Content Marketing: Pengertian, Jenis, dan Langkah Memulainya

content marketing banner

Content marketing adalah salah satu bentuk marketing yang paling efektif untuk memperkenalkan bisnis Anda pada masyarakat. Konten dapat berupa video, artikel, unggahan media sosial, atau podcast.

Kebanyakan konsumen akan melakukan riset terlebih dahulu sebelum membeli suatu barang atau jasa. Karena itu, kemungkinan mereka akan melihat-lihat konten di platform-platform di atas.

Jika mereka menganggap konten Anda berguna, maka kemungkinan mereka akan percaya pada brand Anda dan membeli produk Anda. Karena tingkat efektifitasnya yang tinggi, content marketing pun menjadi invetasi bagi para bisnis.

Karena itu, di artikel ini kami akan membahas semuanya, mulai dari pengertian, jenis-jenis, hingga contoh dan langkah memulai content marketing.

Pengertian Content Marketing

Content marketing atau pemasaran konten adalah strategi jangka panjang yang berfokus untuk membangun hubungan yang erat dengan target audiens Anda melalui konten-konten yang relevan, berkualitas tinggi, mengedukasi, dan tentu saja, menjual.

Konten Anda harus bernilai tinggi, sehingga ketika seseorang hendak membeli sesuatu, brand Anda-lah yang pertama kali hadir di pikiran mereka.

Tidak seperti outbound marketing di mana Anda harus menjadi pihak yang aktif mengirimkan iklan, strategi content marketing membuat masyarakat mengetahui brand Anda dengan mencari-cari sendiri.

Strategi ini dilakukan dengan menciptakan narasi atau cerita untuk konten Anda. Dengan begitu, konten Anda akan terasa lebih otentik, menarik, dan sesuai dengan target audiens Anda.

Baca Juga: Customer Relationship: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membangunnya

Pentingnya Content Marketing

content marketing 1

Pemasaran konten adalah taktik yang sudah terbukti efektif dan memberikan bisnis Anda keunggulan kompetitif. Statistik di bawah ini akan membuktikannya:

  • Bisnis yang memiliki blog akan mendapat 67% lead lebih banyak dari perusahaan lain.
  • 67% pemasar B2B berkata bahwa konten telah meningkatkan engagement dan jumlah lead meeka.
  • 88% orang mengaku membeli barang atau jasa setelah melihat konten.

Content marketing memberikan beragam keuntungan bagi bisnis. Jika dilakukan dengan tepat, maka strategi pemasaran ini dapat memberikan hasil seperti di bawah ini:

  • Meningkatkan Visibilitas: Konten dapat membantu Anda memikat hati konsumen dan pengunjung situs web, apalagi jika mereka sedang mencari solusi untuk suatu permasalahan. Memberikan konten yang informatif dan mendidik terkait topik yang membuat mereka tertarik akan membantu meningkatkan visibilitas Anda melalui situs web atau akun media sosial.
  • Menciptakan Lead: Mengedukasi konsumen dapat membangun kepercayaan dan membuat mereka lebih merasa nyaman membeli dari bisnis Anda. Dengan begitu, Anda bisa mendapat lebih banyak lead dan mulai mengembangkan hubungan dengan calon pembeli.
  • Meningkatkan Loyalitas: Loyalitas adalah aspek penting dalam bisnis, karena semakin pelanggan setia, semakin sering mereka berbelanja dari Anda. Menawarkan konten informatif akan membuat konsumen melihat Anda sebagai sosok yang bisa dipercaya.
  • Meningkatkan Otoritas: Mengembangkan konten ideal untuk meningkatkan otoritas dan menjadi ‘pemimpin’ di industri Anda. Sebab, konten dapat membantu memposisikan brand Anda sebagai sosok yang berpengetahuan luas di topik tertentu.

Baca Juga: Loyalitas Konsumen: Pengertian dan 7 Cara Meningkatkannya

Jenis-Jenis dan Contoh Content Marketing

Ada beberapa jenis content marketing yang bisa Anda gunakan untuk mempromosikan brand Anda. Berikut ini adalah beberapa contohnya:

1. Media sosial

Sekarang ini, pengguna media sosial sudah melebihi 4.5 miliar orang di seluruh dunia. Karena itu, banyak bisnis yang berlomba-lomba untuk menggencarkan promosi di media sosial.

Ada banyak platform media sosial yang bisa Anda pilih, seperti Facebook, Instagram, Pinterest, X, LinkedIn, dan Snapchat. Masing-masing platform biasanya memiliki target audiens-nya tersendiri.

Salah satu contoh pemasaran konten media sosial dilakukan oleh brand parfum HMNS di Instagram. Di akun media sosial ini, mereka aktif membagikan konten informatif seperti panduan memilih produk dan informasi produk terbaru.

Mereka juga menampilkan promo diskon dan berita kolaborasi dengan brand lain seperti kopi Fore untuk menjaga antusias konsumen produk mereka.

content marketing 2

Baca juga: Viral Marketing: Contoh dan Tips Memulainya

2. Konten blog

Blog adalah jenis konten inbound yang efektif, karena memungkinkan Anda untuk lebih kreatif dalam memilih topik kepenulisan. Dengan blog, Anda bisa mempromosikan konten dengan tautan, menambahkan tombol social share, dan mencantumkan informasi produk.

Blog sudah menjadi media yang umum untuk membagikan informasi. Hal ini juga dimanfaatkan oleh banyak brand seperti Traveloka untuk berbagi konten sekaligus mengiklankan produk mereka. Anda bisa mengunjungi situs web Traveloka melalui tautan ini.

Baca Juga: Marketing Mix: Pengertian dan Contoh Penerapannya

3. Konten podcast

Para ahli memperkirakan bahwa pada tahun 2025 nanti, lebih dari 71 juta orang akan mendengarkan podcast. Angka ini 10 juta lebih banyak dari jumlah pendengar Spotify dan Apple. Karena itu, banyak bisnis dan media yang membuat dan membagikan podcast mereka.

Podcast mendukung Anda untuk tetap kreatif, sebab topik pembahasannya tergolong variatif. Selain itu, Anda bisa menentukan sendiri di mana Anda akan mengiklankan podcast, durasi setiap episode, dan bintang tamunya.

Contoh pemasaran konten lewat podcast dilakukan oleh Harvard Business Review (HBR) yang memiliki lini podcast berjudul HBR IdeaCast yang mengundang para ahli di bidang bisnis dan manajemen.

Pendengar bisa berlangganan untuk mendengar ratusan konten mereka atau memilih topik-topik yang mereka sukai. Podcast ini sangat sesuai dengan brand HBR dan cocok dengan konten-konten mereka.

Baca juga: Marketing Funnel: Pengertian, Tahapan, dan Strateginya

4. Konten video

Berdasarkan penelitian, 91% pebisnis menggunakan video sebagai media pemasaran mereka. Pemasaran melalui video dapat membantu membangun hubungan yang erat dengan audiens, meningkatkan konversi serta ROI.

Konten video bisa Anda bagikan ke mana saja, seperti landing page, platform media sosial, atau situs web Anda.

Banyak brand yang memasarkan konten video untuk meningkatkan penjualan mereka. Misalnya seperti yang Apple lakukan di video ini:

5. Iklan berbayar

Iklan berbayar dapat membantu Anda menjangkau target audiens yang lebih luas serta memposisikan brand Anda ke tempat-tempat yang ingin Anda jangkau. Anda bisa membagikan iklan berbayar melalui media sosial, banner, atau konten bersponsor di Google.

Contohnya, saat Anda mengetikkan kata kunci ‘sepatu lari’ di Google, Anda akan menjumpai hasil bersponsor seperti ini.

content marketing 3

Inilah yang dinamakan iklan berbayar. Beberapa brand akan membayar untuk menempatkan iklan mereka di halaman pertama Google untuk meningkatkan visibilitas.

Baca juga: Brand Positioning: Pengertian, Contoh, dan Strateginya

6. Infografis

Infografis adalah sejenis konten yang menampilkan informasi dalam format yang menarik secara visual dengan jumlah teks minimal. Format konten seperti ini dapat menarik hati audiens dan lebih mudah memahami informasi melalui grafis atau bagan.

Anda juga bisa membagikan infografis. Jadi, pastikan untuk membagikannya di media sosial Anda. Contoh brand yang menggunakan infografis sebagai bagian dari strategi konten mereka adalah National Geographic yang bisa Anda lihat melalui tautan ini.

7. Newsletters

Newsletters adalah jenis email marketing berupa pesan yang mengikuti tema tertentu seperti tips pemasaran atau promo. Format konten ini membantu Anda berkomunikasi secara langsung dengan konsumen.

Anda bisa memasukkan iklan di newsletters untuk meningkatkan pendapatan. Dan seperti kebanyakan bentuk pemasaran konten lainnya, Anda dapat mengubah konten blog menjadi konten newsletters (dan sebaliknya).

Kemudian, pantau rasio pembukaan dan keterlibatan untuk melihat kinerja newsletter Anda. Setelah itu, sesuaikan strategi Anda dengan apa yang ingin paling ingin pelanggan Anda lihat.

Berikut ini adalah contoh newsletter:

Baca Juga: Email Marketing: Jenis dan Langkah-Langkah Memulainya

Langkah-Langkah Memulai Pemasaran Konten

Untuk memulai memasarkan konten, Anda bisa mengikuti langkah-langkah di bawah ini:

1. Mengidentifikasi audiens

Untuk membuat konten demi pembaca tertentu, Anda perlu mengetahui selera, prioritas, dan permasalahan mereka dengan jelas. Karena itu, sebelum membuat dan memasarkan konten, sebaiknya Anda melakukan segmentasi pelanggan terlebih dahulu.

Jika Anda sudah memiliki deskripsi yang mendetail terkait segmen-segmen itu, maka pilihlah satu atau dua segmen yang menjadi target tulisan Anda. Kemudian, Anda bisa mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini untuk menentukan konten yang terbaik untuk mereka:

  • Apa yang mereka butuhkan dari Anda?
  • Tantangan apa yang ingin mereka selesaikan?
  • Mengapa mereka membutuhkan produk atau layanan Anda?
  • Bagaimana Anda bisa mendukung keberhasilan mereka?
  • Biasanya di mana mereka menghabiskan waktu mereka?

Baca juga: Channel Digital Marketing: Pengertian, Jenis, dan Tips Memilihnya

2. Menentukan format yang tepat

Langkah selanjutnya adalah memilih jenis konten apa yang akan Anda buat dan format konten terbaik Anda. Jenis konten adalah kategori umum dari konten yang hendak Anda buat. Sementara itu, format konten adalah metode presentasi spesifik dalam jenis konten itu.

Misalnya, unggahan blog termasuk jenis konten. Tapi, unggahan blog dapat mencakup berbagai format seperti listicle, how-to, ulasan produk, dan lainnya.

Sebelum memulai, jalankan audit konten untuk melihat jenis konten apakah yang paling beresonasi dengan konsumen Anda. Anda juga bisa melakukan analisis kompetitif dan melihat tren industri. Riset ini akan membantu Anda mengetahui strategi konten apa yang paling cocok untuk bisnis Anda.

Audiens akan menilai konten Anda berdasarkan kualitas. Karena itu, Anda bisa mempekerjakan proofreader profesional untuk meninjau konten sebelum Anda mempublikasikannya.

Baca Juga: Segmentasi Pelanggan: Jenis dan Cara Melakukan Segmentasi

3. Menetapkan anggaran

Sekarang adalah saatnya menetapkan anggaran. Pikirkan jenis konten yang Anda buat dan di mana Anda akan memasarkannya. Lalu, pertimbangkan beberapa hal berikut ini:

  • Apa Anda perlu membeli software atau tools tertentu untuk membuat konten? Misalnya, Adobe Photoshop, Canva Pro, atau kamera untuk memotret dan merekam foto dan video berkualitas tinggi.
  • Apakah Anda perlu mempekerjakan penulis konten, editor, atau desainer untuk membuat konten?
  • Apa Anda perlu membayar untuk iklan?
  • Apa Anda perlu akses ke tools spesifik untuk meningkatkan dan mengukur kualitas konten Anda?

4. Menentukan cara distribusi konten

Apakah Anda akan mengunggah konten ke situs web, mengirimnya ke orang-orang lewat e-mail, atau mencetak dan menyebarkannya di suatu event? Pikirkanlah kira-kira di mana audiens Anda berada dan hubungkan dengan format kontennya.

Misalnya, artikel akan cocok untuk Anda kirim lewat e-mail, sementara itu video dan infografis bisa Anda bagikan di media sosial.

5. Memilih jadwal

Begitu Anda mengetahui siapa target pembaca Anda dan format terbaik untuk setiap tahapan di siklus penjualan, maka buatlah rencana jangka pendek (sekitar 3-6 bulan).

Membuat rencana pemasaran konten yang terlalu ambisius memang mudah. Tapi, rencana ini harus dibarengi dengan kondisi anggaran dan sumber daya Anda.

Catatlah berapa lama waktu yang Anda perlukan untuk membuat setiap konten sehingga Anda dapat memperkirakan jadwal pembuatan konten yang realistis, tidak terlalu sedikit, tapi juga tidak terlalu banyak hingga membebani tim.

Baca Juga: Segmentasi Perilaku: Contoh dan Strateginya

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat Anda ketahui bahwa content marketing adalah strategi untuk membangun hubungan dengan target audiens Anda melalui konten berkualitas, mengedukasi, dan menjual.

Metode pemasaran ini memberikan berbagai keuntungan bagi bisnis, misalnya seperti meningkatkan visibilitas brand secara online, membuat brand Anda tampak ahli dalam bidangnya, menciptakan lead, serta meningkatkan loyalitas.

Karena keuntungan-keuntungan di atas, banyak brand yang berinvestasi dan mempublikasikan konten mereka di berbagai platform dan berinteraksi dengan audiens mereka. Sayangnya, mengelola komunikasi dengan audiens dalam jumlah besar seperti ini terbilang sulit.

Untuk mempermudah pekerjaan Anda, sebaiknya gunakan aplikasi CRM seperti CRM.ID. Platform penyedia WhatsApp API ini akan membantu Anda mengelola interaksi melalui WhatsApp tanpa khawatir akan batasan jumlah, kontak, dan agen.

Tertarik untuk memajukan bisnis Anda dengan CRM.ID? Yuk, jadwalkan demo melalui tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6 − 3 =