Dengan affiliate marketing, content creator dan para brand bisa bekerja sama dan mendulang kesuksesan.
Brand akan mendapat akses ke audiens yang relevan. Sementara itu, creator bisa mendapat komisi dari penjualan atau referral.
Affiliate marketing adalah sumber pemasukan tambahan yang menjanjikan di tahun 2024 ini. Hanya dengan mempromosikan produk saja, Anda akan bisa mendapat penghasilan.
Namun untuk memulai metode pemasaran ini, Anda perlu pengetahuan akan cara mengembangkan platform dan membangun audiens online.
Selain itu, Anda juga harus tetap up-to-date dengan tren dalam industri affiliate marketing.
Pada artikel ini, kami akan membahas tentang affiliate marketing, kelebihan dan kekurangan, cara memulainya, hingga tips sukses yang bisa Anda terapkan.
Apa itu Affiliate Marketing?
Affiliate marketing adalah metode pemasaran bagi hasil di mana bisnis bekerja sama dengan pihak ketiga seperti blogger, YouTuber, atau influencer untuk mengiklankan barang atau jasa mereka.
Seorang afiliator akan terhubung dengan audiens dengan produk atau layanan yang mereka suka, lalu mendapat komisi untuk setiap penjualan yang mereka hasilkan.
Selain meningkatkan penjualan, bisnis juga dapat bekerja sama dengan afiliator untuk mencapai hal-hal berikut:
- Menarik lebih banyak lalu lintas web
- Meningkatkan brand awareness
- Terhubung dengan audiens afiliator
Misalnya, perusahaan sepatu dapat bekerja sama dengan blogger yang fokus di bidang olahraga atau kesehatan untuk menjangkau audiens mereka.
Melalui blogger tersebut, perusahaan sepatu dapat memperoleh lebih banyak pengunjung situs dan meningkatkan penjualan. Beberapa pelanggan baru yang mereka dapatkan bahkan berpotensi menjadi pelanggan jangka panjang.
Baca Juga: Viral Marketing: Contoh dan Tips Memulainya
Bagaimana Cara Kerja Affiliate Marketing?
Affiliate marketing melibatkan hubungan dari empat pihak: afiliator, pedagang, jaringan, dan pelanggan. Masing-masing memainkan peran yang unik dalam proses marketing:
- Afiliator: Adalah individu yang mempromosikan produk atau layanan pedagang.
- Merchant: Yang menjual produk atau layanan yang dipromosikan oleh afiliasi.
- Jaringan Afiliasi: Perantara afiliator dan program afiliasi merchant. Perantara ini menyediakan platform di mana pedagang bisa mendaftarkan produk dan jasa mereka, sementara afiliator memilih mana yang cocok untuk mereka promosikan. Jaringan ini juga lah yang menangani tugas penting seperti melacak penjualan dan komisi.
- Konsumen: Konsumen adalah siapa saja yang membeli produk melalui afiliator. Merchant bermitra dengan afiliator untuk terhubung dengan audiens afiliator dan mengubah mereka menjadi konsumen.
Setelah Anda mendaftar untuk program affiliate, merchant yang membuat program tersebut akan menyediakan tautan affiliate unik atau kode tertentu.
Anda bisa menaruh tautan ini di situs web, blog, platform media sosial, atau kampanye email marketing untuk mengalihkan pengguna ke situs merchant untuk membeli barang mereka.
Tautan ini digunakan untuk memantau penjualan yang Anda hasilkan dan presentasi penjualannya. Ketika ada konsumen yang mengklik tautan ini, maka cookie akan tersimpan di browser mereka untuk sementara waktu.
Jika mereka memutuskan untuk melakukan pembelian saat itu juga atau nanti, cookie akan memberi tahu merchant siapa afiliator yang berhasil menjual produknya dan mendapatkan komisi.
Baca Juga: Content Marketing: Pengertian, Jenis, dan Langkah Memulainya
Bagaimana Afiliator Mendapat Bayaran?
Affiliate marketing didorong oleh hasil. Itulah yang menjadikannya metode pemasaran yang hemat biaya bagi merchant dan sumber pendapatan pasif yang besar bagi afiliator.
Namun, karena komisi didasarkan pada kinerja, jika Anda tidak membuat orang berkonversi, Anda juga tidak akan mendapatkan uang.
Berikut adalah model pembayaran utama yang perlu Anda ketahui:
1. Pay-Per-Click (PPC)
Model PPC berarti Anda akan memperoleh komisi setiap kali seseorang mengeklik tautan yang mengarah ke situs merchant.
Model ini sangat bagus terutama untuk afiliator pemula, karena membuat masyarakat mengeklik tautan jauh lebih mudah daripada melakukan pembelian.
2. Pay-Per-Sale (PPS)
PPS merupakan model pembayaran yang paling umum dalam pemasaran afiliasi. Sederhananya, dengan PPS, Anda akan mendapat bayaran untuk setiap penjualan yang Anda hasilkan.
Baca juga: Sedang Mencari Marketing Executive? Ini Tugas dan Jobdesknya!
3. Pay-Per-Lead (PPL)
Dalam model PPL, Anda akan mendapat bayaran untuk setiap prospek yang Anda hasilkan. Prospek dapat berupa pendaftaran email hingga panggilan konsultasi. Model PPL biasanya memiliki tingkat komisi yang lebih tinggi daripada model PPC karena prospek yang Anda hasilkan lebih berkualitas.
Meskipun demikian, metode ini memang memerlukan lebih banyak usaha, dan beberapa merchant akan mengevaluasi setiap prospek yang Anda hasilkan, yang berarti komisi dapat tertunda.
4. Pay-Per-Action (PPA)
Model PPA sangat mirip dengan model PPL. Perbedaan terbesarnya adalah pengguna biasanya berada jauh di bagian bawah marketing funnel.
Artinya, mereka telah selesai mencari tahu berbagai produk dan kemungkinan besar akan melakukan pembelian tertentu.
Baca Juga: Media Promosi: Pengertian, Jenis, dan Tips Memilihnya
Apa Kelebihan dan Kekurangan Affiliate Marketing?
Berdasarkan statistik, total belanja dari affiliate marketing di Amerika Serikat mencapai lebih dari $8 juta dan akan terus berkembang. Metode pemasaran ini adalah cara terjangkau yang bisa semua orang coba.
Tapi sebelum memulai, berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari affiliate marketing:
Kelebihan
- Eksekusinya Mudah: Tujuan utama dari metode pemasaran ini sangat jelas: merujuk pelanggan ke mitra Anda. Anda bisa fokus pada upaya pemasaran dan tidak perlu mengurus hal lain yang lebih rumit seperti pengembangan produk atau pemenuhan pesanan.
- Biaya Investasi dan Risiko Rendah: Bergabung dengan program affiliate biasanya tidak akan memerlukan biaya apapun. Begitu Anda mendapatkan audiens, Anda bisa mulai memperoleh uang dengan mempromosikan produk tanpa investasi tambahan.
- Bisa Berkembang: Jika sukses, Anda bisa mendapat uang tambahan tanpa perlu mempekerjakan karyawan atau mengeluarkan biaya lain untuk berkembang. Anda hanya perlu memperkenalkan produk-produk baru pada audiens, bernegosiasi untuk komisi yang lebih tinggi, atau berinvestasi lagi untuk mengembangkan jangkauan.
Baca juga: Tugas Marketing, Peran, dan Tanggung Jawabnya di Perusahaan
Kekurangan
- Memerlukan Waktu: Affiliate marketing bukanlah skema yang bisa membuat Anda langsung kaya mendadak. Menumbuhkan audiens dan mendapat pengaruh membutuhkan waktu dan dedikasi. Bahkan mungkin, Anda memerlukan beberapa tahun membuat konten sebelum akhirnya bisa memperoleh penghasilan tetap.
- Kontrol yang Terbatas: Anda harus mematuhi peraturan yang ada, termasuk mungkin cara dan batasan dalam memasarkan produk. Selain itu, karena model bisnis ini merupakan bagi hasil, maka Anda akan mendapat sebagian kecil dari setiap penjualan saja.
Baca Juga: 7 Channel Digital Marketing, Kelebihan, Kekurangan, Dan Tips Memilihnya
Cara Memulai Affiliate Marketing Dalam 4 Langkah
1. Memilih saluran dan format
Langkah pertama menjadi seorang afiliator adalah memilih saluran marketing untuk menjangkau audiens Anda dan jenis konten yang akan Anda buat untuk saluran tersebut.
Berikut adalah beberapa saluran marketing yang umum:
- Pencarian organik
- TikTok
- YouTube
Format konten yang populer biasanya meliputi:
- Review produk
- Daftar produk terbaik
- Rekomendasi produk
- Perbandingan produk
- Konten gaya hidup
Saat memilih saluran dan format, pertimbangkan platform yang paling sering Anda gunakan dan format yang paling Anda pahami. Memulai dengan saluran pemasaran yang familier dapat membantu menghasilkan konten berkualitas tinggi, yang mengarah ke audiens yang lebih terlibat.
Apa pun rute yang Anda ambil, keaslian adalah kunci dalam affiliate marketing. Tanpa hubungan yang tulus dengan audiens, mengubah mereka menjadi konsumen akan menjadi sulit.
Baca juga: Apa itu Buyer Persona? Cara Membuat dan Contohnya
2. Menentukan niche
Saat memilih niche, afiliator biasanya mengikuti salah satu dari dua cara di bawah ini:
- Memilih niche yang mereka sukai
- Memilih niche berdasarkan analisis audiens
Memilih niche yang sudah Anda kuasai dapat membantu Anda tampil autentik dan tepercaya di mata calon pelanggan. Misalnya setelah mengadopsi seekor kucing, Anda mulai membuat konten untuk mendokumentasikan perjalanan Anda dengan si kucing.
Dalam situasi ini, Anda bisa niche afiliasi dalam perawatan hewan peliharaan. Jadi, Anda bisa mempromosikan produk yang relevan dengan konten dan audiens Anda.
Di sisi lain, memilih niche berdasarkan analisis audiens dapat mengungkap area yang berpotensi menguntungkan, yang kurang kompetitif dan masih belum banyak dimanfaatkan oleh afiliator lain.
Namun, metode ini berarti Anda akan bersaing dengan konten yang dibuat oleh orang-orang yang mungkin lebih tahu tentang topik tersebut daripada Anda.
Baca juga: Multi Level Marketing: Pengertian dan Cara Kerjanya
3. Menemukan program affiliate
Untuk memperoleh pendapatan sebagai afiliator, item yang Anda promosikan harus relevan dengan audiens. Jika tidak, maka kredibilitas Anda bisa menurun.
Jika Anda tidak yakin di mana Anda bisa menemukan produk atau brand untuk bekerja sama, Anda bisa mencari jaringan affiliate. Alternatif lain adalah langsung menghubungi pemilik produk yang menarik perhatian Anda dan bertanya apakah mereka membuka program affiliate.
4. Memilih produk pertama
Saat Anda sedang mencari tahu tentang produk atau menelusuri platform afiliasi, kriteria terpenting yang perlu diingat adalah bahwa produk yang Anda promosikan harus sesuai dengan audiens Anda, atau audiens yang ingin Anda bangun.
Tanyakan pada diri Anda:
- Apakah produk ini merupakan sesuatu yang akan dianggap berharga oleh audiens target saya?
- Apakah sesuai dengan bidang keahlian atau brand saya?
Pastikan juga produk atau layanan yang Anda promosikan sesuai dengan platform yang Anda gunakan. Misalnya, dekorasi rumah dan pakaian mungkin laris pada platform yang banyak menampilkan gambar seperti Instagram.
Namun, untuk pembelian yang lebih kompleks, seperti software, conversion rate Anda mungkin lebih tinggi pada platform yang menyediakan konten yang lebih mendalam, seperti blog atau YouTube.
Baca Juga: 16 KPI Marketing yang Harus Anda Ketahui untuk Bisnis
Tips Sukses Affiliate Marketing
1. Membangun kepercayaan
Satu tips affiliate marketing yang berlaku kapan pun dan dimana pun adalah: Jadilah orang yang bisa dipercaya. Jangan pertaruhkan brand image Anda untuk produk atau mitra afiliasi mana pun.
Menjadi orang yang dapat dipercaya berarti menerbitkan konten yang jujur. Jika Anda mengulas suatu produk, bagikan pendapat Anda yang tulus berdasarkan pengalaman. Semakin terbuka Anda, semakin autentik Anda terlihat.
2. Gunakan produk yang Anda promosikan
Membuat konten instruksi atau tutorial langsung merupakan cara yang baik untuk mendorong audiens Anda mencoba sendiri suatu produk.
Misalnya, Anda dapat membuat video yang menunjukkan produk fisik dan penggunaannya, atau menjelaskan cara memaksimalkan penggunaan produk digital.
Pengalaman dan informasi yang Anda bagikan akan menjadi nilai tambah bagi konten Anda dan membuatnya lebih relevan.
Konten unboxing juga merupakan jenis affiliate marketing yang populer. Anda bisa mendokumentasikan pengalaman Anda saat membuka paket. Konten semacam ini dapat memancing rasa antisipasi pelanggan dan mendorong mereka untuk mencoba sendiri produk tersebut.
3. Berikan kode diskon dan bonus penawaran
Terkadang, pemasar mempromosikan program afiliasi dengan menawarkan bonus kepada siapa pun yang membeli penawaran tersebut. Misalnya, Anda dapat memberikan e-book gratis kepada setiap pengikut yang melakukan pembelian.
Promosi seperti ini mendorong pelanggan untuk membeli dengan mempermanis kesepakatan. Promosi ini sangat persuasif jika bonus yang Anda tawarkan adalah sesuatu yang biasa Anda jual, karena pembeli dapat menghargai nilai dolarnya.
4. Jalankan iklan selama peak season
Anda memang tidak menjual produk Anda sendiri secara langsung kepada konsumen dalam affiliate marketing. Tapi, Anda tetaplah suatu bisnis daring yang memperoleh komisi atas produk dan bertujuan untuk menghasilkan pendapatan.
Untuk meningkatkan penjualan, Anda bisa mengaitkan promosi afiliasi Anda dengan musim belanja puncak seperti:
- Hari Valentine
- Tanggal kembar
- Black Friday
- Natal dan Tahun Baru
- Ramadhan
Jika Anda memiliki uang lebih, sisihkan sebagian uang untuk iklan media sosial. Meskipun biaya akuisisi pelanggan meningkat selama periode persaingan, ini merupakan cara yang bagus untuk memaksimalkan peluang Anda membangun audiens saat pembeli sedang aktif aktif mencari produk untuk dibeli.
5. Diversifikasi mitra affiliate
Jangan mengandalkan satu program affiliate saja. Perusahaan bisa saja memutuskan untuk menutup program mereka, menolak pemberian komisi, atau memotong tingkat komisi yang Anda terima.
Misalnya, program afiliasi dari Amazon memotong jumlah komisi pada April 2020 untuk berbagai kategori produk. Karena itu, sebaiknya Anda tidak menggantungkan lebih dari 50% keuntungan dari satu mitra affiliate saja.
Jadi, jika jaringan affiliate tiba-tiba memotong komisi atau lainnya, maka dampaknya pada bisnis Anda tidak akan terlalu besar.
Baca Juga: Marketing Mix: Pengertian dan Contoh Penerapannya
Kesimpulan
Affiliate marketing bisa menjadi saluran passive income jika Anda bisa membuat konten menarik dan mendedikasikan waktu dan usaha untuk menumbuhkan audiens.
Di model bisnis manapun, membangun hubungan dengan audiens adalah hal yang penting. Karena itu, pastikan Anda juga menggunakan aplikasi CRM seperti CRM.ID.
CRM.ID adalah penyedia WhatsApp Business API yang akan membantu Anda mengelola chat dengan audiens melalui WhatsApp.
Dengan fitur unggulan seperti chatbot, kustom templat, dan integrasi API, pengiriman pesan secara unlimited, analisis, dan masih banyak lagi, menjadikan CRM.ID pilihan terbaik untuk berkembang bersama bisnis Anda.
Jika Anda tertarik mencoba CRM.ID, silakan jadwalkan demo melalui tautan ini.
- Payday Sale: Tips Maksimalkan Penjualan di Hari Gajian - 17 Januari 2025
- 25 Contoh Kata-Kata Promosi Lewat WhatsApp - 16 Januari 2025
- Net Promoter Score: Cara Menghitung dan Menggunakannya - 15 Januari 2025