Mengapa konsumen mau membeli barang bermerek yang harganya lebih mahal daripada alternatifnya yang lebih murah? Brand equity adalah jawabannya.
Membangun brand equity dapat membantu Anda meningkatkan kesadaran dan pengakuan masyarakat, sehingga bisa meningkatkan penjualan dan laba jangka panjang.
Berfokus pada pelanggan dan bagaimana mereka memandang merek Anda dapat memungkinkan Anda untuk menjadi merek yang diakui seumur hidup.
Brand equity memungkinkan Anda menentukan apakah merek Anda berada di puncak pikiran konsumen saat berbelanja.
Namun apa sebenarnya brand equity itu, dan mengapa bisnis Anda harus memperjuangkannya? Simak artikel ini sampai selesai untuk menemukan jawabannya, ya!
Apa itu Brand Equity?
Brand equity adalah nilai tambah yang melekat pada sebuah merek dan mencerminkan persepsi, preferensi dan kesetiaan konsumen terhadapnya.
Brand equity ada yang positif dan negatif. Namun dalam konteks membangun brand equity, kita berbicara tentang ekuitas yang positif.
Misalnya, Aqua memiliki ekuitas positif karena ia selalu ada di pikiran orang-orang saat memikirkan air putih. Tidak jarang orang mengatakan ‘aku mau Aqua’ untuk merujuk pada air mineral kemasan apa saja.

Merek dengan ekuitas positif biasa hadir dengan harga yang lebih tinggi, tetapi pelanggan bersedia membayar lebih karena merek tersebut memiliki asosiasi yang positif.
Namun, ada juga ekuitas yang negatif. Jika Anda memiliki ekuitas merek negatif, Anda akan mendapatkan hasil yang sebaliknya.
Jika ekuitas merek yang positif meningkatkan laba dan menunjukkan reputasi yang baik, maka ekuitas merek yang negatif adalah sebaliknya.
Dalam marketing, membangun brand equity adalah cara Anda menaikkan merek dengan meningkatkan awareness dan membangun reputasi.
Setiap perusahaan ingin pelanggan mengenalinya, apalagi menganggapnya berkualitas tinggi atau lebih baik daripada pesaing.
Namun, membangun merek yang dapat dikenali dan berkualitas membutuhkan waktu dan kerja keras.
Baca Juga: Brand Guideline: Pengertian dan Cara Membuatnya
Apa Saja Komponen dalam Brand Equity?
Berikut adalah 4 komponen penting dalam brand equity:
Brand awareness
Anda tidak dapat memiliki ekuitas merek yang kuat tanpa kesadaran merek.
Jika Anda ingin menjadi nama yang terkenal, pelanggan harus mengetahui merek Anda dan mengidentifikasinya saat berbelanja.
Pencitraan merek Anda harus kohesif, dengan pesan dan elemen visual yang selalu konsisten di seluruh saluran.
Atribut merek
Asosiasi merek adalah cara pelanggan memandang merek Anda. Kata-kata apa yang terlintas dalam pikiran pelanggan saat memikirkan bisnis Anda?
Atribut merek adalah karakteristik yang mungkin pelanggan gunakan untuk menggambarkan produk dan layanan Anda.
Misalnya, merek pakaian mungkin inklusif karena menawarkan berbagai ukuran, sementara merek linen mungkin berkelanjutan karena kainnya terbuat dari bambu atau katun organik.
Apa pun masalahnya, setiap bisnis memiliki atribut, dan Anda harus tahu apa yang pelanggan lihat atau pikirkan saat melihat merek Anda.
Baca juga: Apa itu Brand Value? Contoh dan Cara Mengembangkannya
Persepsi kualitas
Merek apa pun dapat mengaku mereka menjual produk berkualitas, tetapi konsumen tahu untuk tidak mempercayai semua yang mereka baca atau dengar.
Persepsi kualitas adalah apa yang dipikirkan pelanggan tentang penawaran Anda.
Produk Anda mungkin memang berkualitas, tetapi Anda tidak dapat membangun ekuitas merek yang positif jika pelanggan Anda tidak menganggapnya begitu.
Loyalitas merek
Membangun loyalitas membutuhkan waktu karena loyalitas merupakan akumulasi dari pengalaman masa lalu dengan suatu merek.
Semakin banyak pengalaman positif yang dimiliki pelanggan Anda, semakin loyal mereka terhadap Anda.
Membangun loyalitas merek dapat meningkatkan margin keuntungan karena mempertahankan pelanggan jauh lebih hemat biaya daripada beriklan kepada pelanggan baru.
Baca Juga: Brand Identity: Definisi, Contoh, dan Cara Membuatnya
Apa Pentingnya Brand Equity?
Mengelola ekuitas merupakan bagian yang sangat penting dari keberhasilan perusahaan mana pun karena hal ini mencerminkan nilai dan reputasi merek secara keseluruhan.
Memiliki reputasi merek yang positif memudahkan perusahaan untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada.
Sebab, pelanggan cenderung memilih perusahaan dengan reputasi merek yang kuat, dan juga cenderung membayar lebih untuk produk atau layanan dari merek yang terkenal dan tepercaya.
Selain itu, brand equity yang positif mendatangkan berbagai manfaat sebagai berikut:
Mengembangkan pangsa pasar yang lebih besar
Dalam beberapa industri yang sudah terlalu ketat, sulit untuk menonjol di tengah persaingan. Mengembangkan ekuitas merek Anda akan memberi Anda keunggulan kompetitif di pasar.
Ketika Anda dapat diingat oleh pelanggan, maka Anda berpeluang lebih besar untuk berhasil menjual produk Anda.
Harga premium adalah persentase harga jual suatu produk yang melebihi atau kurang dari harga acuan (dalam hal ini, harga rata-rata pasar untuk suatu produk).
Ketika Anda memiliki ekuitas merek yang lebih baik, Anda dapat mengenakan biaya lebih untuk produk tersebut dan meningkatkan persentase harga premium Anda di atas harga rata-rata pasar.
Bisa memperluas lini produk Anda dengan mudah
Ketika Anda memiliki ekuitas merek yang tinggi, pelanggan akan lebih cenderung melanjutkan bisnis mereka dengan Anda dan menjadi yang pertama mencoba produk dan layanan baru.
Anda dapat meminta penguji dari komunitas pelanggan Anda pada tahap pengembangan produk, atau meluncurkannya langsung ke pasar agar pelanggan dapat membeli.
Memiliki dampak yang lebih besar sebagai sebuah perusahaan
Dengan peningkatan pendapatan dan dominasi pasar, perusahaan Anda bisa berada dalam situasi yang kuat.
Anda dapat menggunakan ekuitas merek Anda yang tinggi untuk membentuk kemitraan baru, mencari harga pemasok yang lebih baik, atau dianggap layak untuk berunding dengan merek besar lainnya.
Ini dapat membuka pintu untuk kolaborasi, usaha bisnis, atau peluang investasi yang sebelumnya tidak akan tersedia bagi Anda.
Baca Juga: Relationship Marketing: Pengertian, Strategi, dan Contohnya
Apa Saja Contoh Brand Equity?
Berikut ini adalah beberapa contoh brand equity dari merek-merek besar:
Starbucks

Ada banyak kedai kopi di seluruh Amerika Serikat, tetapi tidak ada yang sepopuler Starbucks.
Percaya atau tidaknya Anda bahwa Starbucks benar-benar menawarkan kopi berkualitas adalah masalah preferensi pribadi.
Sebagian orang menyukai kopi merek Starbucks, sementara yang lain tidak. Namun, Starbucks masih memiliki ekuitas merek yang tinggi, dan berhasil menciptakan loyalitas yang kuat di antara para pecinta kopi.
Apple
Apple adalah salah satu merek yang paling dikenal di dunia saat ini dan memiliki ekuitas positif.
Produk-produk Apple terkenal inovatif dan berkualitas tinggi, yang membuat pelanggan bersedia membayar lebih daripada produk pesaingnya.
Coca-Cola
Merek Coca-Cola diperkirakan bernilai $271 miliar dan dijual di setiap negara di dunia (selain Kuba dan Korea Utara).
Coca-Cola terus beradaptasi agar sesuai dengan kehidupan pelanggannya.
Mereka menawarkan personalisasi untuk audiens yang lebih muda, seperti slogan yang menekankan pengalaman positif: “Make it real” (2005), “Open happiness” (2009) dan “Taste the feeling” (2016).
Ekuitas mereka tinggi, sehingga Coca-Cola bisa menambahkan produk apa saja dalam rangkaian merek mereka dan pelanggan tidak akan ragu mencobanya karena percaya pada Coca-Cola.
Karena itu juga lah, Coca-Cola kini sudah memiliki lebih dari 20 merek.
Baca Juga: Mengenal Marketing 4P: Definisi dan Contoh Penerapannya
5 Langkah Membangun Brand Equity
Membangun brand equity mungkin tampak menakutkan, tetapi Anda bisa mencapainya melalui langkah-langkah berikut ini:
1. Berinvestasilah dalam pemasaran
Brand equity secara langsung adalah hasil dari upaya pemasaran pembangunan merek Anda. Hal ini juga dipengaruhi oleh konsumen.
Mulailah dengan strategi desain dan positioning untuk memastikan Anda menyasar audiens yang tepat dan menggunakan citra yang tepat untuk mengomunikasikan nilai.
Logo dan narasi adalah bagian dari cerita merek Anda dan sarana untuk menyampaikan makna kepada konsumen.
Dalam hubungan konsumen-merek, setiap titik kontak antara merek Anda dan konsumen merupakan investasi dalam merek Anda dan mereka yang berinteraksi dengannya.
Itulah sebabnya pemasaran merupakan titik awal yang penting. Sebab, pemasaran memengaruhi segala hal mulai dari pengalaman pelanggan hingga layanan dan penjualan.
Konsumen dapat secara sadar atau tidak meneliti semua yang Anda gunakan untuk memasarkan merek Anda, dan mereka memutuskan apakah pengalaman itu positif atau negatif.
Taktik pemasaran berikut dapat membantu Anda membangun brand equity sebagai bagian dari rencana pemasaran Anda.
- Promosi harga
- Promosi dagang
- Televisi, majalah, surat kabar, radio, podcasting
- Influencer marketing
- Pameran dagang
- Buku putih
- Direct mail
- Digital marketing (sosial, situs web, SEM)
- Sponsorship
2. Edukasi konsumen Anda

Setiap kali Anda berinvestasi dalam pemasaran, Anda memperdalam pemahaman dan keterikatan pelanggan terhadap merek Anda.
Melalui inisiatif kesadaran merek, konsumen dapat menerima, menafsirkan, dan mempersonalisasi informasi dan menyimpannya dalam ingatan mereka.
Dengan begitu, memungkinkan mereka untuk membentuk persepsi dan keyakinan tentang merek Anda.
Perasaan positif terhadap merek Anda dapat menciptakan koneksi dan keterikatan yang jelas serta kebutuhan untuk dikaitkan dengannya.
Bayangkan Anda membeli kaus hitam polos dari toko retail yang terkenal menjual barang dengan harga murah, sementara orang lain membelinya dari Prada, merek desainer ternama.
Konsumen yang membeli kaus Prada kemungkinan besar akan percaya bahwa kaus tersebut memiliki kualitas yang lebih tinggi.
Mereka mungkin tidak akan merasakan atau melihat nilai atau kualitas yang sama jika mereka membeli kaus serupa dari Walmart.
Meskipun pada dasarnya keduanya adalah produk yang sama, pesan dan hubungan dengan merek Prada sudah cukup untuk membenarkan lebih banyak uang yang konsumen keluarkan.
Baca Juga: Digital Advertising: Pengertian, Cara Kerja, dan Tipsnya
3. Kembangkan dan komunikasikan perilaku pelanggan
Setiap upaya membangun merek bertujuan untuk membuat konsumen membeli produk atau layanan Anda.
Meskipun semua merek berharap untuk mencapai tingkat konversi yang tinggi berdasarkan ekuitas, hal itu tidak selalu terjadi.
Jika merek Anda kesulitan mengonversi konsumen di funnel terbawah dalam marketing funnel, Anda mungkin perlu lebih fokus untuk mendorong konsumen untuk ikut menciptakan makna merek.
Berdayakan konsumen untuk melakukan promosi dari mulut ke mulut untuk secara organik membangun persepsi merek dan meningkatkan proses pembelian.
4. Perkuat ekuitas
Seiring dengan semakin populernya merek Anda, ekuitasnya pun menguat.
Ekuitas merek yang lebih kuat dapat menyebabkan orang mengonsumsi lebih banyak sehingga mendorong pertumbuhan, profitabilitas, dan stabilitas.
Setelah merek Anda mencapai tahap ini, konsumen cenderung lebih bersedia membayar harga yang lebih tinggi, sehingga mendorong pendapatan perusahaan.
Hal itu meningkatkan kekuatan pasar perusahaan Anda sekaligus mengurangi biaya variabel.
Volume penjualan yang lebih tinggi mendukung skalabilitas dan dapat meningkatkan efisiensi pemasaran, sehingga Anda bisa melakukan lebih banyak hal dengan lebih sedikit. usaha.
5. Meningkatkan nilai pemegang saham
Pengaruh merek pada nilai pemegang saham sangat penting untuk memahami bagaimana hal itu memengaruhi pertumbuhan.
Ketika arus kas menjadi lebih stabil dan dapat diprediksi, nilai pemegang saham perusahaan Anda meningkat.
Dengan arus pembelian dan pendapatan yang lebih baik, Anda memperoleh keuntungan yang lebih tinggi dengan risiko yang lebih rendah.
Baca Juga: Digital Advertising: Pengertian, Cara Kerja, dan Tipsnya
Kesimpulan
Membangun dan mempertahankan brand equity dapat meningkatkan pangsa pasar Anda dan berdampak langsung pada pendapatan dan margin keuntungan Anda.
Namun, brand equity berpusat pada pelanggan Anda. Jadi, Anda perlu membangun hubungan yang erat dengan mereka, memenuhi janji, dan membedakan diri Anda dari pesaing.
Untuk membantu Anda membangun hubungan erat dengan pelanggan, gunakan WhatsApp Business API dari aplikasi CRM.ID.
CRM.ID membantu Anda merespon pelanggan dengan cepat, mengirim pesan tanpa batas, mengelola profil dan percakapan, serta memantau kinerja agen customer service Anda.
Dengan begitu, Anda dapat membangun hubungan dengan pelanggan yang lebih baik sekaligus meningkatkan brand equity yang positif.
Tertarik menggunakan CRM.ID? Yuk, segera jadwalkan demo lewat tautan ini!
- Analisis Kompetitor: Pengertian, Cara, dan Contohnya - 20 Maret 2025
- Unique Selling Proposition (USP): Pengertian dan Contohnya - 19 Maret 2025
- Pain Point: Contoh, Cara Identifikasi, dan Solusinya - 19 Maret 2025