencer, mereka tidak mencari nafkah dengan memengaruhi orang lain.

Sebaliknya, mereka bekerja di semua jenis industri dan hanya berbagi pendapat dan rekomendasi dengan orang lain karena publik mempercayai perkataan mereka.

Publik menganggap KOL sebagai sosok yang otentik karena pengetahuan dan pencapaian mereka secara profesional, bukan jumlah pengikut.

Kebanyakan KOL memiliki keahlian khusus dalam bidang yang kompleks seperti bidang medis, ilmiah, keuangan, lingkungan, dan teknologi.

Contoh KOL di Indonesia adalah Dr. Richard Lee di bidang kecantikan kulit, Ade Rai di bidang kebugaran, dan Najwa Shihab di bidang sosial politik.

Baca Juga: Mengenal Pentingnya Brand Image untuk Bisnis

Perbedaan KOL dan Influencer

KOL

  • Sudah Ada Sejak Dulu: Key Opinion Leader sudah ada sejak awal mula peradaban manusia, jauh sebelum smartphone dan media sosial eksis.
  • Pakar di Bidangnya: KOL memiliki keahlian khusus atau dianggap sebagai sumber terpercaya dalam industri tertentu karena pengalaman profesional mereka (misalnya dokter, jurnalis, chef, atau analis keuangan).
  • Berbasis Kredibilitas & Pengalaman: Mereka mendapatkan kepercayaan bukan hanya karena popularitas, tetapi karena latar belakang, pendidikan, atau pengalaman mereka.
  • Tidak Selalu Aktif di Media Sosial: KOL bisa saja terkenal di dunia profesional tanpa memiliki banyak pengikut di media sosial.
  • Bukan Content Creator Profesional: Karena itu jika Anda ingin berkolaborasi dengan KOL, biasanya Anda akan memerlukan tim kreatif yang menangani kontennya.

Influencer

  • Muncul di Era Digital: Influencer merupakan fenomena yang terjadi belum lama ini karena siapa pun bisa menjadi populer dan mendapat banyak pengikut di media sosial.
  • Berbasis Popularitas di Media Sosial: Influencer memiliki banyak pengikut di media sosial dan mampu memengaruhi opini atau keputusan pembelian audiens.
  • Konten Berbasis Gaya Hidup & Hiburan: Mereka biasanya membuat konten kreatif, seperti ulasan produk, vlog, challenge, atau tutorial yang menarik perhatian audiens.
  • Dipilih Berdasarkan Engagement, Bukan Keahlian: Meskipun beberapa influencer juga ahli di bidang tertentu, banyak dari mereka mendapatkan kepercayaan karena kepribadian, gaya hidup, dan hubungan dengan pengikutnya.
  • Content Creator Profesional: Biasanya membuat konten kolaborasi sendiri dengan arahan dari brand.

Namun dari kedua istilah di atas, memang ada tumpang tindih atau overlap yang signifikan. Kadang, ada KOL yang juga merupakan incluencer dan sebaliknya.

Misalnya, Gordon Ramsay adalah seorang Key Opinion Leader dalam industri memasak.

kol influencer 2

Ia memperoleh prestise itu melalui kariernya sebagai pemilik restoran dan keberhasilannya dalam memenangkan 17 Bintang Michelin.

Namun, belakangan ini, Gordon telah menjadi influencer juga di media sosial. Sekarang ia memiliki 35,8 juta pengikut di TikTok, yang mengangkatnya ke status mega-influencer.

Demikian pula, seorang influencer yang memulai kariernya di media sosial nantinya dapat menjadi Key Opinion Leader dengan memperoleh pengalaman dan mendidik orang lain tentang topik yang mereka minati.

Baca Juga: Marketing 360: Pengertian, Kelebihan, dan Tipsnya

Apa Manfaat KOL untuk Brand Anda?

Berikut ini adalah beberapa pengaruh dan manfaat dari KOL untuk strategi pemasaran Anda.

Membantu menjangkau audiens niche

KOL telah membangun reputasi sebagai ahli. Karena itu, sebagian besar audiens mereka adalah orang-orang yang benar-benar tertarik dengan perkataan dan pemikiran KOL.

Audiens tidak mengikuti KOL hanya karena terkenal atau populer, tapi karena tertarik dengan bidang keahlian mereka.

Artinya, asalkan Anda bekerja dengan KOL yang industrinya sama dengan brand Anda, sangat mudah untuk memperluas jangkauan dan menargetkan audiens niche yang relevan.

Hasilnya, penghuni dunia maya jadi jauh lebih mungkin untuk berinteraksi dan terlibat dengan merek Anda.

Meningkatkan penjualan

Opini yang KOL bagikan cenderung berdampak besar karena dua alasan: keahlian mereka sudah terbukti dan rekomendasi dari mulut ke mulut.

Pengikut KOL memercayai apa yang mereka katakan dan yakin bahwa jika seorang tokoh ahli mendukung suatu produk/merek, maka yang mereka dukung pasti sungguh bernilai.

Oleh karena itu, menerapkan strategi KOL marketing dalam bisnis Anda dapat membantu menghasilkan prospek yang lebih berkualitas dan juga meningkatkan penjualan Anda.

Baca juga: Relationship Marketing: Pengertian, Strategi, dan Contohnya

Membantu membangun kredibilitas merek

Kredibilitas Key Opinion Leader berasal dari kualifikasi dan pengalaman mereka, bukan dari jumlah pengikut.

Artinya, pendapat dan rekomendasi mereka sangat berbobot dan orang-orang memercayai dan menghormati mereka.

Jadi, ketika seorang KOL mendukung merek Anda, Anda memperoleh sejumlah bukti sosial yang membantu Anda membangun kredibilitas.

Masuk akal, bukan? Kira-kira, siapa yang akan lebih orang-orang percayai, selebriti tertentu atau pakar industri dengan kualifikasi mapan dan pengalaman bertahun-tahun?

Menciptakan buzz

Terakhir, bekerja sama dengan Key Opinion Leader dapat membantu Anda menciptakan buzz atau kehebohan di sekitar merek Anda.

Dengan syarat, Anda menggunakan strategi yang tepat dan membagikan pesan yang tepat.

Misalnya, jika Anda meminta seorang KOL untuk mengadakan kompetisi atau meluncurkan TikTok Hashtag Challenge, maka itu bisa menjadi cara yang bagus untuk menciptakan buzz.

Kehebohan ini akan menghasilkan suasana kegembiraan terkait merek Anda dan menarik minat target audiens.

Ini juga akan membedakan identitas merek Anda dari pesaing dan menanamkan bisnis Anda dalam ingatan konsumen, membantu Anda membangun basis pelanggan yang loyal.

Baca Juga: Affiliate Marketing: Pengertian, Cara Memulai, dan Tipsnya

Cara Memanfaatkan KOL untuk Strategi Marketing Anda

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk bermitra dengan KOL yang tepat:

Langkah 1: Temukan KOL yang tepat untuk kampanye marketing Anda

kol influencer 3

Sebelum mendapatkan pakar industri untuk mewakili merek Anda, Anda perlu menemukan KOL yang tepat.

Carilah seseorang dengan pengetahuan yang luas tentang pasar Anda dan pastikan bahwa audiens mereka selaras dengan bisnis Anda.

Idealnya, seperti inilah kriteria KOL yang tepat:

  • Memiliki visi kolaborasi yang sama
  • Berbagi nilai yang sama untuk menjaga keselarasan dan keaslian merek
  • Menggunakan akun media sosial untuk berinteraksi dengan pengikut setia mereka
  • Bersedia meluangkan waktu untuk mempelajari merek dan produk Anda
  • Ingin membangun kemitraan jangka panjang dengan perusahaan Anda

Anda bisa mencari KOL dengan kualifikasi yang tepat secara online. Temukan mereka di media sosial yang pelanggan Anda sukai, lalu gunakan pencarian umum.

Setelah Anda memiliki beberapa kandidat yang bagus, teliti latar belakang dan reputasi mereka untuk memverifikasi bahwa mereka selaras dengan nilai dan tujuan merek Anda.

Sebelum menghubungi siapa pun, siapkan sistem customer relationship management (CRM) untuk mengelola dan membina hubungan dengan KOL.

Mulailah percakapan dengan KOL, perkenalkan diri Anda dan berikan penjelasan singkat tentang alasan Anda mengirim pesan kepada mereka.

Kemudian, lacak korespondensi Anda di CRM untuk membangun hubungan yang langgeng dengan KOL.

Baca juga: ROAS adalah? Ini Cara Menghitung dan Mengoptimalkannya

Langkah 2: Bagikan visi, harapan, dan tujuan Anda

Selanjutnya, Anda perlu membicarakan visi, harapan, dan tujuan Anda dengan KOL yang tertarik untuk menciptakan kemitraan.

Jika Anda belum melakukannya, tuliskan hal-hal ini untuk mengomunikasikan tujuan Anda dengan jelas.

Misalnya, seperti:

Visi:

  • Memposisikan brand sebagai sumber informasi industri yang akurat dan tepercaya
  • Menciptakan konten yang autentik dan menarik yang sejalan dengan minat audiens
  • Membangun kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan KOL

Harapan:

  • Mengharapkan KOL untuk membagikan merek Anda dengan audiens target di platform media sosial
  • Mengharapkan komunikasi dan kolaborasi yang tepat waktu dalam pembuatan konten dan strategi kampanye
  • Mengharapkan transparansi dalam pelaporan Key Performance Indicator (KPI) dan hasilnya

Sasaran:

  • Meningkatkan kesadaran dan jangkauan merek sebesar 25% dalam 3 bulan
  • Mendapatkan kenaikan 15% dalam traffic situs web pada akhir kuartal pertama
  • Menghasilkan setidaknya 50.000 tayangan media sosial selama masa kampanye

Daftar di atas hanya ilustrasi dan visi, harapan, dan sasaran Anda tentu akan berbeda.

Tetapi intinya, pikirkan saja mengapa Anda ingin berkolaborasi dengan KOL dan tujuan apa saja yang ingin Anda capai.

Baca Juga: Viral Marketing: Contoh dan Tips Memulainya

Langkah 3: Biarkan KOL mencoba produk dan layanan Anda

Dalam kampanye iklan yang sukses, dukungan yang autentik adalah segalanya.

Jadi, mulailah kolaborasi dengan mengizinkan KOL mencoba produk atau layanan Anda secara langsung. Beri mereka waktu sebelum melihat bagaimana hasilnya.

Minta umpan balik dari mereka dan verifikasi apakah mereka masih tertarik untuk mendukung produk dan layanan Anda.

Langkah 4: Berkolaborasi membuat konten yang akan diapresiasi audiens

ilustrasi membuat konten kolaborasi

Di sini, Anda dapat bekerja sama untuk menampilkan konten yang sekiranya akan target audiens apresiasi dan banyak dicari.

Jika sudah memahami kendala, minat, dan preferensi audiens, tandanya Anda sudah unggul. Jika tidak, sebaiknya lakukan riset pelanggan terlebih dahulu.

Setelah selesai, lanjutkan dengan membuat konten apa pun yang diinginkan calon pelanggan, seperti:

  • Blog yang membahas berbagai aspek topik tertentu sekaligus menawarkan pengetahuan dari ahli.
  • Video seperti demo produk, tutorial, ulasan, dan konten lain yang mungkin akan audiens sukai.
  • Wawancara eksklusif dengan KOL untuk memberikan perspektif unik tentang perubahan industri
  • Podcast menarik yang berisi cerita, fakta, statistik, dan tren terkini yang terkait dengan industri Anda
  • Kampanye media sosial interaktif berupa sesi tanya jawab, survei, jajak pendapat, dan challenge.

Tidak ada jawaban pasti untuk konten yang pasti akan berhasil. Karena itu, cobalah berbagai jenis konten dan lihat mana yang audiens Anda sukai, lalu terus luncurkan apa yang ingin mereka lihat.

Langkah 5: Ukur keberhasilan program KOL Anda

Untuk mengukur keberhasilan program Anda, lacak performa 2 KPI ini:

  • Metrik brand awareness: Berapa banyak orang yang melihat dan berinteraksi dengan konten Anda. Like, komentar, dan share adalah KPI yang paling sering dilacak. Namun, jumlah mention dan traffic web juga bisa membantu.
  • Metrik direct response: Memberikan pemahaman yang lebih mendalam karena berfokus pada tindakan yang audiens Anda ambil seperti klik, prospek, dan konversi.

Jangan lupa untuk melacak return on investment (ROI) Anda.

Angka ini menunjukkan berapa banyak yang Anda dapatkan untuk setiap uang yang dihabiskan untuk mempekerjakan KOL.

Misalnya, influencer marketing memiliki ROI rata-rata sebesar $6,50 untuk setiap $1 yang dihabiskan.

Karena KOL serupa dengan influencer marketing, Anda dapat mengharapkan ROI sekitar angka itu.

Baca Juga: 16 KPI Marketing yang Harus Anda Ketahui untuk Bisnis

Kesimpulan

Dengan begitu, sudah jelas apa perbedaan KOL dan influencer. Walau keduanya serupa, tapi KOL dan influencer punya perbedaan yang cukup mendasar.

Meski begitu, baik strategi KOL maupun influencer bisa membantu Anda menciptakan kredibilitas bisnis.

Sebab, Audiens mempercayai KOL dan influencer. Selain itu, strategi ini dapat memperkuat kekuatan pemasaran dari mulut ke mulut.

Dengan begitu, Anda bisa yang membangun brand awareness yang lebih baik dan menjangkau target audiens yang niche.

Untuk memfasilitasi komunikasi Anda dengan KOL dan audiens, gunakanlah aplikasi CRM seperti CRM.ID.

CRM.ID adalah penyedia WhatsApp Business API official yang bisa membantu Anda mengirim pesan tanpa batasan kontak, agen, dan jumlah.

Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan fitur template pesan, tagging, dan centang hijau untuk meningkatkan kredibilitas bisnis Anda.

Tertarik menggunakan CRM.ID? Yuk, jadwalkan demo melalui tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

twenty − 16 =