Sekarang ini, banyak perusahaan berlomba-lomba untuk membangun dan meningkatkan brand awareness mereka. Tapi, mengapa?
Jawabannya adalah karena dengan brand awareness, suatu merek dapat melekat pada gaya hidup dan kebiasaan konsumen dalam membeli, sehingga mereka tidak perlu berpikir dua kali sebelum menjadi pelanggan.
Brand awareness adalah strategi yang kuat dan harus Anda implementasikan sebagai pemilik bisnis, jika Anda ingin bisa bersaing dengan kompetitor dan menjadi nomor satu di pikiran konsumen.
Artikel ini akan membahas pengertian brand awareness, strategi efektif untuk membangun dan meningkatkannya, beserta cara mengukurnya.
Apa itu Brand Awareness?
Brand awareness adalah istilah dalam dunia marketing yang merujuk pada sejauh mana orang-orang mengenali dan merasa familiar dengan brand Anda. Hal ini termasuk nama, logo, apa yang brand Anda tawarkan, dan karakteristik lainnya.
Misalnya, Anda sedang haus. Lalu, ada orang yang menyarankan Anda untuk membeli Le Minerale. Langsung saja, Anda terbayang akan rasa air putih yang segar dan iklannya yang ikonik ‘ada manis-manisnya’.
Inilah yang dinamakan brand awareness. Pemikiran Anda bukanlah suatu kebetulan, tapi merupakan hasil dari kampanye strategis Le Minerale.
Brand awareness adalah tahap pertama dalam customer journey. Jika Anda tidak mengetahui keberadaan suatu brand, maka Anda pasti tidak akan terpikirkan untuk menjadi pelanggannya.
Karena itu, inilah alasan mengapa meningkatkan brand awareness adalah salah satu tujuan utama dalam content marketing.
Baca Juga: Marketing 360: Pengertian, Kelebihan, dan Tipsnya
Mengapa Brand Awareness itu Penting?
![brand awareness 1](https://crm.id/blog/wp-content/uploads/2024/12/brand-awareness-1-1.jpg)
Brand awareness dapat membantu brand Anda tetap relevan di pikiran orang dan meningkatkan kemungkinan terpilihnya brand Anda saat orang-orang sedang melakukan pembelian.
Berikut ini adalah beberapa poin yang menjelaskan pentingnya brand awareness:
1. Meningkatkan dampak marketing
Ketika banyak orang mengetahui merek Anda, maka upaya marketing Anda melalui berbagai saluran seperti SEO, media sosial, dan lain-lain akan menjadi lebih berpengaruh.
Orang-orang akan cenderung berinteraksi dengan konten Anda, membagikan postingan Anda, dan mengklik tautan Anda di hasil pencarian jika mereka mengenali merek Anda.
2. Membangun kepercayaan dan loyalitas
Tidak hanya bisa menarik pelanggan baru, brand awareness juga memainkan peran penting dalam mempertahankan pelanggan yang sudah ada.
Jika target pasar Anda mendapat eksposur berulang dan mengasosiasikan hal positif dengan merek Anda, maka hal ini akan membantu membangun kepercayaan dan loyalitas.
Pelanggan yang loyal akan membeli produk Anda berkali-kali, dan tingkat retensinya pun akan naik juga. Faktanya, pelanggan yang setia cenderung menghabiskan 67% lebih banyak daripada pembeli baru.
Misalnya, sebagian pelanggan setia Apple selalu menunggu setiap peluncuran produk baru. Antisipasi dan kesetiaan ini yang membuat pelanggan terus kembali. Inilah kekuatan dari brand awareness.
Namun, perlu Anda ketahui bahwa kesetiaan ini harus diiringi dengan kualitas produk atau layanan yang juga sepadan. Jika tidak, bisa saja merek Anda akan terkenal untuk alasan yang tidak Anda inginkan.
Baca juga: Apa itu Value Proposition? Ini Manfaat dan Cara Membuatnya
3. Menetapkan keberadaan pasar yang dominan
Menjadi merek yang dikenal membuat Anda memiliki posisi yang kuat di segmen pasar Anda. Anda akan memperoleh keuntungan karena konsumen umumnya menyukai merek yang sudah terkenal.
Keberadaan yang dominan ini membantu segala hal mulai dari mendapat rekomendasi mulut ke mulut hingga meningkatkan pencarian daring.
4. Meningkatkan ekuitas merek
Ekuitas merek adalah nilai yang pelanggan rasakan dari merek Anda berdasarkan pengalaman, asosiasi, dan harapan mereka.
Ekuitas merek mencerminkan keunggulan kompetitif dan pengaruh merek Anda di pasar. Pengaruh ini sering kali membuat konsumen memilih merek Anda daripada pesaing.
Brand awareness yang kuat berkontribusi secara signifikan terhadap ekuitas merek Anda, dan ekuitas merek yang tinggi dapat meningkatkan kedudukan perusahaan Anda di industri. Hal ini akan membuka peluang kerja sama dan menarik calon investor.
Baca juga: Mengenal Pentingnya Brand Image untuk Bisnis
5. Meningkatkan penjualan
Brand awareness mempengaruhi pendapatan Anda secara langsung dengan memberikan pengaruh pada keputusan seseorang dalam membeli. Saat seseorang mengenali merek Anda, kemungkinan mereka akan lebih memilih Anda daripada kompetitor.
Perilaku ini tidak terbatas pada pembelian saja, tapi juga interaksi dengan merek Anda. Misalnya, seperti berlangganan newsletter atau mengikuti media sosial.
Baca Juga: Brand Positioning: Pengertian, Contoh, dan Strateginya
Strategi Membangun dan Meningkatkan Brand Awareness
![brand awareness 2](https://crm.id/blog/wp-content/uploads/2024/12/brand-awareness-1.jpg)
Strategi brand awareness yang efektif harus bsia membuat koneksi yang berarti antara merek Anda dengan audiens. Berikut ini adalah beberapa taktik yang bisa Anda terapkan:
1. Gunakan metode storytelling
Identifikasi aspek-aspek yang berarti dari merek Anda, baik itu asal, misi, atau dampaknya. Lalu, buatlah narasi untuk aspek-aspek tersebut. Misalnya, jika perusahaan Anda bermula dari kamar yang sempit, bagikan perjalanan dan kesulitan Anda selama itu.
Anda bisa mencontoh Tesla yang memiliki misi untuk mempercepat transisi ke energi yang berkelanjutan. Perusahaan ini menggunakan misi mereka untuk membuat narasi dan berinteraksi dengan audiens.
Tujuan dari metode ini adalah membangkitkan emosi dan membuat orang-orang merasa relate dengan brand Anda. Dengan terhubung secara emosi, maka orang-orang akan lebih mudah mengingat merek Anda.
Cara ini akan meningkatkan kehadiran merek Anda di pikiran konsumen.
Baca juga: Brand Guideline: Pengertian dan Cara Membuatnya
2. Memaksimalkan kehadiran media sosial
Menjadi aktif di media sosial adalah salah satu cara mudah untuk meningkatkan brand awareness Anda.
- Mengunggah secara reguler dan konsisten
- Merespon komentar
- Membagikan ulang konten yang audiens buat
- Berinteraksi dengan hashtag atau topik relevan yang sedang trending.
Semakin audiens Anda berinteraksi dengan postingan media sosial Anda, maka kemungkinan semakin sering mereka untuk mengingat brand Anda.
3. Bersosialisasi
Manusia mendapat banyak manfaat dari kontak sosial dan menghabiskan waktu dengan orang lain. Inilah cara untuk tetap terhubung, mempelajari hal baru, dan dikenal orang lain. Hal ini juga berlaku untuk merek Anda.
Jika Anda hanya berusaha terhubung dengan orang lain saat ingin menjual sesuatu atau memerlukan dukungan, maka orang-orang hanya akan mengenal merek Anda sebagai suatu bisnis dengan satu tujuan saja.
Anda bisa bersosialisasi dengan mengunggah hal-hal di media sosial yang tidak relevan dengan produk atau layanan Anda. Berinteraksilah dengan audiens dengan bertanya, memberi komentar, atau membagikan konten yang Anda sukai.
Perlakukan akun sosial Anda seolah Anda adalah manusia yang sedang mencari teman, bukan sekadar bisnis yang ingin mencari uang saja.
4. Menjadi sponsor event
![red bull menjadi sponsor acara olahraga](https://crm.id/blog/wp-content/uploads/2024/12/red-bull-menjadi-sponsor-acara-olahraga.jpg)
Menjadi sponsor di event komunitas lokal atau konferensi industri besar bisa meningkatkan visibilitas brand Anda. Hanya saja, pastikan bahwa event tersebut sesuai dengan nilai brand dan terlihat menarik untuk target audiens Anda.
Selain hanya menampilkan logo, Anda juga harus membuat pengalaman yang interaktif dengan peserta acara.
Misalnya, Red Bull sebagai minuman berenergi kerap menjadi sponsor pada acara olahraga ekstrem seperti cliff diving dan motocross. Mereka juga menjadi sponsor para atlet.
Sekarang ini, banyak masyarakat yang mengasosiasikan Red Bull dengan sifat berani dan suka berpetualang, bahkan percaya jika meminumnya, mereka akan memiliki sifat yang sama.
Baca Juga: Marketing Funnel: Pengertian, Tahapan, dan Strateginya
5. Memaksimalkan SEO untuk konten
Membuat konten berkualitas tinggi juga bisa membuat merek Anda menjadi lebih dikenal, meningkatkan visibilitas daring, dan membangun audiens yang berdedikasi.
Namun, pastikan bahwa Anda memaksimalkan konten agar memperoleh ranking yang tinggi di mesin pencarian. Fokuslah mengoptimalkan konten untuk kata kunci yang berkaitan dengan industri Anda, tidak hanya khusus merek atau produk Anda.
Dengan begitu, merek Anda akan memiliki eksposur ke audiens yang lebih besar tapi tetap relevan.
MIsalnya, jika Anda menjalankan perusahaan produk minuman sehat, jangan hanya terbatas pada konten dengan kata kunci ‘minuman sehat’ saja. Tapi, buatlah artikel informatif terkait topik seperti ‘diet sehat’ atau ‘minuman rendah gula’.
6. Membuat maskot
Maskot bisa menjadi cara yang efektif untuk terlihat menonjol dan mendapat perhatian audiens. Kuncinya adalah membuat karakter yang mencerminkan kepribadian merek dan beresonansi dengan audiens Anda.
Misalnya, Duo dari Duolingo. Burung hantu hijau ini sangat populer di kalangan Gen Z, dan jumlah pengikutnya di TikTok sudah mencapai lebih dari 13.6 juta.
![maskot duolingo untuk menaikkan kesadaran merek](https://crm.id/blog/wp-content/uploads/2024/12/maskot-duolingo-untuk-menaikkan-kesadaran-merek.jpg)
Sifat Duo yang nyentrik dan tidak terkendali sangat menghibur tidak hanya bagi pengguna aplikasi Duolingo, tapi juga pengguna media sosial lain yang tidak menggunakan aplikasinya.
Cobalah mendorong konsumen Anda yang puas untuk membagikan pengalaman positif mereka di platform pihak ketiga (seperti situs review dan media sosial).
Jika seseorang sedang meriset produk di kategori tersebut, ketika mereka menemukan ulasan positif dari brand Anda yang awalnya belum mereka kenal, mereka akan jadi lebih tahu dan mengenali brand Anda.
8. Berikan insentif untuk referal pelanggan
Manfaatkan kekuatan promosi dari mulut ke mulut dengan membuat program referal. Anda dapat menawarkan insentif seperti diskon, barang gratis, atau akses ke konten eksklusif.
Sistem ini sudah banyak digunakan oleh berbagai brand. Misalnya, brand kopi Fore menawarkan diskon 50% bagi pengguna yang berhasil mengajak temannya untuk membeli kopi Fore.
Program referral mendorong engagement konsumen dan memotivasi mereka untuk membicarakan tentang merek Anda.
![fore coffee referral program](https://crm.id/blog/wp-content/uploads/2024/12/fore-coffee-referral-program.jpg)
Baca Juga: Affiliate Marketing: Pengertian, Cara Memulai, dan Tipsnya
9. Berkolaborasi dengan influencer
Anda bisa mencoba bekerja sama dengan influencer yang beresonansi dengan nilai brand dan target audiens Anda. Dukungan mereka bisa meningkatkan visibilitas brand Anda.
Strategi ini sangat manjur dan sudah banyak brand lain lakukan. Contoh brand yang sudah melakukan ini adalah Gojek dengan kampanye bertajuk #PastiAdaJalan. Melalui kampanye ini, para influencer berbagi kisah inspiratif mereka saat mengatasi tantangan sehari-hari bersama Gojek.
Lewat narasi ini, brand awareness Gojek pun meningkat, dan orang-orang mulai memandang Gojek sebagai perusahaan yang positif dan membantu banyak orang.
10. Memproduksi podcast
Banyak orang mendengarkan podcast secara rutin. Podcast kini menjadi bagian dari kehidupan kita dan dalam upaya marketing.
Dulu, membuat podcast memerlukan proses yang sangat rumit, dan hanya orang-orang dengan alat seperti mikrofon canggih dan fasilitas studio yang bisa memproduksinya.
Sekarang, membuat dan merilis podcast tidak sesulit dulu, dan podcast bisa menjadi media untuk menaikkan brand awareness Anda. Sebab seperti konten visual dan tertulis lainnya, podcast memberikan jalan untuk terhubung dengan audiens Anda secara otentik.
Dengan podcast, Anda tidak serta merta mempromosikan produk atau layanan Anda saja, tapi juga menjadi sarana untuk mengedukasi, memberi informasi, dan menghibur audiens. Lewat cara ini, Anda membangun kepercayaan dengan audiens.
11. Bekerja sama dengan brand lain
Bekerja sama dengan merek pelengkap bisa memperkenalkan Anda dengan audiens mereka serta meningkatkan visibilitas merek Anda.
Misalnya, pada tahun 2021 kemarin, Adidas dan Lego berkolaborasi untuk merilis sepatu dan pakaian yang terinspirasi dari Lego. Kerja sama ini memungkinkan kedua merek untuk saling mendapat keuntungan dari eksposur ke audiens partner mereka.
![](https://crm.id/blog/wp-content/uploads/2024/12/kolaborasi-adidas-dan-logo.jpg)
Anda dapat memulai dengan mengidentifikasi merek-merek yang bukan merupakan kompetitor Anda, yang memiliki target pasar yang sama. Kemudian, usulkan kampanye atau produk gabungan yang memberikan nilai bagi kedua kelompok audiens.
12. Miliki tagar unik dan spesifik untuk merek
Pikirkan frasa singkat dan menarik yang mewakili merek Anda. Sertakan frasa tersebut dalam posting media sosial Anda. Anda juga harus mendorong orang-orang untuk menggunakan tagar ini saat memposting tentang merek Anda.
Memiliki tagar unik yang terkait dengan merek Anda dapat memperkuat kehadiran Anda di media sosial.
Contohnya, kamera GoPro menggunakan tagar #GoPro. Anda akan menemukan banyak sekali hasil fotografi jika mengetikkannya di Instagram. Pengguna yang berbagi pengalaman mereka dengan produk tersebut membantu menyebarkan kesadaran merek secara organik.
Baca Juga: 11 Teknik Marketing untuk Bisnis Kecil yang Efektif
6 Cara Mengukur Brand Awareness
Metode untuk mengukur brand awareness terbagi menjadi dua kategori: kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif menggunakan data numerik untuk menentukan pertumbuhan, sedangkan metode kualitatif mengukur nilai subjektif.
1. Metode kuantitatif
Untuk mengukur secara kuantitatif, lihat metrik berikut:
Traffic langsung
Lalu lintas langsung dihasilkan dari orang-orang yang sengaja mengetik URL dan mengunjungi situs web Anda. Data lalu lintas langsung ini akan memberi tahu Anda seberapa besar pemasaran Anda mendorong orang untuk mengunjungi situs web Anda.
Ini adalah indikator yang penting karena banyak konsumen saat ini yang menemukan merek melalui media sosial, iklan, atau dengan mengetikkan kata kunci yang terkait dengan merek atau produk Anda. Jika konsumen langsung mengunjungi situs Anda, artinya mereka telah mengetahui merek Anda sebelumnya.
Untuk mengetahui direct traffic Anda, ketikkan nama merek Anda pada alat keyword research seperti Semrush. Bagian ‘volume’ akan menunjukkan nilai rata-rata pencarian bulanan yang merek Anda terima.
Angka trafik situs
Data ini hanya mencerminkan trafik situs secara keseluruhan, yang akan memberi tahu Anda seberapa banyak populasi internet yang memeriksa konten Anda dan menghabiskan waktu dengan merek Anda.
Angka ini tidak akan memberi tahu Anda dari mana orang-orang itu berasal, tetapi itu tidak penting karena mereka cukup mengenal merek Anda untuk memeriksanya. Untuk memeriksa angka traffic situs, Anda dapat mencoba alat seperti Google Analytics.
Engagement sosial
Engagement dapat merujuk pada jumlah pengikut, suka, retweet, komentar, dan banyak lagi. Jumlah ini mencerminkan berapa banyak orang yang mengenal merek Anda dan bersosialisasi dengannya, serta seberapa besar dampak konten Anda.
2. Metode kualitatif
Karena tidak lagi berkutat pada angka, mengukur menggunakan metode kualitatif akan membuat “skor” brand awareness Anda jadi sedikit tidak jelas.
Namun, taktik ini tetap dapat membantu Anda mengukur siapa dan berapa banyak orang yang mengetahui merek Anda. Untuk mengukur secara kualitatif, cobalah:
Mencari di Google dan menyiapkan Google Alerts
![brand awareness 3](https://crm.id/blog/wp-content/uploads/2024/12/brand-awareness-3.jpg)
Melakukan hal ini akan membantu Anda mengetahui bagaimana orang-orang membicarakan merek secara daring. Google Alerts akan memberi tahu Anda tentang berita atau penyebutan apa pun oleh pers pihak ketiga. Seiring merek Anda bertumbuh, jangkauannya pun juga akan meluas melampaui situs web Anda.
Saat Google Alerts menunjukkan ada yang menyebutan nama merek Anda, periksa sumbernya dan pastikan sumber tersebut menautkan ke situs web Anda. Cara ini bagus untuk mendapatkan publisitas gratis dan meningkatkan otoritas daring Anda.
Namun, perlu Anda ingat bahwa Google bukanlah satu-satunya mesin pencari. Pertimbangkan juga platform lain seperti Yahoo dan Bing. Selain itu, karena pengguna semakin banyak menggunakan chatbot AI untuk menemukan jawaban atas pertanyaan mereka, penting juga untuk memantau hasil pencarian AI untuk melihat apah atau bagaimana merek Anda muncul di sana.
Social listening
Social listening adalah proses memantau percakapan tentang merek Anda di platform media sosia. Melalui proses ini, Anda dapat memahami siapa yang menandai merek Anda, menyebutkannya dalam komentar, atau menggunakan tagar Anda di postingan mereka.
Membuat survei brand awareness
Survei bisa mengukur visibilitas merek Anda secara langsung dengan menanyai target audiens. Anda bisa mengajukan pertanyaan seperti “Pernahkah Anda mendengar tentang [nama brand Anda]?” atau “Brand apa yang pertama kali Anda pikirkan terkait [industri Anda]?”
Anda bisa melacak perubahan pada brand awareness dengan membandingkan hasilnya dari waktu ke waktu.
Baca Juga: 16 KPI Marketing yang Harus Anda Ketahui untuk Bisnis
Kesimpulan
Langkah penting pertama dalam membuat strategi brand awareness adalah memahami audiens Anda. Tidak hanya soal data demografis saja, tapi Anda juga harus memahami ketertarikan, tantangan, dan motivasi mereka.
Menggabungkan pemahaman di atas dengan aplikasi CRM seperti CRM.ID dapat membantu Anda membuat strategi brand awareness yang lebih jitu. Dengan CRM.ID, Anda bisa lebih terhubung dengan pelanggan melalui layanan chat dan customer service yang tanpa batas.
CRM.ID juga memungkinkan integrasi dengan platform yang sudah pernah Anda gunakan sebelumnya melalui integrasi REST API, memberikan fitur analitik, dan masih banya lagi.
Tertarik menggunakan CRM.ID untuk meningkatkan brand awareness Anda? Yuk, jadwalkan demo sekarang juga!
- Payday Sale: Tips Maksimalkan Penjualan di Hari Gajian - 17 Januari 2025
- 25 Contoh Kata-Kata Promosi Lewat WhatsApp - 16 Januari 2025
- Net Promoter Score: Cara Menghitung dan Menggunakannya - 15 Januari 2025