Marketing inbound adalah teknik penjualan yang sangat efektif untuk meningkatkan pendapatan Anda, sekaligus menjalin hubungan erat dengan pelanggan.
Namun agar sukses, Anda perli membuat konten berkualitas tinggi yang mampu menjaga engagement pengunjung.
Karena itu, Anda perlu membuat konten yang menarik di semua platform yang Anda gunakan.
Ingin mengetahui lebih banyak tentang marketing inbound, cara menyusun strategi, dan mengukurnya? Baca artikel ini sampai selesai, ya!
Apa itu Marketing Inbound?
Marketing inbound adalah strategi untuk mengembangkan bisnis dengan membangun hubungan yang erat dengan konsumen, prospek, dan pelanggan.
Marketing inbound fokus menghargai dan memberdayakan orang-orang agar mereka bisa mencapai tujuan mereka di setiap tahap perjalanan bersama bisnis Anda.
Kenapa ini penting? Karena ketika pelanggan Anda sukses, bisnis Anda juga ikut sukses.
Metodologi marketing inbound bisa diterapkan dengan tiga cara:
- Attract (Menarik): Menarik orang yang tepat melalui konten dan percakapan yang bagus, sehingga mereka mempercayai bisnis Anda.
- Engage (Melibatkan): Memberikan wawasan dan solusi yang sesuai dengan masalah dan tujuan mereka, sehingga mereka lebih tertarik untuk membeli dari Anda.
- Delight (Membahagiakan): Memberikan bantuan dan dukungan agar pelanggan berhasil menggunakan produk Anda.
Baca Juga: 8 Strategi Marketing Terbaik untuk Bisnis Anda dan Tipsnya
Perbedaan Marketing Inbound vs. Marketing Outbound
Marketing inbound dan marketing outbound sering digunakan bersama dalam strategi pemasaran. Namun, kedua teknik ini berbeda dalam cara menjangkau pelanggan.
Strategi marketing inbound menarik pelanggan ke situs Anda melalui konten dan pengalaman yang sudah disesuaikan dengan preferensi mereka.
Sebaliknya, marketing outbound menginterupsi pelanggan dengan informasi yang mungkin tidak mereka inginkan.
Marketing inbound mencocokkan konten Anda dengan niat pencarian di internet.
Dengan strategi marketing inbound yang tepat, situs Anda bisa menyediakan informasi dan pengalaman yang calon pelanggan butuhkan.
Dulu, strategi marketing outbound saja sudah cukup. Pada masa itu, Anda hanya perlu membeli mailing list dan mengirimi calon pelanggan dengan surat penawaran dan promosi.
Namun, sekarang filter spam membuat email marketing ini jadi ketinggalan zaman.
Sebenarnya, metode push marketing seperti ini pun sejak dulu tidak terlalu efektif.
Pelanggan kini tidak perlu menunggu Anda mendekati mereka. Sebaliknya, mereka bisa aktif mencari Anda sendiri di internet.
Di sinilah kekuatan marketing inbound membantu Anda: menarik, mengonversi, menutup penjualan, dan membahagiakan pelanggan.
Baca Juga: Marketing Mix: Pengertian dan Contoh Penerapannya
Apa Manfaat Marketing Inbound?
Marketing inbound terbukti efektif dan memberikan hasil nyata untuk bisnis dari berbagai ukuran.
Dengan membuat konten yang bernilai dan membangun koneksi yang bermakna dengan konsumen, Anda bisa mendapatkan berbagai manfaat seperti:
1. Menambah audiens Anda
Eksis di dunia online lewat konten berkualitas akan menarik lebih banyak pengunjung ke situs Anda.
Ketika pelanggan yang sudah ada membagikan atau berinteraksi dengan konten Anda, jaringan mereka pun jadi mengenal brand Anda.
Ini menciptakan efek snowball untuk mendorong pertumbuhan organik.
2. Mengendalikan biaya

Berbeda dengan iklan tradisional yang terus menghabiskan biaya untuk menjangkau orang baru, marketing inbound membangun aset yang bisa terus bekerja untuk Anda.
Begitu Anda menerbitkan konten berkualitas, konten tersebut akan terus menarik pengunjung tanpa Anda perlu mengucurkan biaya tambahan.
Baca Juga: Search Engine Marketing: Cara Kerja dan Bedanya dengan SEO
3. Membangun kepercayaan
Dengan secara konsisten memberikan informasi yang bermanfaat dan relevan, pelan-pelan Anda akan memperoleh reputasi sebagai ahli di bidang Anda.
Reputasi ini membuat pelanggan lebih mempercayai bisnis Anda, serta membuat mereka lebih mungkin memilih produk atau layanan Anda.
Baca Juga: Marketing Plan: Jenis, Cara Membuat, dan Contohnya
4. Menghasilkan prospek berkualitas
Alih-alih menjaring sembarang orang, marketing inbound menarik orang-orang yang memang sedang mencari solusi seperti yang Anda tawarkan.
Pengunjung seperti ini lebih besar kemungkinan untuk berubah menjadi pelanggan karena sudah menunjukkan ketertarikan pada industri atau produk Anda.
5. Mendapat promosi word of mouth
Membuat pelanggan puas bisa mempermudah Anda dalam memperluas audiens. Bagaimana bisa?
Nah, biasanya, pelanggan yang puas akan menyebarkan kabar tentang bisnis Anda melalui “word of mouth“.
Tidak hanya lewat obrolan di dunia nyata, tapi mereka juga bisa menyebarkan ulasan dan pengalaman positif secara digital di media sosial.
Baca Juga: Digital Marketing: Pengertian, Jenis, dan Strateginya
Cara Membuat Strategi Marketing Inbound
Membangun strategi marketing inbound tidak bisa hanya dengan membuat konten secara acak dan berharap hasilnya bagus.
Perusahaan yang sukses mengikuti pendekatan yang terstruktur untuk mengubah orang asing menjadi pelanggan setia.
Berikut langkah-langkah membangun strategi marketing inbound yang berhasil:
- Tentukan tujuan: Pastikan tujuan bisnis Anda selaras dengan tujuan pemasaran Anda. Gunakan prinsip SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) saat menetapkan target.
- Identifikasi pemicu: Pemicu pemasaran adalah momen ketika pengunjung situs melakukan tindakan yang diinginkan, sehingga memicu langkah lanjutan. Contohnya, saat mereka mendaftar newsletter atau memberikan informasi kontak untuk mengunduh ebook gratis.
- Rancang customer journey: Membuat gambaran tentang perjalanan pembeli atau sales funnel akan membantu Anda menentukan kapan waktu terbaik untuk berinteraksi dengan calon pelanggan.
- Berinvestasi pada alat yang tepat: Alat yang tepat bisa membantu tim Anda bekerja lebih efisien dan mempercepat alur kerja.
- Buat konten yang bernilai: Konten yang optimal dan memberikan nilai nyata kepada pembaca akan menarik lebih banyak pengunjung ke situs Anda dan pada akhirnya mengubah mereka menjadi pelanggan.
- Gunakan berbagai saluran: Dengan memanfaatkan berbagai saluran distribusi, Anda bisa memperluas jangkauan konten Anda dan menjangkau lebih banyak audiens.
- Tinjau dan optimalkan secara berkala: Sebaiknya Anda secara rutin meninjau dan mengoptimalkan konten untuk memastikan kualitasnya tetap terjaga.
Baca Juga: Perbedaan Sales dan Marketing yang Harus Anda Ketahui
10 Strategi Marketing Inbound
Bisnis yang mendapatkan hasil terbaik dari marketing inbound biasanya menerapkan berbagai strategi untuk menarik dan melibatkan pelanggan ideal mereka.
Anda tidak harus langsung menjalankan semua strategi ini sekaligus. Namun, memahami kontribusi masing-masing strategi terhadap kesuksesan akan membantu Anda menentukan mana strategi yang bisa Anda fokuskan.
Berikut sepuluh strategi marketing inbound yang efektif:
1. Segmentasikan audiens Anda

Bagi audiens Anda ke dalam beberapa kategori berdasarkan minat yang mereka miliki.
Ingat, segmentasi audiens yang efektif harus berkaitan dengan kebutuhan konten mereka, bukan hanya berdasarkan data demografis dasar saja.
Coba pikirkan, masalah apa yang ingin mereka selesaikan dan jenis konten apa yang mereka butuhkan?
Dengan memahami segmentasi ini, Anda bisa membuat konten yang lebih relevan untuk setiap kelompok.
2. Lakukan survei
Anda tidak bisa memahami audiens hanya dengan menebak saja. Lakukan survei rutin untuk mencari tahu apa yang pelanggan inginkan dan butuhkan.
Buat survei singkat, fokus, dan berikan sesuatu yang bernilai sebagai imbalan atas waktu mereka.
Gunakan alat bantu yang memudahkan pengumpulan dan analisis jawaban, lalu gunakan hasilnya untuk meningkatkan upaya pemasaran Anda.
Baca juga: Mengenal Paid Media: Jenis dan Tips Mengoptimalkannya
3. Bangun persona pelanggan
Kami merekomendasikan untuk membuat avatar pelanggan ideal Anda di tahap awal kampanye marketing inbound.
Persona ini akan terus berkembang seiring bisnis Anda bertumbuh, menambah produk baru, dan memasuki pasar baru.
Pahami lebih dari sekadar data demografis: ketahui tujuan, tantangan, dan proses pengambilan keputusan mereka.
Perbarui persona ini secara berkala berdasarkan data nyata dan wawancara pelanggan, bukan asumsi semata.
4. Gunakan SEO marketing
Search engine optimization (SEO) adalah hal penting untuk sukses secara online.
Google mencocokkan konten Anda dengan niat pencarian pengguna. Karena itu, SEO harus terus dilakukan bahkan setelah halaman dipublikasikan.
SEO yang konsisten akan membantu meningkatkan visibilitas dan peringkat situs Anda di mesin pencari.
5. Buat konten berkualitas
Konten adalah inti dari marketing inbound. Jadi, pastikan Anda mempublikasikan konten yang bisa menyelesaikan masalah audiens Anda.
Selain itu, pastikan juga konten Anda dapat diakses oleh semua orang, misalnya dengan menambahkan deskripsi gambar dan transkrip video.
Konten berkualitas akan membangun kepercayaan dan membuat pengunjung kembali lagi ke situs Anda.
Baca Juga: Content Marketing: Pengertian, Jenis, dan Langkah Memulainya
6. Aktif di media sosial

Setiap platform media sosial memiliki budaya dan gaya konten yang berbeda.
Pilih platform tempat audiens Anda aktif, dan buat konten yang alami serta sesuai dengan karakter platform tersebut.
Berinteraksilah secara autentik dan konsisten dengan pengikut Anda. Media sosial adalah media untuk membangun hubungan personal, bukan sekadar menyebarkan pesan.
7. Bangun kampanye email
Setelah Anda memiliki strategi marketing inbound yang kuat, Anda bisa memanfaatkan marketing outbound secara lebih efektif.
Buat kampanye email yang terarah dan memberikan nilai tambah di setiap tahap perjalanan pelanggan.
Segmentasikan daftar pelanggan email Anda untuk memastikan konten yang Anda buat benar-benar relevan.
8. Tingkatkan kualitas situs web Anda
Situs web sering kali menjadi kesan pertama orang terhadap bisnis Anda.
Karena itu, fokuslah membuat pengunjung mudah menemukan apa yang mereka butuhkan. Ini akan menjadi pengalaman yang menyenangkan untuk mereka.
Pastikan waktu web loading cepat, navigasi jelas, serta konten mudah dibaca dan dipahami.
Uji performa situs Anda secara rutin di berbagai perangkat untuk memastikan pengalaman yang konsisten.
9. Lakukan A/B testing
Buat keputusan berdasarkan data, bukan hanya firasat belaka. Uji berbagai versi konten, gambar, email, dan landing page untuk melihat mana yang paling efektif bagi audiens Anda.
Mulailah dengan perubahan kecil dan ukur dampaknya sebelum melakukan perubahan besar.
Catat hasil setiap pengujian secara rinci agar Anda bisa menerapkan pembelajaran ini di kampanye marketing inbound berikutnya.
10. Dapatkan backlink
Backlink berkualitas dari situs terpercaya akan membantu membangun otoritas situs Anda.
Jadi, fokuslah membuat konten yang layak menjadi rujukan, dan bangun hubungan dengan pihak lain di industri Anda.
Carilah peluang untuk berkontribusi atau berkolaborasi dalam pembuatan konten yang memberikan nilai.
Ingat, satu backlink berkualitas lebih berharga daripada puluhan backlink asal-asalan.
Baca Juga: Apa itu Network Marketing? Kelebihan dan Panduannya
Cara Mengukur Kesuksesan Inbound Marketing

Beberapa metrik terpenting untuk mengukur keberhasilan marketing inbound adalah:
- Pengunjung/traffic situs web
- Marketing Qualified Leads (MQLs)
- Peluang yang tercipta
- Pendapatan yang dihasilkan
Mengapa perlu mengukur pengunjung situs web?
Traffic situs web adalah indikator utama keberhasilan marketing inbound Anda.
Jika Anda menjalankan marketing inbound secara efektif, traffic ke situs Anda akan tumbuh dari kuartal ke kuartal berkat pembuatan konten baru yang terus menerus.
Selain itu, hal ini juga meningkatkan SEO situs Anda.
Sering kali, peningkatan traffic situs web berarti lebih banyak peluang dan pelanggan.
Meski begitu, semuanya tetap bergantung pada relevansi dan kualitas traffic tersebut.
Penting juga untuk menganalisis traffic berdasarkan kanal, agar Anda tidak mencampuradukkan traffic berbayar dari iklan dengan traffic alami dari konten Anda.
Mengapa perlu melacak Marketing Qualified Leads (MQLs)?
Bagi sebagian besar pemasar B2B yang menggunakan marketing inbound, MQL adalah metrik paling penting dan mengungkapkan banyak hal.
Jika jumlah MQL yang dihasilkan meningkat dari kuartal ke kuartal, maka hampir pasti Anda juga akan melihat pertumbuhan dalam jumlah peluang yang tercipta di tahap selanjutnya.
Tantangan terbesar dalam mengukur MQL adalah menyepakati definisinya.
Kami menyarankan Anda mengaitkan MQL dengan leads yang melakukan tindakan di funnel bawah, seperti:
- Meminta demo atau uji coba,
- Meminta berbicara dengan tim sales,
- Mengisi formulir kontak tertentu.
Mengapa perlu mengukur peluang yang tercipta?
Meskipun bukan metrik marketing secara langsung, jumlah peluang yang tercipta (khususnya yang berasal dari MQL) adalah indikator yang sangat baik untuk memperkirakan ROI dari program marketing inbound Anda.
Seperti halnya metrik lainnya, pertumbuhan dari kuartal ke kuartal di sini menunjukkan bahwa marketing inbound Anda berjalan efektif.
Mengapa perlu mengukur pendapatan yang dihasilkan?
Ini adalah ukuran akhir dari kesuksesan marketing inbound Anda, dan tujuan yang seharusnya menjadi fokus bersama tim sales dan marketing.
Jumlah pendapatan yang dihasilkan dari marketing inbound akan menunjukkan ROI keseluruhan (seharusnya ada peningkatan dari tahun ke tahun.)
Selain itu, dengan menganalisis konversi dari peluang menjadi pelanggan serta alasan mengapa kesepakatan gagal, Anda bisa mendapatkan wawasan tambahan seperti:
- Kualitas traffic dan leads Anda
- Efektivitas kriteria kualifikasi leads
- Dampak perubahan harga terhadap penjualan
Baca Juga: Guerilla Marketing: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Kesimpulan
Marketing inbound adalah strategi pemasaran yang fokus menarik pelanggan dengan menciptakan konten dan pengalaman yang berharga dan relevan bagi mereka. Dengan begitu, pelanggan yang tertarik akan secara aktif mencari Anda.
Alat seperti customer relationship management (CRM) dapat membantu Anda menangani pelanggan dan mengetahui dampak dari marketing inbound Anda.
Aplikasi CRM.ID bisa mendukung marketing inbound Anda dengan integrasi REST API, mengelola pelanggan, serta mengirim pesan massal blast atau broadcast tanpa batas, tanpa khawatir akun akan terblokir.
Tertarik menggunakan CRM.ID? Yuk, jadwalkan demo melalui tautan ini!
- 10 Rekomendasi Aplikasi CRM B2B Terbaik - 13 Juni 2025
- 12 Rekomendasi Aplikasi CRM Untuk Sales - 12 Juni 2025
- Mengenal Paid Media: Jenis dan Tips Mengoptimalkannya - 11 Juni 2025