Apakah Anda sedang mencari cara untuk memasarkan produk Anda di media sosial? Jika iya, mungkin Anda bisa mencoba influencer marketing.
Apa itu influencer marketing? Istilah ini merujuk pada kerja sama antara suatu bisnis dengan orang-orang yang memiliki pengaruh di media sosial untuk memasarkan produk atau layanan mereka.
Sekarang ini, ada jutaan orang yang menggunakan media sosial setiap hari. Orang-orang ini mengikuti beberapa figur atau tokoh populer dan mempercayai mereka. Karena itu, Anda bisa mencoba menghubungi figur-figur ini untuk bekerja sama dalam memasarkan produk Anda.
Dengan bekerja bersama mereka, produk atau layanan Anda akan lebih dikenal banyak orang. Selain itu, masyarakat biasanya tidak akan ragu untuk mencoba produk yang digunakan oleh influencer kepercayaan mereka.
Jika Anda ingin memaksimalkan keuntungan melalui strategi pemasaran ini, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui terlebih dahulu. Karena itu, artikel ini akan mengupas tuntas pengertian influencer marketing, keuntungannya, tipe influencer yang cocok dengan bisnis Anda, serta 5 tips menerapkannya.
Pengertian Influencer Marketing
Satu dekade sebelumnya, influencer marketing hanya terbatas pada selebriti dan beberapa blogger saja. Tetapi sekarang, keberadaan influencer sudah menjamur di media sosial.
Berdasarkan survei dari Sprout Pulse yang diadakan tahun 2023 lalu, lebih dari 80% orang setuju bahwa influencer adalah bagian yang penting dalam strategi pemasaran di media sosial.
Influencer marketing adalah metode pemasaran melalui media sosial yang memanfaatkan dukungan dari influencer atau orang-orang yang memiliki sejumlah besar pengikut di media sosial. Bagi pengikutnya, influencer dipandang sebagai sosok yang cukup ahli di bidangnya masing-masing.
Strategi pemasaran ini cukup ampuh karena para influencer sudah membangun hubungan kepercayaan dengan pengikut mereka. Rekomendasi dari para figur ini akan menjadi bukti akan keberadaan bisnis Anda.
Baca Juga: Customer Relationship: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membangunnya
Keuntungan Menggunakan Influencer Marketing
Influencer marketing bisa menjadi alat pemasaran yang sakti untuk bisnis Anda.
Berdasarkan laporan, hampir separuh konsumen (49%) melakukan pembelian karena pengaruh influencer setidaknya sekali dalam sebulan. Selain itu, industri ini diperkirakan akan terus bertumbuh hingga senilai $24 miliar di tahun 2024.
Berikut ini adalah beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan melalui penggunaan influencer marketing:
- Meningkatkan Brand Awareness: Kolaborasi dengan influencer akan menarik perhatian target pasar yang lebih luas. Influencer akan memperkenalkan brand Anda pada audiens baru yang mungkin belum familiar dengan produk Anda, sehingga reputasi, brand awareness, dan kredibilitas bisnis Anda akan meningkat.
- Membangun Kepercayaan dengan Audiens: Influencer membangun kepercayaan dengan pengikut mereka dengan cara membagikan pengalaman pribadi dan opini yang relatable bagi pengikut. Biasanya, mereka juga hanya mempromosikan produk yang benar-benar mereka akui. Berkolaborasi dengan influencer seperti ini akan membuat pengikut mereka jadi mengenal dan mempercayai produk Anda.
- Tingkat Conversion yang Lebih Tinggi: Conversion adalah situasi ketika target audiens melakukan tindakan sesuai target bisnis. Dalam hal ini, melakukan pembelian produk Anda. Influencer akan membagikan kode diskon eksklusif yang bisa pengikut mereka gunakan, jadi Anda dapat melacak conversion yang Anda dapatkan dari kolaborasi ini.
Baca Juga: Optimasi Layanan Pelanggan: Ini 7 Cara Melakukannya
Tipe-Tipe Influencer Berdasarkan Skala dan Jangkauan
Bekerja sama dengan seorang influencer dengan jutaan pengikut mungkin akan terdengar seperti mimpi yang jadi kenyataan, tapi strategi ini belum tentu cocok dengan bisnis Anda.
Beberapa influencer media sosial memiliki target audiens yang luas dan mencakup beberapa jenis demografis sekaligus, sementara Influencer lainnya memiliki jumlah pengikut yang lebih sedikit, tetapi komunitasnya lebih aktif.
Influencer dapat dibagi ke dalam beberapa tipe tergantung jangkauan dan skalanya. Mengetahui tipe-tipe influencer yang sesuai dengan bisnis Anda adalah kunci awal dari kesuksesan strategi pemasaran.
Berikut ini adalah empat tipe influencer berdasarkan jumlah pengikutnya:
1. Mega influencers
Tipe influencer ini memiliki pengikut lebih dari 1 juta orang di media sosial. Biasanya, mereka adalah orang-orang terkenal seperti musisi, atlit, aktor, dan publik figur lainnya.
Mega influencer dapat memberikan brand Anda eksposur yang luar biasa besar, tetapi harga yang harus Anda bayarkan tentunya akan sangat mahal. Selain itu, karena audiens mereka sangat luas, tingkat engagement mereka biasanya tidak sebesar influencer yang lebih kecil.
Beberapa bisnis yang cocok menggunakan jasa mega influencer adalah perusahaan besar, brand yang menargetkan audiens secara luas, atau brand-brand mewah.
Baca juga: Viral Marketing: Contoh dan Tips Memulainya
2. Macro-influencers
Macro-influencers memiliki pengikut mulai dari 100.000 hingga 1 juta. Mereka meraih reputasi yang sekarang melalui pembuatan konten dan engagement yang konsisten.
Target audiens mereka biasanya lebih spesifik dan memiliki ketertarikan pada hal yang sama. Karena itu, mereka banyak menjadi sasaran kerja sama oleh para pebisnis.
Berkolaborasi dengan macro-influencers dapat memberikan brand Anda jangkauan yang substansial, tetapi mungkin juga masih terbilang mahal tergantung dengan budget Anda.
Berikut ini adalah beberapa brand yang cocok berkolaborasi dengan macro-influencers:
- Startup yang membutuhkan eksposur besar untuk pertumbuhan dan kredibilitas bisnis mereka.
- Organisasi nonprofit yang ingin meningkatkan awareness dan mencari dana.
- Hotel dan perusahaan penerbangan yang menargetkan audiens yang spesifik dan besar.
Baca Juga: Complaint Management: Pengertian, Manfaat, dan Tips Melakukannya
3. Micro-influencers
Micro-influencers memiliki 10.000 hingga 100.000 pengikut. Mereka biasanya aktif di beberapa platform tertentu seperti Instagram, YouTube, dan Tiktok. Audiens mereka biasanya lebih spesifik dan antusias terhadap konten yang micro-influencers buat, sehingga interaksi mereka pun lebih terasa tulus.
Selain itu, biaya yang diperlukan untuk menggaet mereka pun bisa terbilang cukup terjangkau. Karena itu, micro-influencers menjadi salah satu tipe influencer yang paling populer untuk urusan kerja sama bisnis.
Baca juga: Sedang Mencari Marketing Executive? Ini Tugas dan Jobdesknya!
4. Nano-influencers
Pengikut nano-influencers berjumlah 1.000 hingga 10.000. Mereka biasanya memiliki hubungan yang kuat dengan audiens karena konten yang mereka buat lebih personal.
Meski jangkauan yang ditawarkan nano-influencers terbatas, mereka bisa menjadi rekan yang cocok untuk bisnis yang ingin menargetkan komunitas dan demografis spesifik tanpa mengeluarkan anggaran yang terlalu besar.
Menurut data, sebanyak 44% merek memilih untuk bekerjasama dengan nano-influencers di tahun 2024. Angka ini meningkat sebanyak 5% dari tahun sebelumnya yang berkisar 39%.
Nano-influencers begerak di skala yang lebih kecil, jadi mereka mendedikasikan lebih banyak waktu dan usaha untuk mendekati audiens mereka secara personal. Artinya, konten yang mereka buat untuk brand Anda akan cocok dengan komunitas mereka.
Beberapa bisnis ini dapat menggunakan jasa nano-influencers:
- Usaha lokal yang menargetkan komunitas, kota, atau wilayah spesifik.
- Bisnis kecil dengan anggaran terbatas.
- Bisnis FnB yang ingin menjangkau target pasar niche
Baca Juga: Pengertian Omnichannel, Manfaat, Jenis, dan Starteginya
5 Tips Membuat Strategi Influencer Marketing
Seperti taktik pemasaran lainnya, Anda memerlukan perencanaan yang tepat untuk menyusun influencer marketing. Berikut ini adalah beberapa faktor yang perlu Anda pertimbangkan dalam mengembangkan strategi pemasaran Anda:
1. Cari influencer yang tepat
Menemukan influencer yang tepat untuk merek Anda adalah tips pertama dalam membuat strategi pemasaran yang sukses. Investasikan waktu untuk meneliti preferensi audiens Anda dan pilihlah platform yang paling tepat untuk berinteraksi dengan mereka untuk kolaborasi nanti.
Langkah ini penting karena setiap platform digunakan oleh target audiens yang berbeda. Contohnya, brand kecantikan dan fashion sangat populer di Instagram dan Youtube, sementara itu industri game mendominasi Twitch.
Pertimbangkan beberapa faktor ini sebelum mencari influencer:
- Apakah mereka sudah pernah mengunggah postingan dengan topik yang serupa dengan layanan Anda?
- Apakah akun ini asli? Scroll beranda mereka dan klik setiap unggahannya. Rasio engagement dengan pengikut yang jelek serta komentar spam adalah indikasi akun palsu dengan pengikut yang palsu juga.
- Apakah mereka sudah pernah bekerja dengan merek serupa sebelumnya? Influencer yang sudah berpengalaman bisa menyediakan portofolio pekerjaan mereka.
2. Menetapkan anggaran yang sesuai
Tips selanjutnya adalah membuat anggaran yang sesuai. Pastikan untuk menghitung juga waktu yang diperlukan untuk berkolaborasi.
Jika anggara Anda mencukupi, coba buat program ambassador untuk mendiversifikasi dan memperkaya konten Anda. Beberapa brand besar seperti Fujifilm juga menggunakan ambassador setiap meluncurkan produk baru.
Baca Juga: 5 Cara dan 7 Tips Mengatasi Keluhan Pelanggan dengan Baik
3. Tentukan tujuan dan pesan campaign yang personal
Untuk memastikan kesuksesan strategi pemasaran, fokuslah pada tujuan dan kebutuhan utama campaign. Tentukan apakah Anda ingin menjangkau target demografis baru, memperkenalkan produk baru, atau menyorot nilai merek Anda melalui influencer.
Selain itu, cari tahu tren influencer yang sedang berlaku di industri sekarang untuk memastikan kolaborasi Anda nantinya tidak akan ketinggalan zaman.
Pesan yang ingin Anda sampaikan sama pentingnya dengan tujuan pemasaran. Ditambah lagi, karena influencer menargetkan audiens yang spesifik, maka pesan dari campaign Anda juga pun harus sesuai dengan mereka agar lebih efektif.
Konten influencer biasanya lebih santai dan personal, juga menonjolkan kreativitas dan keunikan mereka. Karena itu, pastikan nilai brand Anda sesuai dengan konten mereka.
4. Jangan telalu terpaku pada jumlah followers
Jumlah followers yang banyak di media sosial tidak selalu sebanding dengan tingkat engagement mereka. Sebab, bisa jadi influencer itu memiliki jutaan pengikut pasif yang tingkat engagement-nya rendah.
Bekerjasamalah dengan influencer yang memiliki audiens yang setia. Sedikit pengikut yang mempercayai influencer akan lebih berharga daripada ribuan pengikut pasif yang sama sekali tidak akan menggunakan layanan atau produk Anda.
Perhatikan tingkat engagement influencer, kolom komentar, dan interaksi mereka, juga hasil kolaborasi dengan merek lain sebelumnya untuk menentukan tingkat pengaruh influencer tersebut.
Baca juga: Marketing Mix: Pengertian dan Contoh Penerapannya
5. Mengevaluasi kolaborasi
Keuntungan dari influencer marketing tidak hanya berupa kenaikan penjualan saja. Berikut ini adalah beberapa metrik yang bisa Anda pertimbangkan saat mengevaluasi kolaborasi dengan influencer:
- Engagement Metrics: Evaluasi jumlah likes, komentar, dan shares untuk memahami interaksi audiens.
- Brand Awareness Metrics: Ukur jumlah klik, view, dan lalu lintas situs web untuk mengetahui jangkauan campaign dan ketertarikan audiens.
- Peningkatan Jumlah Pengikut: Lacak jumlah pengikut baru yang Anda dapatkan untuk menentukan dampak influencer pada visibilitas brand dan ekspansi target audiens.
- Inbound Leads: Lacak jumlah pertanyaan dan pesan yang brand Anda terima untuk menganalisis dampak kolaborasi dalam mencetak leads.
Baca Juga: Customer Satisfaction: Faktor, Cara Mengukur dan Tips Meningkatkannya
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, maka sudah jelas bahwa influencer marketing adalah era baru dalam dunia pemasaran. Meski begitu, industri ini akan terus berevolusi. Dalam lima tahun ke depan, mungkin pemasarannya akan jauh lebih berbeda dari sekarang.
Saat berkolaborasi dengan influencer, pastikan bahwa Anda sudah menentukan anggaran dan menentukan tujuan yang sesuai. Temukan influencer yang tepat untuk bisnis Anda tanpa terlalu berpatokan dengan jumlah pengikut mereka, serta evaluasi kolaborasi setelah semuanya selesai.
Setelah bekerjasama dengan influencer dan mendapat konsumen baru, langkah selanjutnya adalah merawat hubungan dengan mereka. Dengan terus berkomunikasi dengan pelanggan, Anda berpotensi akan mendapat pelanggan setia yang akan meningkatkan keuntungan bisnis Anda.
Nah, salah satu aplikasi yang akan membantu Anda untuk berkomunikasi dengan pelanggan adalah CRM. Software CRM merupakan software yang akan memudahkan Anda untuk mengirim pesan kepada konsumen Anda.
Aplikasi ini memiliki tampilan seperti WhatsApp, sehingga Anda tidak perlu khawatir kesulitan mengoperasikannya. Selain itu, Anda sudah bisa mengakses semua fiturnya hanya dengan membayar harga sebesar Rp40 per pesan saja.
Jika Anda tertarik untuk menggunakan CRM, Anda bisa menggunakan tautan ini untuk mulai mendaftar demo dengan Tim Hebat CRM.
- Cara Menghitung dan Meningkatkan Customer Lifetime Value - 4 Februari 2025
- 10 Contoh Template Email Marketing dan Tips Menulisnya - 3 Februari 2025
- Mengenal Word of Mouth Marketing: Contoh dan Strateginya - 3 Februari 2025