Pernahkan Anda mendengar tentang marketing mix? Belakangan ini, istilah ini menjadi semakin populer di berbagai media. Mungkin Anda pernah mendengarnya dari televisi, internet, atau media sosial.
Marketing mix adalah teori pemasaran yang dicetuskan pada tahun 1948 oleh seorang profesor dari Universitas Harvard, Prof. James Culliton. Teori ini kemudian dikembangkan lagi oleh Jerome McCarthy dan kini menjadi teori yang penting bagi industri pemasaran selama lebih dari 70 tahun.
Mengetahui marketing mix dapat membantu pemilik bisnis untuk mengetahui cara memposisikan produk mereka dan menjangkau pembeli yang tepat melalui platform baru seperti internet. Tapi, sebenarnya apa itu marketing mix?
Pada artikel ini, kami akan menjelaskan tentang pengertian marketing mix, manfaat, dan contoh penerapannya dalam produk yang sudah sukses. Simak sampai selesai, ya!
Pengertian Marketing Mix
Marketing mix adalah sekumpulan tools dalam pemasaran yang mencakup beberapa aspek. Aspek-aspek ini nantinya akan dikombinasikan untuk menyusun rencana pemasaran yang lebih komprehensif.
Strategi pemasaran yang efektif tidak akan berkutat pada satu aspek saja, tapi akan menyentuh berbagai aspek lain. Dengan cara ini, harapannya bisnis akan bisa menjangkau target audiens yang lebih luas.
Selain itu, dengan membuat strategi pemasaran berdasarkan panduan ini, Anda akan bisa fokus pada hal-hal yang benar-benar penting saja. Berfokus pada marketing mix akan membuat strategi Anda dalam meluncurkan produk baru atau merevisi produk yang sudah Ada menjadi lebih terorganisir .
Ketika Prof. James Culliton mencetuskan teorinya, marketing mix terdiri dari 4P, yaitu: product (produk), price (harga), promotion (promosi), dan placement (penempatan). Namun seiring berjalannya waktu, Prof E. Jerome McCarthy menambahkan 3P, yaitu people (orang), packaging (pengemasan), dan process (process).
Jadi sekarang ini, marketing mix dapat terdiri dari 7P yang mencakup Product, Price, Promotion, Place, People, Packaging, dan Process.
Baca Juga: Customer Relationship: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membangunnya
Pentingnya Memiliki Marketing Mix
Berikut adalah beberapa manfaat dari memiliki marketing mix pada bisnis Anda:
- Membantu Mengidentifikasi Target Konsumen: Dengan memahami marketing mix, Anda dapat mengidentifikasi karakteristik spesifik dari target konsumen Anda. Misalnya, di mana mereka akan berbelanja, apa aspek yang mereka sukai dari suatu produk atau layanan, dan seberapa besar dana yang bersedia mereka keluarkan untuk membeli suatu produk.
- Menjadi Berbeda dari Kompetitor: Marketing mix akan membantu Anda membuat produk terlihat lebih unik daripada kompetitor. Dengan menawarkan harga, kelebihan, strategi promosi, dan saluran distribusi yang unik atau lain dari yang lain, Anda bisa menarik perhatian segmen pasar tertentu.
- Membantu Mengoptimalkan Sumber Daya: Dengan marketing mix, Anda bisa mengalokasikan sumber daya di area yang tepat untuk meraih tujuan pemasaran Anda.
- Membantu Mengukur Kesuksesan: Dengan menetapkan tujuan spesifik untuk setiap elemen marketing mix, Anda bisa mengukur kesuksesan strategi pemasaran dan membuat penyesuaian sesuai kebutuhan Anda.
Baca Juga: Influencer Marketing: Pengertian, Jenis, dan Tips Melakukannya
Unsur 7P dalam Marketing Mix
7P dalam marketing mix mencakup elemen-elemen berikut ini:
1. Product
Produk (atau layanan) yang Anda tawarkan adalah hasil akhir yang paling pembeli Anda pedulikan. Karena itu, prioritas pertama Anda adalah membuat produk terbaik dan mengoptimisasinya sesuai kebutuhan pelanggan. Pendekatan ini disebut “product-led marketing.”
Di marketing mix, Anda perlu mempertimbangkan hal-hal seperti desain, kualitas, fitur, opsi, pengemasan, dan penempatan brand dalam pasar sebelum menjual barang.
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda pertimbangkan untuk pendekatan “product-led marketing” yang lebih sukses:
- Ketahui kebutuhan konsumen Anda dan gunakan informasi ini untuk mengkomunikasikan nilai produk Anda.
- Posisikan diri Anda sebagai sosok seorang ‘teman’ dengan membuat konten informatif yang menjawab kebutuhan konsumen, sehingga mereka lebih mungkin membeli produk Anda.
- Bagikan cerita yang otentik. Bujuk konsumen yang puas dengan produk Anda untuk membagikan pengalaman mereka pada orang lain.
- Fokuslah pada produk Anda sebelum Anda berpikir untuk menjualnya. Kembangkan produk Anda hingga mencapai kualitas yang pasar inginkan.
Baca juga: 11 Teknik Marketing untuk Bisnis Kecil yang Efektif
2. Price
Ada banyak faktor yang mempengaruhi penetapan harga. Karena itu, strategi penetapannya pun juga bisa berbeda.
Anda dapat menggunakan beberapa strategi di bawah ini untuk menentukan harga:
- Menjual dengan harga lebih tinggi dari kompetitor untuk menunjukkan kesan bahwa produk Anda lebih berkualitas.
- Menjual dengan harga yang mirip dengan kompetitor, lalu tarik perhatian konsumen lewat fitur atau manfaat yang tidak kompetitor miliki.
- Menjual dengan harga yang lebih murah untuk masuk ke pasar yang sudah penuh kompetisi, tujuannya untuk menarik perhatian konsumen yang sensitif terhadap harga.
- Berencana menaikkan harga secara berkala untuk menunjukkan bahwa Anda terus memperbarui produk.
- Menjual harga produk satuan lebih mahal agar pembeli tertarik dengan produk bundle atau promosi.
Dalam menetapkan harga, pertimbangkan tujuan yang ingin Anda raih. Tanyakan beberapa pertanyaan ini pada diri Anda sebelum mulai menjual produk:
- Apakah Anda nantinya akan menawarkan produk versi ‘high-end’ dengan harga yang lebih mahal?
- Apa Anda memerlukan dana untuk menutup biaya pengembangan, atau Anda bisa menjual dengan harga yang lebih murah lebih dulu dan menganggapnya sebagai investasi pertumbuhan?
- Apakah Anda akan menawarkan promo penjualan?
- Seberapa murah Anda bisa menjual produk Anda tanpa membuat orang-orang meragukan kualitasnya?
- Seberapa mahal Anda bisa menjual produk Anda tanpa terkesan overprice?
- Apakah orang-orang mempersepsikan Anda sebagai brand premium atau brand ber-value?
Baca Juga: Loyalitas Konsumen: Pengertian dan 7 Cara Meningkatkannya
3. Promotion
Promosi adalah salah satu aspek marketing mix yang paling publik perhatikan. Promosi dapat dilakukan melalui televisi, periklanan cetak, kupon, diskon, strategi media sosial, email marketing, dan masih banyak lagi.
Semua saluran promosi ini akan bergabung menjadi strategi omnichannel yang dapat mempengaruhi pengalaman belanja konsumen Anda. Contohnya:
- Konsumen melihat produk Anda di toko, lalu menggunakan ponsel untuk mengecek harga dan membaca ulasannya.
- Mereka melihat situs web brand Anda, yang fokus menampilkan fitur unik produk tersebut.
- Merek Anda memiliki ulasan yang cukup bagus dan muncul di situs-situs populer.
- Konsumen Anda membeli produk itu dan Anda mengirimkan email terima kasih untuk mengapresiasi mereka.
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk menggunakan semua saluran ini secara bersamaan:
- Pastikan Anda memahami semua saluran yang ada dan target audiens masing-masing saluran.
- Gunakan metode pemasaran yang lebih personal.
- Segmentasikan promo Anda berdasarkan perilaku konsumen.
- Uji coba respon konsumen terhadap berbagai metode promosi berbeda dan sesuaikan anggaran promo Anda dengan bijak.
- Ingatlah bahwa promosi tidak bisa berjalan secara sepihak. Konsumen ingin Anda memperhatikan keinginan mereka, serta menawarkan solusi untuk permasalahan yang mereka alami.
4. Place
Di mana Anda akan menjual produk Anda? Pertimbangkan beberapa hal ini sebelum menentukan lokasi penjualan:
- Di mana orang-orang bisa mencari produk Anda?
- Apa konsumen perlu memegang produk Anda dengan tangan mereka sendiri?
- Mana yang kiranya lebih mendatangkan penjualan: menjual secara langsung pada konsumen lewat situs e-commerce atau membiarkan konsumen membeli produk Anda lewat toko pihak ketiga (seperti retail)?
- Apa Anda ingin berkomunikasi secara langsung dengan konsumen selagi mereka melakukan pembelian atau Anda ingin menggunakan jasa pihak ketiga untuk masalah komunikasi?
Baca Juga: Pengertian Competitor Analysis, Manfaat, dan Cara Melakukannya
5. People
People merujuk pada siapa pun yang berhubungan dengan konsumen Anda (baik langsung maupun tidak langsung). Jadi, pastikan bahwa Anda merekrut orang-orang yang benar-benar berkemampuan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk memastikan orang-orang Anda memberikan dampak yang tepat pada konsumen:
- Kembangkan kemampuan pemasar sehingga mereka bisa menjalankan strategi marketing mix Anda.
- Pikirkan budaya perusahaan dan brand personality.
- Gunakan jasa profesional untuk mendesain dan mengembangkan produk atau layanan Anda.
- Fokuslah pada manajemen hubungan konsumen (CRM) yang akan membantu Anda terhubung dengan konsumen Anda secara tulus dan personal.
6. Packaging
Packaging atau pengemasan produk akan menarik perhatian pembeli baru di tengah pasar yang semakin ramai ini.
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk membuat pengemasan Anda jadi lebih baik lagi:
- Desain yang Unik: Desain yang menonjol dan berbeda akan membuat lebih banyak orang melirik produk Anda. Anda juga bisa menggunakan warna untuk menekankan kelebihan tertentu dari suatu produk. Misalnya, jika Anda menjual produk shampoo, gunakan warna label yang berbeda untuk menunjukkan tipe rambut yang berbeda juga.
- Menyediakan Informasi: Sematkan pentujuk penggunaan atau edukasi terkait produk di kemasan Anda.
7. Process
Proses merepresentasikan metode atau alur penyediaan layanan pada klien. Proses juga mencakup pengawasan performa layanan untuk kepuasan konsumen.
Prioritaskan proses yang tumpang tindih dengan pengalaman konsumen. Semakin spesifik prosesnya, semakin lancar staff Anda dalam mengeksekusinya.
Berikut ini adalah beberapa proses yang bisa Anda pertimbangkan:
- Apakah proses logistik di saluran distribusi Anda sudah efisien?
- Bagaimana penjadwalan dan pengiriman logistik Anda?
- Apakah toko retail yang menjual produk nanti akan kehabisan stok di saat penting?
- Apakah Anda memiliki jumlah staff yang cukup untuk beroperasi nanti di masa sibuk?
- Apakah pengiriman barang dari situs web Anda bisa diandalkan?
Jika Anda menerima lebih dari satu keluhan pelanggan terkait proses Anda, segera identifikasi kesalahan dalam proses dan lakukan perbaikan.
Baca Juga: Complaint Management: Pengertian, Manfaat, dan Tips Melakukannya
Contoh Penerapan Marketing Mix
Setelah mempelajari teori mengenai marketing mix, sekarang Anda bisa melihat penerapannya pada berbagai produk di sekitar Anda. Analisis ini akan menggunakan produk Coca-Cola dan Nike sebagai contohnya.
Penerapan Marketing Mix dalam Coca-Cola
Pada awalnya, minuman berkarbonasi ini hanya menjual sembilan botol per hari di tahun pertamanya pada 1886. Hari ini, Coca-Cola berhasil menjual hingga 1.9 miliar botol per hari.
Berikut ini adalah contoh penerapan marketing mix pada produk Coca-Cola:
- Product: Minuman soda yang bisa pembeli konsumsi setiap hari, pada hari-hari perayaan, atau saat berkumpul bersama.
- Price: Cukup terjangkau untuk dinikmati konsumen setiap hari. Strategi penerapan harga mereka adalah menjual dengan harga murah dalam volume yang besar.
- Place: Tersedia di mana saja. Mulai dari toko kelontong hingga vending machine, toko serba ada, bahkan di toko online. Mereka ingin produk mereka bisa diakses secara mudah oleh masyarakat.
- Promotion: Karena target pasar Coca-Cola adalah masyarakat luas, mereka mempromosikan produk mereka di setiap saluran pemasaran yang ada. Tujuannya adalah menjangkau pembeli sebanyak mungkin. Karena alasan inilah, Anda bisa melihat iklan Coca-Cola di mana saja: televisi, media sosial, billboard, dan media lainnya.
- Packaging: Bentuk botol Coca-Cola yang ikonik dengan garis-garisnya yang menonjol awalnya didesain agar terlihat berbeda dari kompetitor mereka. Idenya adalah menciptakan bentuk botol yang unik, yang dapat diasosiasikan dengan Coca-Cola.
- Positioning: Coca-Cola memposisikan produk mereka dengan ‘kegembiraan’. Semua iklan mereka mempromosikan rasa kebersamaan. Karena itu, konsumen melihat Coca-Cola lebih dari sekadar minuman bersoda saja, tetapi juga sebagai simbol kebahagiaan dan perayaan dengan teman dan keluarga.
Penerapan Marketing Mix dalam Nike
Nike adalah salah satu perusahaan tersukses di dunia saat ini. Logonya yang unik dengan tagline “Just Do It” menjadi kombinasi yang sangat ikonik. Brand ini kini dikenakan oleh jutaan atlet profesional yang menginspirasi seluruh lapisan masyarakat.
Bagaimana marketing mix Nike? Berikut ini adalah penjelasannya:
- Product: Nike membuat desain, memproduksi, dan menjual sepatu, pakaian, aksesoris, dan peralatan olahraga lainnya.
- Price: Nike menggunakan sistem value-based dan premium pricing untuk produknya.
- Place: Konsumen dapat berbelanja produk Nike di toko daring dan toko retail mereka.
- Promotion: Nike mengucurkan jutaan dolar per tahunnya untuk mempromosikan produk mereka melalui TV dan iklan media sosial. Pesan iklan mereka biasanya memotivasi konsumen untuk bekerja keras meraih kesuksesan. Nike juga menjadi sponsor bagi banyak tim olahraga dan bekerjasama dengan banyak atlet profesional terkenal.
- Packaging: Produk-produk Nike dibuat dari material ramah lingkungan dengan logo yang sama.
- Positioning: Nike memposisikan brand mereka sebagai pilihan utama bagi atlet profesional yang ingin meraih prestasi setinggi mungkin.
- People: Nike menargetkan atlet dan masyarakat yang aktif berolahraga.
Baca Juga: Optimasi Layanan Pelanggan: Ini 7 Cara Melakukannya
Kesimpulan
Marketing mix adalah panduan untuk membuat campaign yang bisa digunakan semua perusahaan komersial. Panduan ini akan membantu Anda dalam memahami segala aspek dasar untuk menentukan strategi pemasaran yang baik.
Hal lain yang tidak boleh Anda lupakan dalam memasarkan produk Anda adalah membangun hubungan yang baik dengan pelanggan. Salah satu alat yang bisa Anda gunakan untuk menjembatani komunikasi ini adalah menggunakan aplikasi crm dari CRM.ID, aplikasi penyedia WhatsApp API Business.
Software CRM.ID memungkinkan Anda berinteraksi dengan pelanggan secara efektif. Anda bisa memberikan mereka pemberitahuan terkait produk, diskon, atau penawaran lainnya. Anda juga bisa menangani keluhan pelanggan dengan cepat dan memuaskan.
Tertarik menggunakan CRM.ID? Gunakan tautan ini untuk menjadwalkan demo.
- Payday Sale: Tips Maksimalkan Penjualan di Hari Gajian - 17 Januari 2025
- 25 Contoh Kata-Kata Promosi Lewat WhatsApp - 16 Januari 2025
- Net Promoter Score: Cara Menghitung dan Menggunakannya - 15 Januari 2025